Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 1 :
Nur Khofifa Ayu H.
Magfirah
Teddy Muh. Put
Karlyna
Wartiansih
Nur Hilmi
TADRIS BIOLOGI B.

1. Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang
dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-
masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan
objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun
secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian
dibukukan menjadi sebuah kamus.
2. Hakikat Bahasa
Arti kata hakikat bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Ali,1990)
memiliki pengertian intisari atau dasar. Hakikat bahasa dapat diartikan sebagai sesuatu
yang mendasar dari bahasa.
Rumusan tentang hakikat Bahasa Indonesia dikemukakan Machfudz (2000) bahwa,
"Hakikat Bahasa Indonesia adalah: Bahasa sebagai simbol, Bahasa sebagai bunyi ujaran,
bahasa bersifat arbitrer, dan Bahasa bersifat konvensional."
Berikut beberapa hakikat bahasa:

o Bahasa itu sebuah sistem bahasa bukanlah sebuah unsur yang terkumpul secara tak
beraturan tetapi diatur oleh pola-pola yang sistematis dan sistemis, yaitu tersusun dari
sistem fonologi, gramatika, dan leksikon
o Bahasa itu berupa bunyi bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
o Bahasa itu arbitrer tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan yang
dilambangkannya. Andai ada hubungan wajib antara lambang dengan yang
dilambangkannya maka di muka bumi ini tidak akan ada bermacam-macam bahasa.
o Bahasa itu bermakna. Lambang bunyi [kuda] memiliki makna sejenis binatang berkaki
empat yang bisa dikendarai. Lambang bunyi itu ada yang wujudnya kongkret dan ada
yang abstrak contohnya kata agama tidak ada acuan (referent) bendanya.
o Bahasa itu konvensional. Pengunaan suatu lambang untuk suatu konsep tertentu bersifat
konvensional, yaitu berdasarkan kesepakatan masyarakat penuturnya.
o Bahasa itu bersifat unik artinya bahasa itu mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak
bisa dimiliki oleh yang lain. Contoh kata nasi dalam bahasa Indonesia memiliki keunikan
dibandingkan dengan bahasa lainnya.
o Bahasa itu universal artinya terdapat ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa.
Contohnya setiap bahasa memiliki satuan-satuan bahasa yang bermakna, yaitu kata, frasa,
klausa, kalimat, dan wacana.
o Bahasa itu produktif artinya dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak
terbatas. Contohnya dari fonem /a/,/i/,/k/,dan /t/ bisa menghasilkan beberapa kata.
o Bahasa itu bervariasi yaitu idiolek: variasi bahasa yang sifatnya perseorangan; dialek:
variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat
atau suatu waktu; ragam: variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau
keperluan tertentu.
o Bahasa itu bersifat dinamis. Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
zaman. Contohnya pada tataran fonem.
o Bahasa sebagai alat interaksi sosial, bahasa dijadikan alat untuk bekerja sama antar
sesama manusia.
o Bahasa merupakan identitas penuturnya, bahasa merupakan penanda jati diri penuturnya.
o Bahasa itu berwujud lambang.

3. FUNGSI BAHASA
Fungsi bahasa selain sebagai sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan
informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, juga berfungsi sebagai :
1. BAHASA SEBAGAI ALAT BERPIKIR
Yaitu seperti halnya antara manusia dengan bangsa primata lainnya adalah faktor
keberadaan bahasa. Akan tetapi, kemampuan otak mereka tidak digunakan untuk berpikir
dan melahirkan ilmu pengetahuan karena ketidakadaan bahasa pada mereka. Dengan
sarana bahasa itulah manusia dapat perpikir, hal seperti ini dapat terjadi pada munusia
ketika tidak memiliki bahasa sebagai sarana berpikirnya. Contoh : seseorang tidak tau
cara berlari, apabila ia memiliki pembendaharaan kata yang ada sangkut pautnya dengan
benda dan kegitan tersebu. Untuk itu, semakin banyak kata yang kita kuasai, seamakin
mudah untuk berpikir dan banyak pula solusi yang mungkin bisa kita lahirkan dari proses
berpikir itu.
2. BAHASA SEBAGAI SARANA EKSPRESI DIRI
Semua manusia pasti mempunyai perasaan, keinginan, harapan dan sejenisnya. Semua
itu dapat diungkapkan dengan bahasa. Kita bisa menyatakan pula karakter dan jati diri
kita. Rasa optimis, senang, curiga, keluhan, kemrahan dan sebagainya. Semua dapat
diungkapkan melalui bahasa yaitu kata-kata. Contoh : asik uang belanja ku lebih.
3. BAHASA SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang
lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti
memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian
seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk
sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua
cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan
menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non
verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi
seperti tanda lalu lintas, sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
4. BAHASA SEBAGAI SARANA INTREGRASI DAN ADAPTASI SOSIAL
Bahasa berperan sebagai sarana komunikatif. Konsekuensi logis nya adalah bahasa
dapat menjadikan setiap orang merasa menjadi bagian dari kelompok masyarakaat.
Misalnya : orang-orang yang sedang berada diperantauan. Karena kita menggunakan
bahasa yang sama, mereka merasa bersaudara, mereka merasa memiliki kedekatan
emosi, walaupun sebenarnya mereka tidak saling mengenal. Dalam hal inlah bahasa
memiliki fungsi sebagai sarana persatuan. Sesorang merasa bagian dari masyarakaat
karena kesamaan bahasa.

