• Emulsi adalah:
sistem dua fasa, yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam
bentuk tetesan kecil.
Emulsi:
• 0,1 mikrometer - 100 mikrometer
• 0,1 – 10 mikrometer;
• meskipun demikian ukuran < 0,01 dan > 100
mikrometer juga ada untuk sediaan tertentu.
Microemulsion:
• 0,1 mikrometer
• 10-200 nm
Lanjutan keuntungan emulsi….
Golongan surfaktan
mekanisme kerja:
menurunkan tegangan permukaan/antar permukaan minyak-air serta
membentuk lapisan film monomolekuler ada permukaan globul fase
terdispersi
Golongan koloid hidrofil
Mekanisme Kerja:
membentuk lapisan film multimolekuler disekeliling globul yang
terdispersi. Lapisan film yang dibentuk bersifat rigid dan kuat. Bersifat
mengembang dalam air sehingga dapat meningkatkan viskositas
sediaan yang sekaligus akan meningkatkan kestabilan emulsi.
Contoh : acasia, tragakan, CMC, tylosa.
Golongan zat terbagi halus
Mekanisme Kerja:
membentuk lapisan film mono dan multimolekuler, oleh adanya
partikel halus yang teradsorpsi pada antar permukaan kedua fasa.
Contoh: bentonit, veegum.
B. berdasarkan sumber
• Bahan alam (Natural Product)
- Polisakarida: acasia (gom arab), tragakan, Na-
alginat, Starch/amilum, caragen, pektin dan agar.
- Senyawa yang mengandung sterol: Beeswax, Wool-
fat.
• Polisakarida Semisintetik
Contoh: Metyl selulosa, Na-Carboxymethylselulosa
(CMC).
• Emulgator sintetik : Surfaktan, sabun &alkali
(kerugian : inkompatibel terhadap asam), alkohol
(cetyl alkohol, glyceril), carbowaxes (PEG), lesitin
(fosfolipid)
• Pengawet
Pengawet diperlukan dalam sediaan emulsi karena:
• Fasa air merupakan media tumbuh yang baik bagi bakteri
/ mikroorganisme
• Pengawet terutama diperlukan pada saat sediaan M/A,
karena air merupakan fasa yang jumlahnya lebih besar
(fasa eksternal).
• Semua emulsi memerlukan bahan antimikroba karena fase
air mempermudah pertumbuhan mikroorganisme….(FI IV
hal 7)
• Penggunaan emulgator alam yang mudah terurai oleh
mikroorganisme.
• Kontaminasi dari mikroba selama proses, baik dari udara,
peralatan, maupun dari personel.
• Menghindari perubahan yang tidak diinginkan dari sediaan
emulsi (seperti perubahan warna, terbentuknya gas dan
bau, perubahan sifat rheologi, pecah yang disebabkan oleh
organisme
• Bakteri dapat menguraikan emulgator non ionik dan
anionik, gliserin, gum tumbuhan sebagai pengental
• Antioksidan
Antioksidan diperlukan terutama untuk
mencegah terjadinya reaksi oksidasi bahan
berkhasiat dan oksidasi fase minyak yang
menimbulkan ketengikan dari fasa minyak
(konsentrasi 0,01-0,1%).
• Syarat antioksidan:
- Dapat segera terdispersi pada sediaan.
- Syarat lain sama dengan pengawet.
Contoh: BHT (butil hidroksi toluat), BHA (butil
hidroksi anisol), tokoferol/vit E, dodesil galat,
alkil galate, natrium metabisulfit.
Examples of Emulsions
1. Liquid Petrolatum Emulsion - Mineral oil Emulsion;
Liquid Paraffin
Mineral oil………………………………… 500 mL
Acacia …………………………………….. 125 g
Syrup ……………………………………… 100 mL
Vanilla …………………………………….. 40 mg
Alcohol ……………………………………. 60 mL
Purified water, q.s to make 1000 mL
2. Cod liver Oil Emulsion - laxative with empty
stomach
Cod liver oil …………………………….. 500 mL
Acacia ……………………………………. 125 g
Syrup …………………………………….. 100 mL
Methyl salicylate ……………………….. 4 mL
Purified water, q.s to make 1000 mL
PENYIAPAN EMULSI
NANOEMULSIONS