Anda di halaman 1dari 7

PENUTUP

SIMPULAN

1. Secara liquiditas, Nokia Corp. pada tahun 2012 mempunyai ratio yang menurun
dibanding dengan tahun 2011. Dari segi pendanaan atau leverage, debt ratio Nokia
mengalami peningkatan yaitu sebesar 61,6% dibanding tahun sebelumnya dengan
nilai 58,5%. Adapun kerugian dikarenakan adanya non recuring cost, yakni
pengeluaran di pos Selling General dan Administrative juga meningkat sebesar $
7.387.000.000 dibanding dengan tahun 2011 yang hanya $ 6.552.000.000 dimana
yang pada akhirnya menambah besarnya kerugian Nokia.

2. Dalam analisis SWOT Nokia masih memiliki banyak kesempatan,


sepertiPermintaan masyarakat pada produk-produk yang gaya, best practice, simple,
dan respon yang cepat pada perubahan-perubahan pasar. Sehingga celah untuk
kembali ke posisi teratas masih terbuka lebar, selama bisa memiliki produk yang
paling menarik perhatian konsumen, itu saja.

3. Faktor kegagalan Nokia dimulai dari internal, misalnya Nokia seringkali


menjadi pelopor dalam meluncurkan produk terbaru namun tanpa prospek masa depan
yang lebih baik. Nokia gagal mengantisipasi, memahami atau mengatur diri untuk
menghadapi perubahan zaman. Bahkan bisa dibilang ponsel Nokia terbaru adalah fitur
yang siap, namun tidak siap di masa depan. Juga terdapat pula fakor eksternal,
misalnya Vendor ponsel China (Huawei, ZTE) dan Korea (Samsung, LG)
mengeluarkan smart phone low cost untuk menyaingi kerajaan Nokia di negara
berkembang.

SARAN

1. Nokia harus bisa bergerak cepat, karena para pesaing nampaknya benar-benar
fokus. Maka demikian juga dengan Nokia, harus segera mengambil keputusan tepat,
mengisi tiap kesempatan, memenuhi tiap celah dan kesempatan yang terbuka, agar
penurunan tidak terus turun namun kembali membaik dan terkendali.

2. Untuk bangkit dari keterpurukan penjualan diperlukan kinerja yang produktif


dan menguntungkan, termasuk memaksimalkan kerjasamanya dengan Microsoft.
Belajar Kegagalan Bisnis Dari Nokia
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Pepatah itu benar adanya jika bisa
mempelajari apa yang membuat kegagalan itu terjadi dan tidak mengulanginya di
masa yang akan datang. Namun dalam berbisnis alangkah lebih baiknya ketika
kegagalan bisa diminimalkan, karena semakin besar kegagalan yang didapatkan,
maka bisnis akan semakin tenggelam dan semakin sulit untuk bisa bangkit kembali
nantinya.

Bagi pebisnis, terutama di bidang mobile teknologi pasti mengenal brand Nokia yang
kini sudah tidak terdengar lagi namanya di pasaran. Ada yang menyebutkan bahwa
Nokia terlena sehingga gagal untuk melakukan inovasi dan mereka terlalu lama tidur
bersama kesuksesan yang mereka raih di masa lalu. Kemudian ketika masa modern
merubah segalanya, Nokia sudah terlambat untuk menyadari bahwa perusahaan sudah
terlalu lama diam, meremehkan perusahaan kecil yang sekarang kemudian merajai
industri. Dan inilah lima faktor yang menjadi penyebab Nokia mengalami kegagalan
yang bisa diambil pelajaran dari kegagalan tersebut.

Terlalu sempit dalam mendefinisikan perusahaan mereka

Perusahaan Nokia berasal dan berkembang di sebuah desa kecil yang ada di Finlandia.
Nokia awalnya hanya sebuah perusahaan kertas yang kemudian berkembang menjadi
perusahaan elekteonik di tahun 1960-an. Setahun kemudian Nokia meluncurkan
produk seluler Pertamanya dengan nama Mobira Senator. Nokia kemudian menjadi
leader bagi semua perusahaan ponsel yang ada di dunia. Keuntungan semakin
melambung tinggi dan nilai saham semakin bertambah. Sayangnya perusahaan lain
mulai bermunculan dengan tenaga ahli yang berkompetensi dimana koneksi data
menjadi sebuah sistem komunikasi data di masa depan, bukan lagi komunikasi suara.
Dan sayangnya Nokia baru menyadari hal ini di tahun 2013 saat divisi hardware
Nokia diakuisisi oleh Microsoft dan disitulah akhir masa kejayaan Nokia yang
menganggap remeh semuanya.

