Anda di halaman 1dari 18

MODUL 7

Kebugaran dan Kecerdasan Melalui


Disususn oleh :
Bermain

1. Irvan sentani 857321628


2. An nisa wulandari 857303153
3. Zilda natasya 857303748
KEGIATAN BELAJAR 1
Kebugaran Jasmani Melalui Bermain
Jantung merupakan suatu mesin biologi yang sangat menakjubkan
terdiri dari komponen sel yang dilengkapi oleh pembuluh darah kapiler
yang sangat padat (lebih dari 2000 pembuluh darah kapiler/mm3) kira-
kira 25-30% volume sel jantung manusia terdiri dari mitokondoria,
sedangkan pada orang tidak terlatih kandungan mitokondoria kurang
dari 5% pada volume sel otot rangkanya.
A. JANTUNG
MERUPAKAN Pendidikan olahraga intensif menyebabkan perubahan pada
sistem sirkulasi dan aliran darah dalam otot rangka yang saat
POMPA AJAIB
istirahat hanya sekitar 2 sampai 4 mL/100 g. Kenaikan aliran
darah ini menurut Newton, 1994 disebabkan oleh melebarnya
pembuluh darah yang dipengaruhi langsung oleh kenaikan
metabolisme otot. Adapun darah merupakan medium yang
sangat banyak mengandung oksigen, karbondioksida, glukosa,
asam amino, asam amino, asam lemak, ion hidrogen serta
hormon hormon lainnya.
Pada usia sekolah dasar anak belum memiliki
kemampuan yang maksimal terutama pada sistem
daya tahan kardiorepsiratornya, hal ini disebab oleh
terbatasnya:

1. Volume isi sekuncup (sekali denyutan).


2. Valume curah jantung.
3. Ukuran jantung dan paru-paru yang relatif kecil.
4. Asupan oksigen juga belum optimal.
Guru perlu memahami bahwa pendidikan jasmani dan olahraga
akan berakibat terhadap sistem kerja otot dan kerangka. Tulang
anak-anak didominasi oleh tulang rawan yang relatif lebih lunak
dibandingkan dengan orang dewasa pada usia sekolah dasar,
pendidikan olahraga diarahkan bagi peningkatan kemampuan
multilateral artinya seluruh komponen kebugaran motorik anak
B. KERANGKA, OTOT harus diupayakan seoptimal mungkin.
SISWA SEKOLAH Aktivitas olahraga yang dapat diberikan pada anak kelas rendah.
DASAR a. Aktivitas melatih otot-otot besar seperti otot kaki, lengan dan
bahu. Contoh: Bermain kejar-kejaran, menggantung dan
memanjat, berguling di matras, merayap melewati lorong dan
melompat (meloncat).
b. Melakukan permainan sederhana
Contoh: Permainan gerak yang diiringi dengan lagu.
Pada usia sekolah dasar, pendidikan olah raga diarahkan bagi
peningkatan kemampuan multilateral, artinya peningkatan seluruh
komponen kebugaran motorik anak harus seoptimal mungkin. Semuai
dengan tumbh kembang anak sekolah dasar, maka guru harus
memberikan pengalaman pada aktivitas fisiknya terutama pada anak
sekolah dasar pada kelas rendah dengan beberapa bentuk aktifitas
sebagai berikut: Aktivitas melatih otot-otot besar, seperti otot kaki,
lengan dan bahu. Contohnya:
a. Permainan kerjar-kejaran
b. Mengantung dan memanja
c. Berguling di matras
d. Merayap melewati lorong
e. Melompta dan meloncat.
f. Permainan sederhana yang meerlukan penjelasan singkat dan
langsung dalam durasi yang pendek, tetapi diselingi dengan
variasi dan model permainan lainya. Contoh:
g. Permainan cendong, ada penjaga dan ada yang bersembunyi
h. Permainan gerak yang didiringi dengan lagu .
1. Permainan yang dapat menunjang kebugaran sistem kardiovaskuler

Permainan pindah bintang meruapakan permainan kejar-kejaran yang dapat


dimainkan oleh sekelompok anak di halaman yang tidak terlalu luas. Permainan ini
dapat meningkatkan kualitas gerak anak karena selama bermain anak harus
bergerak berpindah dari satu tiang ke tiang yang lain.
2. Permainan melaui aktivitas di luar kelas
Salah satu contoh aktivitas luar kelas adalah pembelajaran
lintas alam yang dapat meningkatkan kemampuan sistem
energi aerobik dengan melewati rute-rute yang agak
panjang, serta melaui rintangan berupa terowongan yang
harus dilewati dengan gerakan tiarap, jembatan satu titik,
menggantung di tali, serta mengembangkan keterampilan
tangan untuk membuat suatu pada pos akhir.
3. Permainan antar etnis

Permainan ini menggunakan kata-kata tak bermakna dalam teks


permainannya, yang mengurangi keharusan permainan untuk
memahami arti kata-katanya, oleh sebab itu permainan ini dapat
dimainkan oleh etnis yang berbeda.
4. Permainan merebut harta karun. Pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar menghadapi banyak
persoalan, terutama dlam hal terbatasnya sarana-prasanana pendukung.
Terbatasnya fasilitas disekolah menuntut guru penjas untuk lebih kereatif dan
inovatif dalam mengelola pembelajaran penjas, skenario yang telah
direncanankan harus diantisipasi dengan kemempuan improvisasi yang
memadai.
Pada aspek kebugaran permainan ini dapat meningkatkan kemampuan daya
reaksi (movement time, reantion time), permainan dapat divareasikan dengan
mengantikan objek yang direbutkan seperti sapu tangan, handuk kecil, pena
atau bola yang berwarna-warni.
KEGIATAN BELAJAR 2
Pentingnya Kecerdasan Kinestetik Untuk
Anak
A. DEFINISI KECERDASAN
◦ Definisi kecerdasan yang paling terkini dan popular adalah yang dikemukakan
oleh seorang pakar yang bernama Howard Gardner, dengan menyusun definisi
dan konsep kecerdasan yang lebih bermakna dan kontekstual sebagai berikut :
 Kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan dalam menyelesaikan
masalahpada kehidupan nyatanya.
 Daya ciptanya dalam menghasilkan persoalan-persoalan baru dan sekaligus
mampu menyelesaikannya.
 Kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan menjadikannya sebagai suatu jasa
yang memperoleh penghargaan dari masyarakat.
◦ Terminology kecerdasan pada saat ini sangat berkembang, tergantung pada
pendekatan yang dipilih seperti: ada kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual, dan kecerdasan kinestetik
◦ Indicator kecerdasan sangat kurang tepat jika hanya diukur melalui satu tes
tunggal, karena kecerdasan seseorang bukan hanya terbatas pada
kemampuan dalam mata pelajaran matematika dan Bahasa Indonesia saja,
dan seharusnya kecerdasan menjadi konsep fungsional yang dapat diamati
dan ditemui dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai macam cara
KECERDASAN
Standar kecerdasan yang digunakan dan sangat
populer di masyarakat terutama di lembaga
pendidikan adalah tes “IQ”. Beberapa jenis
kecerdasan tersebut terdiri dari :
1. Kecerdasan emosional Spritual : kecerdasan ini
mengarahkan pikiran, perasaan, prilaku dan
kemampuan manusia yang diselaraskan pada
kehendak penciptaannya yaitu dengan penuh
kesadaran setelah melakukan suatu kerja atau
usaha, hasil akhirnya ditentukan oleh kehendak
allah SWT. (Ustman dan Ary G, 2002).
2. Sedangkan kualitas kecerdan emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan
seseorang mencakup hal-hal dibawah ini..

◦ Empati
◦ Mengungkapkan dan memahami perasaan.
◦ Mengendalikan amarah
◦ Kemandirian
◦ Kemampuan menyesuaikan diri
◦ Diskusi
◦ Kemampuan memecahkan masalah antar pribadi
◦ Ketekunan
◦ Kesetiakawanan
◦ Keramahan
◦ Sikap hormat (Peter Salovey dan John Mayer.1990).
3. Lingustik verbal: kecerdasan menggunakan kata
secara efektif baik dengan cara lisan maupun
tulisan.
4. Numerik disebut juga kecerdasan matematik-
logis yaitu kemampuan dalam menangani
bilangan dan perhitungan.
5. Kecerdasan visual-spasial: kecerdasan yang
dimiliki oleh banyak orang melakukan yang
kreatif, kecerdasan ini mencerminkan
kemampuan mental model, melakukan intraksi.
6. Fisik : kecerdasasan yang dianugrakan pada
banyak atlet top, penari, ahli makanik dan tukang
masak serta dokter-dokter ahli bedah.
Guru harus senantiasa mengembangkan model-model permainan yang
dapat mengakomodasi kebutuhan gerak anak secara normal.
Pembelajaran di SD selama ini memiliki beberapa kendala, seperti :
Kuarang mendorong anak untuk bergerak karena terbatasnya waktu
dan ketersedianan fasilitas di sekolah
Permainan yang disajikan kurang cocok dengan usia anak, baik dari
aspek fisik, psikis maupun tingkat itelegensi anak.
Pembelajaran kurang mendorong tingkat pencapaian kebugaran
jasmani yang optimal
Beberapa prinsip-prinsip dasar dari pelatihan untuk memeperoleh
kebugaran yang meliputi :
a. Frekuensi, adalah seberapa sering latihan dilakukan dalam
setiap minggunya.
b. Itensitas, menunjukkan ur=kuran berat dan ringannya suatu
pelatihan.
c. Time, merupakan indikator lamanya latihan dalam satuan
waktu, menit atau jam.
Tipe atau jenis dari cabang olahraga yang dipilih dan digemari.
Pembelajaran pendidikan di sekolah diharapkan dapat memberikan
landasan dasar bagipenataan awal terbentuknya kebugaran jasmani pada
generasi muda dan pembelajaran tersebut diarahkan pada
pembentukan komponen kebugaransecara menyelur uh
(multilateral) dan dikemas melalui beberapa jenis permainan yang
memberikan kesempatan pada anak untuk bergerak memenuhi kebutuhan
perkembangan fisik, psikis serta penignkata n perekmbangan
intelektualnya. Dengan demikian pembelajaran tersebut dapat menarik
minat siswa, dan pembelajaran praktek penjas dapat tetap berlangsung
meskipun dengan sarana dan prasarana serta waktu yang sangat terbatas.
Dengan segala kondisi yang terbatas itu upaya untuk membangun
kebugaran jasmani, kecerdasan dan kebutuhan akan bermain anak-anak
akan tetap dapat berlangsung dan yang lebih terpenting akan terbentuk
kebiasaan hidup sehat. Guru tidak perlu kehilangan akal dalam
menghadapi keterbatasan sarana an prasarana, bukankah guru dituntut
untuk dapat bertindak secara situasional dan transaksional dalam
merancang kegiatan pembelajarannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai