Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pulau Tikus


Pulau Tikus terletak disebelah barat kota Bengkulu dengan jarak 10 KM dari pusat kota
Bengkulu dan terhubung langsung dengan samura Hindia , secara geografis terletak pada titik koordinat
305017,55’’ LS dan 10201050,59’’ BT. Pulau tikus merupakan pulau karang kecil yang terletak dalam
wilayah administrasi Kota Bengkulu Kecamatan Teluk segara Kelurahan Malborough yang dikelilingi
karang dan kaya dengan sumber daya.
Diperairan sekitar pulau tikus terdapat panorama alam laut yang indah , dengan fauna yang
ada berupa ekosistem karang dan biota laut. Ini sangat cocok bagi wisatawan yang senang menyelam.
Selain itu, pulau tikus juga cocok dikunjungi oleh pariwisata yang suka memancing , karena disekitaran
pulau terdapat batu batu karang yang dihuni berbagai jenis ikan.
Keberadaan pulau tikus makin hari semakin memprihatikan karena batu karang nya mulai
terkikis dan tidak terjaga lagi . Dari luas awal 2 hektare , menjadi 0,8 hektare. Padahal keberadaan pulau
tikus sangat vital dalam transportasi laut.Menurut Adelbert Gulton, petugas penjaga mercusuar pulau
tikus keberadaan pulai ini sangat penting untuk memandu lalu lintas kapal kapal melintasi pulau tersebut.
Berdasarkan pengalaman ada mercusuar tertembak petir beberapa waktu lalu sehingga kapal tersebut
tidak tau arah dan nyasar.
Akses untuk menuju pulau tersebut menggunakan kapal dan memerlukan waktu tempuh
kurang lebih 45 menit sedangkan jika menggunakan speed boat hanya memerlukan waktu 30 menit.
2.2 klasifikasi hewan invertebrata
Invertebrata terdiri dibagi dalam beberapa filum, yaitu :
1. Porifera
2. Coelentrata
3. Platyhelminthes
4. Nemathelminthes
5. Annelida
6. Mollusca
7. Arthropoda
8. Echinodermata .
9. Chordata

1. Filum Porifera
Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera
berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi
yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk
memproduksi spons.
Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk
membersihkan kaca.
Ciri-ciri umum Porifera
1. Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
2. Tubuh terdiri atas banyak sel.
3. Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat
rongga tubuh.
4. Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah
berkedalaman 5,5km.
5. Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).
6. Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan
dalam.
7. Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air
melewati pori.
8. Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung
secara intraseluler.
2. Filum Coelenterata
Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata
adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia,
misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan
kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan,
misalnya karang merah.
Beberapa kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi
pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.
Ciri-ciri umum Coelenterata
1. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
2. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
3. Bentuk tubuhnya simetri radial.
4. Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.
5. Reproduksi berlangsung secara ******* dan aseksual.

3. Filum Platyhelmintes
Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan
helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana
dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.
Ciri-ciri Platyhelmintes
1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
2. Susunan tubuhnya simetri bilateral.
3. Merupakan hewan triploblastik aselomata.
4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.
5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak
memiliki anus.

4. Filum Nemathelmintes (Nematoda)


Nemathelmintes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi,
nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak
bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes
ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.
Ciri-ciri Nemathelmintes
1. Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal
sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.
2. Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
3. Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
4. Semua anggotanya bereproduksi secara *******.
5. Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
6. Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.

5. Filum Annelida
Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen. Jadi,
annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai
cincin/gelang.
Ciri-ciri Annelida
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
3. Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
4. Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
5. Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-
tumbuhan.

6. Filum Mollusca
Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang
bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan,
misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan
sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.
Ciri-ciri Mollusca
1. Merupakan hewan triploblastik.
2. Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
3. Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan
kelenjar lendir.
4. Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut,
daerah panas sampai daerah dingin.
5. Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi,
sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.

7. Filum Anthropoda
Anthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah
hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari
kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya.
Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung
protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi
sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit.
Ciri-ciri Anthropoda
1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang
hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
3. Bereproduksi secara *******, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan
partenogenesis.
4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
5. Merupakan hewan bilateral simetris.
6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan
rahang serta memiliki anus.

8. Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata
berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai
ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya
kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat
dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.
Ciri-ciri Echinodermata
1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.
3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris
bilateral.
4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.

9. Filum Chordata
Hanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan tulang
punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata
invertebrata.
Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut
mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23 spesies.
Tubuh lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter.
Dinamakan lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan
berujung runcing.
Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup
di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau
kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat
menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu.
Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan
individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap
hidup bebas hingga dewasa.
Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan
dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi
mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan.

Anda mungkin juga menyukai