Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR STATISTIKA I

MODUL 8

KB. 1 PENYUSUNAN, PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA


A. Pengertian Penyusunan Data (Statistika)
Jika kita ingin memberikan / mengemukakan pendapat atau menguraikan suatu
kejadian, haruslah kita pelajari terlebih dahulu hal-hal yang menyebabkan terjadinya
kejadian tersebut, dengan cara mencari keterangan-keterangan seputar kejadian tersebut.
Keterangan – keterangan yang dicari itulah yang dinamakan data.
Data dapat di kelompokan atas :
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bilangan.
2. Data Kualitatif, yaitu data yang tidak dinyatakan dalam bentuk bilangan.
Jika ditinjau dari nilainya ataupun cara perolehannya maka data kuantitatif dibagi
ke dalam 2 macam golongan, yaitu :
1. Data Diskret, yaitu data yang diperoleh dari proses menghitung atau mencacah.
2. Data Kontinu, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan cara pengumpulan, penyusunan,
penyajian dan penganalisisan data serta penarikan kesimpulan yang teliti dan benar dari
data tersebut. Sedangkan Statistik adalah ilmu yang digunakan untuk menyatakan
kumpulan data yang umumnya berbentuk angka yang disusun kedalam bentuk tabel dan
diagram.

B. Pengumpulan Data
Data dapat dikumpulkan dengan beberapa cara, dan cara yang paling sering
digunakan di antaranya berikut ini :
1. Wawancara
2. Angket (Kuesioner)
3. Pengamatan (Observasi)

C. Penyajian Data
Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering dipakai, yaitu dengan
tabel (daftar) dan dengan grafik (diagram).
1. Penyajian Data dengan Tabel (Daftar)
Misalkan, kita mempunyai sekumpulan data yang belum tersusun dengan
teratur. Jika kita ingin menganalisis suatu data, biasanya data tersebut harus disusun
terlebih dahulu kedalam sebuah tabel/daftar.
Sebuah tabel/daftar umumnya terdiri atas beberapa bagian, yaitu :
a. Judul Tabel
b. Judul Kolom dan Judul Baris
c. Badan Daftar
d. Catatan dan Sumber Data.

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


1
2. Penyajian Data dengan Grafik (Diagram)
Cara lain untuk menyajikan data yang telah kita kumpulkan (sekumpulan
data) adalah dalam bentuk gambar (grafik/diagram). Pada umumnya penyajian data
melalui gambar akan lebih menjelaskan secara visual (pandang), serta lebih menarik
perhatian atau mengesankan.
Ada beberapa cara untuk menyajikan data melalui grafik dan cara-cara
tersebut yang sering digunakan dalam penyusunan laporan atau penelitian ilmiah,
yaitu :
a. Diagram Garis
b. Diagram Batang
c. Diagram Lingkaran dan diagram Pastel
d. Diagram Lambang (piktograf/piktogram)

a. Diagram Garis
Diagram garis sering pula dinamakan peta garis/kurva. Diagram ini
merupakan bentuk penyajian data yang paling banyak terdapat dalam bermacam-
macam laporan ataupun penelitian ilmiah. Contoh Diagram Garis sebagai berikut :

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


2
b. Diagram Batang
Diagram Batang adalah diagram yang dibuat berdasarkan data berbentuk
kategori, misal untuk menyajikan jumlah penduduk di beberapa tempat dan
selang waktu tertentu, jumlah siswa di beberapa wilayah periode waktu tertentu,
dan sebagainya.
Contoh diagram batang :

c. Diagram Lingkarang dan Diagran Pastel


Diagram lingkaran diartikan sebagai cara pengumpulan data ke dalam
lingkaran, dengan lingkarannya dibagi menjadi beberapa bagian/sektor/jaring
sesuai dengan pengklasifikasian datanya.

Dari gambar diatas dapat di lihat bahwa data yang terdapat pada gambar
adalah data A, data B, data C, dan data D. Semua data mempunyai batasan
daerah yang membedakan besaran data atau jumlah pada masing-masing data.
Untuk mencari besaran data atau berapa jumlah pada masing-masing data,
terlebih dahulu harus di ketahui beberapa data. Ada beberapa jenis soal yang
mungkin digunakan pada diagram lingkaran, diantaranya:
 Diagram lingkaran biasa (dalam bentuk angka)
 Diagram lingkaran dalam bentuk derajat (°)
 Diagram lingkaran dalam bentuk persen (%)

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


3
Rumus Diagram Lingkaran
Rumus yang digunakan dalam mencari nilai yang ditanyakan berbeda-beda pada
diagram lingkran. Tergantung bunyi soalnya bagaimana, kami akan membahas
secara terpisah sesuai contoh kasus soal yang sering di temui. Berikut beberapa
rumus yang dapat di gunakan pada diagram lingkaran, diantaranya:

 Rumus diagram lingkaran biasa (dalam bentuk angka)


Pada kasus diagram lingkaran biasa (dalam bentuk angka), anda dapat
menghitungnya sesuai dengan rumus umum diagram lingkaran yang biasa di
gunakan:
Rumusnya :
Jumlah data yang ditanyakan = total jumlah data – total data yang diketahui.

 Rumus Diagram Lingkaran dalam bentuk Derajat (°)


Pada kasus ini, data yang di ketahui berbentuk derajat. Untuk dapat
mengetahui jumlah yang ditanyakan, pertama yang harus diketahui adalah
jumlah derajat yang di tanyakan kemudian membaginya denga 360° (360°
merupakan ketetapan lingkaran penuh) setelah itu kalikan dengan total
jumlah nilai yang diketahui.
Rumusnya:
Nilai yang ditanyakan = (Jumlah sudut/360°) x total nilai.

 Rumus Diagram Lingkaran dalam Bentuk Persen (%)


Pada kasus ini, data yang diketahui berbentuk persen (%). Di
beberapa soal, diagram lingkaran dalam bentuk persen sering di jumpai.
Untuk dapat menyelesaikan soal dalam bentuk persen, jika yang di tanyakan
adalah jumlah angka, pertama cari terlebih dahulu persen dari data yang di
tanyakan kemudian kalikan dengan total jumlah nilai setelah itu bagikan
dengan 100% (total persen).
Rumusnya :
Nilai yang ditanyakan = (persen nilai yang ditanyakan/100%) x total nilai.
Contoh :

Carilah berapa baju anak yang dijual pedagang baju


tersebut ?
Jawab :
Diketahui:
Total baju = 300 buah
Baju remaja = 40%
Baju dewasa = 38%
Ditanyakan :
Banyaknya baju anak yang di jual … ?

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


4
Penyelesaian :
Pertama-tama, cari berapa persen baju anak yang di jual.
persen baju anak = 100% – (baju remaja + baju dewasa)
= 100% – (40% + 38%)
= 100% – 78%
= 22%
Kemudian, gunakan persen baju anak yang di dapatkan kedalam rumus.
Jumlah baju anak = (persen baju anak/100%) x total baju
= (22% / 100%) x 300 buah
= 6600/100
= 66 buah
Jadi, jumlah baju anak yang dijual pedagang baju adalah 66 buah

D. Diagram Lambang (Piktograf/piktogram)


Diagram Lambang adalah suatu bentuk diagram yang penyajian datanya
berbentuk atau menggunakan lambang-lambang. Lambang-lambang tersebut mewakili
sejumlah benda tertentu sesuai dengan objek yang diteliti, misalnya data yang di teliti
mengenai jumlah penduduk maka lambang yang digunakan adalah gambar orang atau
jika yang diteliti mengenai jumlah produksi buah kelapa di beberapa tempat maka
lambang yang digunakan adalah buah kelapa Contoh Jumlah penduduk dunia pada
pertengahan abad 20 menurut hasil sensus pada tahun 1955 adalah sebagai berikut :

Nama Benua Jumlah Penduduk


Benua Amerika 750 juta jiwa
Benua Asia 1050 juta jiwa
Benua Eropa 600 juta jiwa
Benua Afrika 300 juta jiwa
Benua Australia 250 juta jiwa

Jawaban :

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


5
Contoh, dari suatu penelitian di lima toko elektronik (sebut saja toko Beta, Gama,
Alpa, Lamda dan Theta) selama 2 tahun tentang jumlah penjualan pesawat televisi di
dapat data sebagai berikut :

Nama Toko Jumlah Penjual TV


Beta 700
Gama 650
Alfa 400
Lamda 750
Theta 500

Jawaban :

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


6
KB. 2 PENYAJIAN DATA BERKELOMPOK KEDALAM BENTUK TABEL
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN BENTUK DIAGRAMNYA.

