Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan adalah seperti berikut.
a. Mengapa nilai ulanganmu kurang bagus?
b. Apakah kamu mengerti apa yang dijelaskan oleh guru?
c. Apa yang sukar ditangkap dari penjelasan guru?
d. Apakah cara guru menjclaskan kurang menarik?
e. Apakah kamu memiliki buku sumber?
f. Apakah kamu mencatat penjelasan guru?
g. Mcngapa kamu tidak bertanya, ketika diberi kesempatan bertanya’?
h. Apakah soalnya sulit?
i. Apakah materi yang diujikan pernah dijelaskan guru?
j. Apakah kamu merasa tidak nyaman ketika guru menjelaskan?
Cara ketiga, Anda dapat menelaah berbagai dokumen yang berkaitan dengan
hasil belajar siswa. Misalnya, Anda dapat menelaah tugas/pekerjaan rumah yang
dikerjakan oleh siswa, menelaah hasil ulangan mereka atau melihat ulang
mgas/soal yang Anda berikan.
a. Apakah PR yang saya berikan kepada siswa dipersiapkan dengan baik sesuai
dengan kebutuhan siswa?
b. Apakah PR yang saya berikan merupakan tindak lanjut dari konsep yang
sedang dikaji, atau bcrmanfaat untuk memantapkan pemahaman siswa?
c. Apakah saya selalu memeriksa ulangan atau PR yang saya berikan?
d. Apakah saya memberikan balikan atau saran-saran kepada siswa tentang PR
tersebut?
e. Apakah ulangan atau PR selalu saya kembalikan?
f. Apakah tugas atau soal yang saya berikan sesuai dengan kemampuan siswa?
Contoh 3.1
Anda merasa bingung karena nilai ulangan Siswa Anda pada pelajaran IPS
selalu rendah, rata-rata kurang dari 40. Ini hampir terjadi seliap kali ulangan.
Apabila Anda mengajukan pertanyaan. siswa tampak ragu-ragu dan bingung.
dan kalau menjawab tidak sesuai dengan keinginan Anda.
HASIL ANALISIS
Penyebab rendahnya nilai IPS para siswa.
1. Penjelasan guru terlalu cepat.
2. Kurang diberikan contoh konkret yang mudah dipahami siswa.
3. Guru terlalu banyak ceramah dan asyik sendiri.
4. Guru tidak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
5. Jika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru. guru tidak
memberikan tuntunan tetapi melanjutkan pelajaran.
6. Guru tidak pemah memberikan tugas yang ada pada buku sumber.
7. Siswa tidak mempunyai buku sumber.
8. Siswa tidak pemah mencatat selama mendengarkan penjelasan
guru.
Penyebab dan akar masalah yang merupakan gabungan dari masalah yang
bersumber dari guru dan dari Siswa berikut ini.
Penjelasan guru pada pelajaran IPS tidak jelas dan sulit ditangkap oleh
Siswa karena tidak diberikan contoh konkret. guru tidak memberikan
kesempatan bertanya, tidak mengajukan pertanyaan, dan
menggunakan istilah asing yang tidak diberi penjelasan. Selain itu
siswa juga tidak mencatat materi yang diterangkan guru. padahal
mereka tidak mempunyai buku sumber. Oleh karena itu pada setiap
saat akan menghadapi ujian siswa selalu tidak siap karena tidak dapat
belajar dengan baik sehingga nilainya rendah.
Contoh 3 2
Ketika Pak Diki menjelaskan sifat-sifat benda dalam pelajaran IPA di kelas III SD,
siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru.
Kemudian, ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti, tidak seorang pun
siswa yang menjawab. Keadaan seperti ini telah (terjadi berulang kali, hampir pada
setiap pelajaran IPA. Akibatnya, pada setiap ulangan, skor yang diperoleh siswa selalu
rendah
HASIL ANALISIS
Hasil refleksi guru dan dialognya dengan siswa menunjukkan bahwa
siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena:
1. guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi
tidak menarik,
2. selama menjelaskan guru tidak pernah bertanya,
3. penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat,
4. bahasa yang digunakan guru terlampau sukar, serta ,
5. siswa sukar menangkap penjelasan guru.
Contoh 3.3
Pak Muhana, guru Bahasa Indonesia di SMA II, menjadi bingung karena
hampir 70% (27 orang dari 40 siswa) tidak mampu menggunakan bahasa
Indonesia tulis dalam mengungkapkan pikirannya. Selama setengah semester,
karangan para siswa banyak yang tidak dapat dipahami karena struktur
kalimat dan pilihan kata yang kurang tepat, di samping penguasaan ejaan
yang masih parah
HASIL ANALISIS
Pak Muhana menunjukkan bahwa penyebab masalah ini sangat
kompleks. Pertama Pak Muhana menyadari dan menemukan
bahwa karangan siswa jarang, bahkan hampir tidak pemah
diberi masukan, dan tidak pemah dibahas di dalam kelas.
Kedua, latihan menulis secara bertahap tidak pernah diberikan.
