Anda di halaman 1dari 10

REKAYASA IDE

MK. IKATAN KIMIA


PRODI S1 PENDIDIKAN KIMIA

SKOR NILAI :

PENGGUNAAN MOLYMOD SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IKATAN


KIMIA
KELOMPOK 3
NAMA NIM
ADELLA CINOLITA HALOHO 4213331013
Chintia Margareta Lasmaria M 4212431006
NAILA SYABINA RACHMI 4213131073
RISMA NURHASANAH 4213131051

Dosen Pengampu : DR. AHMAD NASIR PULUNGAN S.SI,. M.SC

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN


ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide (RI) ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari Rekayasa Ide (RI) ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ikatan Kimia. Selain itu, Rekaysa Ide (RI) ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak DR. AHMAD NASIR
PULANGAN S.Si,. M.sc selaku dosen pada mata kuliah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide (RI) ini. Kami menyadari Rekayasa Ide (RI) yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan Rekayasa Ide (RI) berikutnya.

Medan, 5 Oktober 2022

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

Contents
KELOMPOK 3.................................................................................................................................... 1
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022............................................. 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
1.1 Rasionalisasi Pembahasan ......................................................................................................... 1
1.2. Tujuan rekayasa ide.................................................................................................................. 1
1.3. Manfaat Rekayasa Ide .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
2.2 Permasalahan umum ........................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................... 4
3.1 Solusi dan Perancangan ...................................................................................................... 4
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................... 1
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 2

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pembahasan


Tugas rekayasa ide adalah tugas berupa penyusunan karya ilmiah atau artikel
ilmiah atau artikel populer secara tertulis tentang aplikasi muatan materi perkuliahan
(kurikulum) dengan daya dukung referensi (buku, jurnal, karya ilmiah) yang up to
date. Rekayasa ide merupakan wahana mahasiswa dalam berlatih menuliskan ide
kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan aktual yang dihadapi masyarakat.
Ide tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga idealisasi kampus
sebagai pusat solusi dapat menjadi kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa
umumnya cenderung pandai mengungkapkan fakta sosial, namun melalui rekayasa
ide, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut sampai sebatas mengekspos fakta
tetapi justru harus mampu memberi atau menawarkan solusi.

1.2. Tujuan rekayasa ide


Tujuan dari kegiatan rekayasa ide adalah
• Menumbuh kembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk penuangan
gagasan atau ide kreatif,
• Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ikatan Kimia.
• Mengetahui bagaimana penerapan rekayasa ide ini dalam kehidupan sehari-hari
sehingga dapat diambil manfaatnya.

1.3. Manfaat Rekayasa Ide


1. Manfaat Bagi Penulis Rekayasa ide ini ini diharapkan dapat melatih penulis
dalam mengeluarkan ide dan isi kreatif nya sehingga menyumbang suatu
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai media
peraga untuk mempermudah menentukan bentuk molekul dalam senyawa
kovalen.
2. Manfaat Bagi Pembaca Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan
sebuah informasi dan masukan bagi masyarakat pada umumnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah


Keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kecakapan, kemampuan, atau keterampilan
yang meliputi keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan keterampilan mengkreasi
(Anderson dan Krathwohl, 2002).Menurut Nickerson (1985), keterampilan berpikir selalu
berkembang dan dapat dipelajari. Hal ini juga didukung pendapat Klausner (1996), bahwa
keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pemahaman sains dan
proses-proses sains yang merupakan perwujudan dari hakikat sains. Berdasarkan kenyataan
tersebut untuk mengatasi masalah diperlukan perangkat pembelajaran yang mampu
mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa dalam memahami konsep-
konsep sains secara benar.Perangkatpembelajaran yang menekankan pada produk, proses
dan sikap, oleh karena itu model pembelajaran yang dianggap sesuai untuk siswa tingkat
SMA adalah model pembelajaran penemuan terbimbing (Guidediscovery).
Model pembelajaran penemuan terbimbing (Guided Discovery) merupakan model
pembelajaran yang bersifat student orienteddi mana siswa diberi kebebasan mencoba-coba
(trial and error), menerka, menggunaan intuisi, menyelidiki, dan menarik kesimpulan serta
memungkinkan guru melakukan bimbingan dan penunjuk jalan dalam membantu siswa
untuk mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang mereka miliki untuk menemukan
pengetahuan yang baru (Dahar 1989). Menurut Sudria (2003) pengajaran bentuk molekul
saat ini umumnya dikenalkan dengan menggunakan model yang berupa gambar molekul,
alat peraga tiga dimensi (seperti molimod) atau buatan sendiri, dan model visual lain baik
statis maupun dinamis melalui tayangan komputer. Disamping itu pada beberapa tahun
terakhir ini untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman bentuk molekul telah
dikembangkan model tiga dimensi (3D) dari dua dimensi (2D) (Gilbert, 2008; Seddon &
Eniaiyeju, 1986,; Wu, Krajcik, & Soloway, 2001).
Arsyad (1997) mengatakan media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat
atau sumber daya untuk mentranfer atau mengkomunikasikan informasi materi pelajaran
kepada siswa. Tujuan pemnafaat media pembelajaaran yaitu: 1. Memperbaiki keefektifan
dan kualitas suatu kegiatan belajar. 2. Membantu guru menyelenggarakan suatu kegiatan
belajar mengajar. 3. Membantu dalam mencapai tujuan suatu pembelajaran. 4. Menjadi alat
evaluasi belajar secara mandiri. 5. Memotivasi guru untuk kreatif. 6. Mendukung proses
transfer ilmu. 7. Menjembatani siswa memahami suatu pengetahuan tertentu. Alat peraga
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyatakan pesan merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
Menurut Gagne alat peraga adalah suatu salak satu bagian sumber belajar dari
lingkungan sekitar siswa yang membantu siswa dalam proses belajar. Alat peraga membantu
memudahkan dan memperjelas siswa memahami konsep, prinsip, prosedur serta teori
menjadi suatu informasi yang akan di serap siswa, diharapkan dengan adanya alat peraga
proses transfer pengetahuan menjadi lebih menyenangkan dan meningkatkan keefektifan
2
dan keefisienan belajar. Penggunaan sarana belajar dalam suatu diskusi kelompok akan
sangat membantu interaksi antar siswa menjadi lebih erat disebabkan hal yang dibahas akan
lebih terfokus pada cara melakukan percobaan atau kegiatan yang dikerjakan berkenaan
sarana atau alat peraga belajar. dapat mendorong proses belajar (Ali dalam Sundayana,
2014).

Cara kerja alat peraga menggunakan balon yaitu, bulatan balon yang berbeda warna
berfungsi sebagai model dari atom , balon tersebut kemudian dirangkai menggunakan karet
untuk penghubung. Balontersebut akan digabung dan disusun sesuai bentuk molekul suatu
senyawa. Dengan menggabungkan balon-balon dengan jumlah dan ukuran tertentu dapat
menunjukkan bentuk rangkaian yang jelas sehingga dapat membantu memahami konsep
bentuk molekul yang terdapat pada teori domain elektron.