A. Pengertian Data Berkelompok dan Tabel Distribusi Frekuensi


Hasil dari suatu penelitian dinyatakan dalam bentuk data. Data adalah catatan
keterangan atau informasi yang diambil dari suatu penelitian, untuk mempermudah kita
memperoleh keterangan-keterangan yang kita inginkan dari data itu, yaitu dengan cara
menyusun data secara berkelompok ke dalam sebuah tabel, yang bisa disebut tabel
distribusi frekuensi.
Data berkelompok adalah cara penyajian data yang menggunakan tabel distribusi
frekuensi dimana data tersebut dikelompokkan ke dalam interval tertentu. Sebelum
menentukan ukuran pemusatan, letak dan penyebaran suatu data berkelompok, terlebih
dahulu akan diuraikan penjelasan dari tabel distribusi frekuensi.

Dari bentuk umum di atas maka tabel distribusi frekuensi dapat di definisikan
sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai nilai data tersebut
dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing
mempunyai bilangan frekuensinya.

B. Istilah-Istilah Dalam Tabel Distribusi Frekuensi


1. Interval Kelas
Interval kelas merupakan interval penguat kelas (sub kelompok data). Biasanya
dalam tabel distribusi frekuensi terdiri dari beberapa kelas (umumnya 5 sampai + 15
kelas, tergantung dari kondisi datanya).

2. Batas Kelas
Batas kelas merupakan Nilai batas tiap kelas dalam sebuah distribusi dan digunakan
dalam pedoman guna memasukan angka-angka hasil observasi ke dalam kelas –
kelas yang sesuai. Ada dua batas setiap kelasnya yang disebut batas bawah kelas dan
batas atas kelas. Kelas pertama dari ebntuk umum tabel distribusi frekuensi batas
bawah kelas sebesar a dan batas atas kelas sebesar b. (a,c,e,g,i, merupakan batas-

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


7
batas bawah kelas dan,b,d,f,h,j, merupakan batas atas kelas untuk masing-masing
interval).
3. Tepi Kelas
Tepi kelas merupakan bilangan yang diperoleh dengan cara nilai-nilai batas
kelas di kurangi atau di tambah dengan ketelitian data yang digunakan.

4. Titik Tengah
Titik tengah merupakan rata-rata hitung dari kedua tepi kelasnya atau kedua
batas kelasnya.
Titik tengah = 1/2 (batas atas+batas bawah)

5. Panjang Kelas
Panjang Kelas adalah bilangan yang diperoleh dari perbedaan atau selisih
antara kedua tepi kelas.

C. Teknik Menyusun Data Ke Dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi.


1. Menentukan Jumlah Kelas
Sturges mengemukakan sebuah rumus guna menentukan jumlah kelas yang
sebaiknya dipergunakan dalam penggolongan data. Rumus aturan tersebut adalah :
k = l +3,322 log n dengan
k = jumlah/banyak kelas
n = banyak data yang digunakan

2. Menentukan Panjang Kelas


Untuk menentukan panjang kelas dapat dicari dengan rumus berikut :
p = Jangkauan atau p = data terbesar – data terkecil dengan
l + 3,322 log n k
p = Panjang kelas
k = banyak kelas

3. Menentukan Batas-batas Kelas untuk masing-masing Interval Kelasnya


Dalam menentukan batas-batas kelas, yang harus kita perhatikan adalah pada
waktu kita menentukan nilai batas bawah untuk interval kelas yang pertama. Ada dua
kemungkinan yang dapat kita lakukan, yaitu nilai batas bawah interval kelas pertama
boleh mengambil nilai data yang terkecil atau boleh juga kita mengambil nilai data
yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil.
Kemungkinan yang kedua ini boleh kita lakukan asal nilai data yang terbesar
dapat tercakup dalam interval kelas yang terakhir.

4. Memasukan semua data ke dalam Masing-masing Interval Kelas


Kita mulai memasukan nilai-nilai data kedalam kelas yang sesuai. Untuk
memudahkan kita dapat memasukkan data, sebaiknya kita buat kolom tersendiri
(kolom lurus/tally).

