Anda di halaman 1dari 3

Esai

Apa itu esai?


Esai=tulisan karangan=susunan suatu cerita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia esai itu diartikan sebagai karangan prosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya masalahnya
tidak terlalu dalam kemudian ada hal yang dikaji dan pada sudut pandang dari penulis.

Ciri-ciri esai
1. tulisan dalam bentuk prosa (paparan paragraf)
2. tulisan yang mempersoalkan bahwa sesuatu membahas isu sederhana
sehingga biasanya
3. mengandung fakta.
4. esai dapat menggambarkan/mencerminkan kepribadian penulisnya
5. Bersifat subjektif terhadap suatu masalah
6. tulisan yang tidak bersifat solutif
7. tulisan singkat
8. disampaikan dengan menarik dengan kekuatan analisis disertai dengan
data/informasi yang kuat.

Jenis esai
1. Naratif-kronologis: rangkaian suatu peristiwa atau kejadian secara kronologis baik fakta
maupun fiksi. Narasi bisa bergaya sudut pandang orang pertama sehingga subjektifitas
penulis. Contohnya esai untuk masuk universitas
2. persuasif/argumentatif: adalah tulisan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran
sebuah pernyataan. Argumentasi untuk myakinkan pembaca dengan bukti yang ada
4. deskriptif esai desktiptif adalah esai yang menggambarkan suatu objek tertentu . misalnya
menggambarkan hewan, orang, rumah dan lain sebagainta. Tujuan esai ini adalah
memberikan gambaran kepada tentang objek yang dijelaskan oleh penulis
5. ekspositori: menginformasikan suatu fenomena yang dapat dilengkkapi suatu gambar dan
grafik.

 Esai Naratif : Esai naratif adalah sebuah jenis esai dimana penulis bertujuan untuk
menghadirkan sebuah pengalaman yang pernah dialaminya kepada pembaca. Ide dan
konsep yang ingin disajikan oleh penulis dihadirkan melalui sebuah paparan dalam
bentuk kisah (storytelling). Dalam esai jenis ini, penulis seringkali menuliskan
cuplikan-cuplikan pengalaman yang pernah dialaminya sebagai sarana untuk
menyampaikan ide. Bisa juga penulis menghadirkan cerita ini untuk memperkuat ide
dan gagasannya. Ada juga tipe esai naratif dimana hanya bertujuan untuk menyajikan
cerita pribadi dari penulis tanpa ada suatu tujuan untuk mempengaruhi pembaca
dengan gagasan-gagasannya.
 Esai Deskriptif : Penulis menggunakan esai berjenis deskriptif untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan secara detail tentang seseorang, sesuatu, atau momen tertentu
kepada pembaca. Esai deskriptif bisa jadi sangat mirip dengan esai naratif karena
penulis terkadang menggunakan pengalamannya dalam mengamati, mengalami atau
merasakan sesuatu. Hanya saja fokus daripada esai deskriptif adalah sebuah deskripsi
yang detail dan jelas.
 Esai Ekspositori : Esai jenis ekspositori adalah sebuah esai yang bertujuan untuk
menjelaskan dan mendefinisikan suatu permasalahan secara lebih komprehensif,
netral, bahkan ilmiah. Penulis pada dasarnya tidak menghadirkan sudut pandang
tertentu, tetapi murni berusaha untuk mendefenisikan apa adanya dan menampilkan
suatu permasalahan secara gamblang. Dalam esai ini, penulis sebaiknya menampilkan
juga data dan fakta dari berbagai atau beberapa penelitian yang relevan dan sahih.Isu
yang berkaitan dengan esai ekspositori adalah, apakah benar esai jenis ini benar-benar
bebas dari sudut pandang penulisnya?Tentu saja tidak. Selama ia berbentuk esai,
maka secara umum ia ditulis tetap berdasarkan asumsi dan sudut pandang tertentu,
dalam hal ini sang penulis.
 Esai Persuasif : Esai persuasif sebenarnya masih memiliki beberapa kesamaan
tertentu, baik dengan esai ekspositori, deskriptif maupun naratif. Pada dasarnya esai
persuasif bertujuan untuk mempersuasi atau mengarahkan pembaca agar menyetujui
ide-ide yang terkandung di dalamnya. Content writer bidang marketing dan politik
adalah yang paling sering membuat esai jenis ini. Terkadang penulis memaparkan
sebuah pengalaman dirinya atau orang lain yang mana semata-mata hanya bertujuan
untuk memperkuat upayanya untuk mempengaruhi pembaca agar sepakat dengan ide
dan gagasannya. Penulis esai persuasif juga tak jarang menampilkan data-data dari
beberapa penlitian untuk menyokong pokok pikirannya. Di sini pembaca harus jeli
melihat kevalidan dan kesahihan sebuah hasil penelitian. Jangan sampai hanya
terkecoh dengan data-data yang bernuansa tendensius tanpa dilengkapi dengan
pemaparan fakta yang lengkap.

Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuk, esai dapat dibedakan menjadi dua, yakni esai formal dan
nonformal.

Sesuai namanya, esai formal menggunakan bahasa yang cenderung baku, dengan
susunan dan struktur tertentu dan biasanya dilengkapi dengan data untuk menunjang
pendapat penulis. Esai ini biasanya mudah dijumpai di dunia akademik.

Sedangkan esai dengan format non-formal ditulis dengan gaya bahasa yang lebih
santai dan mengalir. Susunannyapun bisa bervariasi. Dan yang paling menonjol, esai
jenis ini sering muncul di media sosial sebagai sebuah ungkapan untuk mengomentari
sebuah fenomena tertentu.

Struktur tulisan esai


1. pendahuluan: Latar Belakang berisi informasi yang mengidentifikasi subjek bahasan dan
pengantar tentang subjek. Latar belakang harus menggambarkan kata kunci judul. Mengapa
kita membahas struktur? Mengapa dalam bentuk tulisan dan esai?
2. isi: menyajikan informsi tentang subjek
3. kesimpulan: ketercapaian tujuan pembahasa; ajakan berbuat sesuatu; atau pertanyaan tanpa
jawaban.
Cara menulis esai
1. menentukan tema:
2. menentukan tujuan tulisan: agar tulisan menjadi lebih terarah atau fokus
3. merumuskan masalah dan melakukan riset: merumuskan masalah: menyebutkan isu apa
yang akan diangkat dengan pengambangan gagasan yang dilakukan melalui berbagai
kegiatan pencarian data
5. menulis dan mengedit
4. membuat kerangka tulisan outline: outline disusun untuk memastkan semua ide yang akan
ditulis cungkup lengkap

Perbedaan KTI dan Esai


KTI:
Bagian awal: halaman judul, lembar pengesahan, prakta dari penulis, daftar isi dll.
Bagian inti; pendahuluan, telaah pustaka
Bagian akhir; daftar pustaka lampiran
Penyajian data berbeda kti itu biasanya dari penelitian, tinjauan pustaka, tetapi esai bisa dari
tinjauan psutaka atau pengalaman

Anda mungkin juga menyukai