Anda di halaman 1dari 9

PERMAINAN TRADISIONAL DI SD

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah: Permainan Olahraga Tradisiona di SD

Dosen Mata Kuliah : Drs.Muliadi, M. Kes

Disusun oleh :

FITRIANI

220407562031

32 B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan jasmani merupakan suatu pelajaran yang mengajarkan peserta didik


bagaimana cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Bahkan bukan bagaimana cara
mendapatkan tubuh yang sehat saja, tetapi bagaimana cara untuk mendapatkan dan
mencapai keadaan tubuh yang segar. Tubuh dikatakan telah mencapai kesegaran apabila
mampu melaksanakan aktifitas dalam waktu yang lama, penuh waspada, tidak lelah, dan
masih menyimpan energi dalam keadaan darurat / emergency.

Olahraga asli dari berbagai daerah di Indonesia, mungkin belum terkenal di


tingkat nasional namun cukup populer di daerah asalnya. Khazanah budaya bangsa yang
sebaiknya tetap diperhatikan dan di bina sebelum habis punah dilanda oleh arus
globalisasi, terutama oleh permainan era digital dengan menggunakan perangkat
komputer.

Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat juga membuat perubahan


yang mendasar pada permainan anak-anak. Saat ini banyak anak-anak yang sudah tidak
memainkan lagi permainan-permainan daerah seperti main lomba kelereng, tali karet dan
berbagai permainan menarik lainnya. Akibatnya permainan-permainan daerah tersebut
tidak di kenal lagi. Padahal permainan seperti ini memiliki nilai olahraga yang tinggi.
Oleh karena itu, kami mencoba mengkombinasikan permainan kecil dengan ide
permainan yang kami rancang menjadi permainan yang baru dan menarik.
B. TUJUAN KEGIATAN
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan permainan tradisional, alat yang
digunakan dalam permainan tersebut, cara bermain permainan tradisional, dan maanfaat
yang diperoleh dengan memainkan permainan .
C. ISI KEGIATAN
Pada kegiatan pembelajaran offline mata kuliah “Olahraga tradisional di SD
disampaikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan karena mata kuliah “Olahraga tradisional
di SD” bukan hanya teori namun juga membutuhkan sebuah praktek secara berkala.
Mengingat kami mahasiswa prodi PGSD yang merupakan calon guru nantinya jadi mau
tidak mau kami harus menguasainya bukan hanya dari segi teori namun juga dari segi
praktek.
D. TEMPAT KEGIATAN

Hari / Tanggal : Rabu, 09-November - 2022

Tempat : Kampus 2 UNM ( Jl.Sukawati Watampone)

Waktu : 7.30 – 10.00

E. HASIL KEGIATAN

Pemanasan

1.)Lari ditempat

Lari di tempat melibatkan otot dan gerakan yang berbeda dari lari biasa. Meski
gerakannya sederhana, namun lari di tempat bisa memberi banyak manfaat untuk kebugaran
tubuh. Lari di tempat tidak mengharuskan Anda menggunakan otot yang mendorong tubuh untuk
bergerak maju.

Anda pun akan lebih banyak bertumpu pada jari-jari dan bantalan kaki. Alih-alih
mendorong tubuh ke depan, Anda akan mengangkat lutut dengan sedikit kekuatan secara
bergantian.
Adapun manfaat lari di tempat untuk kebugaran tubuh yang bisa Anda dapatkan, yaitu:

 Meningkatkan kekuatan, kelenturan, dan stabilitas otot karena mengharuskan Anda untuk
terus bergerak dan mengencangkan otot.
 Membantu mengurangi beberapa masalah dan stres pada tubuh, terutama saat dilakukan
di atas karpet atau suatu alas Meningkatkan kekuatan inti tubuh, tubuh bagian atas, dan
tubuh bagian bawah.
 Mengurangi rasa sakit di lutut sekaligus membuatnya lebih kuat dan sehat.
Mengembangkan keseimbangan, ketangkasan, dan koordinasi tubuh sehingga
mengurangi risiko jatuh atau cedera.
 Membantu memperbaiki postur tubuh apabila dilakukan sambil menggerakan otot perut.
 Meningkatkan detak jantung, memperbaiki kadar gula darah, membakar kalori dan lemak
yang berkontribusi untuk membantu menurunkan berat badan.
 Meningkatkan fungsi kardiovaskular, kapasitas paru-paru, dan sirkulasi
Lari di tempat sangat ideal jika kita ingin melakukan olahraga dalam ruang yang terbatas

2.) Gerakan kepala

Manfaat menggerakkan kepala yaitu : meningkatkan keseimbangan dan kekuatan,


meningkatkan fleksibilitas tubuh, dan meningkatkan sirkulasi darah. Urutan gerakan kepala
yaitu :

 Gerakan menoleh ke kiri dan ke kanan.


 Gerakan menunduk dan juga mendongakkan kepala.
 Gerakan memutar kepala dari kanan dan kiri serta dari kiri ke kanan.

3.)Gerakan tangan
Mengerakkan tangan yaitu : melatih kekuatan otot tangan dan lengan, membantu
meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, meningkatkan fleksibilitas tubuh, meningkatkan
keseimbangan, dan meningkatkan stamina tubuh. Urutan gerakan tangan yaitu :
Gerakan tangan dengan mengayungkan tangan ke belakang dua kali secara bergantian
dan posisi tangan membentuk huruf S.
Kedua tangan berada di pinggang, kemudian badan di putar mulai ke kanan ke kiri secara
bergantian.
Gerakan tangan dengan kedua tangan lurus ke depan, lalu mengayungkan tangan ke
depan dan ke belakang.

4.) Gerakan kaki


Langkah pemanasan ini berguna melatih kelenturan kaki, paha, dan tumit. Tubuh juga
akan mengatur keseimbangan yang dibutuhkan dan memberikan sinyal untuk mengatur suhu
tubuh sebelum berolahraga. Urutan gerakan tangan yaitu :
Posisi badan siap, kedua tangan berada dipinggang lalu menggerakkan pinggang searah 1800.
Posisi badan bungkuk kedepan, lalu kedua tangan memegang kedua lutut dan lutut
diputar searah arah jarum jam 1800.
Posisi badan duduk dengan sedikit membungkukkan badan kebelakang kemudian mengangkat
kaki keatas setinggi 3 cm.

F. KEGIATAN INTI
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun
anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui kegiatan jasmani
yang intensif dalam rangka membentuk atau memperoleh peningkatan kemampuan dan
keterampilan jasmani.

MATERI
A. Kereta Api
Kereta api sama seperti bermain ular naga panjangnya bukan kepalang dan lop-lop
kandang ayam. Bedanya, permainan ini dilakukan dengan nyanyian “kereta api”.
Nyanyian yang dibawakan saat kereta api mengitari gerbongnya adalah “Naik kereta api,
tut-tut-tut. Siapa hendak turun, ke Bandung, Surabaya. Bolehlah naik dengan percuma.
Ayo kawanku lekas naik, keretaku tak berhenti lama”.
a. Sarana dan Prasana
 Dalam ruangan
b. Peserta
Permainan ini tidak dibatasi
c. Tujuan permainan
 Melatih kejujuran
 Melatih kerjasama
 Melatih kekompakan
d. Cara bermain
 Anak pertama dan kedua berdiri di tengah memanjang lapangan dan
berhadapan membentuk terowongan kereta api. Caranya ialah saling
berpegangan lengan dalam keadaan lurus dan mendatar. Sedangkan anak-anak
lainnya berpegangan satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian
kereta api. Tugas rangkaian kereta api adalah lari kecil-kecil sambil berbelok-
belok dan akhirnya memasuki terowongan. Bila mana rangkaian kereta api
telah dianggap cukup gerakannya maka diadakan pergantian, yang menjadi
rangkaian kereta api mengganti salah satu yang semula menjadi terowongan.
Demikian terus dilanjutkan sampai semua pernah menjadi kereta api.
e. Lampiran

B. Jengkal
Permaianan lompat jengkal merupakan salah satu permainan tradisional yang sangat
jarang di mainkan. Permainan ini dilakukan oleh beberapa orang. Dimana awalannya
dilakukan hompimpa, kemudian anak yang tinggal dua orang akan duduk berhadapan
sambil menyusun jengkalnya.
a. Tujuan Permainan
 Melatih kemampuan dalam menyeimbangkan tubuh
 Melatih kejujuran
 Melatih kelincahan
 Melatih kecepatan
 Melatih ketangkasan
b. Sarana dan Prasarana
 Dalam ruangan
c. Peserta
 Permainan ini tidak dibatasi
d. Cara Bermain
Permainan ini dilakuan oleh beberapa orang. Dimana awalnya dilakukan
hompimpa, kemudian anak yang tinggal dua orang akan duduk berhadapan
sambil menyusun jengkalnya, dan yang lain melompat ke jengkal kedua-dua
kanak-kanak tersebut.

e. Lampiran

C. Ular Naga
a. Tujuan permainan
 Melatih keseimbagan
 Melati ketangkasan
 Melatih konsentrasi anak
 Melatih kelincahan
 Melatih kecepatan
 Melatih kerja
b. Sarana dan Prasarana
 Lapangan terbuka
c. Peserta
 Permainan ini tidak dibatasi
d. Cara Bermain.

cara bermainnya ialah dengan memilih dua orang sebagai penjaga gerbang, 1
orang sebagai induk naga, dan beberapa orang sisianya akan menjadi ular naga
yang harus saling berbaris dan bergandengan dengan cara memedang pundak
teman-temannya.

Lampiran

A. Kesimpulan
Permainan tradisional merupakan suatu permainan yang diwariskan oleh nenek moyang
kita dari generasi ke generasi. Maka dari itu, hendaklah kita melestarikan permainan
tradisional tersebut agar tetap ada hingga ke generasi berikutnya. Adapun dalam kegiatan
permainan tradisional yang telah dimainkan tersebut yaitu permainan tradisional jengkal, ular
naga dan permainan kereta api yang dimana permainan tradisional tersebut tidak hanya
sekedar sebagai hiburan/permainan semata tetapi juga dapat melatih kelincahan,
keseimbangan, kefokusan, kerjasama tim dan melatih otak pada saat memainkannya. Oleh
karena itu, permainan tradisional tersebut sangat disarankan untuk diamainkan tidak hanya
untuk anak-anak tetapi juga dapat dimainkan oleh orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai