beserta Fungsinya
Mei 21, 2013 sirooberry
Tak kenal maka ta’aruf.. Yupss, ini juga yang harus di lakukan oleh orang kimia, selain harus
mengenal alat-alat kimia, kita juga harus mengenal bahan-bahan kimia berikut fungsinya..
Oke deeh, ini saya share beberapa bahan kimia (cair &padat) yang umum harus di ketahui..
Cekidot guys..
Nama Lain :
Acide sulfurique
Acidum sulfuricum
A. Sifat – sifatnya :
1. Asam sulfat pekat adalah suatu cairan tak berwarna yang kental dan sangat menarik
air.
2. Asam pekat mengandung 98% H2SO4 dan mempunyai bd = 1,84. Dalam teknik
dpergunakan derajat Beaume untuk mengukur tingkat kepekatannya :
3. Asam tak murni yang berwarna sawo karena adanya zat – zat organic yang
terkandung didalamnya.
4. Zat – zat organic diperarangnya, asam pekat panas bersifat pengoksid, bila di campur
dengan air maka akan menghasilkan kalor yang besar (pembentukan hidrat), selalu
asam sedikit demi sedikit ditambahkan pada air menghasilkan asam keras.
B. Cara Membuatnya :
1. Proses bilik – timbale, asam tidak murni, hingga 64% lebih murah daripada
2. Proses – kontak, asam pekat, gas – gas harus dimurnikan
C. Kegunannya :
1. Dalam teknik (pupuk buatan, asam chloride, asam sitrat, memurnikan minyak tanah,
zat-zat warna, peletus-peletus dll)
2. Dalam kimia orgaik (pembuatan ester-ester, eter-eter dll
3. Sebagai pengering di laboratorium
4. Sebagai pereaksi di laboratorium.
Nama Lain:
Acidum hydrochloricum
A. Sifat – sifatnya :
2. Asam pekat mengandung 38% HCL (bdnya 1,19) dan mengeluarkan asap putih
3. Merupakan asam tak murni yang berwarna kuning dikarenakan adanya besi dan zat –
zat organik
1. Menurut Leblane :
Gas dilarutkan dalam air dalam suatu bejana – bejana kecil menurut cara Arus
lawan (Van Oss I, fig 35,36)
2. Dengan mereaksikan Cl2 dan H2 dalam tabung dari kwarsa pada suhu 600oC
3. Dimasukkan ke dalam suatu tabung yang mngandung kekas yang berpijar yang
dialirkan uap air dan chlor
C. Kegunaannya :
Nama Lain :
Acide nitrique tt = – 42 td = 86
Acidum nitricum bd = 1,502
A. Sifat – sifatnya :
Asam nitrat biasanya mengandung NO2 terlarut, yang terbentuk pada derajat panas agak
tinggi. HNO3 mudah pecah sebagian. Botolnya mengandung uap sawo. HNO3 dapat juga
dipecahkan oleh cahaya, untuk menghindari hal tersebut maka harus di simpan dalam
botol-botol dari kaca yang berwarna. Asam nitrat merupakan asam kuat dan bersifat
pengoksid. Aqua regia : suatu cairan yang berisi satu bagian merupakan cairan asam nitrat
dan tiga bagian lainnya merupakan asam chloride pekat.
B. Cara Membuatnya :
1. Menurut Valentiner :
2. Menurut Ostwald :
(2 NO + O2 -> 2 NO2) x 2
N2 + O2 -> 2 NO dsb
C. Kegunaannya :
5. Sebagai air keras, digunakan untuk membuat agar tembaga menjadi lebih keras.
Nama Lain :
A. Sifat – sifatnya :
1. Merupakan garam murni yang berupa hablur-hablur halus yang berbentuk kubus.
2. Bersifat dekrepitasi yaitu bila hablur-hablur tersebut dipanaskan maka akan meletus
karena larutan biangnya dalam hablur tersebut tertutup (bukan air hablur)
3. Pada air laut mengandung lk 3,5% sedangkan pada darah manusia mengandung 0,9%
B. Cara Membuatnya :
3. Menurut cara Frasch di dapat dengan cara dilarutkan dalam tanah (lihat pada belerang
dan Lihat pada Van Oss I)
C. Kegunaannya :
Nama Lain :
A. Sifat – sifatnya :
2. Merupakan padatan berwarna putih yang dapat menarik air dan CO2
B. Cara Membuatnya :
2. Dari soda yang dikaustikan dengan kapur mati, reaksinya sebagai berikut :
C. Kegunaannya :
Nama Lainn :
A. Sifat –sifatnya :
2. Mudah larut larut di air panas sehingga mudah dihablurkan daripada dengan air
dingin
6. Bila ditambahkan dengan H2SO4 maka akan terbentuk asam bichromat (CrO3) yang
bersifat oksidator kuat
B. Cara Membuatnya :
Terbuat dari chromatnatrium (lihat No. 33) yang di buat dari bichromat-natrium dengan
asam sulfat pekat. Kemudian ditambahkan dengan KCl dan bichromatkalium mulai
menghablur.
C. Kegunaannya :
Nama Lain :
HIDROKSIDAKALIUM M = 56,1
A. Sifat – sifatnya :
1. Berbentuk butir, batang dan merupakan padatan putih yang dapat enarik air dan CO2.
2. Bila dicairkan maka akan berupa cairan jernih yang menyerupai minyak
B. Cara Membuatnya :
C. Kegunaannya :
3. Sebagai bahan untuk membyat senyawa kalium dan dalam kimia organic
8. Natrium Karbonat
Nama Lain :
KARBONATNATRIUM 0 aq 10 aq
natriumcarbonat M = 106,0
bd = 2,059 1,44
A. Sifat – sifatnya :
3. Rasanya basa
4. Larutannya dapat bereaksi dengan alkali dan dapat menarik CO2 dari udara sehingga
terbentuk karbonat
6. Soda kering (gecalcineerde soda atau sodex, soda ash, kalsinierte soda dan sel de
soude) tidak mengandung air hablur, sehingga ongkos pengangkutnya jauh lebih
murah
7. Soda kering dapat menarik air menjadi Na2CO3. 1 aq
B. Cara Membuatnya :
C.Kegunaannya :
5. Di laboratorium
Nama Lain :
PERMANGGANATKALIUM M = 158,0
kaliumpermanganaat klr air = 6,38/32,35(75o)
A. Sifat – sifatnya :
3. Jika terkena jari yang basah maka akan berwarna lembayung dan lama kelamaan akan
berwarna sawo
B. Cara Membuatnya :
1. Batu kawi dipanaskan dengan KOH dan dialiri dengan udara. Reaksinya sebagai
berikut :
Kemudian manganat yang terbentuk dilarutkan dalam air dan dielektrolisis. Reaksinya
sebagai berikut :
Setelah itu larutan K2MnO4 tersebut dialiri dengan chlor. Sehingga dihasilkan reaksi
sebagai berikut :
C. Kegunaannya :
3. Dalam kedokteran sebagai bahan pembasmi kuman penyakit (obat kumur dengan
larutan 0,1%)
4. Sebagai bahan pemutih (minyak zaitun, bunga karang dan bahan tekstil)
Nama Lain :
SULFITNATRIUM M = 252,2
Natriumsulfit klr et = –
A. Sifat – sifatnya :
5. Netral terhadap PP, karena sering mengandung sedikit soda sehingga reaksinya alkali
6. Mudah menyusut.
B. Cara Membuatnya :
Sejumlah larutan soda dialirkan SO2 hingga jenuh, sehingga terbentuk hidrosulfitnatrium.
Reaksinya sebagai berikut :
Setelah itu larutan tersebut ditambahkan dengan larutan soda dengan perbandingan 1 : 1,
sehingga reaksinya sebagai berikut :
1 Alkohol (etanol) C2H5OH Zat cair tidak berwarna, mudah terbakar, kadar 95
% berat. Digunakan antara lain sebagai pelarut
2 Alizarin C14H6O2(OH)2 indikator asam basa. 0,1 gram dalam air. Daerah
perubahan antara ph 5,4-6,6 ; warna dari bening
ke kuning. 0,1 % dalam etil alkohol. Daerah
perubahan warna antara pH 5,6-7,2; warna dari
kuning ke merah. Kristal berwarna kuning
4 Alumunium klorida AlCl3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan
terhidrolisa, sangat higroskopis
5 Alumunium nitrat Al(NO3)3 Kristal tak berwarna, larut dalam air dan
terhidrolisa, sangat higroskopis
6 Alumunium sulfat Al2(SO4)3.18 H2O Kristal tak berwarna, , larut dalam air dan
terhidrolisa
10 Amonium NH3(aq) Kadar 34-35 % (18 M), BJ: 0,880, zat tak berwarna
hidroksida
11 Amonium klorida NH4Cl Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga
garam salmiak
14 Amonium molibdat (NH4)2MoO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air, pereaksi
untuk ion natrium
17 Amonium tiosianat NH4SCN Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga
amonium rodanida
22 Asam asetat biang CH3COOH Kadar 99-100 % (18 M), BJ: 1,06 zat cair tak
berwarna, asam lemah, bau khasyang
merangsang. Asam asetat encer kadarnya 30 % (5
M) BJ:1,04
24 Asam borat H3BO3 Kristal berbentuk sisik, sedikit larut dalam air,
asam lemah. Larutan 3 % digunakan sebagai
antiseptic
25 Asam fosfat H3PO4 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, asam
lemah. Kadar 85 % (14,6 M) BJ:1,69
26 Asam klorida HCl Asam klorida pekat kadarnya 36 % (12 M) BJ: 1,18
, tak berwarna, asam kuat. Kadarnya 9 % (3 M) BJ:
1,04. Asam klorida teknis berwarna kuning
28 Asam oksalat H2C2O4. 2 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, bersifat
racun
29 Asam salisilat C6H4(OH)(COOH) Kristal berbentuk jarum, tak berwarna, larut dalam
alkohol, menyublim bila dipanaskan. Mempunyai
sifat antiseptic
30 Asam sitrat C3H4(OH)(COOH). 3 Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak
H2O digunakan pada pembuatan limun
32 Asetal dehide CH3CHO Zat cair tak berwarna, berbau khas, berasap,
mudah terbakar
34 Barium hidroksida Ba(OH)2. 8 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air,
larutannya disebutair barit, basa kuat. Pereaksi
untuk gas CO2
35 Barium klorida BaCl2.2 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air
38 Besi (II) klorida FeCl2..6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, mudah
teroksidasi oleh udara
39 Besi (III) klorida FeCl3.7 H2O Zat padat berwarna coklat, larut dalam air, dan
mengalami hidrolisis
40 Besi (III) sulfat Fe2(SO4)3 Zat padat berwarna hijau muda, larut dalam air,
mudah teroksidasi oleh udara
41 Besi (II) amonium FeSO4.(NH4)2SO4.6 Disebut juga garam mohr. Zat padat berwarna
sulfat H2O hijau muda, larut dalam air, lebih sukar dioksidasi
daripada FeSO4 , dipakai sebagai pengganti FeSO4
42 Besi (II) sulfida FeS Disebut juga pirit, zat padat berwarna coklat
hitam, digunakan pada pembuatan gas H2S
43 Bismuth (II) klorida BiCl3 Zat padat berwarna putih kekuningan larut dalam
air, terurai menjadi oksiklorida, dan higroskopik
44 Bismuth (III) nitrat Bi(NO3)3.5 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air,
mengandung sedikit asam nitrat, higroskopik
45 Boraks Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk
menguji ion logam
46 Brom fenol biru C19H10O5SBr4 Indikator asam basa. Zat padat berwarna jingga
muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol
atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara
pH 3,0 sampai 4,6. Perubahan warna kuning biru-
ungu
47 Brom kresol hijau C19H8O5Br2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna putih,
sedikit larut dalam air, larut dalam alkohol atau
alkali encer. Daerah perubahan warna antara pH
3,8 sampai pH 5,4. Perubahan warna dari kuning
ke hijau
48 Brom kresol ungu C21H16O5SBr2 Indikator asam basa. Zat padat berwarna merah
muda, tidak larut dalam air, larut dalam alkohol
atau alkali encer. Daerah perubahan warna antara
pH 5,2 sampai 6,8. Perubahan warna dari kuning
ke ungu
49 Brom timol biru C19H30O5Br Indikator asam basa. Zat padat tidak larut dalam
air, larut dalam alkohol atau alkali encer. Daerah
perubahan warna antara pH 6,0 sampai 7,6 .
Perubahan warna dari kuning ke biru
51 Dimethil glioksin C4H8O2N2 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air,
larut dalam alkohol. Pereaksi untuk nikel
53 Dinatrium NaHPO4. 7 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air
hydrogen fosfat
60 Fenil hidrazin HCL C6H4N2H3.HCl Zat padat berwarna kuning, sebagai pereaksi
sakarida yang memberikan reaksi osazon
64 Glukosa C6H12O6 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut
juga dekstrosa
66 Gliserin C3H5(OH)3 Zat cair tak berwarna, kental seperti sirup, dipakai
untuk keperluan kosmetik dan bahan peledak
68 Kadmium klorida CdCl2.2 ½ H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, banyak
digunakan untuk fotografi
69 Kadmium sulfat CdSO4.2 2/3 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air, bersifat
higroskopik
70 Kalium dikromat K2Cr2O7 Zat padat berwarna jingga, larut dalam air,
digunakan sebagai indicator
71 Kalium K4Fe(CN)6.3 H2O Kristal berwarna kuning, larut dalam air, pereaksi
heksasianoferat (II) untuk ion besi (III)
73 Kalium hidroksida KOH Zat padat berwarna putih, larut dalam air.
Digunakan antara lain pada pembuatan sabun
75 Kalium klorat KClO3 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
dipakai sebagai bahan untuk membuat gas oksigen
di laboratorium
76 Kalium klorida KCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air,
digunakan pada pembuatan KOH
78 Kalium natrium KNaC4H4O6.4 H2O Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut
tartrat juga garam Seignette/Rochele
79 Kalium nitrat KNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air, disebut
juga sendawa cili. Digunakan antara lain sebagai
campuran pupuk, bahan peledak, petasan dan
kepala korek api
81 Kalium sianida KCN Zat padat berwarna putih, higroskopik, larut dalam
air. Bersifat racun keras. Digunakan antara lain
sebagai campuran bahan penyeduh
82 Kalium sulfat K2SO4 Kristal tak berwarna, larut dalam air. Digunakan
antara lain sebagai campuran pupuk
85 Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
larutannya disebut air kapur. Berubah menjadi
keruh bila kena udara
86 Kalsium karbonat CaCO3 Batu kapur atau batu pualam terdapat di alam,
dengan larutan HCl menghasilkan gas CO2
87 Kalsium klorida CaCl2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, bersifat
higroskopik
88 Kalsium oksida CaO Zat padat berwarna putih, disebut kapur tohor,
dengan air menimbulkan panas, sebagi bahan
pengering
92 Karbon disulfide CS2 Zat cair tidak berwarna, berbau belerang, mudah
terbakar, bersifat racun. Digunakan sebagai
pelarut minyak, lemak, karet dan resin
96 Kloroform CHCl3 Zat cair tak berwarna, berbau khas, rasanya manis.
Digunakan sebagai pelarut terutama untuk
minyak. Bersifat bius
97 Kobalt (II) klorida CoCl2.6 H2O Kristal bewarna merah, yang anhydrous berwarna
biru. Bersifat agak higroskopik, larut dalam air
98 Kobalt (II) nitrat Co(NO3)2.6 H2O Zat padat bewarna merah, larut dalam air dan
alkohol. Larutan 0,5% dipakai sebagai penawar
keracunan HCN
100 Kongo merah C32H22O6N6S2Na2 Serbuka berwarna merah coklat. Indikator asam
basa. Daerah perubahan warna antara pH 3,0
sampai pH 5,0. Perubahan dari biru ungu ke merah
101 Krom (III) klorida CrCl3.6 H2O Zat padat berwarna hijau kehitaman, sangat
higroskopik larut dalam air
102 Krom (III) nitrat Cr(NO3)3.9 H2O Kristal berwarna merah ungu, larut dalam air dan
alcohol
103 Krom (III) sulfat Cr(SO4)3.15 H2O Zat padat berwarna hijau tua, larut dalam air
104 Ksilena C6H4(CH3)2 Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, dipakai
sebagai pelarut dan membersihkan lensa
mikroskop
106 Magnesium klorida MgCl2.6 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, sangat
higroskopik
107 Magnesium sulfat MgSO4.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, disebut juga
garam inggris
108 Mangan dioksida MnO2 Disebut juga batu kawi. Zat padat berwarna hitam,
oksidator. Digunakan antara lain pada pembuatan
batu batere
109 Mangan sulat MnSO4.4 H2O Kristal yang berwarna merah muda, larut dalam
air
110 Methanol CH3OH Zat cair tak berwarna, mudah terbakar, bersifat
racun, sebagai pelarut
111 Metilen biru C16H18N3CIS.3 H2O Indikator oksidator reduksi. Zat pewarna pada
mikroskop. Larut dalam air dan alcohol
112 Metil jingga C14H14O3N3SNa Indikator asam basa. Zat padat larut dalam air,
tidak larut dalam alkohol. Daerah perubahan
warna antara pH 3,1-4,4. Perubahan warna dari
jingga ke kuning
113 Metil merah C15H15O2N3 Indikator asam basa. Tidak larut dalam alkohol,
sedikit larut dalam air. Daerah perubahan warna
antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke
kuning
114 Metil ungu C31H34N3Cl Kristal berwarna hijau tua, larut dalam air.
Indikator asam basa. Daerah perubahan warna
antara pH 4,2-6,2. Perubahan warna dari merah ke
kuning
115 Naftalena C10H8 Zat padat berwarna putih, tidak larut dalam air,
mudah menyublim. Disebut juga kamfer
116 Natrium asetat CH3COONa.3 H2O Kristal tak berwarna, berbau cuka, larut dalam air.
Larutannya bersifat asam.
