Anda di halaman 1dari 4

Analisis Data

Analisis data yang dilakuakan menggunakan analisis data secara kuantitatif serta kualitatif, dan
dokumen. Analisis kuantitatif dengan menguraikan data dalam bentuk angka dan tabulasi. Analisis
dokumen meninjau kebijakan yang mendukung upaya pengembangan dan pengelolaan hutan kota.

1. Analisis aspek legal


Upaya pengembangan dan pengelolaan hutan kota diperlukan Tindakan dari pengawasan legal,
pemerintah telah menerbitkan landsan hukum serta dasar legal untuk mendukung usaha-usaha
tersebut. Secara umum, landasan hukum yang mengatur kebijakan tentang hutan kota adalah:
-Undang-undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan pasal 9

-Peraturan Pemerintah No.63 tahun 2002 tentang hutan kota


-Peraturan Menteri Kehutanan RI No: P.71/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Hutan Kota

2. Aspek Fisik dan Biofisik


Dapat dilihat dari pola penggunaan lahan di perkotaan, luas wilayah perkotaan dibandingkan
dengan alokasi hutan kota yang direncanakan atau sudah dilaksanakan.

Sumber: Suryandari dan Alviya 2015


Suryandari EY, Alviya I. 2015. Faktor-faktor yang memengaruhi penyelenggaraan hutan kota:
studi kasus Kota Medan, Deli Serdang dan Palangkaraya. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi
Kehutanan. 12 (1): 13-30

3. Aspek Kesehatan
Pengukuran Kesehatan Hutan Pengukuran kesehatan hutan dilakukan terhadap indikator
ekologis yang dihasilkan dari perumusan indikator jaminan kualitas kesehatan hutan untuk
masing-masing tipe hutan. Pengolahan dan analisis data hasil pengukuran indikator ekologis
kesehatan hutan, sebagai berikut: pertumbuhan pohon dihitung sebagai pertumbuhan luas
bidang dasar , kondisi kerusakan pohon dihitung berdasarkan nilai indeks kerusakan tingkat
klaster plot (Cluster plot Level Index/CLI), kondisi tajuk dihitung berdasarkan nilai peringkat
penampakan tajuk (Visual Crown Ratio/VCR), keanekaragaman jenis flora/fauna menggunakan
indeks keanekaragaman jenis Shannon-Whiener, dan kesuburan tanah diwakili oleh Kapasitas
Tukar Kation (KTK) hasil dari analisis tanah (Safe’I et al. 2019).

Safe’I R, Wulandari C, Kaskoyo H. 2019. Penilaian Kesehatan Hutan pada Berbagai Tipe Hutan di
Provinsi Lampung. Jurnal Sylva Lestari. 7 (1): 95-109

4. Aspek Sosial Budaya


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif atau metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah analisis faktor.
Analisis faktor adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang
mampu menjelaskan hubungan atau korelasi antara berbagai indikator independen yang
diobservasi dan diproses menggunakan Software SPSS . Kajian kualitas RTH melihat 3 aspek
fungsi yaitu sosial budaya, estetika dan ekologi dengan menilai masing-masing indikator pada
setiap aspek (Lihat Tabel 1: Indikator Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik Kawasan
Perkotaan). Indikator ini mangacu pada Permen 1 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan terdapat beberapa fungsi dan indikator Ruang Terbuka Hijau
(RTH) yaitu fungsi sosial budaya, fungsi estetika, dan fungsi ekologi mempunyai indikator
masing-masing (Persada et al. 2018).
Persada C, Putri N, Prasetya DB. 2018. Kajian fungsi social budaya, estetika, dan ekologi taman
“hutan kota” Way Halim Kota Bandar Lampung. Di dalam: A. Saudi Samosir. Prosiding Semnas
SINTA FT UNILA. Riset PT-Eksplorasi Hulu Demi Hilirisasi Produk; 19 Oktober 2018; Bandar
Lampung. Bandar Lampung: Fakultas Teknik Universitas Lampung. 246-250.

Anda mungkin juga menyukai