Anda di halaman 1dari 3

Nama: Happy Yulianti

Kelas: XI MIPA 3

No. Urut: 09

3.

Ini kisah anak seorang sahabat Nabi. Muhammad Khalid Tsabit dalam karyanya Qishoshul Aulia
menceritakan kisah tentang kejujuran Ruba’ bin Harasy. Ia adalah seorang tabiin dari Kufah, Irak. Ruba’
bin Harsy adalah murid dari sejumlah sahabat terkemuka Nabi saw. Ruba’ bin Harsy dikenal sebagai
orang yang terkenal kejujurannya. Seumur hidupnya ia tidak pernah berbohong.

Ia memiliki dua orang putra yang tengah diburu oleh al-Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi, panglima yang dikenal
amat keji, haus darah dan gemar berperang.

Hari itu al-Hajjaj tengah berkumpul bersama pasukannya dan menyinggung perihal kedua putra Ruba’
bin Harsy yang ia cari.

Dari seorang intelijen, al-Hajjaj mendapatkan informasi bahwa ayah kedua anak itu adalah orang yang
diyakini masyarakat tak pernah berbohong seumur hidupnya. Lalu al-Hajjaj mengutus pasukannya untuk
memanggilnya. “Pasti ia akan berbohong demi menyelamatkan kedua putranya,” gumam al-Hajjaj.

Pasukan pun kembali dengan membawa seorang kakek tua yang bungkuk dan al-Hajjaj segera
menanyainya, “Mana kedua putramu?”

Ruba’ bin Harsy spontan menjawab, “Keduanya di rumah.”

Seluruh pasukan yang hadir termasuk al-Hajjaj serentak menggelengkan kepala seraya tak percaya atas
ucapan seorang kakek tua ini.

Atas kejujuran Ruba’ bin Harsy al-Hajjaj hatinya luluh dan berkata seperti ini, “Aku memaafkan kedua
putramu atas kejujuranmu”.

Muhammad Khalid Tsabit mengutip kisah ini dari kitab Hilyat al-Auliya karya Abu Nu’aim. Wallahualam.

Kesimpulan:

Kita akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT karena kejujuran kita. Kejujuran merupakan
kebaikan dan Allah SWT selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Sehingga sudah pasti Allah SWT
akan senantiasa menjaga dan menolong orang-orang yang jujur (baik).

Anda mungkin juga menyukai