Anda di halaman 1dari 12

ACARA I.

PERSIAPAN LAHAN

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Indonesia memiliki banyak sumber daya alam seperti hasil

tambang, perikanan, peternakan dan pertanian. Salah satu produk atau

penghasilan ekspor terbanyak Indonesia merupakan produk-produk

olahan hasil pertanian yaitu CPO yang diperoleh dari kelapa sawit.

Dalam proses pembudidayaan kelapa sawit diperlukan tahapan-

tahapan antara lain persiapan lahan yang meliputi kesesuaian lahan,

pengaturan jarak tanam, rintis-blocking-pembuatan jalan kebun sawit,

pembuatan lubang tanam dan strategi konservasi tanah dan air.

Persiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari

tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk

memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan.

Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara

mekanik, semi mekanik dan manual.

Persiapan lahan merupakan pekerjaan membuka lahan dan

membersihkan dari vegetasi yang ada untuk diolah dan disiapkan untuk

penanaman. Didalam pembukaan lahan areal yang dibuka berupa hutan

primer, hutan sekunder. Oleh karena itu berdasarkan kriteria hutan yang

ada dan intensitas pekerjaan yang harus dikerjakan maka dapat

digolongkan hutan berat,hutan sedang,dan hutan ringan.

1
Lahan atau tanah merupakan sumberdaya alam fisik yang

mempunyai peranan penting dalam segala kehidupan manusia, karena

lahan atau tanah diperlukan manusia untuk tempat tinggal dan hidup,

melakukan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan,

pertambangan dan sebagainya. Karena pentingnya peranan lahan atau

tanah dalam kehidupan manusia, maka ketersediaannya juga jadi

terbatas. Keadaan ini menyebabkan penggunaan tanah yang rangkap

(tumpang tindih ), misalnya tanah sawah yang digunakan untuk

perkebunan tebu, kolam ikan atau penggembalaan ternak atau tanah

hutan yang digunakan untuk perladangan atau pertanian tanah kering.

Teknik yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan tanaman

perkebunan antara lain; pengenalan ekologi tanaman, persiapan

pembukaan lahan, pengolahan tanah, teknik persiapan tanaman dan

penanaman, teknik penyediaan bahan tanaman, teknik pembibitan, teknik

pemeliharaan dan teknik pemanenan. Pada lahan yang drainase

permukaannya jelek atau lahan yang hutannya lebat-dimana kondisi

tanahnya lembab dan basah, penggunaan alat berat untuk merobohkan

dan merumpuk kayu tidak akan lancar. Dalam kondisi seperti ini,

sebaiknya pembukaan lahan dilakukan dengan cara manual. Selanjutnya

dalam pembukaan lahan dilahan yang miring dan marjinal diperlukan

keterampilan khusus yaitu tindakan konservasi lahan.

2
2. Tujuan Umum

Adapun tujuan dilaksanakanya Persiapan Lahan ini adalah :

a. Mengetahui tujuan dan pentingnya persiapan lahan.

b. Mengetahui sistem persiapan lahan.

c. Mengetahui cara menentukan titik awal pemancangan

3
B. Tinjauan Pustaka

Pembukaan lahan adalah kegiatan yang dilakukan mulai dari

perencanaan tata ruang dan tata letak lahan sampai dengan pembukaan lahan

secara fisik. Membuka lahan merupakan pekerjaan teknis yang mudah

dilakukan, asalkan tersedia peralatan dan sumber daya yang dibutuhkan.

Adapun hal yang harus dioerhatikan dalam pembukaan lahan antaranya

kesesuaian lahan yang akan dibuka tersebut untuk budidaya tanaman kelapa

sawit. Untuk menghasilkan buah kelapa sawit dengan jumlah dan mutu yang

baik, perlu memperhatikan teknik budi daya yang meliputi pembukaan

lahan, pppenanaman, dan perawatan.

Persiapan lahan merupakan tahapan awal usaha pertanian dan

perkebunan yang meliputi penilaian kesesuaian lahan, land clearing

(pembukaan lahan ) sampai pengolahan lahan sehingga lahan siap

digunakan dan mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman. Semua

tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan

tertentu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Persyartan tersebut

terutama sinar matahari, suhu, kelembaban, oksigen dan unsur hara.

Disamping itu, terdapat juga persyaratan lainnya yaitu kualitas lahan

sebagai media perakaran. Syarat media perakaran yang perlu mendapat

perhatian meliputi drainase, tekstur, struktur, dan konsistensi tanah serta

kedalaman efektif. Persyaratan tumbuh yang diperlukan masing – masing

tanaman yang mempunyai batas optimum dan maksimumnya. Untuk

menentukan kelas kesesuaian lahan, maka persyaratan tumbuh ini dijadikan

4
dasar dalam menyusun kriteria kelas kesesuaian lahan.(Panduan Praktik

Lapangan,2018) Berikut adalah hal yang harus diperhatikan dalam persiapan

lahan yaitu pancang tanam (jarak tanam).

Banyak cara atau teknik pemancangan dalam pancang tanam yang

dapat dikerjakan. Akan tetapi sebelum pemancangan di mulai, terutama

untuk jarak tanam persegi panjang dan segitiga, hal-hal berikut ini harus

diperhatikan yaitu

jumlah tanaman/ha, digunakan rumus sebagai berikut:

luas areal (1ha)


Jumlah tanaman/ha = luas yang dibutuhkan 1 tanaman

Pada jarak tanam segitiga sama sisi, jarak dalam barisan tidak sama

dengan jarak antar barisan. Jika jarak tersebut dinotasikan dalam satuan a,

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Jumlah tanaman/ha = luas (m2) / a x ½ √3

Keterangan:

a = jarak dalam barisan

a x ½ √3 = jarak antar barisan (0,866 a)

5
C. Tata Laksana

1. Tempat dan Waktu

Praktek Lapangan dengan materi persiapan lahan dilaksanakan di

Kebun Pendidikan dan Penelitian(KP2) Instiper yang berada di Kecamatan

Bawen, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, dimulai tanggal 7

Juli 2018 sampai dengan 10 Juli 2018.

2. Prosedur Kerja dan Alat Bahan

a. Prosedur Kerja

1) Persiapkan alat dan bahan untuk melakukan pemancangan

2) Menentukan Lokasi yang akan dijadikan CR dan MR

3) Menentukan titik awal pemancangan. Diambil dari sudut siku di

bagian pojok lahan.

4) Tarik sling dengan ukuran panjang 9m mengarah ke arah MR dan

7,8m dkearah CR

5) Tancapkan ajir pertama atau kepala pancang di sudut lahan yang

dekat dengan MR

6) Kemudian tarik sling yang ukuran panjang 7,8m sejajar dengan CR

dan kemudian tancapkan ajir disetiap 7,8m pada sling tersebut

7) Begitu juga pada sling yang sejajar dengan MR tancapkan ajir

disetiap 9m

6
Gambar 1.1 Pemancangan

b. Alat Bahan

 Seling

 Alat tulis

 Lahan

 Ajir

 Pemukul

7
D. Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan

Pada kegiatan pengaturan jarak tanam menggunakan teknik pemancangan

dengan pola segitiga sama sisi karena tanaman yang akan ditanam ialah

tanaman kelapa sawit. Ajir harus dibuat suku agar tanaman terlihat rapi dan

lurus. Pembuatan sudut siku digunakan dalil Pythagoras dengan .Pelaksanaan

pemancangan pada PKL menggunakan jarak tanam 9 mx 9mx 9m. Maka

jarak tanaman dari pinggir lahan 4,5 m ini bertujuan agar tajuk tanaman tidak

menutupi jalan.

Pemancangan perlu menentukan lokasi pemancangan yang memiliki

permukaan tanah yang datar namun agak bergelombang dengan luas lahan

31,2m x 45 m atau setara dengan 1.668,15m2 diukur melalui meteran dan tali

rafia.Luas lahan diketahui arah pemancangan melintang ke barat dan timur

sehingga pemancangan menghadap ke utara dan selatan agar ketika tanaman

telah ditanam dapat menerima penyinaran sinar matahari lebih baik.Setelah

itu maka dibuat batasan antara tepi lahan dengan ajir pertama berjarak 3.5 m

agar kanopi tanaman tidak menutupi jalan.

Penentuan titik awal pemancangan dimulai pada sudut siku bagian pojok

lahan, dikarenakan tanah bergelombang maka pancang pertama di pasang

pada permukaan tanah yang paling atas dari semua sudut.

Penentuan pancang kepala untuk tanaman pertama diambil dari 4,5 m dari

Main Road (jalan utama) dan 3,5 m dari Collection Road (jalan pungut buah).

Kemudian mendapatkan pancang kepala sebagai patokan pemancangan

berikutnya. Setelah didapatkan kepala pancang, dilakukan pemancangan

8
dengan bantuan siku dan jarak antar tanaman 9m x 9m x 9m sehingga jarak

antar baris tanaman adalah 7,8m. Jumlah yang didapat dari praktik

pemancangan sebanyak 23 ajir tanaman. Kegiatan pemancangan

pemancangan diselesaikan dengan waktu 15.03 menit dan dikerjakan oleh 4

orang.

 Pemancangan
31,2 m

45 m
m

Diketahui : Jarak tanam = 9 m x 9 m x 9 m

Luas lahan = 30m x 15m

Sin 60 = 0,86

Ditanya : Jumlah pokok dalam lahan

Jawab :

Luas Lahan = 49,5m x 33,7 m

= 1.668,15 m2

Jarak Baris pancang = √92- 4,52

= 7,8m sebagai jarak perbaris

9
Luas Lahan
Jumlah Pancang :
Sin 60 x Jarak Tanam

: 49,5m x 33,7m

0,86 x 9

: 1.668,15

0,866 x 81

: 1.668,15

70,146

: 23 pokok

 Prestasi Kerja Mahasiswa

jumlah waktu yang dicapai


Waktu / pohon :
jumlah populasi

15,03
menit
23 pokok
:

:
0,65 menit/poho n

Waktu / hektar : 0,65 menit x 143 pokok

: 92,95 menit/ Ha

: 1,54 jam/ Ha

7 jam
1 HK : 1,54 jam/ Ha

: 4,54 ha

Norma Perusahaan : 6 Ha/HK

10
E. Kesimpulan

Dari hasil pelaksanaan praktek lapangan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

a. Persiapan lahan merupakan tahapan awal usaha pertanian dan

perkebunan. Maka persiapan lahan yang baik dapat menentukan

produktifitas dari tanaman perkebunan.

b. kegiatan pengaturan jarak tanam menggunakan teknik pemancangan

dengan pola segitiga sama sisi karena tanaman yang akan ditanam ialah

tanaman kelapa sawit.

c. Penentuan titik awal pemancangan dimulai pada sudut siku bagian pojok

lahan, dikarenakan tanah bergelombang maka pancang pertama di pasang

pada permukaan tanah yang paling atas dari semua sudut.

11
F. Daftar Pustaka

Anonim. 2018. Panduan Praktik Kerja Lapangan . Institut Pertanian


STIPER Yogyakarta

Pahan iyung, 2006. Panduan lengkap kelapa sawit. Penebar Swadaya:


Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai