Anda di halaman 1dari 34

TANAMAN CENGKEH

Dosen Pengampu : Hj.Ir,Titin Zuarni,M.Pd

Oleh :

Domingga Aprianta Sitepu

NPM 184114044

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan


sehingga saya dapat menyusun makalah ini hingga selesai. Terima kasih kepada
Ibu Hj.Ir, Titin Zuarni ,M.Pd selaku Dosen Agronomi Tanaman Penting yang
telah membimbing saya dalam menyusun sebuah materi ini dengan baik. Makalah
ini berjudul “Tanaman Cengkeh.”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah Agronomi Tanaman
Penting sekaligus untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 28 April 2020

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
SEJARAH PERKEMBANGAN CENGKEH................................................................3
KLASIFIKASI CENGKEH...........................................................................................4
STANDAR MUTU........................................................................................................4
CIRI-CIRI CENGKEH..................................................................................................4
MORFOLOGI................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................9
PEMBAHASAN................................................................................................................9
SYARAT TUMBUH TANAMAN CENGKEH.............................................................9
TEKNIS BUDIDAYA.................................................................................................12
1. Menghambat Pertumbuhan Bakteri......................................................................15
2. Menyehatkan Sistem Pencernaan.........................................................................15
3. Mengatasi Sakit Gigi............................................................................................15
4. Meredakan Nyeri..................................................................................................15
5. Menjaga Kesehatan Tulang..................................................................................15
6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh.......................................................................15
Provinsi Produsen Cengkeh Tertinggi di Indonesia..........................................................28
BAB IV............................................................................................................................30
KESIMPULAN................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................31

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) merupakan tanaman perkebunan/industri
berupa pohon dengan famili Myrtaceae. Asal tanaman cengkeh ini belum jelas, karena ada
yang beberapa pendapat bahwa pohon cengkeh berasal dari Maluku Utara, Kepulauan
Maluku, Philipina atau Irian. Di daerah kepulauan Maluku ditemukan tanaman cengkeh
tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu-satunya produsen cengceh terbesar di dunia.
Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit
tanaman ini mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania,
selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran tanaman cengkeh ke
wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870. Sampai
saat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.
Tanaman cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat
tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa digunakan
sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang
terbanyak sebagai bahan baku rokok.
Kita tahu bahwa tanaman cengkeh adalah tanaman yang cukup penting, karena
tanaman ini banyak diambil manfaatnya sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Oleh karena
itu masyarakat perlu membudidayakan ataupun meningkatkan kuantitas hasil hasil panen
cengkeh. Selain mempunyai banyak manfaat yang berguna, tanaman cengkeh juga memiliki
nilai jual atau harga jual dengan harga yang cukup memuaskan.
Kondisi tanah desa Klodan, kecamatan Ngetos,Nganjuk sangat cocok dan sangat
berpotensi tinggi untuk ditanami tanaman cengkeh. Mereka ingin meningkatkan hasil panen
tanaman cengkeh dan  meningkatkan kuantitas dan kualitasnya dengan perawatan yang 
intensif, karena tanaman ini adalah tanaman yang cukup penting yang mempunyai banyak
manfaatnya. Tanaman ini juga mempunyai harga jual yang cukup memuaskan, oleh sebab itu
mereka meningkatkan hasil panen tanaman tersebut dan meningkatkan kuantitas tanaman
tersebut sebagai acuan yang digunakan untuk menunjang perekonomian mereka.
Namun diakhir - akhir ini banyak sekali tanaman cengkeh yang memiliki kualitas
yang sangat megkhawatirkan. Akhirnya hal itu akan berdampak negatif terhadap hasil panen
tanaman cengkeh .Banyak masyarakat yang mengalami kerugian karena berkurangnya
produksi panen tanaman cengkeh. Khusunya masyarakat pedesaan yang mempunyai kebun
cengkeh atau masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil panen tanaman cengkeh.
Kurangnya produksi tanaman cengkeh sangat dirasakan oleh masyarakat pedesaan yang
menggantungkan hidupnya dari hasil tanaman cengkeh. Dengan pemilihan judul ini
diharapkan para petani cengkeh dapat menghasilkan produksi panen cengkeh yang baik, yang
mana pada akhirnya dapat digunakan untuk dapat menunjang perekonomian mereka.
Indonesia adalah negara yang dikaruniai oleh berbagai macam kekayaan, termasuk
kekayaan rempah, salah satunya adalah cengkeh. Data tahun 2010 menyebutkan bahwa
Indonesia memiliki 456.000 hektar lahan cengkeh, dengan produksi mencapai 140.000 metrik
ton.

1
Cengkeh adalah bunga kering yang berasal dari tanaman bernama latin syzygium
aromaticum. Cengkeh sendiri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Salah
satunya untuk menyehatkan jantung, karena kandungan eugenol pada cengkeh dapat berguna
mencegah pembekuan darah.

Cengkeh adalah rempah yang biasa digunakan di kehidupan sehari-hari. Kita bisa


menggunakan cengkeh untuk bumbu makanan hingga campuran di minuman agar rasanya
lebih nikmat.

Banyaknya fungsi dari cengkeh tentu tak lepas dari manfaatnya. Cengkeh mengandung
kalium, kalsium, magnesium, vitamin A, vitamin C, dan masih banyak lagi kandungan zat
yang mampu mendukung kesehatan tubuh kita. Bahkan, cengkeh juga ampuh lho untuk
mendukung sistem imun kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Deskripsi dari Tanaman Cengkeh ?
2. Bagaimana Syarat Tumbuh tanaman Cengkeh ?
3. Bagaimana Budidaya Tanaman Cengkeh ?
4. Apa Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan?
5. Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Cengkeh ?

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SEJARAH PERKEMBANGAN CENGKEH
Cengkeh (syzygium Aromaticum) adalah rempah utama yang menjadikan rokok
kretek berbeda dengan rokok putih. Merupakan tanaman asli Nusantara yang telah mengubah
sejarah peradaban dunia.
Cengkeh telah dikenal ribuan tahun sebelum masehi pada masa kerajaan Romawi
Kuno. Berkhasiat bagi kesehatan dan bernilai ekonomis tinggi. Mendorong Vasco Da Gama,
penjelajah legendaris dari Portugis, mengelilingi dunia untuk menemukannya dan
menempatkannya pada peta dunia saat itu. Sejarah rempah (cengkeh dan pala) adalah sejarah
perdagangan.
Seorang pedagang Venesia bernama Nicolo Conti meyakini bahwa cengkeh berasal
dari Pulau Banda dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa ahli botani menyatakan bahwa
cengkeh berasal dari kepulauan Maluku seperti Pulau Ternate, Tidore, Makian, Moti, Weda,
Maba, Bacan, hingga Pulau Rote di selatan.
Setelah berhasil memukul mundur Portugis, VOC memonopoli perdagangan cengkeh
dan menghasilkan keuntungan yang luar biasa besar saat itu. Begitu strategisnya komoditi ini
hingga VOC merasa perlu menempatkan markas besarnya di Ternate selama tiga periode,
yaitu pada masa jabatan Gubernur Jenderal Pieter Both (1610–1614), Gerard Reynst (1614–
1615), hingga Dr. Laurens Learel (1615–1619).
Monopoli dagang dan upaya pengendalian harga cengkeh oleh VOC dilakukan
dengan cara Stelsel Hongi Tocten atau pelayaran Hongi. Setiap tahun mulai tahun 1625
hingga 1824, extirpartie atau penghancuran perkebunan cengkeh rakyat, kerja paksa, tanam
paksa, dan penyerahan hasil perkebunan paksa.
Inilah yang memunculkan kesadaran awal persatuan serta perlawanan terhadap
dominasi asing (VOC) oleh masyarakat kaum Muslim Hitu, pasukan desertir Kristiani
Ternate di Hoamal, Seram Barat, rakyat dan Kerajaan Gowa, serta bangsa pelaut Makassar.
Persekutuan ini kemungkinan memiliki jejaring dengan perlawanan yang sudah terbentuk di
Jawa, karena persekutuan tersebut dipimpin oleh Kakiali, seorang dari Hitu yang notabene
adalah salah satu murid Sunan Giri.
Semangat persekutuan ini adalah bukti bahwa nasionalisme Nusantara sudah mulai
terbentuk sebagai kuda hitam dengan memasuki kancah pertempuran segitiga kekuatan dunia
saat itu, yaitu Portugis, Spanyol, dan VOC Belanda dalam penguasaan dunia Timur.
Perlawanan yang lama dan berdarah-darah melahirkan pejuang-pejuang besar seperti Philip
Latumahina, Anthony Rebak, Said Perintah, dan Pattimura alias Thomas Matulessy.
Selama hampir dua abad VOC merajai perdagangan cengkeh. Piere Poivre, seorang
penjelajah Perancis, berhasil “mencuri” bibit cengkeh dari Maluku dan mengembang-
biakkannya di Zanzibar, sebuah wilayah jajahan Perancis.
Persaingan bebas menempatkan cengkeh Zanzibar sebagai primadona, menggeser
cengkeh Nusantara. Cengkeh Zanzibar konon lebih diminati karena kandungan minyaknya

3
yang lebih rendah. Selanjutnya, The French East India Company berhasil menggusur VOC ke
dalam jurang kebangkrutan sekaligus merebut monopoli perdagangan cengkeh Eropa pada
tahun 1798.

