fungsi ginjal secara sempurna, yang dapat melindungi ginjal agar tidak mudah terjadi kerusakan
ke bagian organ tubuh yang lainnya. Ginjal memiliki ukuran yang bervariasi yang tergantung
dari jenis kelamin, umur dan ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Ginjal juga memiliki organ
yang lainnya yang memiliki fungsi masing-masing untuk membantu proses pencernaan di dalam
tubuh.
Bagian utama ginjal manusia terdiri dari korteks, pelvis, medulla, ureter, vena ginjal dan arteri
ginjal.
1. Korteks
Bagian bagian ginjal manusia yang paling utama adalah korteks. Tempat inilah yang menjadi
muara asalnya urin berasal. Di dalam korteks terdapat jutaan nefron nefron yang di dalamnya
terletak badan Malpighi. Setiap badan Malpighi tersusun atas glomerulus, kapsula bowman, serta
beberapa tubulus tubulus pendukung untuk proses pemfilteran. Darah manusia akan mulai di
filter pada bagian ini.
Nefron yang terletak di dalam nefron tersebut memiliki struktur dan kegunaan sendiri. bagian
inilah yang menjadi unit terkecil ginjal, di mana memiliki fungsional sendiri. berikut adalah
bagian bagian di dalam nefron :
2. Nefron
Inilah tempat darah yang ada di dalam tubuh di saring. Di dalam setiap nefron terdapat bagian
bagian penting seperti glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proximal, tubulus
kontortus distal, tubulus kolektivus serta lengkung henle.
3. Glomerulus
Pada bagian glomerulus ini darah yang masuk akan di saring zat zat yang masih berguna. Seperti
air, garam, asam amino, glukosa (zat gula), serta urea. Hasil penyaringan dari bagian ini adalah
urin primer.
4. Kapsul bowman
Di namakan sebagai kapsul bowman karena bentuk organ ini mirip seperti kapsul atau kantung
yang mana di temukan oleh peneliti Sir William Bowman. Kapsul bowman ini membungkus
glomerulus.
6. Lengkung henle
Di namakan dengan lengkung henle karena anatomi organ ini memang melengkung. Struktur
seperti ini memang di perlukan dalam menyaring dan sebagai penghubung antara tubulus
kontortus proximal dengan tubulus kontortus distal.
Pada bagian ini, urin yang masih dalam tahap urin sekunder melepas zat zat yang masih berguna.
Lalu mendapat tambahan zat zat sisa atau pembuangan yang tidak berguna. Di sinilah
terbentuknya urin yang sesungguhnya, dimana nantinya di keluarkan ke luar tubuh manusia.
8. Tubulus kolektivus
Bagian ini menjadi bagian terakhir di bagian nefron. Bentuknya yang mirip selang menjadi
saluran terakhir dan terpanjang dalam ginjal. Fungsinya untuk menampung urin sesungguhnya
hasil pengolahan dan penyerapan di dalam nefron. Kemudian setelah dari sini, urin urin tersebut
di lanjutkan ke pelvis. Lalu akan di tamping sebelum benar benar di keluarkan di kandung
kemih.
9. Medulla
Medulla ini merupakan jaringan yang berbentuk seperti piramida piramida dimana terletak
lengkung henle. Medulla adalah tempat berkumpulnya pembuluh darah kapiler dan juga kapsul
bowman. Di tempat ini urin primer akan mengalami proses panjang sebelum menjadi urin
sekunder.
Kemudian setelah melalui proses penyerapan yang panjang, urin tadi akan di olah menjadi urin
yang sesungguhnya. Kemudian di keluarkan sebagai air kencing. Medulla ini menjadi tempat
yang menhubungkan antara tubulus kontortus proximal dengan tubulus kontortus distal.
Merupakan pembuluh nadi yang berguna untuk membawa darah ke dalam ginjal. Setelah sampai
di dalam ginjal, maka darah tersebut masuk ke dalam glomerulus untuk di filter atau saring.
Darah yang masih terdapat zat zat berguna seperti protein dan asam amino akan kembali di serap
dan di gunakan tubuh. Jika darah tersebut hanya mengandung urea dan zat tidak berguna lainnya,
akan berlanjut sampai kandung kemih.
11. Vena ginjal
Vena ginjal merupakan bagian utama dari ginjal. Vena ginjal adalah pembuluh balik yang
berguna untuk membawa darah keluar dari dalam ginjal menuju vena cava inferior. Urutan
pemprosesan vena ginjal adalah setelah melewati Darah tersebut kemudian akan di alirkan
kembali ke dalam jantung untuk di olah menjadi darah bersih atau yang mengandung oksigen.
12. Ureter
Ureter merupakan erupakan yang sangat berguna untuk mengalirkan urin yang sesungguhnya
dari ginjal ke kandung kemih. Ureter berbentuk seperti saluran maskuler yang silinder di dalam
tubuh. Panjang ureter adalah sekitar 20-30 dengan diameter maksimum sekitar 1,7 cm di dekat
kandung kemih dan yang berjalan dari hilus ginjal yang menuju kandung kemih.
Ureter terbagi menjadi pars abdominalis, pelvis dan intravesikalis. Dan ureter memiliki dinding
ureter yang terdiri dari mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional.
13. Pelvis
Pelvis ini berguna sebagai sebagai tempat penampungan sementara urin yang sudah di filter atau
di saring di dalam ginjal. Nantinya jika tempat penampungan ini penuh, urin akan turun melalui
ureter menuju kandung kemih. Jika kandung kemihnya penuh, maka syaraf dan otot akan
berkontraksi untuk mengirimkan sinyal sinyal kuat ke bagian bagian otak manusia bahwa diri
ingin segera ‘pipis’.
Selain 12 bagian ginjal pada manusia yang utama di atas, ginjal juga memiliki bagian yang tidak
kalah penting.
Ginjal merupakan organ penting yang berada di dalam tubuh. Ginjal pada manusia terdapat 2
ginjal yaitu sebelah kanan dan kiri, yang memiliki fungsi yang berbeda-beda antar sesama ginjal.
Selain dari bagian bagian utama dari ginjal. Ginjal juga memiliki bagian-bagian terpenting di
dalam ginjal yang berupa jaringan-jaringan untuk membantu pemprosesan berjalannya saluran-
saluran pencernaan yang ada di dalam tubuh serta memiliki fungsi masing-masing dari setiap
organ yang akan bekerja secara maksimal untuk membantu proses pencernaan pada manusia.
Diafragma
Ini merupakan organ yang terletak di atasnya ginjal. Tidak berperan langsung dalam ginjal,
namun dalam proses pernapasan. Fungsi diafragma adalah Saat darah yang mengalir ke tubuh
(darah mengandung oksigen yang berasal dari pernapasan) masuk ke dalam ginjal, akan di olah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan urin yang berupa zat pembuangan dan racun tubuh.
Kelenjar adrenal
Merupakan salah satu kelenjar endokrin yang berada di atas ginjal dengan bentuk pyramid.
Sangat berperan dalam control stress tubuh dalam sintesis kortikosteroid dan katekolamin. Stress
dalam tubuh juga mempengaruhi produksi urin yang ada di dalam tubuh.
Merupakan pembuluh balik terbesar yang ada di bagian bawah (dari badan sampai ke dua kaki).
Pembuluh ini berfungsi sebagai penerima darah kotor atau yang mengandung CO2 (karbon
dioksida)
Aorta Abdominalis
Merupakan pembuluh arteri terbesar yang ada, letaknya di civitas abdominalis atau di bagian
rongga perut. Pembuluh ini yang membawa darah kiriman dari aorta decendens.
Kandung kemih
Merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai penyalur dan tempat penampungan air urin
sementara sebelum di buang. Di kandung kemih, urin masuk ke dalam kantung yang mana ketika
sudah mulai penuh akan mengirimkan sinyal sinyal dari bagian otot dan syaraf yang di lanjutkan
ke otak. Nantinya akan muncul respond an hasrat ingin ‘pipis’. Otot akan menahan air tersebut
keluar, sampai individu tersebut menemukan tempat yang pas untuk membuang air kencing. Jika
air urin yang ada di dalam tubuh sudah mencapai batas maksimal, otot tidak akan mampu untuk
menahan kontraksi tersbut. Maka mau tidak mau akan keluar dengan sendirinya.
Uretra
Merupakan saluran yang menyampungkan antara kandung kemih dengan lingkunga di luar
tubuh. Uretra inilah merupakan satu satunya jalan air urin jeluar dari tubuh manusia. Selain
berguna sebagai alat sistem ekskresi, uretra juga berperan dalam sistem seksual manusia.
Diatas adalah penjelasan mengenai bagian-bagian utama serta bagian-bagian terpenting di dalam
ginjal. Untuk mengatasi agar tidak terjadinya kerusakan pada ginjal atau kerusakan tubuh yang
lainnya. Bisa di cegah melalui beberapa cara seperti berikut :
Gambar diatas adalah anatomi hati manusia. Gambar kiri adalah tampak depan hati dan
gambar kanan adalah tampak belakang hati. Hati terdiri dari dua bagian utama yaitu lobus
kiri dan lobus kiri. Namun, jika dilihat lebih lanjut, hati sebenarnya dibagi menjadi empat
bagian dengan tambahan lobus kaudatus dan lobus quadratus. Kedua lobus tersebut
tersembunyi di belakang hati. Di dalam lobus terdapat banyak sel yang mengandung
beberapa enzim. Setiap sel dipisahkan oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah yang
memenuhi hati. Di hati juga terdapat kantung empedu yang berfungsi untuk menyimpan
empedu.
Secara histologi, studi tentang anatomi mikroskopik menunjukkan dua tipe sel hati yaitu sel
parenkimal dan sel non-parenkimal. 80% dari volume hati terdiri dari sel parenkimal yang
sering disebut hepatosit. Sel non-parenkimal mengisi 40% dari total jumlah sel hati namun
hanya menempati 6,5% volume hati.
Hati termasuk ke dalam sistem ekskresi pada manusia karena hati mengekskresikan getah
empedu dan urea. Berikut adalah beberapa fungsi hati yang berkaitan dengan sistem ekskresi
pada manusia:
1. Menghasilkan getah empedu. Getah empedu adalah getah hasil perombakan sel
darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna
empedu. Garam empedu ini memiliki manfaat dalam sistem pencernaan pada
manusia yaitu untuk mengemulsi lemak. Kemudian getah empedu ini keluar bersama
dengan urine dan feses. Zat warna empedu inilah yang membuat feses dan urine
kekuningan.
2. Menghasilkan urea dan amonia. Urea dan amonia adalah salah satu hasil
perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun. Urea ini akan diserap
ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari tubuh bersama urine. Sedangkan
amonia akan diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan
ke dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin berbau menyengat.
3. Cara Kerja Hati yang Berkaitan dengan Sistem Ekskresi pada Manusia
Karena hati mengekskresikan getah empedu dan urea, maka disini akan dibahas proses
pembentukan getah empedu dan urea.
Getah empedu merupakan hasil dari perombakan hemoglobin sel darah merah (eritrosit) yang
telah tua. Proses pembentukan getah empedu terjadi di dalam sinusoid yang banyak terdapat di
dalam hati. Pertama-tama, hemoglobin dirombak menjadi hemin (kristal), zat besi (Fe), dan
globin. Zat besi dan globin disimpan di dalam hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah
untuk membentuk antibodi atau hemoglobin baru. Sedangkan hemin dirombak menjadi bilirubin
dan biliverdin. Kedua zat tersebut kemudian menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau
biru.
Urea terbentuk ketika sel tubuh kelebihan asam amino sehingga mengalami deaminasi. Dalam
proses deaminasi, gugus amin (-NH) dipindahkan dari asam amino. Proses ini menghasilkan
amonia yang beracun.
Di mitokondria terjadi reaksi pembentukan sitrulin. Amonia (NH4+) beraksi dengan CO2, ATP,
dan ADP sehingga menghasilkan karbomoil fosfat (CP). CP bereaksi dengan ornitin dan
menghasilkan sitrulin. Sitrulin akan dibawa ke sitosol dan bereaksi dengan aspartat. Kemudian
hasil reaksi tersebut pecah menjadi arginin (salah satu asam amino esensial) dan fumarat.
Hati dengan bantuan enzim arginase dan air akan mengubah arginin menjadi ornitin dan urea.
Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia dan membawanya ke
dalam empedu atau dibawa keluar bersamaan dengan urin.
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru
manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan
KARBONDIOKSIDA (CO2) dan UAP AIR (H2O). Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran
antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di
paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh
tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan
gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
Paru-paru merupakan organ pernafasan (respirasi) dan organ ekskresi. Sebagai organ ekskresi,
paru-paru mengeluarkan zat sisa pernafasan berupa karbon dioksida (CO2). Paru-paru terletak di
dalam rongga dada. Oksigen yang dihirup ketika kita bernafas akan masuk ke paru-paru. Di
dalam paru-paru terdapat kantung-kantung udara (alveolus) yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran oksigen dengan karbon dioksida dari sel darah merah (eritrosit).
Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk
dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus.
Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena
pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis. Karbon dioksida dari
jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa HC03,
sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin (HbC02).
Hati disebut juga sebagai alat ekskresi di samping berfungsi sebagai kelenjar dalam sistem
pencernaan. Hati menjadi bagian dari sistem ekskresi karma menghasilkan empedu. Hati juga
berfungsi merombak hemoglobin menjadi bilirubin dan biliverdin, dan setelah mengalami
oksidasi akan berubah jadi urobilin yang memberi warna pada feses menjadi kekuningan.
Demikian juga kreatinin hasil pemecahan protein, pembuangannya diatur oleh hati kemudian
diangkut oleh darah ke ginjal.
3. Kulit
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar
disebut epidermis, bagian tengah mesodermis, dan bagian dalam dermis. Kulit sangat sensitif
terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan asap knalpot.
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karma mengandung kelenjar keringat (glandula
sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa metabolisme. Pusat pengatur
suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan
keringat.
Keringat mengandung air, larutan garam, dap urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi
pekerja berat menimbulkan hilang melanositnya garam-garam mineral sehingga dapat
menyebabkan kejang otot dan pingsan.
Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga berfungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang
(reseptor), serta pengatur suhu tubuh.
Kulit terdiri atas dua bagian utama yaitu: epidermis dan dermis.
1. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas:
A. Stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu mengelupas
B. Stratum lusidum
C. Stratum granulosum yang mengandung pigmen
D. Stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel kulit ke arah
luar.
E. Dermis
Pada bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah, serabut saraf, serta otot
penegak rambut.
Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler darah karena letaknya yang
berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada
pori) sebagai keringat. Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh
akan tetap.
Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah ini akan berkurang
atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut suhu lingkungan yang tinggi, gangguan dalam
penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal), kelembapan udara, aktivitas tubuh yang meningkat
sehingga proses metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi, gangguan
emosional, dan menyempitnya pembuluh darah akibat rangsangan pada saraf simpatik.
Kulit adalah suatu struktur jaringan diperlengkapi dengan pembungkus yang kedap air
(waterproof) dan melindungi tubuh, mengandung ujung-ujung saraf sensible (perasa) dan
membentuk pengaturan suhu. Didalam lapisan kulit yang lebih dalam terdapat banyak
vaskularisasi dan ujung-ujung saraf sensible sehingga bila terjadi penekanan setempat dalam
waktu lama maka sirkulasi akan mengalami gangguan.
Kulit terdiri dari beberapa lapisan, dari yang paling luar sampai yang paling dalam, dan kulit
tubuh dari satu bagian tubuh dengan bagian yang lain sangat berbeda. Kulit di daerah wajah dan
leher jauh berbeda dengan ketebalan kulit di daerah telapak tangan dan kaki. Kulit menerima
stimulus sakit, perabaan dan perubahan temperatur.
Kelenjar Sebacea yang berada di dalam dermis, sel-sel yang ada dalam kelenjar ini akan
bergabung menimbun butir-butir lemak dan akan dikeluarkan sebagai sebum (sekret kelenjar
Sebacea, berupa zat kental setengah cair yg terdiri dari lemak dan debris epitel) dan akan masuk
kedalam folikel rambut, mengalir mengikuti rambut menuju permukaan kulit.
Sekresi ini mengandung lemak, protein, garam dan air. Sebum ini dapat berfungsi dalam cuaca
dingin mempertahankan suhu badan dengan cara menghalangi penguapan. Kelenjar ini terdapat
banyak di kepala dan wajah dan bentuk yang agak besar terdapat di sekitar lubang hidung, mulut
dan telinga luar.
Kelenjar keringat (sudorifera) terdapat di dalam subkutis membentuk saluran keluar yang cukup
panjang dan bermuara pada suatu lubang kecil pada permukaan kulit, terutama terdapat pada
telapak kaki dan tangan, memberi stimulis untuk berkeringat pada suhu tinggi dan saat emosi
meningkat. Berkeringat karena emosi bisa tampak pada dahi, ketiak, telapak kaki dan tangan.
4. Ginjal
Manusia mempunyai sepasang ginjal. Ginjal manusia dewasa memiliki berat lebih kurang 200
gram dan panjang 10 cm. Ginjal berbentuk seperti kacang merah dan berwarna merah tua, karena
mengan dung banyak kapiler darah. Organ ini terletak di dalam ronga perut bagian belakang
agak ke atas. Ginjal manusia terbagi atas dua lapisan, yaitu korteks (luar) dan medula (dalam).
Pada lapisan korteks ginjal, terdapat satuan struktural dan fungsional terkecil yang disebut
nefron. Satu buah ginjal manusia mengandung kurang lebih 1 juta nefron.
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi (badan renalis) yang tersusun dari kapsul Bowman dan
glomerulus. Kapsul Bowman berdinding rangkap dengan glomerulus di dalam cekungan
kapsulnya. Glomerulus merupakan untaian pembuluh kapiler darah yang dindingnya bertaut
menjadi satu dengan dinding kapsul Bowman. Sementara itu, tubulus-tubulus yang menyusun
nefron adalah tubulus proksimal, tubulus distal, dan tubulus pengumpul/kolektipus yang
dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah kapiler ini dinamakan arteriol eferen
yang meninggalkan glomerulus menuju vasa rekta. Vasa rekta merupakan kapiler yang
mengelilingi lengkung Henle. Adapun pembuluh darah kapiler yang menuju glomerulus
dinamakan arteriol aferen. Arteriol ini banyak menyuplai darah bagi glomerulus.
Pada lapisan medula ginjal terdapat lengkung Henle. Lengkung Henle merupakan saluran ginjal
atau tubulus yang menghubungkan antara tubulus distal pada daerah korteks dengan tubulus
proksimal. Saluran lengkung Henle ini ada yang menurun dan menaik. Orang dewasa memiliki
panjang seluruh tubulus lebih kurang 7,5-15 m. Pada lapisan medula juga terdapat tubulus
kolektipus yang mengalirkan zat sisa metabolisme (urine) menuju ureter. Ginjal mengendalikan
potensial air darah yang mele watinya. Substansi yang menyebabkan ketidakseimbangan potensi
air pada darah akan dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Sebagai contoh
adalah sisa nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
b. Ringworm
Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya
bercak lingkaran di kulit. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap
kering dan tidak lembab. Pengobatannya dilakukan dengan
mengkonsumsi obat anti jamur.
c. Psoriasis
Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala
menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di
kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut. Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan,
tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem
kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita,
yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di
kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan.
d. Kanker kulit
Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini
lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih
sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau
menghindarikontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.
4. Kelinana Pada Ginjal
Fungsi ginjal dapat terganggu karena infeksi bakteri,radang, batu ginjal, dan sebagainya. Jika
salah satu ginjal tidak berfungsi atau mengalami gangguan, maka ginjal yang satunya lagi akan
mengambil alih tugas ginjal yang pertama. namun ginjal bisa rusak kedua duanya dan ini akan
berakibat sangat fatal karena urea akan tertimbun dalam tubuh dan menyebabkan kematian.
