Anda di halaman 1dari 2

Cara dan Mekanisme Transport Obat

1. Cara Transport
Ada Tiga Cara (jalan) obat berpindah melewati membran sel. Jalan yang paling
banyak melalui penetrasi langsung melalui membran bagi obat-obatan yang larut dalam
lemak, yang mampu larut dalam lapisan lipid (lemak) membaran sel (dinding sel).
Kebanyakan obat diformulasikan dapat larut dalam lemak sehingga dapat berpindah melalui
membran sel meskipun obat tablet oral dan kapsul harus dapat larut dalam air agar terlarut di
cairan aqua (Air) di dalam lambung dan usus.
Cara kedua melalui saluran protein (protein channels) yang merupakan jalan untuk
welewati membaran sel (dinding sel). Hanya beberapa Obat yang mampu menggunakan cara
ini karena kebanyakan molekul obat begitu besar untuk melewati saluran (protein channels)
yang kecil. Ion kecil (mis. Na+ dan K+) menggunakan jalur ini, tetapi perpindahannya diatur
oleh saluran spesifik dengan mekanisme gerbang. Gerbang Terbuka untuk beberapa milidetik
dan membiarkan ion berpindah melewatri membran sel, selanjutnya tertutup (mis.
menghalangi saluran masuk) untuk mencegah perpindahan ion tambahan. Pada saluran
Natrium (Na/Sodium), Gerbang berlokasi di luarsel membran; ketika gerbang terbuka,
ion Na+ (sodium) berpindah dari cairan ekstraseluler (luar sel) ke dalam sel. Pada saluran
Kalium (K+/Potasium), gerbang berlokasi di dalam membran sel; ketika gerbang terbuka,
ion K+ berpindah dari dalam sel ke cairan ekstraseluler.
Yang merangsang gerbang terbuka atau tertutup adalah gerbang voltase atau
gerbang kimiawi (disebut ligand/ ikatan kimia komplek). Dengan Gerbang voltase, Potensial
listrik melewati membran sel (dinding sel) menemtukan apakah gerbang terbuka atau
tertutup. Dengan gerbang kimiawi , sebuah substansi kimia (sebuah ligand) berikatan dengan
protein membentuk saluran dan mengubah bentuk protein untuk membuka atau menutup
gerbang. Gerbang kimiawi (mis. pada neurotransmiter seperti asetikolin) sangat penting
dalam mengirimkan sinyal dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dan dari sel saraf ke sel otot
dan menyebabkan kontraksi.
Cara ketiga melalui protein pembawa (carrier proteins) yang mentraspotasikan
molekul dari satu sisi membaran sel ke sisi lainnya.Seluruh protein pembawa selektif dalam
membawa substansi yang akan ditransporkan (pindahkan). Sistem transpor ini memiliki arti
sangat penting dalam memindahkan molekul obat melewati tubuh. sistem ini di gunakan,
sebagai contoh, untuk membawa obat oral dari usus ke aliran darah, untuk membawa hormon
ke tempat aksi (kerja) di dalam sel, dan membawa molekul obat dari aliran darah ke tubulus
ginjal.
2. Mekanisme Transport Obat
Ketika obat diabsorbsi tubuh, obat ditransportasikan ke dan dari sel target melalui
mekanisme seperti difusi pasif, difusi terpasilitasi, dan transport aktif.
Difusi pasif, mekanisme paling umum, meliputi perpindahan obat dari area yang
berkosentasi tinggi ke area lain yang konsentrasinyalebih rendah. Sebagai contoh, setelah
obat oral diberikan, konsentasi awal obat tinggi di saluran pencernaan (gastrointestinal) dari
pada di dalam darah. Ini mendukung perpindahan obat ke dalam aliran darah. Ketika obat
disirkulasikan, kosentarasi obat lebih tinggi di dalam darah daripada kosentrasi di tubuh sel,
jadi obat berpindah (dari pembuluh kapiler) ke dalam cairan disekitar sel atau kedalam sel
sendiri. Difusi pasif terus berlanjut hingga mencapi kondisi seimbang (equilibrium) antara
jumlah obat di jaringan jumlah obat di dalam darah.
Difusi terfasilitasi mempunyai peroses yang mirip, perbedaanya molekul obat di
kombinasi dengan subsatansi pembawa, seperti enzim atau protein lainnya.
Pada transpor aktif molekul obat dipindahkan dari area yang berkosentrasi rendah ke
kosentasi yang tinggi (kebalikan difusi pasif). Peroses ini membutuhkan substansi pembawa
dan melepaskan energi sel.

2) Sifat
Vitamin A mudah rusak karena pengaruh udara atau oksigen, cahaya dan panas. Kelembaban
dan kadar air yang tinggi memperbesar kerusakan. Hal itu dapat dikurangi dengan
menghilangkan oksigen atau kadar air dan memberikan antioksidan dengan cara yang tepat,
sama baiknya dengan menyimpannya pada suhu dingin.

Asetosal
Kegunaan : Zat Aktif
Alasan menggunakan : Dibuat dalam bentuk granulasi kering karena Asetosal tidak tahan kel
embapan dan pemanasan, serta kandungan zat aktif yang lebih dari 50 % dari bobot total tabl
et.

Anda mungkin juga menyukai