Anda di halaman 1dari 32

KADAR AIR DAN ABU

DISUSUN OLEH :
- ALFINA PUTRI
- ANNISA FEBRYANA
- DICKY SANDI
- MIA AMAL
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah memberikan rahmat dan karuna-Nya kepada kita
semua sehingga bisa menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam sehingga tercurahkan kepada Nabi kita
Muhammad SAW. Beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya
dan selalu kita umatnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami
yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu,kami
mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun,demi perbaikkan dalam makalah ini yang akan
datang.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai sumbang
sipenulis demi menambah pengetahuan terutama bagi
pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya.
KADAR ABU DAN MINERAL

A. Pengertian Abu

Abu adalah nama yang diberikan pada semua residu non-cair yang tersisa
setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri dari oksida logam atau
zat anorganik sisa hasil pembakaran (pengabuan) suatu bahan organik.
Pengabuan tersebut merupakan proses mineralisasi zat.
Secara umum abu terdiri dari garam material anorganik (misal garam
yang mengandung ion Na+, K+, dan lain-lain). Terkadang juga mengandung
mineral tertentu misal klorofil dan hemoglobin. Contoh abu:
 Oksida: Al2O3, CaO, Fe2O3, MgO, MnO, P2O5, K2O, SiO2.
 Karbonat: Na2CO3 (abu soda), K2CO3 (potash).
 Bikarbonat: NaHCO3 (baking soda).
Kandungan abu dan komposisinya tergantung dari jenis bahan dan cara
pengabuannya. Kadar abu memiliki hubungan dengan mineral suatu
bahan. Mineral yang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua
macam garam yaitu garam organik dan garam anorganik. Contoh mineral
yang termasuk dalam garam organik misalnya garam-garam asam mallat,
oksalat, asetat. Sedangkan garam anorganik antara lain dalam bentuk
garam fosfat, karbonat, klorida, sulfat dan nitrat (Selamet, dkk., 1989: 150).
Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kita di atas 100
miligram per harinya. Contoh dari makromineral ini adalah kalsium,
kalium, dan klorida. Sedangkan mikromineral adalah mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh kita di bawah 100 miligram per harinya. Contohnya
adalah zat besi, zinc, dan yodium. Komponen mineral suatu bahan sangat
bervariasi baik macam dan jumlahnya. Sebagai gambaran dapat
dikemukakan beberapa sampel sebagai berikut :
 Kalsium (Ca)
Di antara komponen mineral yang ada, kalsium relatif tinggi pada susu
dan hasil olahannya, serealia, kacang-kacangan, ikan, telur dan buahbuahan.
Sebaliknya bahan yang kandungan kalsium sedikit adalah
gula, pati dan minyak. Kalsium adalah mineral yang terbanyak
terdapat dalam tubuh manusia yaitu lebih daripada 90% bahan keras
dalam tulang dan gigi.
 Natrium (Na)
Bahan yang banyak mengandung natrium adalah garam yang banyak
digunakan sebagai ingredient (bumbu), salted food.

 Kalium (K)
Bahan yang banyak mengandung mineral kalium ialah susu dan hasil
olahannya, buah-buahan, serealia, daging, ikan, unggas, telur, dan sayur-
sayuran.

 Magnesium (Mg)
Bahan yang banyak mengandung magnesium adalah kacang-kacangan,
serealia, sayuran, buah-buahan dan daging.

 Belerang (S)
Belerang banyak terdapat dalam bahan yang kaya akan protein seperti susu,
daging, kacang-kacangan, telur.

 Kobalt (Co)
Bahan yang kaya mineral kobalt adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.
B. Peralatan Analisis Kadar Abu dan Mineral
Beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan analisis abu dan mineral
adalah alat-alat yang digunakan analisis secara gravimetri antara lain:
1. Cawan/Krus

Cawan/krusibel digunakan sebagai wadah sampel dalam proses


pengabuan. terbuat dari porselen atau logam inert. Krus porselen
bentuk dan ukurannya bermacam-macam; digunakan untuk memijarkan
zat dan untuk mengabukan bahan. Jenis bahan yang digunakan untuk
pembuatan cawan antara lain adalah kuarsa, vycor, porselen, besi, nikel,
platina, dan campuran emas-platina.

2. Desikator
Desikator ada yang terbuat dari gelas dan ada yang terbuat dari logam
aluminium.
a. Desikator yang terbuat dari gelas (Gambar . a), garis tengah
permukaannya ±15 cm, mempunyai tutup dan lapisan berlubang-lubang
untuk menempatkan cawan porselen. Zat pengering yang ditempatkan
dalam desikator gelas adalah silika gel. Disekator ini digunakan untuk
menyimpan cawan porselen sewaktu dilakukan pemijaran dan
penimbangan.

b. Desikator yang terbuat dari logam aluminium (Gambar. b.), disebut


juga eksikator. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Didalamnya
terdapat lempeng porselen yang berlubang-lubang untuk menyimpan
cawan porselen atau tempat lain yang diisi dengan zat yang akan
dikeringkan.

(a) (b)

3. Penjepit krus (Crusible tangs)


Crusible tangs adalah alat yang digunakan untuk menjepit botol timbang dan
gelas arloji saat menimbang atau untuk memindahkan botol timbang dan gelas
arloji dari oven ke eksikator atau sebaliknya.
4. Tanur/muffel/furnace
Tanur/muffel/furnace adalah alat yang digunakan untuk pemanasan, dengan
menggunakan suhu tinggi sampai dengan 1000 oC dan biasa dignakan untuk
menganalisis kadar abu.

