Anda di halaman 1dari 5

MODUL 7

Kebugaran dan Kecerdasan


Melalui Bermain

KEGIATAN BELAJAR 1
Kebugaran Jasmani Melalui Bermain
A. JANTUNG MERUPAKAN POMPA AJAIB

Jantung merupakan suatu mesin biologi yang sangat menakjubkan terdiri dari komponen sel
yang dilengkapi oleh pembuluh darah kapiler yang sangat padat (lebih dari 2000 pembuluh
darah kapiler/mm3) kira-kira 25-30% volume sel jantung manusia terdiri dari mitokondoria,
sedangkan pada orang tidak terlatih kandungan mitokondoria kurang dari 5% pada volume
sel otot rangkanya.

Pada usia sekolah dasar anak belum memiliki kemampuan yang maksimal terutama pada
sistem daya tahan kardiorepsiratornya, hal ini disebab oleh terbatasnya:
1. Volume isi sekuncup (sekali denyutan).
2. Valume curah jantung.
3. Ukuran jantung dan paru-paru yang relatif kecil.
4. Asupan oksigen juga belum optimal.

B. KERANGKA, OTOT SISWA SEKOLAH DASAR


Pada usia sekolah dasar, pendidikan olah raga diarahkan bagi peningkatan kemampuan
multilateral, artinya peningkatan seluruh komponen kebugaran motorik anak harus seoptimal
mungkin. Semuai dengan tumbh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus memberikan
pengalaman pada aktivitas fisiknya terutama pada anak sekolah dasar pada kelas rendah
dengan beberapa bentuk aktifitas sebagai berikut:
1. Aktivitas melatih otot-otot besar, seperti otot kaki, lengan dan bahu.
Contohnya:
a. Permainan kerjar-kejaran
b. Mengantung dan memanja
c. Berguling di matras
d. Merayap melewati lorong
e. Melompat dan meloncat.
2. Permainan sederhana yang meerlukan penjelasan singkat dan langsung dalam durasi
yang pendek, tetapi diselingi dengan variasi dan model permainan lainya. Contoh:
1. Permainan cendong, ada penjaga dan ada yang bersembunyi
2. Permainan gerak yang didiringi dengan lagu.

1. Permainan yang dapat menunjang kebugaran sistem kardiovaskuler

Permainan pindah bintang meruapakan permainan kejar-kejaran yang dapat dimainkan oleh
sekelompok anak di halaman yang tidak terlalu luas. Permainan ini dapat meningkatkan
kualitas gerak anak karena selama bermain anak harus bergerak berpindah dari satu tiang ke
tiang yang lain.

2. Permainan melaui aktivitas di luar kelas

Salah satu contoh aktivitas luar kelas adalah pembelajaran lintas alam yang dapat
meningkatkan kemampuan sistem energi aerobik dengan melewati rute-rute yang agak
panjang, serta melaui rintangan berupa terowongan yang harus dilewati dengan gerakan
tiarap, jembatan satu titik, menggantung di tali, serta mengembangkan keterampilan tangan
untuk membuat suatu pada pos akhir.

3. Permainan antar etnis

Permainan ini menggunakan kata-kata tak bermakna dalam teks permainannya, yang
mengurangi keharusan permainan untuk memahami arti kata-katanya, oleh sebab itu
permainan ini dapat dimainkan oleh etnis yang berbeda.

4. Permainan merebut harta karun.

Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar menghadapi banyak persoalan, terutama


dlam hal terbatasnya sarana-prasanana pendukung. Terbatasnya fasilitas disekolah menuntut
guru penjas untuk lebih kereatif dan inovatif dalam mengelola pembelajaran penjas, skenario
yang telah direncanankan harus diantisipasi dengan kemempuan improvisasi yang memadai.
Pada aspek kebugaran permainan ini dapat meningkatkan kemampuan daya reaksi
(movement time, reantion time), permainan dapat divareasikan dengan mengantikan objek
yang direbutkan seperti sapu tangan, handuk kecil, pena atau bola yang berwarna-warni.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pentingnya Kecerdasan Kinestetik
Untuk Anak
A. DEFINISI KECERDASAN

Definisi kecerdasan yang paling terkini dan populer saat ini adalah yang dikemukakan oleh
seorang pakar yang bernama Howord Gardner, beliau telah membangun konsep kecerdasan
yang lebig luas dengan menyusun definisi dan konsep kecerdasan yang lebih bermakna dan
konrekstual seperti berikut:
1. Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menyelesaikan masalah
pada kehidupan nyatanya.
2. Daya cipta dalam menghasilkan persoalan-persoalan baru dan sekaligus mampu
menyelsaikannya
3. Kemamapuan untuk menciptakanya sesuatu dan menjadikannya sebagai suatu jasa
yang dapat memperoleh penghargaan dari masyarakatnya (Cambell Dkk, 2002)

Terminologi kecerdasan pada saat ini sangat berkembang, tergantung pada pendekatan yang
dipilih, seperti: ada kecerdasan emosional, kecerdasan spritual, atau kecerdasan kinestik dan
lain-lain, oleh karena itu, Gardner yang dikutip dari Campbell (2002), mengatakan
kecerdasan adalah kemampuan dalam menenmukan dan sekaligus memcahkan masalahnya,
terutama yang berkaitan dengan kehidupannya sehari-hari dan di dalam ruangan kelas.