Berikut ini adalah kelainan dan penyakit pada ginjal.
a. Batu ginjal
Batu ginjal terjadi karena adanya endapan garam kalsium dalam ginjal sehingga menghambat
keluarnya urine dan menimbulkan nyeri. Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan
sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan
menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.
b. Radang ginjal (nefritis)
Radang ginjal disebut nefritis. Radang ginjal terjadi karena adanya kerusakan nefron, khususnya
glomerulus yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk
kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan
di daerah kaki. Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah
secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang
memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi jika salah satu ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan
diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat
tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian. Penyakit ini dapat
diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat
kembali berfungsi.
Di dalam sistem ekskresi sendiri terdapat organ-organ dan alat-alat ekskresi pada manusia
diantaranya yaitu kulit, paru-paru, hati dan ginjal.
a. Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian tubuh,
membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata 2
meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak
atau beratnya sekitar 16 % dari berat badan seseorang.
Kulit memiliki fungsi melindungi bagian tubuh dari berbagai macam gangguan dan
rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel kulit ari
yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat serta
pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultra violet matahari
(Suntoro, 1990: 32).
Kulit terbagi menjadi 3 bagian besar yaitu epidermis, dermis dan juga hipo dermis. Yang
pertama epidermis, epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-
beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak
tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak
mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat erat pada
dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan dan cairan antar sel dari
plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler dermis ke dalam epidermis (Sayfuddin,
2004).
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari selsel mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung
pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru
ke arah luar.
Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
Stratum granulosum, mengandung pigmen
Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar (Pearce, 2004: 185).
Dermis terdiri dari jaringan ikat yang ada dibawah epidermis, lapisan ini mengandung akar
rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah
kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar
keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam, terutama
garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di
bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut. Dermis juga
berfungsi sebagai penopang struktur dan nutrisi melalui pembuluh darah yang ada didalam
jonjot-jonjot yang menjorok ke atas, disebut papila dermis. Didalam dermis terdapat serabut-
serabut kolagen , serat-serat elastin, serabut serabut otot dan substansia dasar dari
mukopolisakarida. Ini semua membantu kelenturan kulit yang pada proses penuaan akan mulai
berkurang. Pada lapisan ini didapatkan sel-sel fibroblas, makrofag, sel mast dan limfosit dengan
fungsinya masing-masing (Pearce, 2004: 186).
Hipodermis (lapisan sub kutan) terletak di bawah dermis, terdiri dari jaringan lemak yang
memisahkan dermis dengan otot, tulang dan lain-lain struktur. Lapisan ini banyak mengandung
lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan,
pengaturan suhu tubuh , juga kontur. Sebagai contoh, injury pada epidermis menyebabkan
kaskade sitokin yang akan menimbulkan inflamasi, dan sejalan dengan itu terjadi pembentukan
jaringan parut sebagai mekanisme repair (Pearce, 2004: 186).
Hipodermis pada lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan
limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-
pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi
sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan (Suntoro, 1990).
Kulit dapat dengan dilihat dan diraba, hidup dan menjamin kelangsungan hidup.
Kulit pun menyokong penampilan dan kepribadian seseorang. Dengan demikian kulit pada
manusia mempunyai peranan yang sangat penting, selain fuungsi utama yang menjamin
kelangsungan hidup juga mempunyai arti llain yaitu estetik, ras, indicator sistemik, dan sarana
komunikasi non verbal antara individu dengan yang lain (Fadhilah, 2012 : 3).
Kerusakan pada kulit akan mengganggu kesehatan manusia maupun penampilan,
sehingga kulit perlu dilindungi dan dijaga kesehatannya. Proses kerusakan kulit ditandai dengan
munculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah. Salah satu hal yang menyebabkan kerusakan
kulit adalah radikal bebas. Radikal bebas merupakan suatu bentuk senyawa reaktif yang
memiliki elektron tidak berpasangan. Radikal bebas dalam tubuh manusia bisa berbentuk dengan
metabolisme sel normal, tubuh yang kekurangan gizi, pola makan yang tidak benar, gaya hidup
yang salah, asap rokok, sinar ultraviolet, dan lingkungan yang terpolusi. Hal ini diperlukan suatu
penangkalnya yaitu antioksidan (Purwaningsih, 2014 : 56).
b. Paru-Paru
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi
oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki
tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru sebenarnya merupakan
kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura (Snell,
2006: 173).
Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dalam proses pernapasan.
Pada prinsipnya CO diangkut dengan 2 cara yaitu melalui plasma darah ( 15%) dan dingkut
dalam bentuk ion HCO3- ( 30 %) melalui proses berantaiyang disebut pertukaran klorida.
Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-paru mengikat O dan
mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan darah mengikat CO untuk
dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air (Setiadi, 2007).
Reaksi kimianya dapat ditulis sbb :
CO + H O H CO HCO + H
Ion H yang bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO keluar dari sel darah
merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO digantikan oleh ion
Cl (clorida) dari plasma darah (Setiadi, 2007).
Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena
untuk dibawa ke jantung, dan dari jantung akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di
alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-
paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis. Karbon
dioksida dari jaringan sebagian besar (75%) diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa
HC03, sedangkan sekitar 25% lagi diikat oleh Hb yang membentuk karboksi hemoglobin
(HbC02) (Snell, 2006: 173-174).
Terdapat beberapa bagian dari paru-paru, yaitu:
Lobus paru-paru
Setiap paru-paru dibagi menjadi segmen anatomis dan fungsional yang disebut lobus
melalui pembagian yang disebut celah interlobar. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus: lobus
superior, lobus tengah, dan lobus inferior. Fisura horizontal adalah partisi anatomi yang
memisahkan lobus superior dan menengah, sedangkan celah oblikus memisahkan lobus tengah
dan inferior (Snell, 2006 : 178).
Paru-paru kiri sedikit lebih kecil dari kanan, dan dibagi menjadi dua lobus oleh fisura
oblikus. Kedua lobus mirip dengan lobus superior dan inferior dari paru-paru kanan. Lobus
tengah tidak hadir dalam paru-paru kiri (Snell, 2006: 178).
Bronkus
Trakea atau batang tenggorokan adalah struktur utama yang menghubungkan rongga
hidung dan mulut ke paru-paru. Trakea bifurkasio menjadi cabang utama yang disebut bronkus,
yang masuk ke dalam kedua paru-paru. Bronkus terbuat dari tulang rawan hialin dan otot polos
(Snell, 2006: 154).
Bronkus kiri dan kanan juga berbeda dalam dimensi mereka, dengan bagian kanan menjadi
lebih lebar dari kiri. Cabang-cabang bronkus kanan menjadi tiga bronkus sekunder, dan bronkus
kiri menimbulkan dua bronkus sekunder. bronkus Sekunder tersegmen ke bronkus tersier, yang
selanjutnya menimbulkan bronkiolus. Seiring dengan percabangan, isi tulang rawan hialin
menurun, pengurangan tak ada di bronkiolus, sedangkan peningkatan otot polos (Snell, 2006:
154).
Setiap bronkus tersier menimbulkan unit pernapasan yang berbeda disebut segmen
bronkopulmonalis yang telah menetapkan sendiri dari bronkiolus, alveolus, pembuluh darah, dan
pembuluh limfatik. Trakea, bronkus, dan cabang-cabang berikutnya membentuk saluran udara
yang memfasilitasi masuk dan keluar udara dari paru-paru (Snell, 2006: 154).
Alveoli
Bronkiolus bagian ujung menjadi kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang
merupakan situs untuk pertukaran gas antara paru-paru dan darah. Alveoli yang berdinding tipis,
kantung tiup yang diatur dalam cluster. Dinding alveoli terdiri dari:
Sel alveolar Tipe I yang membentuk dasar struktural.
Sel alveolar Tipe II yang mengeluarkan surfaktan, yang mengurangi tegangan permukaan pada
antarmuka udara-air.
Selain itu, sel-sel kekebalan yang disebut makrofag juga hadir dalam alveoli untuk
menelan dan menghancurkan patogen dan sampah asing. Dinding alveolar telah sangat pori-pori
yang disebut pori-pori Kohn, yang memungkinkan aliran udara dari satu alveolus ke yang lain
(Snell, 2006: 157).
c. Hati
Hati merupakan “kelenjar” terbesar yang terdapat dalam tubuh manusia. Letaknya di dalam
rongga perut sebelah kanan. Berwarna merah tua dengan berat mencapai 2 kilogram pada orang
dewasa. Hati terbagi menjadi dua lobus, kanan dan kiri (Hall, 2009: 173).
Hepar atau hati berkembang dari bagian median intestinum yang membentuk 1 atau 2
diverticula hepatica. Diverticula posterior membentuk vessica fellea dan diverticula anterior
meluas dan bercabang-cabang membentuk hepar. Darah yang menuju hepar dari vicera melalui
systema portae hepatis, menembus sinusoid tersusun atas satu lapis sel pada mamalia (Suntoro,
1990: 84-85).
Zat racun yang masuk ke dalam tubuh akan disaring terlebih dahulu di hati sebelum
beredar ke seluruh tubuh. Hati menyerap zat racun seperti obatobatan dan alkohol dari sistem
peredaran darah. Hati mengeluarkan zat racun tersebut bersama dengan getah empedu.
Hati merupakan organ yang sangat penting, berfungsi untuk :
Menghasilkan empedu yang berasal dari perombakan sel darah merah.
Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh dan membunuh bibit penyakit.
Mengubah zat gula menjadi glikogen dan menyimpanya sebagai cadangan gula.
Membentuk protein tertentu dan merombaknya.
Tempat untuk mengubah pro vitamin A menjadi vitamin.
Tempat pembentukan protrombin yang berperan dalam pembekuan darah (Hall, 2009: 173).
d. Ginjal
Organ ekskretarius utama pada vertebrata adalah ginjal (ren). Ren pada vertebrata pada
umumnya berjumlah sepasang. Ren dihubungkan dengan dunia luar melalui suatu saluran yang
umumnya juga berjumlah sepasang (Suntoro, 1990: 118).
Sistem urinari memiliki tiga fungsi, yaitu metabolisme, hormonal dan ekskresi. Sistem ini
terdiri dari dua bagian, yaitu sistem urinari bagian atas dan bagian bawah. Sistem urinari bagian
atas hanya terdiri dari ginjal sedangkan sistem urinari bagian bawah disusun oleh ureter, vesica
urinaria (gall bladder) dan urethra (Ramdhany, 2014: 86).
Ginjal merupakan organ vital karena mempunyai fungsi multipel yang tidak dapat
digantikan oleh organ lain. Fungsinya antara lain: ekskresi produk sisa metabolic dan bahan
asing, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit, pengaturan osmolalitas cairan tubuh dan
kosentrasi elektrolit, pengaturan tekanan arteri, pengaturan keseimbangan asam basa, sekresi-
metabolisme-ekskresi hormon, dan glukoneogenesis (Sloane, 2003: 148).
Pada sistem urinari, ginjal memiliki peranan yang sangat penting karena ia memiliki dua
fungsi utama, yaitu filtrasi dan reabsorpsi. Selain itu, ginjal juga memiliki peranan penting dalam
sistem sirkulasi darah. Ginjal turut berperan dalam proses pembentukan sel darah merah dan
menjaga tekanan darah (Ramdhany, 2014: 86).
Struktur ginjal terdiri dari : kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medula) dan rongga
ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring
darah. Setiap nefron tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang bergelung.
Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula Bowman) yang didalamnya terdapat
Glomerolus (Sloane, 2003: 148).
Apabila ginjal gagal menjalankan fungsinya, maka penderita memerlukan pengobatan
dengan segera. Keadaan dimana ginjal lambat laun mulai tidak dapat melakukan fungsinya
dengan baik disebut juga dengan GGK. GGK makin banyak menarik perhatian dan makin
banyak dipelajari karena walaupun sudah mencapai tahap gagal ginjal terminal akan tetapi
penderita masih dapat hidup panjang dengan kualitas hidup yang cukup baik (Sidabutar, 1992;
Kazama et al., 2009) dalam (Supriyadi, 2011: 108).