Anda di halaman 1dari 2

Nama: Najwa Rizka Amelia

NIM: 211030700502

Kelas: 01FKKP007

1. Apa yang dimaksud dengan filtrasi (penyaringan)?


A. Proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan, melt (campuran leleh)
atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas.
B. Cara pemisahan campuran antara zat padat dengan zat padat yang mudah
menyublim.
C. Proses pemisahan campuran antara zat cair dengan zat cair berdasarkan perbedaan
titik didihnya.
D. Metode yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak larut
dalam cairan dengan melewatkannya pada saringan berpori.
E. Dimana senyawa yang terlarut atau tersuspensi dalam campuran cair dipisahkan dari
senyawa lain dalam campuran sesuai dengan sifat fisik dan kimianya.

2. Apa prinsip dari pembentukan kristal?


A. Didasarkan pada perbedaan titik didih dari dua zat atau lebih yang bercampur. Partikel
zat yang satu mendidih, lalu menguap, sedangkan zat yang lainnya tidak atau belum
menguap.
B. Pada perbedaan kecepatan merambat atau daya serap antara partikel-partikel zat yang
bercampur pada medium tertentu dengan larutan pelarut tertentu.
C. Perbedaan kelarutan zat dalam air atau berdasarkan perbedaan ukuran partikel zat.
D. Suatu proses dimana zat-zat tertentu bila dipanaskan secara langsung berubah dari
bentuk padat menjadi uap tanpa meleleh. Uap tersebut bila didinginkan kembali
menjadi zat padat.
E. Kondisi lewat jenuh untuk suatu larutan seperti larutan gula atau garam
Kondisi lewat dingin untuk suatu cairan atau lelehan (melt) seperti air atau lemak

3. Secara garis besar, proses pemisahan secara ekstraksi terdiri dari tiga langkah dasar yaitu?
A. Penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel, biasanya
melalui proses difusi, zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut
membentuk fase ekstrak, pemisahan fase ekstrak dengan sampel.
B. Pelarut berdifusi ke dalam padatan. Proses difusi pelarut ke padatan dapat terjadi
karena adanya perbedaan konsentrasi (driving force) antara solute di pelarut dengan
solute di padatan.
C. Ekstraksi yang dilakukan pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu dan
sejumlah pelarut tertentu dengan adanya pendingin balik (kondensor)
D. Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut diam atau dengan adanya
pengadukan beberapa kali pada suhu ruangan.
E. Pemisahan kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan ataupun hewan
dengan menggunakan penyari tertentu.

4. Faktor – Faktor apa saja yang mempengaruhi ektraksi?


A. Proses ekstraksi lebih sempurna, pemisahan analsit dari penganggu yang mungkin
ada menjadi lebih efisien, mengurangi pelarut organik yang digunakan, fraksi analit
yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan, mampu menghilangkan partikulat, lebih
mudah diotomatisasi.
B. Jenis pelarut, suhu, rasio pelarut dan bahan baku, ukuran partikel, pengadukan, lama
waktu lamanya.
C. Pengkongdisian, retensi (tertahannya) sampel, pembilasan, elusi
D. Penambahan sejumlah massa pelarut untuk dikontakkan dengan sampel, biasanya
melalui proses difusi, zat terlarut akan terpisah dari sampel dan larut oleh pelarut
membentuk fase ekstrak, pemisahan fase ekstrak dengan sampel
E. Supersaturated state: kondisi larutan lewat jenuh
Nucleation: pembentukan inti kristal dari larutan jenuh tersebut
Growth: pertumbuhan atau perkembangan molekul kristal dari fase nucleation
hingga mencapai keseimbangan (equilibrium state)

5. Apa saja jenis metode ekstraksi cara dingin?


A. Ekstraksi refluks dan ekstraksi dengan alat soxhlet
B. Ekstraksi cair-cair dan ekstraksi fase padat
C. Maserasi atau dispersi dan perkolasi
D. Solute dan zat terlarut
E. Distilasi sederhana dan distilasi vakum

Anda mungkin juga menyukai