Anda di halaman 1dari 13

Modul 2:

Kalimat Efektif
Kelompok 2
• Delly Mayasari • Rahma Desmita • Yurdaningsih
• Gita Dika Pratiwi • Rusmaladewi
Kegiatan Belajar 1
Pilihan Kata (Diksi)
Kegiatan menulis atau mengarang terdiri atas dua unsur. Pertama, berkaitan dengan isi atau apa yang
ditulis. Kedua, berhubungan dengan penyajian atau bagaimana isi karangan itu dikemas dan disajikan
melalui media bahasa tulis. Salah satu penyajian itu berkenaan dengan pendayagunaan bahasa yang akan
dipengaruhi oleh ketetapan diksi atau pilihan kata, gramatika, dan gaya tutur penulis.

A. KONSEP DIKSI
Kata adalah simbol yang bermakna. Dalam sebuah kata terkandung unsur-unsur sebagai berikut :
1. Makna, yang mengacu pada suatu konsep atau gagasan yang mewakili lambang dari suatu benda,
peristiwa, atau gejala.
2. Nilai rasa (emosi), yang berkaitan dengan cita rasa positif-negatif, santun-kasar, gembira-sedih,
dan suka-duka.
3. Bentuk, keselarasan bentuk kata (dasar atau berimbuhan) atau frase dengan posisinya dalam
sebuah wacana atau konteks.
Penggunaan kata dalam mengarang, tidak hanya berkaitan dengan makna yang ingin
disampaikan, tetapi juga berhubungan dengan ketepatan bentuk kata dengan konteks, serta nilai rasa
itu sendiri. Kekeliruan dalam memilih dan menggunakan kata akan mengakibatkan gangguan
bahkan ketidaksampaian pesan.

Hefferman dan Lincoln (1990) menyatakan bahwa tulisan yang baik tersusun dari kata-kata
yang serasi dengan persoalan yang dikemukakan serta tingkat kemampuan pembacanya.

Keraf 91983) menyatakan bahwa persoalan pemilihan dan pendayagunaan kata mengacu pada
kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca
atau pendengar seperti apa yang dipikirkan dan/atau dirasakan penulis atau pembaca.
Pemilihan kata melibatkan 3 hal, yaitu :
1. Ketepatan, maksudnya kata-kata yang dipilih harus dapat
menggambarkan secara cermat apa yang ingin dikemukakan
oleh penulis atau pembicara.
2. Kesesuaian, mkasudnya kata-kata yang digunakan harus serasi
dengan konteks tulisan dan keadaan pembacanya.
3. Kebenaran, artinya kata-kata yang digunakan mencerminkan
ketaatasasan terhadapa kaidah bahasa.

Sasaran akhir dari sebuah tulisan adalah pembaca, maka penulis


harus berupaya sedemikian rupa agar pesan yang disampaikannya
dapat ditangkap oleh pembaca. Penulis harus berupaya menyesuaikan
dirinya dengan kemampuan rata-rata pembacanya.
Untuk melihat kesanggupan seperti itu, seorang penulis
memerlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan pembendaharaan kata yang memadai
sehingga dapat mengemukakan gagasan atau perasaannya
dengan tepat, variatif, dan menarik.
2. Memiliki kepekaan bahasa (intuisi atau rasa bahsa) atas nuansa
makna setiap kata serta dampaknya bagi pembaca.
Cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh kemampuan seperti
di atas, yaitu :
1. Menyimak berbagi tuturan dan membaca berbagai jenis tulisan
sebanyak- banyaknya.
2. Menggunkan kata-kata yag diperoleh dalam konteks
berbahasa lisan atau tulis yang sesuai.
3. Menggunakan ensiklopedi atau kamus sebagai alat bantu
pengenalan dan pemahaman kata atau istilah yang baru
dikemukakan.
A. PANDUAN MEMILIH KATA
Untuk menilai ketepatan dan kesesuaian diksi, penulis dapat mengajukan
pertanyaan pemandu berikut :
1. Apakah diksi yang digunakan telah mencerminkan gagasan atau
persaaan yag ingin saya kemukakan ?
2. Apakah diksi sudah mengandung makna yang cukup lengkap,
atau masih memerlukan penjelasan tambahan ?
3. Apakah diksi sesuai dengan topik dan konteks tulisan saya ?
4. Apakah diksi dapat dipahami dengan jelas tidak akan disalahtafsirkan
pembaca ?
5. Apakah diksi yang digunakan tidak terlalu banyak diulang
sehingga membosankan pembaca ?
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memilih dan Menggunakan
Kata :

1. Membedakan dengan cermat kata-kata


konotatif dan denotatif. 6. Memperhatikan kata umum dan kata
2. Mencermati kata-kata yang bersinonim. khusus.
3. Memperhatikan pergeseran atau 7. Menggunakan kata dengan hemat.
perubahan makna suatu kata. 8. Berhati-hati memakai kata-kata yang
4. Mencermati pemakaian kata-kata teknis belum umum dipakai.
dan populer. 9. Mencermati tingkat kebakuan kata.
5. Mencermati penggunaan kata abstrak 10. Menggunakan majas dengan cermat
dan konkret.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pengembangan Kalimat Efektif

Kalimat sebagai alat pengekspresian ide, gagasan, dan perasaan harus memiliki kekuatan
untuk memerikan, menjelaskan, menginformasikan, mempengaruhi, dan meyakinkan orang
lain. Untuk menghasilkan kalimat seperti itu, diperlukan kesanggupan memilih dan
menggunakan kata dan kaidah bahasa secara tepat, dan meracik kata dan kalimat sehingga
menimbulkn daya tarik

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan
penulis sehingga dapat dipahami dengan tepat oleh pembaca seperti yang dipikirkan dan
dirasakan penulisnya.
A. MEMBANGUN KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif dibangun oleh dua hal, yaitu :
1. Kepaduan
Kepaduan adalah keterkaitan antarberbagai unsur kalimat yang membentuk satu kesatuan
bentuk dan arti. Kepaduan kalimat dibangun oleh kelogisan, kehematan, dan kesejajaran
a. Kelogisan : berhubungan dengan dua hal yaitu, ketepatan penggunaan bahasa dan
keselarasan hubungan antarunsur bahasa itu sendiri.
b. Kehematan : berkaitan dnegan efisiensi penggunaan unsur bahasa dalam
mengungkapkan pikiran dan perasaan si penulis.
c. Kesejajaran : berkaitan dengan penggunaan unsur-unsur bahasa yang mencerminkan
kesamaan jenis dan bentuk untuk mengungkapkan sesuatu yang bersifat serial atau
sederajat.
2. Kevariasian
Kevariasian diperlukan umtuk menjaga selera pembaca dan
menghindarkannya dari kebosanan. Kevariasian unsur kalimat dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya penggunaan berbagai pola
kalimat, jenis atau bentuk kalimat, dan diksi, kelompok kata, atau bahkan
kalusa.Penggunaan variasi dalam kalimat juga dapat menimbulkan efek
tertentu, seperti penekanan (emphasizing) bagian kalimat yang
ditonjolkan dalam kalimat.
Thank you For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai