I. SEL TUMBUHAN
Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan
lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan
hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel.
Protoplas dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma
(terdiri dari organel-organel hidup). Komponen non protoplasma dapat pula
disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan
struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan
sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat
berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan
suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya
bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan
cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan
perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan
dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan
tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusuan dari
jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat di bedakan menjadi sel hidup dan sel yang
sudah tidak aktif lagi (sel mati).Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada
struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut.
Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme
kehidupan dari makhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian
protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan
ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak memiliki peranan dalam
proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati
disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor
lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati
karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur
yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam
perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki
fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan
bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam
tanah ke daun.Bawang merah Alium cepa
Sel bawang merah terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan
yang disusun seperti batu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah
sel. Selain itu di di dalam bawang merah terdapat pigmen yang menyebabkan
sel/jaringan berwarna merah (ada yang mengatakan bahwa pigmen tersebut adalah
fikoeritrin, bagi saya hal tersebut masih kurang jelas, karena pigmen fikoeritrin
biasanya terdapat dalam alga seperti pigmen yang lain; fikosantin, fikobilin dll,
mungkin saja pigmen tersebut adalah golongan karotenoid).
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang
ditunjukkan dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya
hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati hanya berpa
ruang kosong yang dibatasi oleh dinding sel.
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel
epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah
mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di
dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis
bawang merah disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk
melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari
pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan
sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan
karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun
epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel,
dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup
penting bagi kelangsungan hidup.
Bentuk sel-sel gabus adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti
segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel gabus tidak
memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se
mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini
tidak berperan bagi kehidupan.
Bagian sederhana organisasi sel tumbuhan adalah sebagai berikut :
Sel
aleuron,tetes minyak,
Lamela tengah
Dinding sekunder
Istilah protoplasma dimaksudkan sebagai zat dalam sel yang merupakan koloid
yang berstruktur kompleks, sedangkan protoplas lebih diartikan sebagai
keseluruhan isi sel. Jadi, dapat di katakan bahwa protoplasma terdiri atas
sitoplasma dimana terdapat pula ( non protoplasma )terdiri atas vakuola dengan
zat ergastik ( ‘inclusions’ ) yang terdapat dalam sel. Sitoplasma merupakan cairan
yang lebih pekat (‘viscous’) dari air dan bening (‘translucent’). Susunan kimia
maupun fisiknya amat kompleks. Zat-zat pembentuk yang paling penting adalah
protein, lipida, dan karbohidrat, sedangkan senyawa-senyawa yang terutama
terdapat dalam sel tumbuhan tinggi adalah fosfat, khlorida, sulfat, dan karbonat
dari Mg, K, Na dan Ca.
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lain dalam ukuran, bentuk,
struktur dan fungsinya. Walaupun demikian semua sel tumbuhan memiliki
persamaan dalam beberapa segi sehingga dapat dibanyangkan suatu hipotesis
sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam bentuk yang secara nisbi tidak
termodifikasi. Sel hipotesis ini seperti disajikan pada gambar 1, terdiri atas tiga
bagian : (1) Membran sel yang dibagian luarnya di selubungi oleh dinding sel, (2)
selapis protoplasma yang melapisi dinding itu dan disebut protoplas, dan (3)
rongga yang disebut vakuola sentral yang menempati bagian terbesar ruang di
dalam sel.
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas yang terselubungi oleh dinding sel.
Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang kompleks dengan memiliki
tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu lamela tengah,
dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki lamela
tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada
sel-sel tipe tertentu.
Lamela tengah adalan suatu lapisan perekat antar sel yang menyekat
dinding primer dua buah sel yang bersebelahan. Lapisan ini sebagian besar
terdiri atas air dan zat-zat pectin yang bersifat koloid dan bersifat plastik
(dapat mudah dibentuk) sehingga memungkinkan gerakaan antar sel dan
penyesuaiannya yang diperlukan sebelum sel-sel dapat mencapai ukuran
dan bentuk dewasa.
Dinding sel primer adalah dinding sel sejati pertama yang dibentuk oleh
sebuah sel baru. Walaupun air, zat-zat pektin dan protein banyak dijumpai
di dalamnya, dinding sel primer terutama terdiri atas selulosa dan
hemiselulosa. Pada kondisi tertentu dinding sel dapat menebal sehingga
memenuhi ruang dalam sel. Zat-zat pembentuk dinding sel tambahan ini
disebut dinding sel sekunder yang terdiri atas dua atau lebih lapisan yang
terpidah-pisah. Sel yang memiliki dinding sel sekunder volumenya tidak
dapat bertambah dengan pertumbuhan permukaan atau kembali ke kondisi
awal/dinding sel primer. Penyusun dinding sel sekunder sebagian besar
selulosa dan zat-zat lain khususnya lignin (zat kayu).
Plasmodesmata
Membran sel atau membran plasma merupakan bagian sel yang paling luar
yang membatasi isi sel dan sekitarnya. Membran ini tersusun dari dua
lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan protein/lipoprotein (50%).
Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif permeabel yang
berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat terlarut masuk
dan keluar dari sel.
Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang memiliki membran inti dengan susunan
molekul sama dengan membran sel yaitu berupa lipoprotein. Pori-pori
pada membran inti memungkinkan hubungan antara nukleoplasma dan
sitoplasma. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang mengontrol
kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat
turun-temurun suatu organisma. Didalam inti sel tersusun atas tiga
komponen yaitu :
Sitoplasma
Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase sol ke fase gel
atau sebaliknya. Fase sol jika konsentrasi air tinggi dan gel jika
konsentrasi air rendah. Di dalam sitoplasma terkandung organel-organel
sel atau daerah pada sitoplasma hidup yang teralokasi khusus untuk fungsi
tertentu. Organel-organel tersebut adalah :
o Retikulum endoplasma
o Badan golgi.
o Mitokondria
o Plastida
Vakuola adalah rongga besar di bagian dalam sel yang berisi cairan
vakuola yang merupakan suatu larutan cair berbagai bahan organik
dan anorganik yang kebanyakan adalah cadangan makanan atau
hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput
vakuola yang disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna,
namun dapat berwarna kebiru-biruan atau kemerah-merahan
karena adanya pigmen terlarut yang termasuk bahan kimia
kelompok antosianin. Pada tumbuhan muda berisi banyak vakuola
berukuran kecil, akan tetapi dengan semakin matangnya usia sel
maka terbentuk vakuola yang semakin membesar. Vakuola berisi
bahan-bahan antara lain : asam organik, asam amino, glukosa, gas,
garam-garam kristal, alkaloid (nikotin, kafein, kinin, tein,
teobromin, solanin dan lain-lain)
Preparat :
Cara kerja :