Anda di halaman 1dari 2

HEXACTINELLIDA

A. Pengertian
Hexactinellida adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang
termasuk dalam filum Porifera. Golongan ini spikulanya tersusun dari zat kersik dan
hidup di laut yang dalam. Hewan ini juga disebut spons gelas. Contoh dari kelas ini
adalah Pheronema sp., Euplectella sp. Hexactinellida dalam bahasa Yunani (hexa berarti
enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo berarti kaca/transparan, spongia
berati spons)

B. Ciri-ciri Hexactinellida
Adapun yang termasuk ke dalam ciri-ciri Hexactinellida adalah:
1. Kerangka tubuh Hexactinellida tersusun atas silika (kaca) dengan bentuk tubuh
silindris, datar atau bertangkai ,
2. Tinggi tubuh mencapai 90 cm,
3. Tipe saluran air sikonoid,
4. Hexactinellida hidup di laut dengan kedalaman 90 cm – 5.000 m
5. Memiliki spikula dari silikon berbentuk triakson, yakni dengan enam jari atau
perbanyakan dari enam jari.
6. Badanya sering berbentuk tabung atau keranjang dan spikulanya dapat membentuk
kerangka bersambung seperti kaca pintalan.
7. Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat.
8. Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe askon.

C. Anggota Kelompok
Anggota kelompok Hexactinellida adalah Euplectella aspergilium dan
Hyalonema. Euplectella aspergilium memiliki badan yang panjang , silendrik dan
melengkung berdiri tegak dengan topangan spikula. Di alam ia terdapat pada lumpur
dasar laut dengan segumpal benang-benang silicon diujung belakang. Dinding
belakangnya seperti pada semua Hexactinellida berisi ruang-ruang berflagella berbentuk
sarung jari (Thimble). Rongga kloaka yang besar sering menjadi tempat tinggal sepasang
jenis hewan Vertebrata dari kelas Crustaceae spongicola venusta.
D. Reproduksi
Perkembangbiakan dilakukan baik secara aseksual maupun seksual. Secara
aseksual dengan menghasilkan tunas yang disebut gamulle (gammules). Tunas tersebut
dapat lepas dan membentuk hewan terpisah atau tetap menempel.
Perkembangbiakan seksual, ovum yang telah dibuahi oleh spermatozoid masih tetap
tinggal di dalam tubuh induknya. Setelah terjadi pembuahan, maka zygot akan membelah
diri berulang kali membentuk larva berambut getar yang disebut amphiblastula dan
kemudian akan keluar dari tubuh induknya melalui osculum. Amphiblastula mencari
lingkungan yang dapat menjamin kebutuhan hidupnya. Bila sudah ditemukan tempat
yang sesuai, maka ia akan melekatkan diri pada suatu objek dan tumbuh menjadi porifera
baru.
E. Habitat
Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 - 1.000 m. Euplectella
aspergilium banyak ditemukan di dekat pulau Filipina.
F. Ancaman Lingkungan dan Statusnya
Sisa-sisa dari fosil dari kelas Hexactinellida banyak di temukan, yang menunjukkan
bahwa mereka selalu berada dalam jumlah besar
G. Klasifikasi

Kelas hexactinellida terbagi menjadi dua ordo, yaitu:


1. Ordo hexastotophora
Spikulanya kebanyakan berbentuk seperti bintang (astrose), contoh: Euplectella.
2. Ordo amphidiscophora.
Spikulanya bukan berbentuk bintang melainkan berbentuk amfidiskus, contoh:
Hyalonema.
H. Makanan

Hewan pada filum Porifera ini menyaring partikel-partikel makanan dari air yang
melewati tubuh mereka. Partikel berukuran besar yang tidak dapat masuk ke ostium dapat
dimakan oleh pinakosit dengan fagositosis. Partikel berukuran kecil (dapat melewati
ostium) dapat dimakan oleh pinakosit atau amoebosit yang mengeluarkan sebagian tubuh
mereka melewati dinding ostium. Partikel berukuran bakteri melewati ostium dan
ditangkap oleh koanosit. Partikel berukuran bakteri inilah yang paling banyak, sehingga
koanosit umumnya menangkap 80% kebutuhan makanan spons. Amoebosit mengedarkan
makanan dalam gelembung (vesikel) dari sel-sel yang dapat mencerna makanan secara
langsung, kepada sel-sel yang tidak dapat melakukannya.
Sel-sel hewan berpori menyerap oksigen dengan difusi air ke dalam sel-sel, saat
air mengalir ke dalam tubuhnya. Pada saat tersebut, karbondioksida dan zat sisa terlarut
(seperti amonia) juga berdifusi dari sel-sel ke air. Amoebosit membersihkan partikel
mineral yang menyumbat ostium, mengirimkannya melewati mesohil, dan lalu
membuangnya pada arus air yang keluar. Pada beberapa spesies, partikel ini tidak
dibuang, tetapi digunakan untuk menyusun rangka mereka.

Anda mungkin juga menyukai