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


8
5. Menuliskan Nomor dan Judul Tabel Serta Catatan dan Sumber Data di Dapat.
Menuliskan nomor dan judul tabel serta catatan dan sumber data di dapat.
proses ini sama aturannya dengan penyajian data kedalam bentuk tabel seperti yang
telah di uraikan pada Kegiatan Belajar 1 (KB.1).

D. Macam-macam Tabel Distribusi Frekuensi


1. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Yang dimaksud dengan frekuensi kumulatif adalah kumpulan frekuensi pada kelas
yang dimaksud dengan frekuensi-frekuensi kelas sebelumnya.
Terdapat 2 macam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif, yaitu :
a. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari”
b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih”

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


9
2. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif adalah sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data,
dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan kedalam interval-interval kelas dan tiap
interval kelasnya masing-masing mempunyai bilangan frekuensi dalam bentuk
persentase.
Tabel 8.15
Bentuk Umum Tabel Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Nilai Frekuensi Kumulatif
a–b f’1
c–d f’2
e–f f’3
g–h f’4
i–j f’5
Jumlah 100
Catatan : bilangan frekuensi dicatat dalam %
Dengan
f1
f’1 = x 100 %
Jumlah seluruh data

f2
f’2 = x 100 %
Jumlah seluruh data
:
f5
f’5 = x 100 %
Jumlah seluruh data

3. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif


Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif di dapat dari :
a. Tabel distribusi frekuensi kumulutif dengan bilangan frekuensinya diubah ke
dalam bentuk persentase, atau
b. Tabel distribusi frekuensi relatif dengan bilangan frekuensinnya adalah kumpulan
bilangan-bilangan frekuensi relatif pada kelas yang di maksud dengan bilangan
bilangan frekuensi kelas sebelumnya.
Ada dua macam tabel untuk distribusi frekuensi relatif kumulatif yaitu :
a. Tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif “kurang dari”.
b. Tabel distribusi frekuensi relatif kumulatif “atau lebih”.

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


10
E. Penyajian Data Berkelompok ke Dalam Bentuk Diagram
Bentuk diagram yang seringkali digunakan dalam analisis statistik berkaitan dengan data
berkelompok adalah berikut ini.
1. Histogram
2. Poligon Frekuensi
3. Ogive (ozaiv)

1. Histogram
Histogram sering pula dianggap sebagai grafik frekuensi yang bertangga.
Didalamnya terdiri dari serangkaian bangun persegi panjang yang memiliki alas
sepanjang interval antara kedua tepi kelasnya dan memiliki luas yang sebanding
dengan nilai frekuensi dalam kelas-kelas yang bersangkutan. Oleh karena itu
penggambaran histogram akan lebih mudah apabila distribusi frekuensinya memiliki
interval kelas yang sama untuk tiap-tiap kelas.
Contoh dari data hasil tes matematika 80 siswa SMU “X” pada tabel
Distribusi Frekuensi berikut:

Contoh Histogram dari data data Nilai Tes Matematika diatas :

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


11
2. Poligon Frekuensi
Cara penggambaran poligon frekuensi umumnya dilakukan dengan jalan
menentukan titik tengah tiap-tiap pesergi panjang pada histogram. Kemudidan
menghungkannya dengan sebuah garis linear atau dengan garis putus-putus. Hal ini
dapat dikerjakan jika datanya sudah tersaji dalam bentuk diagram Histogram.
Contoh Diagram Poligon Frekuensi Nilai Tes Matematika 80 Siswa SMU
“X”

3. Ogive
Ogive adalah grafik yang digambarkan berdasarkan data yang sudah disusun dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Untuk data yang disusun dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, grafiknya berupa ogive positif,
sedangkan untuk data yang disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif
lebih dari, grafiknya berupa ogive negatif.

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


12
DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, dkk, Matematika, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan , 2017

http://caraharian.com/diagram-lingkaran.html

http://hendrasusanto1992.blogspot.com/2016/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html

https://idschool.net/smp/penyajian-data-diagram-lingkaran-batang-garis/

http://www.menghitung.com/rumus-diagram-lingkaran/

Matematika Pengantar Statistika 1 – Modul 8 _________________________________________


13

Anda mungkin juga menyukai