5. Oven

Oven berfungsi untuk mengeringkan peralatan sebelum digunakan, dan untuk


mengeringkan bahan pada proses penentuan kadar abu dan mineral.
6. Timbangan/neraca analitik
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan dengan ketelitian tinggi (0.0001
gram). Serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses
pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi.

7. Kawat Kasa
Kawat Kasa digunakan sebagai perata panas sekaligus alas wadah yang
dipanaskan. Segi tiga porselen digunakan sebagai alat penopang wadah bahan-
bahan seperti cawan porselen yang dipanaskan diatas kaki tiga.
C. . Bahan Kimia untuk Analisis Abu dan Mineral
1. HNO3 (Asam Nitrat)

Asam Nitrat atau nitric acid atau aqua fortis, dengan rumus kimia HNO3
adalah asam kuat yang sangat korosif. Berdasarkan sifatnya, asam nitrat
dikelompokkan sebagai salah satu bahan kimia berbahaya atau B3.
Senyawa kimia asam nitrat (HNO3) adalah sejenis cairan korosif yang tak
berwarna, dan merupakan asam beracun yang dapat menyebabkan luka
bakar.

2. H2SO4 (Asam Sulfat)

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat
ini larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai
banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri
kimia. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis
kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.

3. Hidrogen Klorida (HCl)

Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia


dapat berdisosiasi melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam
klorida, H+ ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium,
H3O+. Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida
(HCl). HCL adalah asam kuat dan merupakan komponen utama dalam
asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri.

4. Bahan-bahan kimia lain yaitu : Alkohol/gliserol, Asam Perklorat, dan


Potasium Sulfat.

Menambahkan campuran gliserol-alkohol ke dalam sampel sebelum


diabukan ketika proses pemanasan dilakukan maka akan terbentuk
kerak yang poreus. Oleh sebab itu oksidasi bahan menjadi lebih cepat
dan kadar abu dalam bahan tidak terpengaruh oleh gliserol-alkohol
tersebut

.
D. Prinsip kadar abu dan mineral

prinsip penentuan kadar abu ialah dengan menimbang berat sisa mineral
hasil pembakaran bahan organik pada suhu 550°C. Penetuan kadar abu
dapat dilakukan secara langsung dengan membakar bahan pada suhu
tinggi (500-600°C) selama 2-8 jam dan kemudian menimbang sisa
pembakaran yang tertinggal sebagai abu (AOAC 2005). Pengabuan
dilakukan untuk menentukan jumlah mineral yang terkandung dalam
bahan. Penentuan kadar mineral bahan secara asli sangatlah sulit,
sehingga perlu dilakukan dengan menentukan sisa hasil pembakaran dari
garam mineral bahan tersebut.

E. Metode Analisis Kadar Abu dan Mineral


Pemilihan metode pengabuan untuk analisis kadar abu dan mineral
tergantung pada sifat zat organik dalam bahan, sifat zat anorganik
yang ada di dalam bahan, mineral yang akan dianalisis serta sensitivitas
cara yang digunakan. (Apriyantono, et.al, 1989).

Metode yang sering dilakukan dalam proses pengabuan suatu bahan ada dua
macam, yaitu cara kering (langsung) dan cara tidak langsung (cara basah).
a. Pengabuan cara kering (langsung)

Pengabuan cara kering dilakukan dengan mengoksidasikan zat-zat


organik pada suhu 500-600oC, kemudian melakukan penimbangan zat-
zat tertinggal. Pengabuan cara kering digunakan untuk penentuan total
abu, abu larut, abu tidak larut air dan tidak larut asam. Waktu yang
dibutuhkan untuk proses pengabuan lama, suhu yang diperlukan tinggi,
serta untuk analisis sampel dalam jumlah yang banyak. Pengabuan
dilakukan melalui 2 tahap yaitu :

a) Pemanasan pada suhu 300 oC yang dilakukan dengan maksud untuk


dapat melindungi kandungan bahan yang bersifat volatil dan bahan
berlemak hingga kandungan asam hilang. Pemanasan dilakukan sampai
asap habis.
b) Pemanasan pada suhu 800oC yang dilakukan agar perubahan suhu
pada bahan maupun porselin tidak secara tiba-tiba agar tidak
memecahkan krus yang mudah pecah pada perubahan suhu yang tiba-
tiba.

Pengabuan kering dapat diterapkan pada hampir semua analisa mineral,


kecuali mercuri dan arsen. Pengabuan kering dapat dilakukan untuk
menganalisa kandungan Ca, P, dan Fe akan tetapi kehilangan K dapat
terjadi apabila suhu yang digunakan terlalu tinggi. Penggunaan suhu
yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan beberapa mineral menjadi
tidak larut.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengabuan cara
kering, yaitu
mengusahakan suhu pengabuan yang digunakan dapat ditentukan sedemikian
rupa, sehingga tidak terjadi kehilangan elemen secara mekanis karena
penggunaan suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya
penguapan beberapa unsur, seperti K, Na, S, Ca,

Tabel 7. Persen kehilangan garam selama pengabuan

Garam 250oC 450oC 650oC 700oC 780oC


16 jam 1-3 jam 8 jam 8 jam 8 jam
Kalium klorida - 0,99 0,37 1,36 8,92
Kalium sulfat - 1,11 0,33 0,00 0,00
Kalium karbonat - 1,53 0,07 1,01 2,45
Kalsium klorida - 1,92 0,93 14,31 Mencair
Kalsium sulfat - 1,37 0,40 0,00 0,00
Kalsium karbonat - 0,22 42,82*) - -
Kalsium oksida - 3,03 0,55 0,00 0,00
Magnesium sulfat 31,87 32,61 0,33 - -
Magnesium klorida 74,72 78,28 0,30 - 0,00

Pengabuan dengan cara langsung memiliki kelebihan dan kelemahan.


Beberapa kelebihan dari cara langsung, antara lain:
Kelebihan dari cara langsung
1. Digunakan untuk penentuan kadar abu total bahan makanan dan bahan
hasil pertanian, serta digunakan untuk mendeteksi sampel yang relatif banyak.
2. Digunakan untuk menganalisa abu yang larut dan tidak larut dalam air, serta
abu yang tidak larut dalam asam,
3. Tanpa menggunakan regensia sehingga biaya lebih murah dan tidak
menimbulkan resiko akibat penggunaan reagen yang berbahaya.

Sedangkan kelemahan dari cara langsung, antara lain :


 Membutuhkan waktu yang lebih lama,
 Memerlukan suhu yang relatif tinggi,
 Adanya kemungkinan kehilangan air karena pemakaian suhu tinggi.

Pengabuan cara basah (tidak langsung)

Pengabuan basah merupakan salah satu metode yang sering juga dilakukan
untuk memperbaiki cara kering yang sering memakan waktu lama. Metode
pengabuan cara basah adalah memberikan reagen kimia tertentu ke dalam
bahan sebelum digunakan untuk pengabuan. Pengabuan cara basah dilakukan
dengan menambahkan senyawa tertentu pada bahan yang diabukan sepeti
gliserol, alkohol, asam sulfat atau asam nitrat. Beberapa kelebihan dan
kelemahan yang terdapat pada pengabuan cara tidak langsung.
Kelebihan dari cara tidak langsung, meliputi :
a. Waktu yang diperlukan relatif singkat,
b. Suhu yang digunakan relatif rendah,
c. Resiko kehilangan air akibat suhu yang digunakan relatif rendah,
d. Dengan penambahan gliserol alkohol dapat mempercepat pengabuan,
e. Penetuan kadar abu lebih baik.

Sedangkan kelemahan yang terdapat pada cara tidak langsung yaitu:


a. Hanya dapat digunakan untuk trace elemen dan logam beracun,
b. Memerlukan regensia yang kadang kala berbahaya ,dan
c. Memerlukan koreksi terhadap regensia yang digunakan.

Contoh reagen kimia yang dapat ditambahkan ke dalam bahan yaitu:


Asam sulfat, sering ditambahkan ke dalam sampel untuk membantu
mempercepat terjadinya reaksi oksidasi. Penambahannya dapat dilakukan
dengan cara :
1. Campuran asam sulfat dan potassium sulfat. Potassium sulfat yang
dicampurkan pada asam sulfat akan menaikkan titik didih asam sulfat sehingga
suhu pengabuan dapat ditingkatkan.
2. Campuran asam sulfat, asam nitrat yang merupakan oksidator kuat. Dengan
penambahan oksidator ini akan menurunkan suhu degesti sampai 3500C,
sehingga komponen yang mudah pada suhu tinggi dapat tetap dipertahankan
dalam abu dan penentun kadar abu lebih baik.
3. Penggunaan asam perklorat dan asam nitrat dapat digunakan untuk bahan
yang sangat sulit mengalami oksidasi.
Mekanisme Mengabukan
Mekanisme pengabuan dimulai dari :
1) Krus porselin dioven selama 1 jam. Setelah dioven selama satu jam, krus
tersebut segera didinginkan selama 30 menit, setelah itu dimasukkan ke dalam
eksikator. Lalu timbang krus sampai konstan sebagai berat a gram (berat krus
awal/kosong).
2) Bahan yang akan diabukan ditempatkan dalam krus yang dapat terbuat dari
porselin, silika, kuarsa, nikel atau platina dengan berbagai kapasitas (25 – 100
mL). Pemilihan wadah ini disesuaikan dengan bahan yang akan diabukan.
 Bahan yang bersifat asam misalnya buah-buahan disarankan
menggunakan krus porselin yang bagian dalamnya dilapisi silika sebab
bila tidak dilapisi akan terjadi pengikisan oleh zat asam tersebut. Wadah
yang terbuat dari nikel tidak dianjurkan karena dapat berekasi dengan
bahan membentuk nikel-karbonil bila produk banyak mengandung
karbon. Penggunaan krus porselin

sangat luas, karena dapat mencapai berat konstan yang cepat dan murah
tetapi mempunyai kelemahan sebab mudah pecah pada perubahan suhu yang
mendadak. Penggunaan krus dari besi atau nikel umumnya untuk analisa abu
dengan sampel dalam jumlah besar. Krus dari gelas vycor atau kuarsa juga
dapat digunakan dan dapat dipanaskan sampai 900oC dan tahan terhadap
asam dan beberapa bahan kimia umumnya kecuali basa.

 Bahan yang bersifat basa dapat menggunakan krus yang terbuat dari
platina.

3) Timbang bahan/sampel sebanyak 3 gram di dalam krus dan catat sebagai


berat b gram.

4) Kemudian dilakukan pengabuan dengan metode :

a. Penentuan Kadar Abu secara Langsung (Cara Kering) :


- Suhu pengabuan untuk tiap-tiap bahan dapat berbeda-beda tergantung
komponen yang ada dalam bahan tersebut. Hal ini disebabkan adanya
berbagai komponen abu yang mudah mengalami dekomposisi atau bahkan
menguap pada suhu yang tinggi. Sebagai gambaran dapat diberikan berbagai
sampel suhu pengabuan untuk berbagai bahan sebagai berikut :
 Buah-buahan dan hasil olahannya, daging dan hasil olahannya, gula dan
hasil olahannya serta sayuran dapat diabukan pada suhu 525oC.
 Serealia dan hasil olahannya susu dan hasil olahannya, kecuali keju
pengabuan pada suhu 550oC sudah cukup baik.
 Ikan dan hasil olahannya serta bahan hasil laut, rempah-rempah, keju,
anggur dapat menggunakan suhu pengabuan 500oC
 Biji-bijian, makanan ternak dapat diabukan pada suhu 600oC

Pengabuan diatas 600oC tidak dianjurkan karena menyebabkan hilangnya zat


tertentu misalnya garam klorida ataupun oksida dari logam alkali.
Pengabuan dilakukan dengan muffle atau tanur yang dapat diatur suhunya,
tetapi bila tidak tersedia dapat menggunakan pemanas bunsen. Hanya saja
penggunaan Bunsen menyebabkan akan menyulitkan untuk mengetahui dan
mengendalikan suhu. Hal ini dapat diganti dengan melakukan pengamatan
secara visual yaitu bila bara merah sudah terlihat berarti suhu lebih kurang
550oC (bila menggunakan krus porselin).
Hasil akhir proses pengabuan terlihat bahan hasil pengabuan berwarna putih
abu-abu dengan bagian tengahnya terdapat noda hitam, ini menunjukkan
pengabuan belum sempurna maka perlu diabukan lagi sampai noda hitam
hilang dan diperoleh abu yang berwarna putih keabu-abuan. (Warna abu ini
tidak selalu abu-abu atau putih tetapi ada juga yang berwarna kehijauan,
kemerah-merahan).
Lama pengabuan tiap bahan berbeda-beda dan berkisar antara 2-8 jam.
 Pengabuan dianggap selesai apabila diperoleh sisa pengabuan yang
umumnya berwarna putih abu-abu dan beratnya konstan dengan selang
waktu pengabuan 30 menit.
 Penimbangan terhadap bahan dilakukan dalam keadaan dingin, untuk
itu maka krus yang berisi abu yang diambil dari dalam muffle atau tanur
harus lebih dahulu dimasukkan ke dalam oven bersuhu 105oC agar
supaya suhunya turun, baru kemudian dimasukkan ke dalam eksikator
sampai dingin. Eksikator yang digunakan harus dilengkapi dengan zat
penyerap uap air misalnya silika gel atau kapur aktif atau kalsium klorida,
natrium hidroksida. Agar supaya eksikator
dapat mudah digeser tutupnya maka permukaan gelas diolesi dengan
vaselin.
 Setelah itu dilakukan penimbangan, ulangi pengabuan sampai diperoleh
berat konstan dan catat sebagai berat c gram.

Pengabuan sering memerlukan waktu cukup lama. Pengabuan dapat


dipercepat dengan cara antara lain sebagai berikut :
 Mencampur bahan dengan pasir kuarsa murni sebelum pengabuan. Hal
ini dimaksudkan untuk memperbesar luas permukaan dan mempertinggi
porositas sampel sehingga kontak antara oksigen dengan sampel selama
proses pengabuan akan diperbesar. Oksidasi zat-zat organik akan
berjalan dengan lebih baik dan cepat sehingga waktu pengabuan dapat
dipercepat. Perlu diingat bahwa pasir yang digunakan harus betul-betul
bebas dari zat organik dan bebas abu, sehingga harus memijarkan pasir
tersebut dan mencucinya dengan asam kuat, misalnya dengan asam
sulfat pekat atau asam klorida pekat dan selanjutnya dibilas dengan
alkohol, kemudian dikeringkan atau bila perlu dilakukan pemijaran sekali
lagi. Bila menggunakan pasir maka harus diketahui beratnya pasir yang
digunakan. Sisa pembakaran pengabuan dikurangi dengan berat pasir
yang ditambahkan merupakan berat abu dari sampel yang dianalisis.
 Menambahkan campuran gliserol-alkohol ke dalam sampel sebelum
diabukan. Pada waktu dipanaskan akan terbentuk suatu kerak yang
berpori yang disebabkan karena gliserol-alkohol yang ditambahkan akan
dioksidasikan dalam waktu yang sangat cepat pada suhu yang tinggi.
Dengan demikian maka oksidasi bahan menjadi lebih cepat. Gliserol-
alkohol tidak mempengaruhi kadar abu bahan tersebut.
 Menambahkan hidrogen peroksida pada sampel sebelum pengabuan
dapat pula mepercepat proses pengabuan karena dapat membantu
proses oksidasi bahan.

Penentuan Kadar Abu Secara Tidak Langsung (Cara Basah)


Pengabuan basah yaitu menggunakan bahan kimia HNO3 pekat untuk
mendestruksi zat organik pada suhu rendah agar kehilangan mineral akibat
penguapan dapat dihindari. Pada tahap selanjutnya proses berlangsung
sangat cepat akibat pengaruh H2SO4 atau H2O2. Pada umumnya metode
ini digunakan untuk menganalisis As, Cu, Pb, Sn dan Zn. Keuntungan
pengabuan basah adalah: suhu yang digunakan tidak dapat melebihi titik
didih larutan dan pada umumnya karbon lebih cepat hancur.
Sebagaimana cara kering, setelah selesai pengabuan bahan kemudian
diambil dari dalam muffle atau tanur lalu dimasukkan ke dalam oven
bersuhu 105oC sekitar 15 – 30 menit, selanjutnya dipindahkan ke dalam
eksikator yang telah dilengkapi dengan bahan penyerap uap air. Di dalam
eksikator sampai dingin kemudian dilakukan penimbangan. Pengabuan
diulangi lagi sampai diperoleh berat abu yang konstan.
Penentuan kadar abu dengan pengabuan cara yang tidak langsung (cara
basah) masih banyak dilakukan orang. Sebenarnya ada cara lain yang lebih
tepat yaitu:
a) Cara konduktometri
.
Meskipun cara konduktometri lebih teliti dan cepat dibandingkan cara
pengabuan tetapi berhubung memerlukan persyaratan khusus dan alat
yang lebih rumit maka belum banyak dilakukan. Penentuan mineral total
cara konduktometri banyak digunakan dalam penentuan kadar abu dalam
gula. Konduktometri berdasarkan atas prinsip bahwa larutan gula atau
bahan/konstituen mineral mengalami dissosiasi sedangkan sukrosa yang
meruapakan bahan non elektrolit tidak mengalami disosiasi. Konduktivitas
larutan dapat di gunakan sebagai indeks dari konsentrasi ion atau mineral
atau kandungan abu dalam bahan. Makin besar konduktivitas larutan maka
akan makin besar kadar abu bahan tersebut.

b) Penentuan abu yang tidak larut dalam asam

Penentuan abu yang tidak larut dalam asam dilakukan dengan


mencampurkan abu dalam asam klorida 10 %. Setelah diaduk kemudian
dipanaskan selanjutnya disaring dengan kertas whatman no. 42. Residu
merupakan abu yang tidak larut dalam asam yang terdiri dari pasir dan
silika. Apabila abu banyak mengandung abu jenis ini maka dapat
diperkirakan proses pencucian bahan tidak sempurna ataupun terjadinya
kontaminasi dari tanah selama proses pengolahan bahan tersebut.
c) Penentuan abu yang larut dalam air

Penentuan abu yang larut dalam air dilakukan dengan melarutkan abu ke
dalam aquadest kemudian disaring. Filtrat kemudian dikeringkan dan
ditimbang residunya. Abu yang larut dalam air ini kadang-kadang digunakan
sebagai indeks kandungan buah dalam jelly dan buah-buahan yang diawetkan.
Cara yang umum dalam penentuan abu yang larut adalah dengan mengabukan
residu yang terdapat dalam kertas saring bebas abu pada perlakuan di atas.
Abu yang larut dalam air adalah selisih berat abu mula-mula dengan berat abu
yang ada dalam residu tersebut.
d) Alkalinitas abu

Alkalinitas abu sering pula dilakukan pengujian untuk mengetahui asal


bahan yang dianalisa. Abu yang berasal dari buah-buahan dan sayur-
sayuran adalah bereaksi alkalis sedangkan yang berasal dari daging dan
hasil olahannya bereaksi asam.
Perhitungan pada analisis kadar abu pengabuan kering adalah
sebagai berikut.

a. Kadar abu dalam basis basah (bb)

(W1-W2)
Kadar abu (g/100 g bahan basah) = x 100
W
dimana:
W = berat contoh sebelum diabukan (g)
W1 = berat contoh + cawan sesudah diabukan (g)
W2 = berat cawan kosong (g)

Perhitungan :
w1 – w2
% Abu = x 100 %
w
w = bobot sampel sebelum diabukan (gram)
w1 = bobot sampel + cawan sesudah diabukan (gram)
w2 = bobot cawan kosong (gram)

Kadar NaCl

%NaCl =[(TxMx5,84)/100]

 Kadar Cl

%Cl = [(TxMx3,55)/100]

dimana:

T = ml AgNO3

M = molaritas AgNO3

W = berat contoh dalam gram (pada saat pengabuan)


KESIMPULAN

Penentuan kadar abu cara kering mempunyai prinsip yaitu, mengoksidasi


semua zat organik pada suhu tinggi, yakni sekitar 500-600o C dan kemudian
melakukan penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran
tersebut. Dalam praktikum ini, sampel yang tidak sesuai dengan literature yaitu
sampel buncis dan cabai dikarenakan menurut literature pada sayuran
memiliki kadar abu 1%. Adanya ketidaksesuaian hasil dengan literature
dipengaruhi oleh metode yang digunakan dalam analisis kadar abu, zat atau
agen pengoksidasi yang digunakan, waktu serta suhu yang digunakan dalam
analisis. Sedangkan sampel yang lainnya sesuai dengan literature yang
menyatakan bahwa kadar abu pada buah-buahan segar yakni sekitar 0,2-0,8%.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Jangan Sepelekan Gizi Pepaya. [Online]. Tersedia


di http://health.kompas.com/read/2010/01/11/1320015/Jangan.Sepelekan.Gizi.P
epaya. diakses pada 27 Oktober 2014

Anonim.Melon. [Online]. Tersedia


di http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37448/3/Chapter%20II.pdfdi
akses pada 23 Oktober 2014

Anonim. 2014. Analisis Kadar Abu. [Online]. Tersedia


di http://maharajay.lecture.ub.ac.id/files/2014/02/Analisis-Kadar-Abu.pdf diakses
pada 26 Oktober 2014

Anonim. Jangan Remehkan Buah Melon. [Online]. Tersedia


di http://jurnalberita.com/2013/09/jangan-remehkan-buah-melon-ini-dia-
khasiatnya/ diakses pada 27 Oktober 2014

Anonim. Kandungan dan Manfaat Buncis Untuk Kesehatan. [Online]. Tersedia


di http://www.vemale.com/topik/tanaman-obat/42427-kandungan-dan-manfaat-
buncis-untuk-kesehatan.html diakses pada 27 Oktober 2014

Anonim. Nutrisi Penting dan Kandungan Kalori dalam Pisang. [Online]. Tersedia
di http://www.7manfaat.com/nutrisi-penting-dan-kandungan-kalori-dalam-
pisang.html diakses pada 27 Oktober 2014

Coffman, Melodie Anne. Minerals Mangos Have. [Online]. Tersedia


di http://healthyeating.sfgate.com/minerals-mangos-have-1747.html diakses
pada 27 Oktober 2014

Eka, Melina. 2014. Abu. [Online]. Tersedia di

http://www.slideshare.net/melinaeka/anpang-abu. Diakses pada 22 Oktober


2014

Rizwanaz. Ketahui Buah Jambu Air yang Penuh Kandungan Gizi dan
Manfaat.[Online]. Tersedia dihttp://ridwanaz.com/kesehatan/ketahui-buah-
jambu-air-yang-penuh-kandungan-gizi-dan-manfaat/ diakses pada 27 Oktober
2014

Surahman D. N. danDarmajana, D. A. 2014. Kajian Analisa Kandungan Vitamin


dan Mineral pada Buah-Buahan Tropis dan Sayur-Sayuran. [Online]. Tersedia
dihttp://fujihasan.files.wordpress.com/2011/03/analisa-kandungan-mineral-dan-
vitamin.pdf diakses pada 24 Oktober 2014.

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Apriyantono, Anton., dkk 1988. Analisis Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor.

https://amaliana2015.wordpress.com/2015/07/28/laporan-praktikum-kadar-abu/
KADAR AIR
BAB I
PENDAHULUAN

1 . Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan hidup yang sangat vital bagi kehidupan manusiadan
makhluk hidup lainnya.dapat dikatakan air merupakan sumber daya yang
terbatas. Selama ini kebutuhan manusia akan air sangatlah besar. Jika kita
melihat dari segi penggunaan, maka air tidak pernah lepas dari segala aspek
kehidupan manusia.Mulai dari hal kecil, seperti air minum untuk melepas
dahaga hingga kincir air yang dimanfaatkan sebagai penghasil energy
listrik.Dari segi keberadaannya pun ada bermacam-macam jenis air.

Di bumi ini hampir 71 persen permukaanya merupakan wilayah perairan.


Termasuk negara Indonesia yang merupakan Negara kepulauan. Yang berarti
ketersediaan air untuk manusia sangat berlimpah. akan tetapi konsumsi air
meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Persediaannya
pun sudah sampai pada tahap yang kritis, bukan hanya di Indonesia tetapi
masyarakat dunia pun sedang menghadapi persoalan yang sama. Penurunan
kualitas dan persediaan air akibat tercemar limbah industri, limbah rumah
tangga, dan limbah lain. Disamping disebabkan oleh perubahan musim dar
imusim hujan ke musim kemarau dan efek global warming atau pemanasan
global, ketidaktahuan sebagian besar manusia akan hakikat keberadaan air,
cara pemakaian air yang benar, dan berbagai manfaat air menyebabkan
masyarakat sering membuang-buang air dan menggunakannya secara tidak
bertanggung jawab. Dari latar belakang diatas, maka kami mengangkat judul
makalah ini yaitu “AIR”.

 TUJUAN
Dapat mengetahui pengertian dari air
Dapat mengetahui sifat-sifat air
Dapat mengetahui distribusi air di alam
Dapat mengetahui sumber air di alam
Dapat mengetahui siklus Hidrologi
Dapat mengetahui manfaat air bagi kehidupan

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Air
Pengertian air menurut Para Ahli :
 Sitanala Arsyad : Air adalah senyawa gabungan antara dua atom
hydrogen dan satu atom oksigen menjadi H2.
 Effendi : Air adalah salah satu sumber energy.
 Robert J. Kodoatie : Air merupakan material yang membuat kehidupan
terjadi di bumi.
 Sjarief : Air merupakan zat yang paling esensial dibutuhkan oleh
makhluk hidup.
 Quthb : Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan satu
unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan hingga manusia pun sangat
menantikan kedatangannya.
 Budi Kuncoro : Air merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang
terdiri atas 2 atom hidrogen (H) dan 1 atom Oksigen (O). Air mempunyai
ikatan Hidrogen yang cenderung bersatu padu untuk menentang
kekuatan dari luar yang akan memecahkan ikatan-ikatan ini.
 Agus Murtidjo: Air merupakan substansi yang mempunyai keistimewaan
sebagai penghantar panas yang sangat baik, sehingga air di dalam tubuh
lebih penting dari makanan

Air adalah senyawa yang pentingbagisemuabentukkehidupan di Bumi,.Air


menutupihampir 71% permukaan Bumi.Terdapat 1,4triliun kilometer kubik
(330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin)
dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi
juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air,
dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus
air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputimata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia.
2. Sifat-Sifat Air
Air merupakan zat esensial bagi kehidupan. Adapun sifat-sifat yang dimiliki
oleh air yaitu:
 Air

Dengan rumus kimia H2O adalah benda tak berbau, tak berwarna dan tak
berasa.
 Air mengalir daritempat yang tinggi menuju permukaan rendah.

Air Mengalir daritempat yang tinggi menuju permukaan rendah merupakan


salah satu sifat dari air, Sedangkan untuk contoh penerapan dalam kehidupan
sehari-hari adalah sebagai, Tandon air dibuat lebih tinggidaripipa air,
atapdibuat miring agar air dapat mengalir dari genting kebawah, saluran irigasi
dibuat miring agar air dapat mengalir dengan lancar.
 Air memberi tekanan

Air memberi tekanan maksudnya air


akanmemberikantekanankesegalaarahapabilaadasuatulubangdisetiapwadahair
nya, Contohnyaalatpenyiramtanaman, air
akanmenekankesegalaarahmelaluilubang air, Sedangkantekanan yang
diberikanoleh air bisaberagamtergantungdariletaklubangnya.
 Kapilaritas

Kapilaritasadalahkemampuanzatcairuntukmeresapmelaluicelah-
celahkecil.ContohnyaKain yang dicelupkansebagianpadabak yang diisi air,
kainakanmenyerap air karenakainmemilikicelah-celahkecil, kertastisu yang
digunakanuntukmenyerapkeringatdan air. Sedangkancontohuntukbahan yang
tidakdapatdiserap air adalahplastikdanAlumunium foil
keduabendaitusangatkedapterhadap air sehingga
proseskapilaritastidakbisaberlaku.
 BentukPermukaan air selalutenangdandatar
Bentukpermukaan air selalutenangdandatarcontohnyajikakitamenuangkan air
kedalam ember makakedudukan air akandatar, begitu pula jika ember di
miringkanmakakedudukan air tetapdatar. Water pas
adalahcontohdariprinsipbahwabentukpermukaan air selalutenangdandatar.
 Melarutkan Benda tertentu

Zatcairmelarutkanbendatertentucontohnyagaram, gula, dapatdilarutkanoleh


air, sedangkancontohzat yang tidakbisalarutdalamcairadalahtanah,
pasirdanminyak.Fakor yang mempengaruhisuatupelarutanbendaadalahsuhu
air yang tinggiakanlebihcepatmelarutkandaripadasuhu air yang rendah,
Kecepatanmengaduk, mengadukdengancepatakanlebihcepat pula bendalarut,
Anomali air dimanapadasuhu 4 derajat C volum air
menyusutsampaiterkecilnamunbilasuhuditurunkankebawah 4 derajat C
makavolumenyabertambah.
 Berubah bentuk sesuai pada tempatnya

Air akanberubah-ubahbentuksesuaidenganwadah yangditempatinya. Contoh:


apabila air ditempatkanpadabotolmakabentuknyaakansepertibotol.

 Air mempunyai berat

Air memilikiberat. Contohnyaapabilasebuah ember yang kosongdiisi air


hinggapenuhmaka, apabila ember tersebutdiangkatakanterasaberat.
Contoh: apabila ember diisi air lalu kita angkat, maka ember akan terasa berat.
 Air dapatberubahwujud

Air memilikisifatdapatberubahwujud. Contohnyadalampembuatanesbatu, air


yang dibungkuskantongplastiklalu di
masukankedalamkullkasataupendinginmaka air tersebut lama
kelamaanakanberubahwujuddaricairmenjadipadat.
 Dapat mengalami elektrolisis

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur dasar dengan denagn mengalirkan
arus listrik. Proses ini dikenal dengan elektrolisis, yaitu penguraian dua atom
hidrogen penerima elektron dan membentuk gas H2 pada katoda, sementara
empat ino OH‫ ־‬bergabung dan membentuk gas O2 (oksigen) pada anoda. Gas-
gas ini membentuk buih dan bisa dikumpulkan.
 Molekul air adalah dwi kutub

Molekul air terdiri dari dua atom hidrogen bergabung dengan satu atom
oksigen pada sudut 105o. Muatan positif disebelah atom hidrogen dan negatif
diselah atom oksigen.

 Distribusi air di alam

Manusia pada hakikatnya hidup di planet air, sebab 70% permukaan bumi
dikelilingi oleh air. Air terdapat dilapisan bumi yang disebut hidrosfer.
Kandungan air di hidrosfer diguga mencapai 1,4×1018 ton. Sebagian besar
yaitu 98% berupa benda cair (1,356 x 109 km3), selebihnya berwujud gas
sebanyak 0,001% (1,300 x 104 km3) dan berwujud air beku sebanyak 97,4%
(1,348 x 109 km3) .

4. Sumber Air di Alam


 Laut

Adalah kumpulan air asin yang luas dan beruhbungan dengan samudra. Air di
laut merupakan campuran dari 96,5% air murnidan 3,5% material lainnya
seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan oragik dan partikel-
partikel tak terlarut. Sifat-sifat fisis utama air alutditentukan oleh 96,5% air
murni. Laut merupakan stok air terbesar di alam.

 Danau

Danau adalah salah satu bentuk ekosistem yang menempati daerah yang
relatif kecil pada permukaan bumi dibandingkan dengan habitat laut dan
daratan.
Fungsi danau :
1. Sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan
genetik.
2. berlangsungnya siklus hidup jenis flora/fauna yang penting.
3. air yang dapat langsung digunakan.
4. energi melalui PLTA.
5. penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan dsb.

 Sungai

Setiap tetes air hujan yang jatuh ketanah merupakan pukulan-pukulan kecil ke
tanah. Pukulan air ini memecahka tanah yang lunak sampai batu yang keras.
Partikel pcahan itu kemudian mengalir menjadi lumpur, dan lumpur enutupi
pori-pori tanah sehingga menghalangi air hujan yang akan meresap kedalam
tanah. Dengan demikian semakin banyak air yang mengalir di permukaan
tanah.
Aliran permukaan tanah ini kemudian membawa batu dari bongkahan lainnya,
yang akan semakin meperkuat gerusan pada tanah. Gerusan ini menjadi alur
kecil kemudian membentuk parit kecil lalu menjadi anak sungai. Dan kumpulan
anak sungai akan menjadi sungai.
 Air bawah Tanah

Lebih dari 98% dari semua air didaratan tersembunyi di bawah permukaan
tanah dalam pori-pori batuan dan bahan-bahan butiran. Sisanya 2% terlihat
sebagai air disungai, dana, dan reservoir.
 Air di atmosfer

Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam
jumlah yang kisarannya mulai dari nol diatas beberapa gunung serta gurun
sampai 4% diatas samudra dan laut..bila seluruh uap berkondensasi atau
mngembun menjadi cairan maka seluruh permukaan bumi akan tertutup
dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. Air di amosfer dalam tiga
bentuk yaitu dalam bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan
dan hablur es.
5. Siklus Hidrologi
Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke
bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presivitasi, evaporasi, dan
transpirasi. Matahari sebagai sumber energi merupakan motor pengggerak
utama terjadinya siklus hidrologi.

