Oleh:
HAPPY YULIANTI
NIM. N011221047
Kelas : A
Dosen Pengampu:
FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
RINGKASAN MATERI
1. Laut Jawa,
2. Selat Sunda,
3. Selat Karimata,
4. Selat Gaspar,
5. Selat Bangka, dan
6. Selat Malaka.
Memiliki kedalaman yang dangkal dengan dasar paparan Sunda.
Diapit Benua Asia dan Australia, berada di antara Samudera Hindia dan
Pasifik
Posisi strategis dalam hubungan internasional karena terbuka dari segala
penjuru menguntungkan dalam membangun interaksi pergaulan dunia dan
kerjasama berbagai bidang kehidupan.
B. Iklim dan Pola musim
Beriklim khatulistiwa sedang. Pola musim secara umum musim barat
penghujan, badai, dan ombak, musim timur kemarau yang teduh, dan musim
pancaroba angin besar dan arus kuat tidak menentu arah yang masanya
singkat di antara kedua musim utama tersebut. Pada banyak wilayah barat
dan timur Indonesia dicirikan pula dengan pola-pola musim lokal yang
bervariasi.
C. Kondisi Potensi Sumber daya Hayati dan Nonhayati (dengan tayangan Peta
BMI) Terdapat tiga ekosistem pesisir utama terbesar di dunia hutan mangrof
(mangrove ecosystem), terumbu karang coral reef ecosystem dan padang
lamun sea grass beds ecosystem yang sangat luas dan beragam. Sumber
daya ikan terdapat kurang lebih 7000 jenis terkandung dalam perairan pesisir
dan laut dalam Indonesia. Rupanya belum termasuk sepsis-spesis lain yang
juga tergolong sumberdaya perikanan, antara lain kerang, udang lobster,
kepiting, cumi-cumi, dsb. Stok SDL perikanan Indonesia yang melimpah
dapat dieksploitasi hingga 6,7 juta ton per tahun tanpa membahayakan
kondisi keberlangsungan sumber dayanya.
BAHAN BACAAN
Hakiki, N., & Utomo, T. C., 2019. Doktrin Poros Maritim Dunia Era Jokowi dan
Keamanan di Bidang Maritim Studi Kasus: Perdagangan Narkotika
Jalur Laut Tahun 2014-2018. Journal of International Relations. 5(4):
609-617.
Purba, A. O., Mamahit, D. A., & Suwarno, P., 2021. Analisis Implementasi
Undang-Undang Nomor 5 Tabun 1990 dalam Pengawasan Sumber
Daya Maritim dari Perspektif Keamanan Maritim (Studi Kasus:
Penyelundupan Penyu di Bali). Keamanan Maritim. 1(2): 202-223.