B. JENIS KECERDASAN

Standar kecerdasan yang digunakan dan sangat populer di masyarakat terutama di lembaga
pendidikan adalah tes “IQ”. Beberapa jenis kecerdasan tersebut terdiri dari :
1. Kecerdasan emosional Spritual : kecerdasan ini mengarahkan pikiran, perasaan,
prilaku dan kemampuan manusia yang diselaraskan pada kehendak penciptaannya
yaitu dengan penuh kesadaran setelah melakukan suatu kerja atau usaha, hasil
akhirnya ditentukan oleh kehendak allah SWT. (Ustman dan Ary G, 2002).
Sedangkan kualitas kecerdan emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan
seseorang mencakup hal-hal dibawah ini.
a. Empati
b. Mengungkapkan dan memahami perasaan
c. Mengendalikan amarah
d. Kemandirian
e. Kemampuan menyesuaikan diri
f. Diskusi
g. Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
h. Ketekunan
i. Kesetiakawanan
j. Keramahan
k. Sikap hormat (Peter Salovey dan John Mayer.1990).
2. Lingustik verbal: kecerdasan menggunakan kata secara efektif baik dengan cara lisan
maupun tulisan.
3. Numerik disebut juga kecerdasan matematik-logis yaitu kemampuan dalam
menangani bilangan dan perhitungan.
4. Kecerdasan visual-spasial: kecerdasan yang dimiliki oleh banyak orang melakukan
yang kreatif, kecerdasan ini mencerminkan kemampuan mental model, melakukan
intraksi.
5. Fisik : kecerdasasan yang dianugrakan pada banyak atlet top, penari, ahli makanik dan
tukang masak serta dokter-dokter ahli bedah.

Guru harus senantiasa mengembangkan model-model permainan yang dapat mengakomodasi


kebutuhan gerak anak secara normal. Pembelajaran di SD selama ini memiliki beberapa
kendala, seperti :
1. Pembelajaran kurang mendorong tingkat pencapaian kebugaran jasmani yang optimal
2. Kuarang mendorong anak untuk bergerak karena terbatasnya waktu dan ketersedianan
fasilitas di sekolah
3. Permainan yang disajikan kurang cocok dengan usia anak, baik dari aspek fisik,
psikis maupun tingkat itelegensi anak.

Beberapa prinsip-prinsip dasar dari pelatihan untuk memeperoleh kebugaran yang meliputi :
1. Frekuensi, adalah seberapa sering latihan dilakukan dalam setiap minggunya.
2. Itensitas, menunjukkan ur=kuran berat dan ringannya suatu pelatihan.
3. Time, merupakan indikator lamanya latihan dalam satuan waktu, menit atau jam.
4. Tipe atau jenis dari cabang olahraga yang dipilih dan digemari.

Pembelajaran pendidikan di sekolah diharapkan dapat memberikan landasan dasar


bagipenataan awal terbentuknya kebugaran jasmani pada generasi muda dan
pembelajaran tersebut diarahkan pada pembentukan komponen
kebugaransecara menyelur uh (multilateral) dan dikemas melalui beberapa jenis
permainan yang memberikan kesempatan pada anak untuk bergerak memenuhi kebutuhan
perkembangan fisik, psikis serta penignkata n perekmbangan intelektualnya. Dengan
demikian pembelajaran tersebut dapat menarik minat siswa, dan pembelajaran praktek
penjas dapat tetap berlangsung meskipun dengan sarana dan prasarana serta waktu yang
sangat terbatas.

Dengan segala kondisi yang terbatas itu upaya untuk membangun kebugaran
jasmani, kecerdasan dan kebutuhan akan bermain anak-anak akan tetap dapat berlangsung
dan yang lebih terpenting akan terbentuk kebiasaan hidup sehat. Guru tidak perlu kehilangan
akal dalam menghadapi keterbatasan sarana an prasarana, bukankah guru dituntut untuk
dapat bertindak secara situasional dan transaksional dalam merancang kegiatan
pembelajarannya.

Anda mungkin juga menyukai