 Evaporasi/Transpirasi

Air yang ada dilaut, di daratan, disungai ditanaman dan sebgainya kemudian
akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian aka menjadi awan. Pada
keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang
selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Ketika air
dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki
cukup energi untukmelepaskan ikatan olekul air tersebut kemudian terlepas
dan mengembang sebagai uap air ang tidak terlihat di atmosfir.proses
semuanya itu disebut evapotranspirasi. Setiap harinya tanaman akan
melepaskan air 5 samapi 10 kali ebanyak air yang dapat ditahan.
 Infiltrasi/ Perlokasi ke Dalam Tanah

Air bergerak kedalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan
batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal di bawah permukaan tanah
hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
 Air Permukaan

Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau,
makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah maka aliran permukaan
semakin besar. Alira permkaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah
urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yan membawa seluruh air permukaan di sekitar daerah aliran sungai menuju
laut.
6. Manfaat Air Bagi Kehidupan
1. Bidang kesehatan
 Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh

Karena air dapat menaikkan simpanan glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat
yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi saat Anda bekerja.
 Tahan lapar

Dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk mencegah
makan berlebihan.
 Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit

Para peneliti saat ini meyakini bahwa air dapat berperan aktif dalam
mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker
saluran kencing, kanker kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum
cukup air dapat pula menghindari sembelit.
 Melawan masuk angin atau pilek

Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan akan melemah apabila


dehidrasi (kekurangan air). Air juga dapat berfungsi sebagai ekspektoran yang
efektif untuk mengurangi batuk.

 Sedangkan Fungsi Air yang utama adalah :

Membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang


rusak.Melarutkan dan membawa nutrisi-nutrisi, oksigen dan hormon ke
seluruh sel tubuh yang membutuhkan.Melarutkan dan mengeluarkan
sampah-sampah dan racun dari dalam tubuh kita. Katalisator dalam
metabolisme tubuh.Pelumas bagi sendi-sendi.Menstabilkan suhu tubuh.
Meredam benturan bagi organ vital.
2. Bidang pertanian
 Memberi pengairan pada sawah atau ladang.
 cairan tumbuhan-tumbuhan.
3. Bidang industri
 Digunakan sebagai bahan baku suatu perindustrian.

4. Pariwisata
 Pantai, laut, dan danau banyak yang dijadikan obyek wisata

5. Rumah tangga
 Air digunakan untuk MCK.
 untuk dikonsumsi.
 mencuci baju, piring, dll

6. Penghasil energi listrik


 Pembangunan kincir air yang memanfaatkan pergerakan aliran air untuk
menggerakkan turbin, sehingga dapat menghasilkan energi listrik
sebagai energi alternatif selain nuklir yang biasa digunakan masyarakat
selama ini.
Contoh soal
Contoh:
Suatu lot perusahaan terdiri atas 1200 kemasan karton, masing-masing terdiri
dari 12 buah wadah berisi makanan tertentu dengan berat per wadah 2,5 lb.
Digunakan untuk melakukan sampling dengan inspection level I karena produk
tersebut tidak dalam perselisihan (tidak ada klaim keluhan, dsb.) dan dari
sejarah produk belum pernah ada penyimpanan mutu yang berarti.
 Ukuran lot (N) = 1200 x 12 atau 14.400 unit sampel
 Berat wadah unit sampel = 2,5 lb
 Inspection level = I
 Ukuran sampel (n) = 13 (dari tabel Sampling Plan I)
 Acceptance Number (c) = 2

Untuk rumus dari kadar air ini yaitu : % Air = (B – (C – A))/B x 100 %

A = Berat cawan

B = Berat bahan

C = Berat cawan + bahan

Untuk mencari total padatan yaitu : % total padatan = (C – A)/B x 100 %

C – A = Bahan kering
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Air merupakan zat esensial bagi semua makhluk hidup. Ketersediaan air tawar
di alam sangat terbatas, sementara penggunananya sangat banyak. Air
memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup makhluk hidup. Lautan merupakan sumber utama air dibumi, amun
tidak dapat digunakan secara langsug. Distribusi air darat melalui keberadaan
danau, sungai, dan air tanah. Air memilik banyak manfaat bagi manusia.

2. Saran
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air yang bermacam-macam jenisnya
itu harus kita jaga dan kita gunakan sebagaimana mestinya agar kebutuhan
manusia akan air yang banyak dapat tercukupi. Kita pun harus memperlakukan
air dengan baik, karena air cerminan dari kepribadian kita. Jika kita berlaku
baik terhadap air, maka air yang kita konsumsi pun akan
menyehatkan.Perlakuan yang baik pada alam dan air akan memberikan
dampak positif bagi diri manusia sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Sudjoko, dkk.2010.Pendidikan Lingkungan Hidup.Jakarta:Universitas Terbuka.

http://organisasi.org/definisi-pengertian-danau-macam-jenis-fungsi-danau-di-
indonesia-belajar-geografi

Anda mungkin juga menyukai