Resume

Cara berbicara atau berkomunikasi dengan baik dan benar

Face to face. Maksudnya jika berbicara kepada seseorang harus saling bertatap muka,
tidak boleh memalingkan wajah kanan kiri, menunduk, ataupun sibuk dengan hal lain
yang ada disekitarnya.
Eye contact. Ketika berbicara kepada seseorang juga harus saling kontak mata, agar si
pembicara dengan senang hati bercerita dan merasa di dengarkan oleh si pendengar.
Tatapan mata di boleh kemana-mana tetapi fokus mendengarkan.
Satu bahasa. Maksudnya harus menggunakan bahasa yang sama dengan orang yang
akan diajak berbicara, seperti saat berbicara sama-sama menggunakan bahasa jawa.
Bukan ketika kita berbicara bahasa inggris, orang tersebut malah berbicara bahasa
Indonesia.
Bahasa yang digunakan juga harus dapat dimengerti dan sopan ketika
berbicara/berbahasa kepada seseorang. Tidak berbahasa kasar.
Jangan gunakan nada bicara yang tinggi. Nada bicara yang tinggi biasanya
mencerminkan emosi kemarahan. Lawan bicara akan merasa seperti di marahi atau
dianggap mengalami kekurangan pendengaran. Cara ini akan mengurangi respon
positif dari lawan bicara. Nada bicara yang normal akan lebih enak didengarkan dan
lebih berkenan di hati lawan bicara, terutama saat berbicara dengan atasan di tempat
kerja dan orang yang lebih tua. Komunikasi akan lebih lancar dan apa yang
disampaikan akan lebih di pahami.
Pembicaraan Mudah Dimengerti, tujuan utama berbicara adalah untuk membuat
lawan bicara mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Oleh sebab itu, sebaiknya kita
cukup toleran dengan para pendengar kita. Kita harus pandai-pandai memilih lawan
bicara, sebab hal ini berkaitan dengan bahasa yang kita pakai. Jangan karena ingin
dianggap sebagai pegawai kantor ke mana-mana kita selalu menggunakan bahasa
tingkat tinggi. Kita harus pandai menyesuaikan diri dengan kondisi dan latar belakang
lawan bicara yang kita hadapi. Jangan terjebak oleh keinginan untuk menjaga image
atau gengsi sehingga mengorbankan lawan bicara. Pakailah bahasa yang sederhana
dan mudah dimengerti. Tidak penting anggapan orang lain terhadap diri kita, yang
penting adalah orang lain mengerti terhadap apa yang sedang kita bicarakan. Biarkan
orang lain menganggap diri kita bodoh, dan seolah-olah pitar mereka, itu hak mereka.
Sering kita mendengar ada orang berbicara dengan menggunakan bahasa yang tinggi.
Padahal pendengarnya hanya para pedagang yang tidak sempat mengikuti
perkembangan jaman. Memang ia berhasil membangun kesan di tengah audiennya
bahwa ia pembicara yang pandai, Tetapi ketika ditanyakan kepada mereka apakah
mereka mengerti, mereka malah bingung.
Suara Harus Terdengar Jelas, disamping kita harus menatap lawan bicara, yang tak
kalah pentingnya adalah menata suara kita agar lawan bicara dapat menangkap
dengan jelas apa yang sedang kita bicarakan. Tidak boleh terlalu terburu-buru dan
jangan terlalu pelan. Usahakan suara yang keluar bisa terdengar jelas agar lawan
bicara dapat terdengar apa yang kita ucapkan. Karena kondisi tertentu seringkali kita
tidak dapat mengontrol suara kita, sehingga menjadi terlalu cepat. Lawan bicara
merasa perlu menegaskan kembali dengan bertanya balik. Atau karena tidak ingin
didengar orang lain, kita berusaha merendahkan intonasi suara sehingga di telinga
lawan bicara terdengar seperti desis ular. Kedua-duanya bukan cara yang efektif
dalam berbicara. Berbicara dengan pelan tapi jelas terdengar. Tidak perlu terlalu keras
tidak perlu terlalu lemah. Yang perlu kita perhatikan pula adalah tingkat emosional
kita. Bicaralah ketika emosi kita sedang tidak konsentrasi. misalnya kalau kita sedang
marah atau sedih, usahakan agar kemarahan atau kesedihan tersebut tidak terlihat oleh
lawan bicara. Percuma saja kita berbicara terburu-buru sampai nafas kita tersengal-
sengal, lawan bicara susah mengerti. Atau terlalu lembut seperti orang yang sedang
dirundung derita berkepanjangan, sehingga hanya terdengar seperti rintihan yang
menyayat hati. Oleh karena itu hindarilah berbicara terburu-buru atau terlalu pelan.
Sebab dalam kondisi berbicara seperti itu, sulit untuk meninta respon yang obyektif
dari lawan bicara. Di samping tidak efektif, pembicaraan yang kurang terdengar jelas
di telinga lawan bicara kadang-kadang menimbulkan kejengkelan bagi lawan bicara.
Maunya ingin cepat-cepat selesai tetapi malah menimbulkan persoalan baru yang
tidak selesai-selesai. Tentunya ini akan merugikan diri kita sendiri.
Gunakanlah Tata Bahasa yang Baik dan Benar, Bahasa dapat menunjukan kualitas
kepribadian dan latar belakang seseorang. Bahasa pegawai kantor, jelas berbeda
dengan orang berjualan di pasar. Salah satu unsur pembedanya terdapat dalam
pemakaian tata bahasa yang digunakan. Bahasa pegawai kantor jelas lebih punya etika
dari pada orang pasar. Bahasa anak gaul berbeda dengan bahasa ningrat keraton.
Sebelum berbicara sebaiknya kata-kata diatur terlebih dahulu. Jangan sampai di
tengah kalimat tiba-tiba putus karena kita tidak tahu apa yang akan kita bicarakan.
Dan tentunya tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar, apalagi yang
meninggung hati lawan bicara. Kita harus mengetahui mana subyek, mana predikat,
obyek dan keterangan dalam sebuah kalimat. Kita harus tahu pula bagaimana
menempatkan perangkat kalimat pada tempat yang benar. jangan sampai kita bingung
dengan kalimat yang kita ucapkan sendiri. Umpamanya dengan membolak-balik
kedudukan subyek, predikat dan obyek sehingga menjadi kalimat yang tidak
beraturan.
Dan salah satu fungsi utama dari bahasa yaitu digunakan sebagai alat komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai