Metode Selotip
Metode ini digunakan untuk mengetahui adanya telur cacing Enterobius vermicularis
pada anak yang berumur 1 10 tahun.
Maksud : Mengetahui adanya telur cacing Enterobius vermicularis pada anak yang
berumur 1 10 tahun.
Baik sekali dipakai untuk mendiaknosa secara klinis adanya Amuba dan Lamblia
didalam tinja. Zat zat yang dipergunakan larutan dasar (1) 250 ml aquades, 20 ml
Tincture of merthiolet (Thimerosal), 25 ml formaldehid dan 5 ml gliserin. Larutan dasar
(2) larutan lugol 5 % yang segar ( tidak boleh dsimpan lama lebih dari 3 minggu). Kedua
larutan tersebut disimpan dalam botol yang berwarna cokelat ( Natadisastra, 1996).
Metode Konsentrasi
Teknik konsentrasi merupakan teknik yang sering dikerjakan karena cukup murah dan
mudah mengerjakannya. Pada teknik konsentrasi ini dapat dibedakan menjadi 2 cara,
yaitu : sedimentasi (pengendapan) dan flotasi (pengapungan).
Metode Kato
Teknik sediaan tebal (cellaphane covered thick smear tecnique) atau disebut teknik
Kato. Pengganti kaca tutup seperti teknik digunakan sepotong cellahane tape. Teknik
ini lebih banyak telur cacing dapat diperiksa sebab digunakan lebih banyak tinja. Teknik
ini dianjurkan untuk Pemeriksaan secara massal karena lebih sederhana dan murah.
Morfologi telur cacing cukup jelas untuk membuat diagnosa.
Maksud : Menemukan adanya telur cacing parasit dan menghitung jumlah telur
Tujuan : Mengetahui adanya infeksi cacing parasit dan untuk mengetahui berat
ringannya infeksi cacing parasit usus
Dasar teori : Dengan penambahan melachite green untuk memberi latar belakang
hijau. Anak-anak mengeluarkan tinja kurang lebih 100 gram/hari, dewasa mengeluarkan
tinja kurang lebih 150 gram/hari. Jadi, misalnya dalam 1 gram feces mengandung 100
telur maka 150 gram tinja mengandung 150.000 telur.
Kekurangan : Bahan feses yang di gunakan banyak.
Kelebihan : Dapat mengidentifikasi tingkat cacing pada penderita berdasar jumlah telur
dan cacing, baik di kerjakan di lapangan, dapat digunakan untuk pemeriksaan tinja
masal karena murah dan sederhana, cukup jelas untuk melihat morfologi sehingga
dapat di diagnosis.
Disusun Oleh :
NPM : 3116045
2017