LIPID
Kelompok 4 B
DEPARTEMEN BIOKIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Pendahuluan
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau berlemak yang tidak
larut di dalam air, yang dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar,
seperti kloroform dan eter. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau
trigliserol yang merupakan bahan bakar utama bagi organisme (Lehninger 2004).
Lipid adalah senyawa ester dari asam lemak dengan gliserol yang dapat
mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
organik seperti eter, aseton, kloroform, dan benzena. Sebagian besar lipid sel
jaringan terdapat sebagai komponen utama membran sel dan berperan mengatur
jalannya metabolisme dalam sel (Oxtoby 2001).
Lipid mempunyai komponen unit pembangun utama yaitu asam lemak.
Asam lemak merupakan asam organik berantai panjang yang mempunyai atom
karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor
hidrokarbon nonpolar yang panjang sehingga kebanyakan lipid bersifat tidak larut
dalam air dan tampak berlemak atau berminyak (Lehninger 2004). Asam lemak
juga tidak terdapat secara bebas atau berbentuk tunggal di dalam sel atau jaringan.
Selain itu, terdapat dalam bentuk yang terkait secara kovalen pada berbagai kelas
lipid yang berbeda. Asam lemak dapat dibebaskan dari ikatannya dengan hidrolisis
kimia atau enzimatik (Lehninger 2004).
Metode Praktikum
Praktikum struktur dan fungsi biomolekul mengenai lipid ini dilakukan di
Laboratorium Biokimia-Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Waktu pelaksanaan praktikum yaitu
pada hari Jum’at, tanggal 15 November 2013 pukul 08.00-11.00 WIB.
Beberapa alat dan bahan digunakan dalam praktikum ini. Alat-alat yang
digunakan dalam praktikum adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes,
pipet Mohr, bulb, pembakar spiritus, gegep, labu Erlenmeyer, kertas saring, sumbat
karet, gelas piala, dan spatula, sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam
praktikum meliputi akuades, eter, alkohol, minyak kelapa, lemak hewan, mentega,
margarin, gliserol, asam palmitat, asam stearat, kristal KHSO4, pati, kloroform,
pereaksi iod Hubl, minyak kelapa yang tengik, asam oleat, larutan HCl pekat,
fluoroglusinol, serbuk CaCO3, larutan kolesterol dalam kloroform anhidrat, asam
sulfat pekat, dan asam asetat anhidrat.
Uji Kelarutan. Sebanyak 1 mL pelarut (air,eter, kloroform, alkohol panas,
alkohol dingin, alkali, dan asam encer) dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan sedikit bahan percobaan (minyak kelapa, lemak hewan, mentega,
margarin, asam oleat, gliserol, dan asam stearat), kemudian dikocok dan diamati
kelarutannya.
Uji Akrolein. Sedikit kristal KHSO4 dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan 3-4 tetes bahan percobaan (minyak kelapa, lemak hewan, gliserol,
asam stearat, dan pati). Kemudian dibakar langsung di atas api dan dibandingkan
bau akrolein yang keluar dengan bau SO2 hasil pembakaran karbohidrat.
Uji Ketidakjenuhan. Sebanyak 1 mL bahan percobaan (minyak kelapa,
minyak kelapa tengik, lemak hewan, mentega, asam oleat, asam stearat, margarin,
dan gliserol) dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 1 mL kloroform
kemudian dikocok. Selanjutnya, ditambahkan pereaksi iod Hubl sambil dikocok,
perubahan yang terjadi diamati.
Uji Ketengikan. Sebanyak 5 mL bahan percobaan (minyak kelapa yang
tengik, minyak kelapa, dan mentega) dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer dan
ditambahkan 5 mL larutan HCl pekat kemudian dicampurkan. Selanjutnya, diambil
kertas saring berbentuk persegi panjang dan dicelupkan ke dalam fluoroglusinol
untuk kemudian dipasang pada sumbat karet. Serbuk CaCO3 diambil secukupnya
dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer kemudian ditutup dengan sumbat karet
yang telah dipasangkan kertas saring tersebut. Warna yang terbentuk pada kertas
diamati.
Uji Salkowski untuk Kolesterol. Sebanyak 1 mL larutan kolesterol dalam
kloroform anhidrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Selanjutnya, ditambahkan
1 mL asam sulfat pekat dan tabung reaksi dikocok secara perlahan-lahan. Warna
cairan yang terpisah diamati.
Uji Lieberman-Buchard untuk Kolesterol. Untuk percobaan ini larutan
yang digunakan adalah larutan yang telah dibuat pada percobaan uji Salkowski.
Larutan tersebut ditambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 2 tetes asam sulfat
pekat. Dikocok perlahan-lahan, dan dibiarkan selama beberapa menit. Diamati
warna lapisan cairan yang terbentuk.
Mentega ++
Lemak hewan +
Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan, pada uji kelarutan semua lipid yang diuji tidak
dapat larut dalam pelarut air dan asam encer dan dapat larut dalam pelarut eter dan
kloroform, kecuali gliserol yang dapat larut dalam pelarut air, alkohol panas,
alkohol dingin, dan alkali. Eter dan kloroform merupakan pelarut terbaik untuk
sebagian besar lipid. Pada uji Akrolein, semua lipid yang diuji mengandung gliserol
yang dapat membentuk aldehid akrilat atau akrolein yang menimbulkan bau seperti
ban terbakar dan asap putih ketika dipanaskan. Uji ketidakjenuhan menunjukkan
bahwa minyak kelapa, mentega, lemak hewan, dan asam oleat mengandung lemak
tak jenuh. Minyak kelapa tengik, mentega, dan lemak hewan menghasilkan hasil
yang positif ketika diuji dengan uji ketengikan sedangkan kelapa sawit
menunjukkan hasil yang negatif. Derajat ketengikan dibedakan berdasarkan
kandungan asam lemak dalam suatu bahan sampel sehingga dapat mengalami
oksidasi. Uji kolesterol dengan uji Salkowski dan uji Lieberman-Buchard,
menunjukkan bahan uji menghasilkan hasil yang positif yang berarti mengandung
kolesterol.
Daftar Pustaka
Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L. 1997. Biochemistry. WH freeman and company:
JTL.
Eric P. 2007. A place where cholesterol is welcome: in billboards. New York:
Süddeutsche Zeitung, Inc.
Hawab HM. 2004. Pengantar Biokimia. Jakarta : Bayu Media Publishing.
Koolman J dan Roehm KH. 2000. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Wanandi SI,
penerjemah. Jakarta: Hipokrates. Terjemahan dari: Color Atlas of
Biochemistry.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Maggy Thenawidjaja,
penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of
Biochemistry.
Lehninger AL. 2004. Dasar-dasar Biokimia Edisi ke-1. Thenawidjaya M,
penerjemah; Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari: Principles of
Biochemistry.
Oxtoby DW. 2001. Kimia Modern Edisi ke-4 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Pettrucci RH. 1985. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.