117 Natrium NaHCO3 Disebut juga soda kue. Zat padat berwarna putih,
bikarbonat larut dalam air. Digunakan antara lain untuk
mengembangkan adonan roti
118 Natrium bromida NaBr Kristal bewarna putih, larut dalam air
119 Natrium NaH2PO4.H2O Zat padat bewarna putih dan larut dalam air
dihidrogenfosfat
120 Natrium fosfat Na3PO4.12 H2O Disebut juga tritanium fosfat. Kristal tak berwarna,
larut dalam air
121 Natrium hidroksida NaOH Zat padat bewarna putih, bersifat higroskopik.
Larut dalam air, basa kuat. Digunakan dalam
industry sabun, tekstil, dan kertas
122 Natrium karbonat Na2CO3.10 H2O Zat padat tak berwarna, larut dalam air,
larutannya bersifat basa. Banyak digunakan dalam
industry sabun, kaca, dan zat warna
123 Natrium klorida NaCl Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut
juga garam dapur
124 Natrium nitrat NaNO3 Zat padat berwarna putih, larut dalam air, disebut
juga garam Cili, digunakan sebagai pengawet
daging
125 Natrium oksalat Na2C2O4 Zat padat berwarna putih, larut dalam air
126 Natrium peroksida Na2O2 Zat padat berwarna kuning, bereaksi dengan air.
Mudah terurai dalam udara, dan oksidator
127 Natrium silikat Na2SiO3 Disebut juga air kaca natron. Digunakan antara
lain sebagai bahan perekat, pengawet telur, dan
pengisi pada sabun
128 Natrium sulfat Na2SO4.10 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air. Disebut juga
garam glauber, digunakan pada industri tekstil,
kaca, dan pabrik kertas
129 Natrium sulfida Na2S.9 H2O Kristal tak berwarna, menjadi kuning bila kena
udara atau cahaya. Larut dalam air
130 Natrium sulfit Na2SO3.7 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air, reduktor.
Digunakan pada pembuatan SO2
131 Natrium tetraborat Na2B4O7.10 H2O Kristal tak berwarna, digunakan antara lain untuk
menguji ion logam
132 Natrium tiosulfat Na2S2O3.5 H2O Kristal tak berwarna, larut dalam air. Sambil
menyerap kalor, disebut juga garam hipo
133 Nikel sulfat NiSO4.7 H2O Zat padat hijau muda, larut dalam air, dipakai
antara lain untuk penyeduhan
134 Perak asetat AgC2H3O2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air
135 Perak nitrat AgNO3 Zat padat tak berwarna, larut dalam air. Sensitif
terhadap cahaya, disimpan dalam botol
137 Raksa (I) klorida Hg2Cl2 Zat padat berwarna putih, sukar larut dalam air,
bersifat racun. Disebut juga kalomel
138 Raksa (II) klorida HgCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
racun keras, disebut juga sublimat
139 Raksa (II) nitrat Hg(NO3)2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
bersifat racun
140 Raksa (II) oksida HgO Zat padat berwarna merah. Bersifat racun, bila
dipanaskan terurai menjadi raksa dan gas oksigen
141 Seng klorida ZnCl2 Kristal berwarna putih, larut dalam air
142 Seng sulfat ZnSO4.7 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
143 Stronsium klorida SrCl2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air
144 Sudan III C22H16N4O Serbuk berwarna merah coklat, tidak larut dalam
air, larut dalam kloroform dan asam asetat glacial,
untuk menguji lemak
145 Tembaga (II) asetat Cu(C2H3O2)2.2 H2O Serbuk berwarna hijau tua, larut dalam air dan
terhidrolisa
146 Tembaga (II) CuCl2.2 H2O Kristal berwarna biru kehijauan, larut dalam air
klorida
147 Tembaga (II) CuCO3 Kristal berwarna biru, sukar larut dalam air, dalam
karbonat ammonia membentuk senyawa kompleks
149 Tembaga (II) sulfat CuSO4.5 H2O Kristal berwarna biru, larut dalam air, disebut
terusi. Bila dipanaskan menjadi putih membentuk
garam anhydrous. Berguna untuk membuat
larutan benedict dan fehling
150 Timah (II) klorida SnCl2.2 H2O Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
dan terhidrolisa
151 Timbal (II) sulfat PbSO4 Serbuk berwarna putih, sukar larut dalam air
152 Timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 Zat padat berwarna putih, sedikit larut dalam air,
dan terhidrolisa
153 Toluena C6H5CH3 Zat cair tak berwarna, sukar larut dalam air
155 Urea CO(NH2)2 Zat padat berwarna putih, larut dalam air.
Digunakan sebagai pupuk
156 Asam Semut HCOOH Zat cair yang tidak berwarna, berbau
tajam/menyengat, dapat larut sempurna
dengan air
157 Natrium Nitrit NaNO2 Zat cair tidak berwarna,bersifat toksin bila
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan
170 SMILES
Asam Pantotenat C9H17NO5 CC(C)(CO)[C@@H](O)C(=O)NCCC(=O)O
Massa molar 219.23 g mol−1
- merupakan iritant.
185 Barium sulfat BaSO4 adalah kristal putih solid yang tidak larut
dalam air
TL=1580 ° C, Td=1600 ° C
zat karsinogenik.
TL=480°C , Tl=590 ° C
TL=60°C, Td=100 ° C
199 Kalium besi (III) K3Fe(CN)6 Zat berbentuk kristal merah, larut dalam
sianida air, tidak dapat menyala. Titik lebur 300˚C
200 Besi (II) sulfat FeSO4 Zat Kristal berwarna biru/hijau atau putih,
tidak dapat menyala, titik didih 70°C-400°C
Sifat-sifat Maltosa
Karena maltosa adalah disakarida, maka sifat-sifat dari maltosa yang bisa ditemukan adalah
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
1. Mengalami hidrolisis seperti yang telah disebutkan, yaitu memecah menjadi dua
monosakarida sejenis atau bahkan berbeda jenis.
2. Dapat larut di dalam air.
3. Memiliki rasa manis meski memang tidak semanis fruktosa.
4. Merupakan gula pereduksi bersama dengan laktosa, sementara sukrosa tidak termasuk
di dalam gula pereduksi. Maltosa dikatakan sebagai gula pereduksi karena memang
diketahui mampu mereduksi larutan Fehling yang dipicu oleh adanya sisa satu gugus
hemiasetal bebas oleh maltosa dan laktosa yang disebut juga dengan istilah gugus
pereduksi. Sedangkan untuk sukrosa, pembentukannya memang ada gugus hemiastal
yang terlibat berikut juga hemiastal fruktosa sehingga gugus pereduksi tidak dimiliki
oleh sukrosa.
Contoh lain adalah maltosa. Jarang diproduksi oleh tanaman. Maltosa merupakan hidrolisis
tepung oleh enzim beta amilase (bakteri Bacillus), dan merupakan senyawa antara pada
proses fermentasi. Manfaat yang biasa digunakan adalah sirup jagung, dan sebagai kombinasi
pemanis. Pemanis alami tidak dapat didegradasi secara normal oleh tubuh.
Laktosa
Laktosa merupakan disakarida yang pertama kali dikenal oleh manusia. Kelimpahannya ada
di susu sapi/ kambing sebesar 4,5-4,8%. Sedangkan pada susu manusia sekitar 7%, selain itu
juga banyak pada susu fermentasi (yogurt).
Sifat laktosa adalah gula pereduksi, mutarotasi, menghasilkan glukosa dan galaktosa pada
hidrolisis dengan asam/ panas atau laktase (beta galaktosidase). Laktosa merupakan gula
yang paling sukar larut dalam air dan paling tidak manis diantara golongan gula yang lain.
Biasanya digunakan sebagai pembawa pewarna/ pembangkit rasa/ adsorbsi. Jika bereaksi
dengan protein maka akan menghasilkan reaksi pencoklatan.