2.2 Permasalahan umum


Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran membantu siswa untuk memahami
konsep bentuk molekul, siswa berusaha untuk menyusun balon sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan bentuk molekul. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran siswa lebih
mudah untuk mengingat materi dan memahaminya, selain itu pembelajarn akan semakin
menyenangkan bagi siswa. Pada kegiatan di siklus I guru melaksanakan pembelajaran sesuai
sintak pembelajaran di RPP, yaitu melakukan apersepsi, menjelaskan tentang teori VSEP
dan mengelompokkan siswa untuk berlatih menyusun balon agar membentuk rangkaian
molekul sesuai bentuk moleku di teori VSEPR. Kegiatan berikutnya yaitu siswa berdiskusi
dan bersama-sama menyusun rangkaian balon kemudian menggambarkan hasilnya di LKS
dan mendiskusikan hasil gambar dengan konsep yang ada dimateri bentuk molekul. Kendala
yang terdapat pada siklus I yaitu siswa kesulitan untuk membentuk rangkaian balon seperti
bentuk molekul, namun dengan bimbingan guru kendala tersebut perlahan bisa diatasi.
Setelah melakukan tes pada akhir siklus I diperoleh jumlah siswa tuntas dengan jumlah
20 orang atau 69% dari jumlah siswa keseluruhan. Jumlah ini masih belum mencapai target
yang diharapakan. Untuk aktivitas belajar hasil lembar pengamatan menunjukkan selama
kegiatan belajar telah muncul sikap mengingat materi, memahami materi, senang belajar
kimia, aktif mengikuti pembelajaran. Siklus kedua dilakukan dengan urutan kegiatan hampir
sama dengan kegiatan disiklus satu, hanya berbeda pada materi yang dibahas yaitu tentang
teori hibridisasi, pada siklus ke 2 kendala yang adadi siklus satu sudah tidak muncul, siswa
tidak mengalami kesulitan saat merangkai balon, keaktifan siswa jungan semakin
meningkat, hal ini terlihat bahwa siswa senang mengikuti kegiatan pem-belajaran, diskusi
pun berjalan dengan baik dan pada akhirnya kesimpulan yang diambil diakhir pelajarn
mudah untuk dirumuskan bersama-sama. Pada siklus II juga dilakukan tes diakhir siklus,
setelah dilakukan analisis dan pengolahan diperoleh data jumlah siswa tuntas belajar disiklus
II dengan jumlah 20 orang atau 91 %, jika dibandingkan dengan siklus I maka mengalami
kenaikan sebesar 22%. Jumlah ketuntasan yang telah mencapai 91% ini telah melewati batas
target yang diharapkan, utuk sikap siswa selama pembelajaran juga mengalami kenaikan
dibandingkan dengan siklus I.

3
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Solusi dan Perancangan
Solusi yang sesuai untuk mengatasi permasahalan yang diatas dapat kita liat dari segi
teknologi, sarana dan prasarana. Untuk mendukung materi bentukmolekul terhadap siswa
membutuhkan alat peraga 3d yang bagus, seperti menampilkan molimod atau yang lebih
terjangkau dengan menggunakan bola plastic serta playstation (lilin mainan) yang dirangkai
anak nantinya.
Berdasarkan dari teknologi solusi yang dapat dilakukan menggunakan aplikasi yang dapat
membuat imajinasi peserta didik dapat berkembang dengan adanya video pembelakaran atau
animasi-animasi yang sesuai.
Contohnya:
1. Dengan molymod

2. Dengan Playstation (lilin mainan)

3. Dengan animasi

4
5
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Maka dapat kita simpulkan solusi yang paling baik untuk menambah pengetahuan
atau membantu pemikiran terkait merealisasikan bentuk molekul dengan 3 cara
yaitu menggunakan teknologi animasi, alat peraga molymod serta lilin mainan.

4.2 Saran
Berdasarkan dari data yang kami analisis maka skripsi ini dapat disarankan
sebagai sumber referensi atau sumber pembelajaran bagi mahasiswa/i dalam mata
kuliah kuliah Ikatan Kimia atau yang berkaitan yang membahas tentang Uji Regresi
dan Korelasi. Namun alangkah lebih baik jika menambahkan referensi juga dari
buku atau jurnal lain untuk lebih menambah wawasan pembaca.

1
DAFTAR PUSTAKA
Angelica, F. T., & Kholidya, C. F. (2020). PENGEMBANGAN MULTIMEDIA
INTERAKTIF MATERI POKOK IKATAN KIMIA MATA
PELAJARAN KIMIA UNTUK KELAS X – IPA DI SMA NEGERI 19 SURABAYA.
Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. 10(29): 1-9.
Anggreini, NM, Fitriani, F., & Kurniasih, D. (2019). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN PUZZLE IKATAN KOVALEN (PETALEN) KELAS X DI SMA
NEGERI 2 SUNGAI RAYA. Jurnal Ilmiah Ar-Razi. 7(2):40-50
Bernadif, I., Enawaty, E., & Sartika, RP. (2017). PENGARUH MEDIA MOLYIKOV TERHADAP
HASIL BELAJAR MATERI IKATAN KOVALEN KELAS X SMAN 1 MELIAU. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. 7(7).
Wiwit, W., & Rohiat, S. (2022). PENERAPAN PENDEKATAN SAVI DENGAN ALAT PERAGA
“RTL” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PENGGANTI MOLYMOD
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN KIMIA DASAR.
ALOTROP:Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 6(1): 35-42.

https://youtu.be/TT079uUMlts

Anda mungkin juga menyukai