KLASIFIKASI CENGKEH

Kingdom Plantae
Filum Tracheophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Genus Syzygium
Spesies Syzygium aromaticum

STANDAR MUTU
Standar mutu cengkeh Indonesia adalah:

1. Ukuran : Sama rata


2. Warna : Coklat kehitaman
3. Bau : Tidak apek
4. Bahan asing maksimum : 0,5-1,0%
5. Gagang maksimum : 1,0-5,0%
6. Cengkih rusak maksimum :0%
7. Kadar air maksimum : 14,0%
8. Cengkeh inferior maksimum : 2-5%
9. Kadar Atsiri maksimum : 16-20%

CIRI-CIRI CENGKEH
Deskripsi cengkeh yakni mempunyai habitus pohon dengan tinggi mencapai 5-10
meter. Cengkeh memiliki akar tunggang yang panjang dan kuat (Ketaren, 1985). Tajuk
tanaman cengkeh umumnya berbentuk kerucut. Cabang-cabangnya sangat banyak dan rapat,
pertumbuhan agak mendatar dan ukurannya relatif kecil jika dibandingkan dengan batang
utama.
Tanaman cengkeh memiliki daun yang tidak lengkap karena hanya mempunyai
tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), namun tidak memiliki pelepah daun
(vagina). Daun tunggal bertangkai dan duduk bersilang. Bangun daunnya memanjang
(oblongus), bagian ujung runcing (acutus), pangkalnya meruncing (acuminatus), susunan
tulang menyirip (penninervis), tepi daunnya rata (integer), daging daunnya seperti kertas,
tipis, tetapi cukup tegar. Daun berukuran panjang 2,5-5 cm dan lebar 6-13,5 cm.
Daun berwarna merah muda ketika masih muda dan hijau ketika mulai menua dengan
permukaan licin dan mengkilap karena keberadaan kelenjar minyak (Tjitrosoepomo, 2005).

4
MORFOLOGI
1. Habitus : Berupa pohon dengan tinggi 10-20 meter.
2. Akar : Tunggang.
3. Batang : Keras berkayu bercabang. Bentuk bulat (teres) dan memiliki
permukaan kasar. Tipe percabangan monopodial dan memilki cabang yang
banyak.Kulitnya mengandung asam betulinat, friedelin, epifriedelinol, sitosterim,
eugenin (suatu senyawa ester dari epifriedelinol dengan suatu asam lemak rantai
panjang), dan C27H55COOH.
4. Daun : Kaku bentuk lanset. Warna pangkal daun hijau suram, dan bergradasi
ke kuning lalu jingga ke ujungnya. Mengandung eugenol dan karioeugenol, asam
gallat, metil gallat, turunan triterpen, asam oleanolat (kariofilin), asam betulinat.
5. Bunga : Majemuk tak berbatas malai rata ( corymbus rasomus ), muncul pada
ujung ranting daun ( flos terminalis ) dengan tangai pendek. Warnanya hijau yang
mejadi merah ketika tua.Kelopak anjangnya 4-5 mm, dengan stamen banyak dan
putik 1. Merupakan bunga tunggal.Kuncupnya mengandung 16-23% eugenol, zat
samak tipe gallat, sianidin ramnoglukosida, kuersetin,kaemferol, mirsetin dan
isokuersitin.
6. Buah : Termasuk kedalam buah buni dengan panjang 2-2,5 cm warna merah sampai
merah kehitaman 7. Biji : Berwarna coklat berukuran ± 4 mm.
Karakteristik Khusus
Ciri khusus dari tanaman cengkeh ini adalah semua bagian dari atanaman
mengandung minyak atsiri baik dari akar, batan, daun, serta bunganya. Jika ingin
membedakannya secara morfologi dengan tanamn lain, cengkeh ini memiliki keunikan di
daunnya yang seperti saudaranya yaitu syzygium oleana / pucuk merah yakni daunnya yang
memilki pucuk yang berwarna merah. Namun jika cengkeh ini memiliki daun dengan ujung
berwarna kuning hingga oren.
VARIETAS
Secara geografis, cengkih memiliki sejumlah varietas, misalnya variaetas Afo, Posi-
posi, Siputih, Zanzibar, & Sikotok terdapat di Indonesia.
Cengkih varietas Afo, Posi-posi, dan Zanzibar banyak dijumpai di Pulau Maluku,
sedangan cengkih varietas Sikotok dan Siputih banyak dijumpai di Sumatera Barat. Cengkih
Zanzibar memiliki cabang-cabang rendah di batangnya,  daunnya rimbun & berwarna hijau
gelap, dan menghasilkan tunas bunga hijau muda.
Cabang cengkih Siputih lebih jauh ke atas batang, daunnya tidak rimbun, dan melihat
kuncup bunga kuning-hijau. Di Indonesia, perkebunan cengkih terdapat di Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Bali
dan Maluku. Pada tahun 2018, 5 provinsi produsen cengkih terbesar adalah  Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Maluku, Sulawesi Tenggara, & Sulawesi Tengah.
Berdasarkan morfologinya, cengkih dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis : cengkih
asli maluku (seperti AFO, Tibobo, Tauro, Sibela, Indari, Air Mata, Dokiri, Daun Buntal) ,
cengkih liar (seperti Raja, Amahusu, Haria Gunung, Cengkih Hutan Bogor), dan cengkih
budi daya (seperti Zanzibar, Siputih, Sikotok, Ambon).
Bagian yang memiliki nilai jual tinggi dari pohon cengkih, yakni kuncup bunga
cengkih yang berukuran 2 cm dan  akan terbentuk setelah 4-6 tahun masa budidaya. Kuncup

5
bunga cengkih dipanen saat maturasi sebelum berbunga. Kemudian kuncup cengkih dijemur
di bawah sinar matahari hingga berwarna coklat gelap. Selain kuncup bunga, bagian pohon
cengkih  yang memiliki nilai jual tinggi adalah minyak batang cegkeh, minyak daun cengkih
& buah cengkih.
Sekarang, negara produsen cengkih terbesar adalah Indonesia diikuti India, Malaysia,
Sri Langka, Madagascar, dan Tanzania. Cengkih merupakan salah satu rempah-rempahan
yang sering digunakan sebagai agen preservative makanan dan tanaman obat karena cengkih
memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Cengkih sering digunakan sebagai antiseptis
dan antifermentasi. Cengkih juga dapat digunakan sebagai desinfektan, analgesik, dan
anestetik pada gigi berlubang. Selain itu, cengkih dapat mengobati gangguan pencernaan
seperti diare, sakit perut yang berasal dari  kembung dan dispepsia. Karena bersifat antiseptic
juga, cengkih dapat mengobati sakit tenggorokan.
Varietas-varietas unggul yang ditanam:

1. Cengkeh Siputih:

 Helai daun besar dan berwarna kuning atau hijau muda;


 Cabang kurang rimbun;
 Bunga besar, warna kuning dan berjumlah belasan per rumpun.

2. Cengkeh Sikotok:

 Helai daun kecil, warna hijau sampai hijau tua kehitam-hitaman dan lebih mengkilap;
 Cabang rimbun dan rendah, semua ranting tertutup daun;
 Bunga kuning kemerahan, tiap rumpun 20-50 bunga.

3. Cengkeh Zanzibar:

 Bentuk daun panjang ramping dan berwarna hijau gelap;


 Bunga berwarna lebih merah dengan produksi tinggi;
 Merupakan jenis terbaik.
Untuk mendapatkan tanaman yang sehat, bibit perlu diseleksi. Beberapa kriteria yang
digunakan untuk seleksi bibit cengkeh adalah: Tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun)
dan 90 cm (umur 2 tahun), sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara),
mempunyai akar tunggang yang lurus dan sehat dengan panjang ± 45 cm serta akar cabang
30-35 buah, mempunyai batang tunggal, jumlah rata -rata percabangan 7 pasang, jumlah daun
63 pasang dan warna daun dewasa hijau tua (Anonim, 2009).
Menurut Aryulina (2004), akar merupakan bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam
tanah, berwarna putih, dan bentuknya seringkali meruncing hingga lebih mudah menembus
tanah. Akar memiliki tugas untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan unsur
hara yang terlarut didalamnya dari dalam tanah, serta terkadang sebagai tempat untuk
menimbun makanan. Cengkeh memiliki perakaran tunggang. Akar tunggang adalah akar
utama yang berdaging dan sangat jauh masuk ke dalam tanah dengan hanya sedikit akar
lateral yang tumbuh dari akar utama (Fried dan Hademenos, 1999).

6
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang, tetapi bagian akar yang dekat
dengan permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar. Bulu akar tersebut berguna untuk
penghisapan zat-zat makanan. Karena perakarannya relative kurang berkembang, maka akar
tersebut kurang kuat untuk menahan pohon bila dibandingkan dengan ketinggiannya. Hal ini
karena pohon cengkeh berasal dari tempat-tempat yang kurang terbuka, sehingga habitat
aslinya terlindung terhadap angin oleh pohon-pohon disekelilingnya.
Pemotongan akar tunggang bengkok pada bibit cengkeh tersebut diharapkan mampu
mengatasi permasalahan perhambatan pertumbuhan tersebut menjadi normal seperti pada
bibit cengkeh yang memiliki akar tunggang lurus.
Flavor merupakan salah satu atribut yang menentukan dalam suatu bahan pangan.
Menurut Lindsay (1985), flavor didefinisikan sebagai gabunga persepsi yang diterima oleh
indra kita yaitu bau, rasa, penampakan, sentuhan dan bunyi saat kita mengkonsumsi
makanan. Jadi yang dinamakan flavor saat kita mengonsumsi makanan yaitu rasa, aroma dan
tekstur.
Dalam hal ini, flavor dikaitkan dengan aroma pada makanan. Aroma pada makanan
akan sangat menentukan terutama pada hal kesukaan konsumen dalam mengonsumsi
makanan. Secara umum, flavor yang baik menentukan mutu makanan. Jika flavor baik
kemungkinan mutu makanan pu baik, begitu pun sebaliknya. Termasuk aroma, jika aroma
baik maka kemungkinan makanan pun bermutu baik.
Pada makanan, flavor berasal dari bahan dari makanan tersebut maupun ditambahkan
untuk menambahkan flavor (aroma dan rasa). Terdapat berbagai jenis sumber flavor untuk
berbagai macam makanan. Secara umum terdapat flavor alami dan flavor sintesis. Flavor
alami biasanya dapat didapatkan pada berbagai bahan yang dijadikan sebagai bahan pokok.
Namun tidak menutup kemungkinan juga bukan merupakan bahan pokok. Salah satu contoh
sumber flavor alami yaitu cengkeh.
Seperti yang umum digunakan dalam makanan, cengkeh merupakan sumber flavor
yang memberikan aroma khasnya yaitu aroma rempah-rempah. Kandungannya yang
membuat cengkeh dapat berfungsi sebagai salah satu sumber flavor alami. Kandungan
tersebut yaitu senyawa eugenol. Dalam hal ini, senyawa eugenol lah yang memberikan aroma
khas rempah-rempah.
Dengan ini, penulis membuat makalah mengenai cengkeh sebagai flavor alami. Lebih
lanjut akan dipaparkan mengenai cengkeh, senyawa yang berperan sehingga cengkeh dapat
dijadikan sebagai sumber flavor alami, maupun cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mendapatkan flavor tersebut (cara sintesisnya).
Potensi dan Manfaat Cengkeh memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan
karena pohon cengkeh memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Banyak manfaat yahng
didapatkan dari cengkeh ini diberbagai aspek/ bidang.

7
Bidang Kesehatan :
1. Menjaga kesehatan pencernaan dengan cara mengoleskan minyaknya
2. Mencegah peradangan dengan cara meminum tejh cengkehnya
3. Meningkatkan kesehatan jantung dengan cara mengunyahnya
4. Melawan kanker
5. Obat tradisional lainnya
Bidang Kecantikan
1. Obat jerawat
2. Mengatasi rambut rontok
3. Merawat kesehatan gigi
4. Menghaluskan kulit
Bidang Laboratorium
1. Dapat digunakan sebagai pengganti entellan/ Canada balsam
Bidang Ekonomi
1. Merupakan aspek utama dalam perdagangan rempah rempah dan penghasil devisa
negara.
Bidang Makanan
1. Digunakan sebagai rempah / bumbu masakan. Daunnya dapat digunakan sebagai teh
Bidang Kerajinan Tangan
1. Dapat dijadikan sebagai hiasan ruangan untuk memperindah ruangan

8
BAB III
PEMBAHASAN

SYARAT TUMBUH TANAMAN CENGKEH

1. Iklim

Tanaman cengkeh umumnya tumbuh di daerah beriklim tropis. Daerah beriklim tropis
hanya memiliki 2 musim, yakni kemarau dan penghujan, sehingga cocok untuk tanaman
cengkeh yang mengharuskan adanya bulan kering dan bulan basah dalam kalender waktu
tumbuh dan perkembangannya.

Indonesia merupakan salah satu wilayah yang tepat untuk budidaya cengkeh. Kepulauan
Maluku dan Nusa Tenggara adalah daerah penghasil cengkeh yang cukup dikenal.

2. Ketinggian Tempat

Beberapa ahli menyebutnya sebagai elevasi, atau derajat kemiringan geografis lahan
atau dataran. Tanaman cengkeh lebih produktif ditanam di dataran rendah, sekitar 0-900
meter di atas permukaan laut. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya budidaya
cengkeh di dataran tinggi.

Selain itu, apabila lahan tanam berada dekat dengan laut, maka lebih dianjurkan untuk
menanam cengkeh dengan hamparan menghadap ke lautan, untuk memudahkan sirkulasi
udara (angin).

3. Tanah

Tanah yang gembur serta memiliki aerase dan drainase yang baik sangat dianjurkan
untuk media tanam cengkeh. Apabila diperlukan, dapat dibuat parit drainase untuk
mencegah kelebihan air ketika musim penghujan tiba. Jenis tanah seperti andosol,
latosol, dan regosol juga cocok untuk cengkeh.

Kemudian, pH tanah yang diperlukan berkisar antara 5,5-6,5 untuk mencapai hasil


optimal. Jika tanah terlalu asam atau terlalu basa, dapat menyebabkan tanaman cengkeh
mudah terserang penyakit serta kurang optimal penyerapan unsur haranya.

9
4. Curah Hujan

Tanaman cengkeh membutuhkan curah hujan cukup merata karena tanaman ini tidak
tahan terhadap kemarau panjang. Curah hujan rata-rata 1500-4500 mm/tahun.
Namun, perlu diperhatikan antara kesesuaian waktu tanam dengan kalender musim,
karena cengkeh tergolong tipe tanaman yang sensitif terhadap perubahan kondisi alam
yang terjadi.

5. Intensitas Penyinaran

Sinar matahari diperlukan cengkeh untuk proses fotosintesis, pertumbuhan dan


perkembangan organ tanaman. Waktu penyinaran minimal 8 jam per hari untuk
mencapai hasil optimal.

6. Suhu dan Kelembaban

Suhu yang dikehendaki tanaman cengkeh berkisar antara 22-30 derajat Celcius
dengan kelembaban udara antara 60-80%. Untuk mencapai suhu optimal, bisa
menggunakan bantuan tanaman penunjang atau tutupan lahan berupa pepohonan, agar
mencegah kenaikan suhu terlalu tinggi.

PROSES PENANAMAN

 Gunakan bibit cengkeh yang unggul dari segi kualitasnya. Bibit unggul nantinya akan
memberikan kualitas pohon cengkeh yang bagus dan berbuah lebat. Tips pemilihan bibit
yang unggul:
Untuk bibit berusia 1 tahun, tingginya minimal 60 cm, sedangkan yang berusia 2
tahun minimal 90 cm. Pastikan bibitnya tidak berpenyakit dan sehat, memiliki akar tunggang
yang lurus sepanjang 45cm dan 30-35 akar cabang, memiliki batang tunggal dengan masing-
masing percabangan 7 pasang. Jumlah daunnya maksimal 63 pasang dengan daun mudah
berwarna hijau segar dan daun tua berwarna hijau tua.

 Selanjutnya siapkan lahan. Lahan yang digunakan untuk membudidayakan tanaman


cengkeh harus luas karena yang ditaman bukan satu atau dua pohon saja. Lahan tersebut
harus dibersihkan dari gangguan gulma atau tanaman-tanaman pengganggu, rumput liar
atau sisa-sisa tanaman lainnya.
 Setelah itu gemburkan tanahnya dengan cara mencangkulnya. Tanah yang gembur
saja belum bisa langsung digunakan, namun ditunggu selama 7 hari agar racun-racun
yang terdapat pada tanah bisa terbawa oleh angin.
 Pastikan agar tanah tidak terkontaminasi dengan pasir. Karena tanah yang
mengandung pasir akan cepat kekurangan air.

10
 Setelah lahannya siap, maka proses penanaman siap dilakukan. Masukkan benih
cengkeh unggul pada cekungan-cekugan tanah di lahan penanaman. Untuk penanaman
sebaiknya dilakukan pada saat masuk musim hujan. Dikarenakan, pada musim penghujan
tanah akan terus mendapat pasokan air.
 Jarak tanaman berbeda-beda tergantung letak ketinggian dan kemiringan lahan yang
digunakan. Biasanya, untuk lahan sebesar 1 hektar, jarak tanam 6m X 7m dengan total
238 pohon. Jarak 7m x 8m dengan total pohon 178, dan untuk jarak 8m x 8m untuk hasil
156 pohon.
 Tanah yang digunakan tidak boleh dengan kadar keasaam yang rendah, karena
tanaman cengkeh akan mudah mati. Jadi ketika pH tanah kurang dari 5, maka tambahkan
kapur dolomit 1 ton/1 hektar.
 Buatlah lubang degan ukuran 75x75x75 cm Pada lahan tersebut dengan menggunakan
cangkul. Lubang tersebut yang nantinya akan diberikan pupuk kandang atau unsur hara
agar tanah dapat kaya akan nutrisi dan unsur hara.
 Selanjutnya, biarkan lubang tersebut di bawah paparan sinar matahari selama sebulan.
Hal ini bertujuan agar tanah tersebut dapat subur, terhindar dari racun-racun tanah dan
memiliki energi yang cukup.
2. Perawatan

Setelah bibitnya ditanam, maka sangat perlu dilakukan perawatan yang relatif intens.
Tanaman cengkeh yang dirawat dengan baik akan menghasilkan pohon cengkeh dengan
produksi bunga yang melimpah dan berumur panjang. Contohnya, cengkeh yang berada di
Ternate, cengkeh AFO, cengkeh ini sudah berusia 350 tahun dan masih aktif memproduksi.

Perawatan cengkeh memang dilakukan dalam jangka waktu panjang selama pohonnya
masih dianggap masih mampu memberikan hasil produksi yang memuaskan. Apalagi pada
saat tanaman cengkeh masih berusia 1 sampai 5 tahun. Di usia itu, pohon cengkeh masih
sangat mudah terkena penyakit dan bisa mati kapan saja.
Untuk perawatan tanaman cengkeh , bisa Anda ikuti hal-hal di bawah ini:

 Penyiraman
Tanaman cengkeh yang masih muda akan mati begitu saja jika tidak mendapat
pasokan air yang cukup. Oleh karena itu, tanahnya harus tetap dalam kondisi yang
lembab. Apalagi pada saat kemarau, harus dilakukan penyiraman ekstra.

  Pemupukan
Pemupukan dilakukan untuk merangsang pertumbuhan pohon lebih cepat dan
memberikan hasil bunga cengkeh yang melimpah. Berikan pupuk 6 bulan sekali. Pupuk
yang diberikan bisa berupa pupuk kompos organik,  pupuk kandang atau anorganik.
Caranya dengan menggali tanah mengitari area sekitar tanaman cengkeh dan
memberikan pupuk pada tanah tersebut, setelah itu tutup kembali tanahnya.

 Perhatikan hama dan penyakit tanaman


Cengkeh merupakan tanaman yang sangat sensitif terhadap pengaruh hama. Hama
yang biasanya merusak tanaman ini adalah perusak akar, perusak pucuk, penggerek,

11
perusak daun, dan penyakit yang sering menyerang adalah Die back (mati ranting),
Bakteri pembuluh kayu cengkeh, cacat daun cengkeh dan embun jelaga. Maka dari itu
perlu dilakukan pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan
fungisida/insektisida.

 Penyulaman
Penyulaman artinya, mengganti tanaman pohon cengkeh yang mati dengan bibit
unggul yang baru. Untuk penyulaman, bibit yang diperlukan untuk mengganti tanaman
yang mati adalah bibit yang usianya sama dengan usia tanaman yang yang masih hidup
di lahan itu, agar nanti bisa tumbuh seragam. Periode penyulaman sebaiknya dilakukan
pada musim penghujan agar bibit baru mendapat pasokan air yang banyak.

 Penggemburan kembali & Penyiangan


Sebaiknya dilakukan penggemburan 6 bulan sekali di area tanah sekitar tanaman.
Sekaligus melakukan penyiangan sekaligus. Yaitu dengan membersihkan tanaman-
tanaman liar atau gulma yang dapat mencuri nutrisi tanah yang dibutuhkan oleh cengkeh.

TEKNIS BUDIDAYA

1. Pembibitan

Bibit harus sehat, memiliki batang yang kokoh dengan percabangan kuat, daun lebat,
tidak terserang hama dan penyakit, permukaan batang, mulus berwarna kecoklatan, dan
berbatang tunggal. Tinggi rata-rata 25-30 cm umur 1 tahun dan 50-75 cm umur 2 tahun.
2. Penanaman
3. Jarak tanam pada dataran rendah 7 x 7 m, 6 x 8 m atau 8 x 8m
4. Jarak tanam pada dataran tinggi 10 x 10 m atau 8 x 12 m.
5. Letak tanaman berurutan membentuk bujur sangkar atau persegi panjang.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk,
perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara
lain  Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati
ranting), embun jelaga. Untuk pengendaliannya dapat digunakan insektisida/fungisida sesuai
anjuran.

12
7. Panen

Ciri dan Umur panen

 Kepala bunga kelihatan sudah penuh, tetapi belum membuka.


 Umur panen tanaman cengkeh adalah 4,5-8,5 tahun sejak disemaikan tergantung pada
jenis lingkungan.
 Waktu pemanenan ada beberapa tahap, yang pertama jika 50-60 % jumlah bunga
yang ada di pohon telah matang petik. Pemetikan ini bisa diulangi lagi setiap 10-14
hari selama 3-4 bulan. Di Jawa, panen mulai Mei dan berakhir Juli-Agustus. Hal ini
tergantung dari iklim setempat.

Cara Panen

Sebelum pemetikan dimulai, alat yang perlu disiapkan adalah karung berukuran kecil
atau keranjang bambu dan karung besar. Apabila tanaman sudah cukup tinggi dan bunganya
tidak terjangkau oleh tangan, maka perlu disiapkan tangga segitiga berkaki empat. Pemetikan
dengan memanjat pohon sangat tidak dianjurkan karena dapat merusak tajuk tanaman.
Adapun cara petik adalah sebagai berikut:
 Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat diatas buku daun terakhirnya dengan
menggunakan kuku jari atau pisau kecil yang tajam.
 Daun terakhir / termuda yang berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut terpetik agar
tidak mengganggu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila daun ini ikut terpetik bisa
mengurangi jumlah tunas 1/3-1/2 bagian.
 Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Setelah penuh, bunga dimasukkan ke dalam karung
besar untuk dibawa ke tempat pengolahan.

Periode Panen

Tanaman cengkeh di Indonesia mempunyai periode produksi yang khas, yakni


mempunyai jumlah produksi yang berfluktuasi menurut siklus tertentu. Pada tahun tertentu
tanaman akan menghasilkan produksi yang banyak, dan pada tahun-tahun tertentu produksi
bisa menurun sampai 10-40%. Pola produksi tanaman cengkeh bisa digolongkan menjadi
pola siklus 2 tahun dan siklus 3-4 tahun.
Pola siklus 2 tahun umumnya terdapat daerah yang mendapat pengaruh nyata dari
iklim laut. Pada siklus ini, tanaman akan berproduksi tinggi atau sedang pada tahun pertama,
kemudian pada tahun berikutnya mernjadi rendah. Pada tahun berikutnya lagi, jumlah
produksi akan kembali seperti tahun pertama.
Siklus 3-4 tahun umumnya terdapat daerah yang tidak dapat pengaruh iklim laut. Pada
siklus ini produksi tinggi akan terulang setiap 3-4 tahun, dengan pola yang bervariasi.

13
Manfaat Cengkeh

Cengkeh biasa digunakan sebagai penambah citarasa makanan maupun minuman.


Sensasinya yang hangat dan pedas cukup digemari oleh kalangan masyarakat, terutama yang
tinggal di daerah dingin. Di samping itu, cengkeh juga memiliki manfaat yang baik untuk
kesehatan tubuh karena diketahui mengandung fosfor, zat besi, magnesium, kalsium, kalium,
seng, natrium, dan vitamin. Beberapa manfaat cengkeh untuk tubuh adalah sebagai berikut.

Manfaat yang begitu luar biasa dari rempah-rempah berwarna coklat ini membuatnya
cukup istimewa sehingga menarik banyak peminat untuk membudidayakannya, terlebih
karena rempah ini memang berasal dari Indonesia. Iklim tropis yang dimiliki oleh Indonesia
menjadi poin penting penunjang pertumbuhan cengkeh.

Harga cengkeh di pasaran diketahui cukup stabil dengan permintaan konsumen terhadap
rempah ini juga meningkat. Cengkeh dapat disimpan dalam kurun waktu yang relatif lama
dan kualitasnya juga tidak menurun. Cukup menjanjikan untuk dikembangkan sebagai
peluang usaha. Anda tertarik? Coba saja untuk membudidayakannya terlebih dahulu. Berikut
adalah cara menanam cengkeh agar cepat berbuah.

Kandungan Dalam Cengkeh


Semua bagian pohon (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry.) mengandung minyak
atsiri, mulai dari akar, batang, daun sampai bunga (Ketaren, 1985).
Minyak astiri daun cengkeh terdiri atas eugenol dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan asetil eugenol dan karioeugenol yang juga terkandung di dalam minyak atsiri
cengkeh.
Kuncup bunga mengandung 16-23% minyak atsiri yang terdiri dari eugenol, zat samak
tipe gallat, sianidin ramnoglukosida (pigmen utama bunga), kuersetin, kaemferol, mirisetin
dan isokuersitrin.
Daun cengkeh mengandung asam gallat, metil gallat, turunan triterpen, asam oleanolat
(kariofilin), asam betulinat.
Kulit batang mengandung asam betulinat, friedelin, epifriedelinol, sitosterim, eugenin
(suatu senyawa ester dari epifriedelinol dengan suatu asam lemak rantai panjang), dan
C27H55COOH (Tjitrosoepomo, 1994).
Tanaman cengkeh mengandung beberapa flavonoid (Nassar, 2006), selain itu tanaman
cengkeh juga mengandung campesterol, karbohidrat, lipid, rhamnetin, sitosterol, stigmasterol
dan vitamin (Barnes, dkkl., 2002).
Minyak atsiri pada cengkeh memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai jenis
mikroba seperti Campylobacter jejuni, Salmonella enteritidis, Escherichia
coli,  dan Stapphylococcus aureus, Porphyromonas gingivalis (Burt and Reinders, 2003;
Zhang et al., 2017; Larhsini et al., 2001; Cressy et al., 2003; Friedman et al., 2002; Chaieb et
al., 2007).
Selain itu ekstrak cengkeh juga terbukti dapat menghambat proses replikasi virus hepatitis
C (HCV) melalui metode in vitro (Hussein et al., 2000).
Khasiat lain dari tanaman cengkeh antara lain sebagai, antiemetik (Barnes, dkk., 2002,
antikarsinogenik (Zheng, 1992), analgetik, antivirus terutama Herpes simplex (Kurokawa,
1998).

14
Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan :

1. Menghambat Pertumbuhan Bakteri

Cengkeh mempunyai sifat antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri,


Toppers. Minyak cengkeh efektif untuk membunuh berbagai jenis bakteri, salah satunya
adalah Escherichia coli (E. coli) yang menyebabkan diare. Sifat antibakteri ini juga
bermanfaat untuk kesehatan mulut karena mampu membunuh bakteri yang bisa memicu
penyakit gusi.

2. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Manfaat cengkeh lainnya adalah untuk sistem pencernaan tubuh manusia. Cengkeh
dapat merangsang sekresi enzim pencernaan, mengurangi mual, mengatasi iritasi lambung,
dan masih banyak lainnya. Selain itu, manfaat cengkeh lainnya adalah dipercaya dapat
mengatasi diare dan disentri kronis, Toppers.

3. Mengatasi Sakit Gigi

Senyawa eugenol yang terkandung dalam cengkeh dapat mengurangi rasa nyeri di
gigi dan gusi. Selain itu, cengkeh juga bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan infeksi.
Kamu bisa mencobanya untuk mengatasi sakit gigi yang kamu derita.

4. Meredakan Nyeri

Kandungan senyawa kimia pada cengkeh dapat digunakan untuk meredakan nyeri.
Kandungan tersebut mempunyai efek antinyeri, antiradang, dan mengurangi kerusakan sel
pada saraf. 

5. Menjaga Kesehatan Tulang

Manfaat cengkeh juga bisa dirasakan untuk kesehatan Tulang. Cengkeh dapat
membantu mengobati kepadatan tulang serta osteoporosis. Menambahkan cengkeh ke dalam
bubuk ke dalam makanan atau minuman seperti teh dan susu untuk mendapatkan manfaatnya.
Kandungan mangan dalam teh berfungsi untuk menambah nutrisi harian untuk tulang,
Toppers.

6. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Cengkeh juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imun. Senyawa
dalam cengkeh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan memproduksi sel darah putih,
Toppers.

15
16
EFEK SAMPING CENGKEH

1. Meningkatkan perdarahan

Konsumsi cengkeh yang berlebihan dapat mengencerkan darah dan meningkatkan risiko
perdarahan.

Karena cengkeh mengandung bahan kimia bernama 'eugenol', yang menjadi agen pengencer
darah, memperlambat proses pembekuan darah, hingga menyebabkan perdarahan yang tidak
normal.

Bagi penderita gangguan perdarahan, seperti hemofilia, atau sedang mengonsumsi obat
antikoagulan, sebaiknya hindari makan terlalu banyak cengkeh.

Hentikan pula mengonsumsi cengkeh beberapa minggu sebelum menjalani operasi.

2. Menurunkan kadar gula dalam darah

Jika Moms memiliki kadar gula darah lebih rendah dari yang seharusnya, maka kurangi
konsumsi cengkeh.

Cengkeh dapat mengurangi jumlah glukosa dalam aliran darah, sehingga sangat berbahaya
bagi penderita hipoglikemia.

3. Toksisitas

Jika Moms mengonsumsi cengkeh yang disimpan tidak benar atau menggunakan ekstrak
mentahnya dalam dosis besar, Moms mungkin bisa mengalami beberapa gejala seperti mual,
muntah, sesak napas, sakit tenggorokan, ketidakseimbangan cairan, gangguan ginjal,
gangguan hati, dan lainnya.

4. Menyebabkan reaksi alergi

Salah satu efek samping dari cengkeh yaitu menyebabkan alergi, karena zat kimia eugenol
yang terkandung di dalamnya.

Reaksi alergi yang mungkin muncul seperti ruam, gatal-gatal, pembengkakan tenggorokan,
dan lainnya.

Kemungkinan terburuknya Moms bisa mengalami anafilaksis, hingga menyebabkan


kematian.

5. Menyebabkan masalah pernapasan

Sering merokok, bisa menyebabkan sejumlah masalah pernapasan.

Dengan menghirup rokok, membiarkan diri merasakan terlalu banyak bubuk cengkeh yang
melewati saluran udara dan paru-paru.

17
Sehingga mengakibatkan masalah pernapasan serius seperti sesak napas dan infeksi paru-
paru.

6. Menyebabkan kejang

Terlalu banyak memasukkan cengkeh ke dalam makanan sehari-hari, dapat meningkatkan


risiko mengalami kejang.

Sebab, cengkeh dapat menyebabkan aktivitas listrik yang tidak teratur di dalam sel-sel otak,
sehingga membuat rentan mengalami kejang satu kali atau beberapa kali.

Tidak hanya itu, kondisi ini bahkan bisa mengembangkan epilepsi.

7. Kulit menjadi sensitif

Cengkeh dapat merusak dan membuat kulit sensitif.

Ini berlaku bagi minyak cengkeh yang tidak diencerkan, yaitu ekstrak rempah-rempah yang
tidak diproses atau diolah.

Kulit pun dapat mengalami iritasi, ruam, luka bakar, atau dermatitis kontak, parahnya lagi
bisa merusak sel-sel kulit.

8. Penyebab sensitivitas mulut

Selaput lendir yang ada di dinding bagian dalam mulut bisa meradang karena terlalu banyak
mengonsumsi cengkeh atau menggunakan minyaknya.

Beberapa penelitian mengungkapkan, itu dapat menyebabkan kerusakan besar pada gusi,


gigi, pulpa gigi, jaringan gigi, dan lainnya.

Bahkan dapat menyebabkan sakit di bibir dan gigi berlubang.

9. Kehilangan sensasi rasa

Kandungan eugenol dalam cengkeh dapat mengubahnya menjadi zat mati rasa.

Tidak hanya itu, minyak yang diekstrak dari rempah juga menyebabkan hilangnya sensasi


rasa ketika dioleskan ke kulit berulang kali.

10. Masalah ereksi atau ejakulasi

Pada pria, cengkeh dapat menyebabkan disfungsi ereksi atau ejakulasi dini.

Mengaplikasikan krim herbal secara teratur yang mengandung ekstrak cengkeh pada organ


intim pria, dapat memicu masalah seksual bahkan kesulitan untuk tetap ereksi dalam waktu
yang cukup lama.

18
PENANAMAN TANAMAN CENGKEH

1. Persiapan Bibit Cengkeh

Cara pertama untuk mendapatkan tanaman cengkeh agar cepat berbuah adalah dengan
memilih bibit unggul cengkeh. Bibit cengkeh bisa Anda dapatkan dengan membeli langsung
benihnya, atau dengan memanfaatkan buah cengkeh yang Anda miliki. Untuk buah cengkeh
yang dianjurkan adalah buah cengkeh yang sudah tua, berwarna ungu kehitaman.

Pastikan bahwa buah cengkeh yang Anda pilih memang merupakan buah yang telah
masak di pohonnya. Apabila Anda sudah mendapatkan buah yang berkualitas, maka tahap
berikutnya adalah memanfaatkan biji buahnya sebagai benih. Cara mendapatkan benih
cengkeh dari buahnya dapat Anda lakukan dengan beberapa tahap berikut ini.

 Kupas kulit buah cengkeh dengan hati-hati


 Pastikan bijinya tidak lecet atau luka
 Keluarkan biji-biji yang ada di dalam buah
 Hindari biji yang terlalu kecil atau pun yang memiliki bercak hitam
 Rendam biji yang terpilih dengan air selama satu hari
 Cucilah biji cengkeh dengan air
 Ulangi pencucian sebanyak dua sampai tiga kali hingga lendir-lendir pada biji tidak
ada lagi yang menempel

2. Persiapan Media Tanam

Sebelum menanam, pemilihan media tanam juga harus diperhitungkan. Beberapa alat dan
bahan yang perlu Anda siapkan untuk menanam cengkeh adalah sebagai berikut.

 Tanah gembur
 Pupuk kandang
 Pot atau polybag yang telah dilubangi di bagian bawah
 Cetok
 Air secukupnya

3. Pembibitan Cengkeh

Tanaman cengkeh sebaiknya disemai terlebih dahulu dengan menggunakan media tanam
yang lebih kecil untuk menstimulasi pertumbuhan akar. Dengan demikian, pembibitan pun
dapat dikontrol atau dipantau dengan mudah hingga pertumbuhan tunas.

Adapun langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk pembibitan adalah sebagai berikut.

 Campurkan tanah dan pupuk kandang. Perbandingannya 2:1


 Masukkan campuran tanah ke dalam pot atau polybag yang telah disediakan
 Buatlah lubang di bagian tengahnya
 Letakkan biji cengkeh di dalam lubang
 Tutup dengan tanah
 Padatkan tanah secara perlahan
 Siram dengan air secukupnya
19
 Letakkan calon bibit di tempat yang strategis dan aman dari angin kencang
 Pastikan terkena sinar matahari sebanyak 25%
 Pantau pertumbuhan bibit cengkeh

4. Persiapan Lahan

Untuk tata cara menanam cengkeh agar berbuah lebat, tidak terlepas dari pengolahan
lahan yang baik. Pengolahan lahan sebaiknya dilakukan dua bulan sebelum melakukan proses
pemindahan bibit. Memang butuh waktu yang sedikit lebih lama guna menunggu lahan agar
siap untuk ditanami.

Berikut adalah metode pengolahan lahan yang baik.

 Pilih lahan di areal yang terbuka dan terkena sinar matahari langsung
 Bersihkan lahan tanam cengkeh dari bebatuan, gulma atau tanaman liar
 Lakukan penggemburan terhadap lahan tanam
 Diamkan lahan yang sudah digemburkan selama satu minggu untuk membantu
sterilisasi tanah dari gas-gas yang mengancam pertumbuhan tanaman
 Cangkul tanah dengan kedalaman 75 cm
 Pastikan lebar lubang tanam sekitar 50 cm
 Masukkan pupuk kandang ke dalam lubang tanam
 Diamkan selama satu bulan agar pupuk meresap ke dalam tanah

5. Pemindahan Bibit Cengkeh

Yang dibutuhkan dalam memindahkan bibit cengkeh adalah bibit tanaman cengkeh itu
sendiri serta lahan permanen yang akan dijadikan sebagai lahan tanam cengkeh. Bibit
cengkeh yang sekiranya sudah dapat dipindahkan ke lahan permanen adalah bibit tanaman
yang sudah berumur 2 tahun.

Pemindahan bibit dapat dilakukan dengan tahapan berikut ini.

 Pastikan bibit yang akan ditanam adalah bibit dengan kondisi batang lurus.
 Robeklah polybag
 Ambil bibit cengkeh hingga ke akarnya
 Semprotkan dengan air agar bersih dari tanah yang menempel
 Tanam bibit ke lubang yang telah disiapkan
 Tutup dengan tanah
 Padatkan dengan perlahan
 Ikat tanaman dengan kayu
 Posisikan kayu menancap dengan keadaan miring
 Taburkan pupuk kandang di sekitar tanaman
 Timbun kembali dengan tanah
 Taburkan kapur pertanian di sekitar tanaman guna memperbaiki pH tanah

20
6. Perawatan Tanaman Cengkeh

Tanaman cengkeh yang sudah ditanam ke lahan permanen harus tetap dijaga
pertumbuhannya, mengingat banyaknya hama peyakit yang dapat menyerang tanaman
cengkeh. Hal ini dapat menyebabkan tanaman rusak hingga mati. Terutama di tahun-tahun
awal, perawatan harus intens dilakukan guna menjaga pertumbuhan tanaman agar menjadi
kokoh, besar, dan cepat berbuah.

Perawatan atau pemeliharan tanaman cengkeh dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini.

 Berikan pupuk secara berkala setiap 4 bulan sekali pada dua tahun pertama.
 Semprotkan insektisida jika terdapat hambatan dalam pertumbuhan tanaman atau
bermasalah dengan daunnya.
 Siramlah tanaman dengan air yang cukup terutama saat musim kemarau.
 Cabutlah gulma atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar tanaman cengkeh.
 Lakukan penggemburan tanah secara berkala setiap satu bulan sekali.

7. Proses Panen Cengkeh

Tanaman cengkeh merupakan tanaman yang mampu tumbuh besar dengan tinggi dapat
mencapai hingga 8 sampai 12 meter. Tanaman yang tergolong tanaman rempah ini mampu
hidup bertahun-tahun dan berdaun lebat hijau (agak kekuningan) sepanjang tahun, baik saat
musim hujan ataupun kemarau.

Untuk dapat memanen cengkeh, para pegiat tanaman harus menunggu hingga lima tahun
lamanya. Bagi Anda, calon penggiat budidaya tanaman cengkeh tidak perlu khawatir setelah
mengetahui informasi tersebut karena kuantitas cengkeh yang dihasilkan sangat tinggi dalam
sekali panen. Selain itu, proses panen juga dapat dilakukan berkali-kali pada satu pohon yang
sama.

Diketahui bahwa satu pohon dapat menghasilkan 3 sampai 5 kg cengkeh. Satu pohon
cengkeh dapat dipanen 3 sampai 6 kali. Jarak waktu untuk memanen adalah 5 sampai 7 hari.
Pemetikan atau panen harus dilakukan di waktu yang tepat. Jika pemetikan dilakukan lebih
awal ataupun terlambat maka cengkeh dianggap sebagai cengkeh yang kurang berkualitas.

Proses panen cengkeh biasanya dilakukan dengan memetik bagian bunganya. Jangan
sampai bunganya mekar karena yang biasanya dibutuhkan adalah bunga yang kuncup. Cukup
petik bagian bunganya saja tanpa mengikutkan ranting dan daunnya. Hal ini bertujuan untuk
menjaga pertumbuhan tunas tanaman cengkeh. Setelah memetik bunga, tempatkanlah bunga-
bunga tersebut ke dalam keranjang atau wadah yang telah disiapkan.

21
PANEN

Masing-masing daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Hal ini sangat
tergantung pada keadaan iklim setempat, tinggi tempat dan faktor-faktor lain yang sangat
bersar pengaruhnya. Maka mulai berbunga dan waktu pemungutannya pun tidak sama.
 Di Sumatera : Tumbuh kuncup bunga antara bulan Oktober – November maka
musim panennya sekitar bulan April – Juni
 Di Jawa : Tumbuh kuncup bunga antara bulan November – Januari maka
panennya jatuh pada bulan Mei-Juli
 Di Maluku : Tumbuh kuncup bunga antara bulan Mei-Juli dan waktu panennya
pada bulan Oktober _ Januari

1. WAKTU PEMETIKAN
Di atas telah dijelaskan bahwa waktu cengkeh berbunga itu di setiap daerah tidak
sama. Maka sebagai gambaran, di bawah ini diketengahkan masa-masa berbunga atau panen
yang berbeda.
 Pada umumnya cengkeh berbunga itu di Indonesia itu satu tahun sekali, demikian pula
waktu panennya.
Walaupun waktu panen itu makan waktu minimal tiga bulan, lebih-lebih bila luas
arealnya luas, panennya tidak cukup 3-4 bulan. Tanaman yang normal setelah umur 15-
20 tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg per pohon. Ini adalah merupakan suatu
perhitungan yang normal. Memang sering dialami ada pohon yang menhasilkan lebih
dari 5 kg cengkeh kering tiap pohon, tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama sekali
tidak berbuah sesuai dengan siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah diambil
rata-ratanya saja.
 Di Malagasi juga hanya ada satu musim panen yang pendek saja yakni musim kemarau
mulai pertengahan Oktober hingga Desember yang berarti satu tahun hanya satu musim
berbunga.
 Di Zanzibar, terdapat dua musim berbunga yang berarti dua musim panen yaitu, panen
besar mulai Juli-September dan panen kecil musim November-Januari. Produksi
pertahun rata-rata 3 kg tiap pohonnya.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu pemetikan dan
teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasik yang berbeda pula. Sedang di
daehah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya bersamaan, tetapi berlainan lokasinya,
maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola hujan, temperature dan tinggi
tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang berbeda pula.
Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemasakan yang tepat yakni
pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian menguning
akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada saat kepala
buah yang terdiri dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya, berisi dan
mengkilat. Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar lagi akan
membuka. 
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh kering yang
keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang sehingga harganya pun
rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya bunga banyak yang mekar akan
meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala sehingga ruas dan aromanya sangat
berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan cengkeh harus dilakukan pada waktu yang tepat.

22
pemetikan biasanya dilakukan setelah ada beberapa bunga yang membuka dalam pohon itu,
misalnya ada 2-3 yang sudah membuka.

Cara Pemetikan
Bunga cengkeh yang sudah tua atau masak untuk dipungut jangan dibiarkan sampai
mekar. Sebelum dilakukan pemetikan, dibawah tajuk pohon harus dibersihkan terlebih
dahulu, maksudnya bila ada bebrapa bunga yang jatuh diwaktu pemetikan mudah dipungut.
Adapun cara pemetikannya tergantung keadaan tanaman itu sendiri
 Apabila tanaman itu belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan berdiri
mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya kalau pohon agak tinggi dapat
menggunakan kait supaya lebih mudah.
 Kalau tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan tangga yang
berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pindahkan.
 Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun pemetikannya bisa
dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan kait sebab rantingnya dapat
ditarik dengan kait itu sehingga memudahkan pemetikannya. Tapi pekerjaan ini hanya
dapat dilakukan pada ranting-ranting yang dekat dengan btang pokok. Yang lebih sulit
batang sudah tinggi dan besar. Maka untuk keperluan ini, pada sekitar pohon itu harus
diberi tiang dari bambu, diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa
dipergunakan untuk memnjat dengan demikian pemungutan dapat dilakukan lebih
mudah. Sebagaimana diketahui bunga cengkeh itu terdapat pula pucuk-pucuk ranting
yang jauh dari batang atau cabang, maka pemungutannya harus pandai jangan sampai
merusaknya.

Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran kecil atau
keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan kita tidak dapat menjangkau
dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga berkaki empat. Pemetikan yang lazim
dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan rumpun bunga pada bukunya sehingga sepasang
daun akan ikut terpetik. Tetapi cara demikian sebenarnya kurang baik, sebaiknya yang dipetik
hanya tandannya saja, sepasang daun pada tandan tidak usah diikut sertakan. Maksudnya
untuk memperbanyak jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak. Bunga cengkeh
dipetik pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan kuku jari atau pisau
yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga tidak boleh ikut dipetik
agar tidak menggangu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila daun ikut terpetik, dapat
mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil yang
sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arah pemetikan. Setelah penuh, cengkeh
dipindahkan karung besar kemudian dibawa kesuatu tempat pemroses selanjutnya. Rata-rata
satu hari kerja seseorang dapat memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat
tergantung pada banyaknya cengkeh yang bisa dipetik dan juga keterampilan mereka
(pekerja). Satu pohon cengkeh biasanya dipetik 3-4 kali bahkan ada yang sampai 6 kali
dengan jarak 5-7 hari. Hal ini tergantung pada umur dan besarnya pohon. Untuk suatu kebun
luas yang terdapat ribuan pohon dengan jenis yang berlainan, pemetikannya bisa makan
waktu 3-4 bulan.

23
PASCA PANEN
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu untuk
diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa tahap
yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan.
1. Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi ini
dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada tempat
yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai harga da
mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika tangkai dan
bunga tercampur maka akan menurunkan mutu.
2. Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam karung
atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk mempersingkat waktu
pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat
mengkilap.
3. Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air
cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah terserang
jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 % cengkeh akan
mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara alami.
Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di bawah terik
matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bambu. Pengeringan secara alami
umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada umumnya cengkeh dipanen pada
musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh sudah dapat kering dalam waktu 5-6
hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah
patah bila ditekan.
Di perkebunan pesar, kadar air diukur dengan alat pengukur kadar air. Pengeringan
dengan cara buatan dilakukan dengan mesin pengering dengan menggunakan bahaan bakar
minyak atau kayu. Namun mesin hanya boleh digunakan untuk mengeringkan cengkeh
hingga kadar air 22-25 %. Dengan demikian perlu dilakukan pengeringan dengan cara alami
dibawah terik matahari hingga kadar air mencapai 12-14 %. Pengeringan dengan mesin tidak
boleh mencapai kadar air 14% dan suhu lebih dari 56 derajat Celcius karena dapat
menyebabkan rusaknya senyawa-senyawa cengkeh atau hancurnya cengkeh. Kombinasi
pengeringan dengan cara alami dan buatan memiliki beberapa keuntungan yaitu waktu
pengeringan lebih pendek (2-3 hari), aroma cengkeh lebih tajam serta warna lebih seragam
dan mengkilap. 
4. Sortasi kering dan Pengemasan
Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi
menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil
berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zig zag. Cengkeh
yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk bebrapa waktu.
Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak ventilasi dan
berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang kuat setinggi 25-30 cm
kemudian karung berikut cengkehnya disusun di atasnya.

24
Menanam Cengkeh dalam Pot

Menanam cengkeh juga dapat Anda lakukan dengan menggunakan pot sebagai lahan
tanamnya. Tentunya hal ini sebagai tahap awal dari proses menanam cengkeh. Berikut adalah
ulasan singkat cara menanam cengkeh dalam Pot.

 Siapkan pot yang telah dilubangi


 Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1
 Buatlah lubang tanam di bagian tengahnya
 Masukkan biji cengkeh
 Timbun dengan tanah
 Padatkan tanah dengan lembut
 Siram dengan air secukupnya
 Letakkan di tempat yang terhindar dari angin kencang dan strategis

FAKTOR KRITIS

1) Tanaman cengkih mempunyai dua masa kritis dalam siklus hidupnya, yaitu sebelum
tanaman mencapai umur 3 tahun dan setelah berumur 8 tahun, terutama pada awal dan
sesudah panen pertama.
2) Suhu maserasi dan jenis minyak nabati memberikan perbedaan rendemen eugenol.
Keadaan cengkeh yang diserbukkan memberikan rendemen eugenol yang lebih tinggi
dari cengkeh yang masih utuh.
3) Interaksi organ bunga cengkih dan 4 jam penyulingan (O3L4) mampu meningkatkan
rendemen minyak atsiri tertinggi mencapai 6,77 (mg/100 g bahan) dan juga kadar air
terendah mencapai 0,27 % dan bilangan asam yang terendah dicapai 2,03.

RENDEMEN

1) Minyak dari daun cengkeh jelek/low quality (daun cengkeh gugur yang mengalami
pengeringan secara alami oleh matahari lalu terbasahi kembali oleh hujan, busuk, dan
kembali kering oleh matahari, demikian seterusnya, serta sudah tidak wangi cengkeh)
menghasilkan rendemen rata-rata 1,3%
2) Minyak dari daun cengkeh gugur kualitas baik (daun cengkeh yg murni kering
matahari, tanpa terbasahi hujan, dan masih berbau harum cengkeh) menghasilkan
rendemen rata-rata 3,6%
3) Minyak dari batang cengkeh (clove stem) menghasilkan rendemen rata-rata 5,0%.

POTENSI CENGKEH
Cengkeh merupakan salah satu komoditas sub-sektor perkebunan yang sebagian besar
diusahakan oleh perkebunan rakyat. Hasil utama tanaman cengkeh adalah bunganya yang
dipanen pada saat kelopak bunga belum mekar. Bunga cengkeh kering merupakan salah satu
bahan baku utama untuk rokok kretek yang merupakan rokok khas Indonesia. Pada awal
tahun 1990, total areal cengkeh mencapai sekitar 700.000 ha dengan produksi 120.000 ton
per tahun.

25
Produksi tersebut sudah melampaui kebutuhan cengkeh dalam negeri yang waktu itu
sekitar 100.000 ton per tahun, sehingga terjadi kelebihan pasokan. Produksi cengkeh
Indonesia sejak tahun 1996 mengalami penurunan sebagai dampak dari ketidak pastian harga
yang menyebabkan petani enggan memelihara tanamannya.
Berdasarkan data produksi cengkeh, khususnya tahun 2004 dan 2005 terjadi defisit
pasokan, karena kebutuhan industri rokok kretek rata-rata 92.133 ton per tahun. Diperkirakan
lima tahun mendatang, produksi cengkeh habis terserap untuk kebutuhan pabrik rokok.
Potensi tanaman cengkeh yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah daun
cengkeh (daun gugur) dan tangkai bunga. Produk olahan yang dapat dihasilkan dari bunga,
daun dan tangkai bunga (gagang) adalah
(1) minyak cengkeh,
(2) eugenol dari minyak cengkeh dan
(3) senyawa turunan dari eugenol.

KEBUTUHAN INVESTASI AGROINDUSTRI CENGKEH

Tujuan melakukan investasi agribinis cengkeh adalah:

2) Membuka kesempatan kerja,


3) Meningkatkan pendapatan petani,
4) Meningkatkan pemanfaatan produk tanaman cengkeh secara berkelanjutan untuk
mendapatkan nilai tambah,
5) Mendorong pengembangan ekonomi wilayah,
6) Meningkatkan pendapatan/devisa negara.

Sasaran yang ingin dicapai dalam investasi mencakup:

1) Menjaga keseimbangan supply dan demand cengkeh untuk pabrik rokok kretek,
2) Menciptakan hubungan kemitraan yang adil dan harmonis antara petani dan industri
rokok/pedagang agar tercapai kesepakatan harga yang menguntungkan semua pihak,
3) Meningkatkan nilai tambah cengkeh melalui diversifikasi produk cengkeh.

26
PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT
1.      Kutu daun ( Coccus viridis )
Bagian yang diserang : ranting muda, daun muda. Gejala : Pertumbuhan yang
dihisapnya akan terhenti misal ranting mengering, daun dan bunga kering dan rontok.
Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.
2.      Penggerek ranting/batang (Xyleborus sp )
Bagian yang diserang : ranting/batang. Gejala : Liang gerekan berupa lubang kecil,
serangan hebat menyebabkan ranting / batang menjadi rapuh dan mudah patah.Pengendalian :
Pangkas ranting/batang yang terserang, pencegahan gunakan PESTONA atau Natural BVR.
3.      Kepik Helopeltis ( Helopeltis sp )
Bagian yang diserang : pucuk atau daun muda. Gejala : Biasanya pucuk akan mati dan
daun muda berguguran.Pencegahan : Semprotkan Natural BVR atau PESTONA.
4.      Penyakit mati bujang ( bakteri Xylemlimited bacterium ).
Bagian yang terserang : perakaran, ranting-ranting muda. Gejala : matinya ranting
pada ujung-ujung tanaman.Gugurnya daun diikuti dengan matinya ranting secara bersamaan.
Pengendalian : pengaturan drainase yang baik, penggemburan tanah, pencegahan
kocorkan POC NASA + HORMONIK + NATURAL GLIO.
5.      Penyakit busuk akar (Pytium rhizoctonia dan Phytopthora ).
Bagian yang diserang : perakaran. Gejala : pada pembibitan tanaman mati secara tiba-
tiba, pada tanaman dewasa daun mengering mulai dari ranting bagian bawah. Pengendalian :
bila serangan telah ganas maka tanaman yang terserang dibongkar dan dimusnahkan, lubang
bekas tanaman berikan tepung belerang 200 gr secara merata, isolasi tanaman atau daerah
yang terserang dengan membuat saluran isolasi, perbaiki drainase, gunakan Natural
GLIO pada awal penanaman untuk pencegahan.
Catatan : 
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi,
sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar
penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata
Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

27
Provinsi Produsen Cengkeh Tertinggi di Indonesia

1. Provinsi Jawa Timur

Daerah yang berada di timur pulau jawa ini telah memproduksi cengkeh sebanyak 6.807
ton. Salah satu daerah di Jawa Timur yang memproduksi tanaman cengkeh adalah Pacitan.
Tanaman cengkeh di Pacitan seluruhnya dikelola oleh rakyat dengan luas areal 7.780 Ha
yang tersebar di 12 kecamatan. Untuk harga cengkeh yang beredar di Pacitan adalah Rp
27.000,00/Kg.

2. Provinsi Sulawesi Selatan

Provinsi paling ujung selatan di tanah Sulawesi ini telah berhasil menghasilkan 9.135 ton
cengkeh. Menurut Kepala Seksi Bidang Pengelolaan Tanaman Tahunan, Dinas Perkebunan
Sulsel komoditas cengkeh sangat memegang pernanan penting dalam pembangunan sektor
perkebunanan dan perekonomian di Sulsel. Dinas perkebunan Sulsel juga sudah banyak
melakukan pembinaan swadaya pengembangan tanaman cengkeh di beberapa kabupaten
sentra penghasil cengkeh, yaitu Kabupaten Luwu, Bulukumba, Sinjai, Wajo, Bone, Enrekang,
dan Tator.

3. Provinsi Maluku

Salah satu provinsi yang berada di ujung timur Indonesia telah berhasil menjadi produsen
tertinggi di tanah air, yaitu sebesar 11.730 ton. Bahkan boleh dibilang bahwa cengkeh adalah
jati diri orang Maluku, karena telah meninggalkan jejak dalam kebudayaan setempat. Ada
salah satu jenis tanaman cengkeh yang tumbuh subur dan merupakan jenis cengkeh terbaik
dibandingkan jenis cengkeh yang lainnya yaitu jenis cengkeh tuni yang berharga Rp
125.000,00/Kg.

4. Provinsi Sulawesi Tenggara

Provinsi Sulawesi Tenggara tak hanya terkenal dengan Pantai Wakatobinya tetapi juga
dengan produksi cengkeh. Buktinya saja Sultenggara berhasil memproduksi 6.688 ton
cengkeh. Salah satu daerah yang menghasilkan cengkeh terbaik adalah Kabupaten Tolitoli.
Menurut Kepala Seksi Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sulteng Rudi Zulkarnain luas areal perkebunan cengkeh di seluruh Provinsi Sulteng
mencapai kurang lebih sekitar 34 ribu Hektare (Ha). Sementara luas luas lahan yang
disediakan untuk lahan cengkeh di Kabupaten Tolitoli ini mencapai 24.794 Ha, yang terdiri
dari 23.299 Ha untuk tanaman muda yang menghasilkan, dan yang kedua seluas 1995 Ha
untuk tanaman tua/rusak, namun masih dapat menghasilkan.

28
5. Provinsi Sulawesi Tengah

Provinsi Sulawesi Tengah telah berhasil memproduksi 7.861 ton cengkeh. Harga cengkeh
kering di Sulawesi Tengah adalah berkisar Rp 90.000/Kg. salah satu daerha penghasil
cengkeh terbaik di Sulawesi Tengah adalah Kabupaten Totiloli.

29
BAB IV
KESIMPULAN

Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan salah satu komoditas yang termasuk ke


dalam rempah-rempah. Komoditas ini memiliki nilai ekomoni yang cukup tinggi karena
manfaatnya.
Cengkeh juga merupakan tanaman yang cukup banyak manfaatnya . di kalangan
masyarakat tanaman cengkeh adalah tanaman yang berguna yaitu sebagai bahan pembuatan
obat reumason, rokok, dan selain itu masih banyak lagi manfaat dari tanaman cengkeh yang
dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan.
Akan lebih jelas jika kita mengamati berbagai jenis tanaman cengkeh yang dapat
diambil manfaatnya. Di daerah kabupaten nganjuk tanaman cengkeh tidak dapat tumbuh
merata, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan tempat
yang lainya.
Tanaman cengkeh banyak tumbuh didaerah pegunungan yang mempunyai suhu udara
yang sejuk. Dalam kesempatan pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis akan meneliti
terhadap tanaman cengkeh  pada suatu daerah yaitu desa Klodan. Kecamatan Ngetos,
Nganjuk. Karena tanaman cengkeh cukup banyak manfaatnya, kita harus mengetahui cara
perawatan tanaman cengkeh, mengetahui cara agar tanaman cengkeh dapat meningkatkan
hasil panenya.
Tanaman cengkeh adalah tanaman yang cukup penting, karena tanaman ini banyak
diambil manfaatnya sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Oleh karena itu masyarakat perlu
membudidayakan ataupun meningkatkan kuantitas hasil hasil panen cengkeh. Selain
mempunyai banyak manfaat yang berguna, tanaman cengkeh juga memiliki nilai jual atau
harga jual dengan harga yang cukup memuaskan.

Kandungan kimia yang terdapat dalam cengkeh sehingga cengkeh disebut sebagai
salah satu sumber flavor alami yaitu senyawa eugenol. Senyawa eugenol yang merupakan
cairan bening hingga kuning pucat, dengan aroma menyegarkan dan pedas seperti bunga
cengkeh kering, memberikan aroma yang khas pada minyak cengkeh.
Isolasi senyawa eugenol dari cengkeh yaitu didapatkan dengan terlebih dahulu
membuat cengkeh/bunga cengkeh menjadi minyak dengan cara destilasi dan juga ekstraksi.
Potensi dan pemanfaatan flavor tanaman cengkeh diantaranya yaitu pada industri
makanan, minuman, rokok dan obat-obatan

30
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/sejarah-perkembangan-cengkeh-87
https://paktanidigital.com/artikel/syarat-tumbuh-cengkeh/#.XvlyxigzbIW
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/tanaman-cengkeh-syzigium-aromaticum-88
http://maalikghaisan.blogspot.com/2018/06/tanaman-cengkeh.html

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-cengkeh.html
Nurdjannah, Nanan. (2004). Diversifikasi Pengunaan Cengkeh. [online]. 
Towaha, Juniaty. (2012). Manfaat Eugenol Cengkeh dalam Berbagai Industri Di Indonesia.
[online]. Tersedia: http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2013/06/perkebunan_perspektif112-2012-N-2-Yuniaty.pdf.

http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-cengkeh-688
http://www.naturalnusantara.co.id/index.php?mod=produkliflet&act=view&id=61
https://bibitbunga.com/cara-menanam-merawat-dan-budidaya-cengkeh/
https://nakita.grid.id/read/021603453/awas-terlalu-banyak-konsumsi-cengkeh-bisa-
berbahaya-bahkan-menyebabkan-disfungsi-ereksi?page=all#:~:text=Salah%20satu%20efek
%20samping%20dari,mengalami%20anafilaksis%2C%20hingga%20menyebabkan
%20kematian.
https://www.generasibiologi.com/2018/04/klasifikasi-ciri-deskripsi-kandungan-manfaat-
cengkeh-cengkih.html
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/06/5-provinsi-produsen-cengkeh-tertinggi-
di-indonesia

31

Anda mungkin juga menyukai