Anda di halaman 1dari 2

MK.

Sosiologi Umum (KPM130) Hari/tanggal : Selasa /30-04-2019

Praktikum ke-12 Ruangan : RK. CCR 2.07

“ GENDER DAN PEMBANGUNAN”

“RESUME FILM KARTINI”

Asisten praktikum:

Elsa Destriapani, SKPm

Nama / NIM : Mukti Teguh Wijaya / A44180026

Kelompok 3 : Putri Shandra Ramhirez (C14180039)

Chrisliana (C14180083)

Fieery Dhio Arya Pramudya (D14180062)

Andini Rahman (E14180085)

Ridho Afriansyah (E34180088)

RESUME

Dalam film kartini, diawali dengan adegan Kartini yang sedang berjalan merunnduk menemui ayahnya.
Kartini merupakan keturunan bangsawan, yaitu anak Bupati Japara. Meskipun keturunan bangsawan,
kartini tidak ingin diperlakukan secara khusus karena sebagai orang terhormat, tetapi ia ingin
diperlakukan seperti orang biasa saja. Dalam tradisi jawa untuk golongan bangsawan, apabila seorang
perempuan telah mengalami mmenstruasi pertama akan di pingit (kurung) sampai seorang laki-laki
bangsawan datang melamarnya. Kartini kecil yang tengah menjalani pingitan hingga ia telah dewasa. Di
dalam pingitan, Kartini bersama seorang kakak perempuan bernama Soelastri. Soelastri mmengajarkan
kartini tentang bagaimana menjadi putri seorang bangsawan yang akan menjadi Raden Ayu. Setelah
kakanya, Soelastri menjadi Raden Ayu, giliran adik-adik Kartini, Kardinah dan Roekmini masuk ke dalam
pingitan. Berkat, buku-buku yang diberikan oleh kakaknya Sosrokartono, kartini tumbuh menjadi
seorang perempuan yang cerdas dan penuh gagasan. Dia pun mengajarkan kepada adik-adiknya untuk
menjadi Raden Ayu yang berbeda, bukan hanya menikah dengan seorang laki-laki bangsawan saja,
tetapi berpendidikan. Suatu hari ada rombongan dari belanda berkunjung ke rumah bupati jepara.
Mengetahui hal ini, kartini berusaha menujukkan dirinya sebagai seorang perempuan yang cerdas dan
berwawasan. Salah satu orang belanda, istri Tuan Oliver, terpukau dengan kecerdasan Kartini dan
meminta izin kepada Bupati Japara untuk mengajak Kartini dan adik-adiknya datang ke rumahnya.
Kemudian Bupati Japara mengizinkan Kartini untuk pergi kerumah Tuan Oliver bersamanya meskipun
Kartini masih di dalam pingitan. Kartini dan kedua adiknya Kardinah dan Roekmini menunjukkan karya
yang mereka hasilkan selama dalam pingitan. Istri Tuan Oliver terkagum-kagum dengan karya tersebut
sehingga memanggil mereka dengan julukan “Het Klaverblad” yang artinya daun semanggi. Melalui istri
Tuan Oliver, Kartini berusaha mempublikasikan tulisan-tulisannya. Namun, beberapa kali tulisan-tulisan
kartini gagal di publikasikan lantaran di ambil oleh suruhan kakanya Kartini, Slamet dan Sosro Busono
untuk dibakar. Namun, Kartini tidak kehabisan akal. Ia memberi pesan kepada istri Tuan Oliver untuk
membantunya dari kurungan kakanya. Kemudian, istri Tuan Oliver membantu Kartini dengan
memperkenalkan kepada Resident Jepara. Keudian Resident Jepara meminta izin kepada Bupati Japara
untuk mengizinkan Kartini karena ia sangat mebutuhkannya untuk membuatkan ukiran dari Jawa yang
akan di pamerkan di Den Haag dalam rangka penobatan Ratu Wihelmina. Setelah itu, Kartini semakin
mendapatkan pujian dari Belanda karena keberhasilannya membangun industri ukiran di Japara.
Namun, konflik mulai muncul ketika salah satu adiknya, Kardinah dijodohkan dengan Wakil Bupati
Pemalang. Roekmini merasa bahwa pernikahan antara Kardinah dengan Wakil Bupati Pemalang
merupakan kesengajaan agar mereka bertiga di buat pincang. Namun, Kartini mengingatkan agar tetap
sabar bagaimanapun keadaanya. Atas perintah ibu Kartini, R.A. Moeryam, kamar Roekmini dipisah
dengan Kartini. Hati Kartini semakin hancur melihat keadaan semakin membuat tertekan. Kemudian
Kartini membuat surat untuk temannya, Stella di Belanda untuk membawanya ke negerinya. Namun, hal
tersebut tidak terwujud lantaran permintaan orang tua Stella ditolak oleh Bupati Japara lantara bisa
menimbulkan kegaduhan dikalangan bangsawan apabila Bupati Jepara mengizinkan Kartini pergi ke
Belanda. Kemudian, Kartini membuat proposal pengajuan beasiswa kepada Kerajaan Belanda. Proposal
itu pun akhirnya di restui oleh Bupati Japara. Namun, karena hal itu, Bupati Japara mengalami banyak
tentangan dari bangsawan lain. Akhirnya Bupati Jepara jatuh sakit disebabkan banyak beban pikiran.
Kemudian, ibu Kartini R.A. Moeryam meminta Kartini untuk segera menerima lamaran dari Bupati
Rembang. Namun, Kartini menolak lantaran menunggu keputusan beasiswa dari Kerajaan Belanda dan
tidak mau mengecewakkan ayahnya. Namun, pada akhirnya Kartini memilih untuk menerima lamaran
dari Bupati Rembang dengan syarat-syarat tertentu. Salah satu syaratnya adalah mendirikan sekolah
untuk orang miskin dan perempuan. Bupati Rembang pun menyanggupi syarat yang diajukan Kartini
dengan ikhlas. Akhirnya Kartini menikah dengan Bupati Rembang dan menjadi Raden Ayu. Kemudian, 3
hari setelah pernikahannya, proposal beasiswa kartini di terima oleh Kerajaan Belanda dan akhirnya
diberikahn kepada H. Agus Salim dari Padang. Meskipun tidak berhasil melanjutkan sekolah ke Belanda,
Kartini berhasil mendirikan sekolah untuk perempuan dan orang miskin di Rembang.

Anda mungkin juga menyukai