Siswa langsung diminta membuat karangan sesuai dengan topik
yang dipilih. Itulah penyebab yang ditemukan oleh Pak Muhana
Contoh 3.4
Ibu Siti, guru Matematika di SMP 28, sudah lama merasa menghadapi
masalah karena siswa tidak tenarik pada pelajarannya dan menganggap
pelajaran Matematika paling sukar. Setiap masuk kelas, banyak siswa di
kelas tersebut yang tidak hadir dengan alasan yang tidak masuk akal
HASIL ANALISIS
setelah melakukan refleksi, Ibu Siti menelaah berbagai PR siswa,
dan berdialog dengan siswa, mencoba bekerja sama dengan
teman sejawatnya yang juga mengajar matematika. Ia meminta
Bu Tuti mengamati kelasnya ketika Bu Siti sedang mengajar
Matematika. Setelah beberapa kali mengamati pelajaran yang
disajikan oleh Bu Siti, Bu Tuti mengajak Bu Siti berdiskusi. Dari
hasil diskusi :
HASIL ANALISIS
Penjelasan guru pada pelajaran IPS tidak jelas dan sulit ditangkap oleh Siswa karena tidak
diberikan contoh konkret. guru tidak memberikan kesempatan bertanya, tidak mengajukan
pertanyaan, dan menggunakan istilah asing yang tidak diberi penjelasan. Selain itu siswa
juga tidak mencatat materi yang diterangkan guru. padahal mereka tidak mempunyai buku
sumber. Oleh karena itu pada setiap saat akan menghadapi ujian siswa selalu tidak siap
karena tidak dapat belajar dengan baik sehingga nilainya rendah.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah
dipahami, mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat
peraga, sehingga mampu meningkatkan prestasi siswa
dalam pelajaran IPS?
Contoh 3 2
Ketika Pak Diki menjelaskan sifat-sifat benda dalam pelajaran IPA di kelas III SD,
siswa banyak yang mengantuk dan tidak ada perhatian pada penjelasan guru.
Kemudian, ketika guru bertanya apakah siswa sudah mengerti, tidak seorang pun
siswa yang menjawab. Keadaan seperti ini telah (terjadi berulang kali, hampir pada
setiap pelajaran IPA. Akibatnya, pada setiap ulangan, skor yang diperoleh siswa selalu
rendah
Hasil refleksi menunjukkan bahwa siswa sering mengantuk dalam pelajaran IPA karena:
1. guru tidak menggunakan alat peraga sehingga pelajaran menjadi tidak menarik,
2. selama menjelaskan guru tidak pernah bertanya,
3. penjelasan guru terlampau abstrak dan cepat,
4. bahasa yang digunakan guru terlampau sukar, serta ,
5. siswa sukar menangkap penjelasan guru.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengaktifkan siswa, menggunakan alat
peraga. dan memberikan balikan pada pekerjaan siswa, agar
mampu meningkatkan perhatian dan hasil belajar siswa kelas
III dalam pelajaran IPA?
Contoh 3.3
Pak Muhana, guru Bahasa Indonesia di SMA II, menjadi bingung karena
hampir 70% (27 orang dari 40 siswa) tidak mampu menggunakan bahasa
Indonesia tulis dalam mengungkapkan pikirannya. Selama setengah semester,
karangan para siswa banyak yang tidak dapat dipahami karena struktur
kalimat dan pilihan kata yang kurang tepat, di samping penguasaan ejaan
yang masih parah
Hasil analisis Pak Muhana menunjukkan bahwa penyebab masalah
ini sangat kompleks. Pertama Pak Muhana menyadari dan menemukan
bahwa karangan siswa jarang, bahkan hampir tidak pemah diberi
masukan, dan tidak pemah dibahas di dalam kelas. Kedua, latihan
menulis secara bertahap tidak pernah diberikan. Siswa langsung
diminta membuat karangan sesuai dengan topik yang dipilih. Itulah
penyebab yang ditemukan oleh Pak Muhana
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menerapkan langkah-langkah menulis agar
dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa SMA?
MENGEMBANGKAN ALTERNATIF TINDAKAN
Dalam mengembangkan alternatif tindakan/hipotesis, kita dapat
melakukan hal-hal berikut.
1. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan
masalah yang kita hadapi.
2. Berdiskusi dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang
relevan.
3. Mengingat kembali pengalaman kita dalam menangani masalah
serupa
Kriteria yang dapat dijadikan untuk menguji hipotesis
adalah seperti berikut.
1. Apakah tindakan yang diambil dapat dan mungkin dilaksanakan
oleh guru?
2. Apakah kemampuan siswa baik dari segi psikologis, sosial, budaya
dan etika mendukung?
3. Apakah sarana dan fasilitas yang tersedia cukup mendukung?
4. Apakah iklim belajar di kelas cukup mendukung dilaksanakannya
tindakan yang dipilih?
5. Apakah tidak bertentangan dengan kebijakan sekolah?
Masalah 1:
Bagaimana cara membuat penjelasan lebih mudah dipahami,
mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga
mampu meningkatkan prestasi siswa dalam IPS?
Hipotesis/Altematif Tindakan 1 :
Apabila dalam menjelaskan materi pelajaran IPS, guru menerangkannya
disertai dengan memberikan contoh-contoh konkret, menggunakan alat
peraga yang sesuai, tidak menggunakan kata-kata asing yang sulit
dipahami siswa, serta memberi kesempatan bertanya dan berdiskusi
kepada siswa, maka pemahaman siswa akan meningkat.
Mata Pelajaran :
Pokok bahasan :
Sub pokok bahasan :
Kelas / semester :
Waktu :
I. Tujuan
A. Tujuan umum
B. Tujuan khusus
C. Tujuan Perbaikan
IV. Evaluasi
Perhatikan RENCANA PEMBELAJARAN dan
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Pada halaman 3.28 dan 3.29
Carilah perbedaannya
Langkah-langkah menyusun Rencana perbaikan pembelajaran
A. Judul penelitian
B. Bidang kajian
C. Pendahuluan
D. Perumusan dan pemecahan masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat hasil penelitian
G. Kajian pustaka
H. Rencana dan prosedur penelitian
I. Jadwal penelitian
J. Biaya penelitian
K. Personalia penelitian
L. Daftar pustaka
M. lampiran