Bergerak terlalu lambat

Operasi sistem symbian merupakan sistem operasi yang berbayar dan tertutup untuk
perubahan. Inilah yang membuat Nokia kemudian semakin meredup karena mereka
terlambat untuk membuat sistem operasi symbian menjadi open source. Mereka
melakukannya ketika Android sudah hadir dan diterima dengan baik oleh konsumen.
Pergerakan yang terlalu lambat membuat Nokia perlahan-lahan ditinggalkan
konsumen setianya.

Melupakan konsumen

Kondisi Nokia yang kekurangan tenaga ahli dalam hal software tidak menjadikan
mereka sadar. Mereka pun tidak fokus pada compatibility aplikasi mereka. Justru yang
dilakukan malah merancang sebuah handphone yang tidak bisa memainkan game
yang biasa dimainkan. Alhasil konsumen pun tidak mau memilih mereka. Ini sama
saja tidak memperhatikan kebutuhan konsumen yang artinya seperti membuat peti
mati sendiri. Smartphone Nokia yang mempunyai platform Symbian dianggap gagal
dan tidak diterima di pasaran karena tidak menarik perhatian konsumen yang ingin
mendapatkan smartphone yang user friendly dan compatible dengan berbagai aplikasi
yang mereka butuhkan.

Budaya inovasi gagal dikembangkan

Artinya Nokia tidak bisa merasa ada yang kurang. Mereka selalu puas dengan apa
yang sudah mereka kerjakan. Tidak melakukan inovasi artinya tidak mampu
menyelamatkan perusahaan dari ketergantungan pada usaha bidang hardware. Mereka
puas dengan keberhasilan yang sudah dimiliki dan gagal dalam merencanakan
perkembangan selanjutnya yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan di masa
yang akan datang.

Tidak mendengarkan masukan

Masukan atau saran amatlah dibutuhkan oleh sebuah perusahaan karena perusahaan
tidak bisa menilai kinerja diri sendiri secara efektif dan subjektif. Jika menilai diri
sendiri biasanya yang dinilai adalah hal yang positifnya saja sedangkan yang
negatifnya dibiarkan dan tidak ditindak lanjuti lagi. Padahal itulah yang harus
diperbaiki. Perusahaan harus terbuka dengan saran dan kritik yang membangun
dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik lagi dan
mendapatkan posisi yang baik di masa mendatang.
Penyebab kegagalan yang dialami oleh Nokia bisa menjadi pelajaran yang besar untuk
semua pebisnis masa kini. Pikiran terbuka dengan perubahan yang ada adalah hal
yang penting jika ingin terus bertahan dan berkembang dalam dunia yang dinamis ini.
Sebuah pepatah mengatakan inovasi atau mati. Memang begitulah adaya, jika tidak
melakukan inovasi maka akan tetap diam di tempat kemudian lama lama menjadi
mati.
Salah Apa Nokia?
Nokia ohh nokia, siapa yang tak mengenal brand gadget ini? Brand yang terkenal dengan
tagline connecting people ini juga terkenal dengan brand sejuta umat. Tentunya kamu
semua mengetahuinyakan? Bahkan kemungkinan besar kalian pasti pernah memakai gadget
buatan nokia? Bagaimana nasibnya sekarang ini? Kabar terbaru Microsoft telah membeli
Nokia.
Namun pada masanya Nokia pernah menjadi Raja produsen ponsel terbesar selama 14
tahun sebelum dengan variasi produk Mulai dari HP tahan banting, desain yang unik dan
tentunya keawetannya, namun akhirnya Nokia harus mengakui kenyataan pahit, kalah
bersaing melawan kubu Android dan Apple yang dengan cepat menggerus pangsa pasarnya.
Sebenarnya apa yang menyebabkan kebangkrutan Nokia? Tentu banyak hal yang
mempengaruhi hal ini, berikut sedikit ulasan tentang nokia.

Nokia Corporation
Nokia Corporation merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta
merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo,
Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya.
Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk
GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS).

Nokia dibeli Microsoft


Selasa (3/9/2013) kemarin, muncul kabar mengejutkan bahwa unit bisnis perangkat dan
layanan Nokia akan dibeli Microsoft. Total dana yang dikeluarkan bisa mencapai 7,2 miliar
dollar AS. Transaksi yang diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut
membawa dampak besar bagi bisnis ponsel Nokia, termasuk dalam kepemilikan brand
Lumia dan Asha. The Verge melaporkan bahwa dua merk dagang tersebut turut diikutkan
dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi ponsel Lumia dan Asha dari Nokia
karena kedua nama yang identik dengan produk-produk Nokia tersebut kini telah beralih
pemilik. Ponsel Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft. Ponsel-ponsel Lumia dan
Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama Nokia.
Menariknya, nama Nokia sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias
tak ikut dibeli oleh Microsoft. Nokia hanya boleh dipakai sebagai merk feature phone
selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antar kedua perusahaan. Hal itu berarti,
Nokia sebagai merek smartphone tak akan ada lagi. Kemungkinan semua smartphone
Microsoft akan mengusung nama Lumia atau Asha atau nama baru.

Akhir dari Nokia


Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat
smartphonebesutannya, yaitu "Microsoft Lumia".
Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset
legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang
mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini.
Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan
nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana
peluncuran perangkat Microsoft Lumia.
Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia
akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan
publikasi online Microsoft.
Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke
Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan
konsentrasi di area pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini
ponsel Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya
menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone". Penetapan brand baru "Microsoft Lumia"
diharapkan bakal meredam kebingungan di kalangan pengguna mengenai perusahaan
pembuat seri Lumia yang selama ini lekat dengan nama Nokia. Seperti dikutip dari Hardware
Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan
bisnis Nokia.
Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa
depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced
Technologies (lisensi dan pengembangan).
Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat
lisensi teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada
Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.

Beberapa alasan nokia mengalami kemunduran :


1. Keangkuhan sebagai penguasa
Dengan capaian sebagai penguasa dunia ponsel selama 14 tahun terakhir nokia
merasa bahwa mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, dengan market share yang
begitu besar ternyata membuat mereka tidak mempersiapkan rencana akan perkembangan
dunia gadget.
2. Kedatangan Stephen Elop
Elop adalah mantan orang Microsoft yang memimpin divisi bisnis (Microsoft Office).
Ia adalah CEO pertama Nokia yang bukan putra daerah. 21 September 2010, Elop resmi
jadi nahkoda baru. Besar harapan yang membebani pundaknya. Ekspektasi tinggi inginkan
Nokia cepat siuman setelah pingsan berkepanjangan. Tentu tak mudah pekerjaan rumah yang
ditanggungnya. Elop harus mampu mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah
tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan segerbong ponsel keroyokan berbasis
Android.
Namun, tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan perusahaan ini justru turun 40
persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen. Nilai Nokia turun
dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega
merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Tak cukup itu,
Symbian dimatikan pada tahun 2011. MeeGo juga dihentikan pengembangannya karena
dianggap tidak sejalan. Kemudian, Nokia memilih tambatan hati ke Windows Phone. Dan
akhirnya nasib Nokia berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft, dan taukah
anda ternyata Stephen Elop kembali dijadikan CEO divisi mobile oleh Microsoft.
3. Terlambat menyadari perkembangan operasi system
Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan para vendor besar ramai-
ramai mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah menyatakan tidak akan memakai
Android karena percaya diri dengan kekuatan softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssi Vanjoki,
yang ketika itu menjabat Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia.
Menurutnya, Nokia tak berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat
Android. Kami tidak punya rencana untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan
Android, tegasnya.Vendor asal Finlandia itu, lanjut Vanjoki, telah menetapkan MeeGo dan
Symbian sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan Nokia.
Tak bisa dipungkiri, ini merupakan tantangan kami di masa depan. Yaitu untuk
membawa produk dan layanan yang Anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk
menciptakan dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini,imbuh Vanjoki.
Sebenarnya operasi Symbian tidaklah jelek bahkan sebenarnya sangat menarik namun
seiring perkembangan operasi sitem ponsel yang begitu pesat para pengguna Symbian mulai
jenuh dengan os Symbian dan memutuskan mencoba beralih pada android dan ios dari apple,
karena kurangnya pengembangan yang masif untuk os symbian dari nokia.
Untuk OS Windows Phone sendiri terkesan seperti setengah hati penggarapannya dari
microsoft dari Windows Phone 7 sampai Windows Phone 8, perkembangannya seperti adem
ayem, bahwa ada anggapan microsoft memang sengaja melakukan hal tersebut untuk
memuluskan kemunduran Nokia dan proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft.
Seandainya pihak NOKIA tidak gengsi dulu menolak google dgn OS Androidnya,
mungkin NOKIA skrg tetap jadi market share global terbesar pasar hp dunia. Memang semua
telah terjadi dan Nokia kini tinggal kenangan, Namun kenangan itu tentu akan membekas
bagi kita, brand sejuta umat yang tentu memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa
digantikan.

Anda mungkin juga menyukai