Anda di halaman 1dari 5

Benua Maritim Indonesia (BMI)

A. Definisi dan Pengertian Umum BMI


“Wilayah perairan dengan hamparan pulau-pulau di dalamnya sebagai satu
kesatuan alamiah antara darat, laut dan udara di atasnya tertata unik dengan sudut
pandang iklim dan cuaca, keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota serta
tatanan sosial budayanya”. Dari segi pandangan/perspektif pembangunan nasional,
sosial-budaya merupakan komponen dominan karena mengandung makna masyarakat
manusia dengan kebudayaannya (SDM) sebagai subjek pembangunan dari segala
bidang kehidupan kemaritiman. Sebaliknya, segala komponen alam laut, darat, udara,
dan segenap sumberdaya hayati (biotic) dan non-hayati (abiotic) dikandungnya
merupakan potensi alam (pasif) karunia Tuhan untuk pembangunan Benua Maritim
Indonesia (BMI) ke depan.

Dalam era globalisasi, perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan


dan
potensi wilayah laut semakin berkembang. Kecenderungan ini di pengaruhi oleh
perkembangan pembangunan yang mengakibatkan semakin terbatasnya potensi
sumber daya nasional di darat. Pengaruh lainnya adalah perkembangan teknologi
maritim sendiri sangat pesat sehingga memberikan kemudahan dalam pemanfaatan
dan pengelolahan sumberdaya laut.

Perairan laut Indonesia yang berada di antara dan sekitar kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan wilayah nasional Indonesia. Laut nusantara merupakan
suatu asset nasional yang berperan sebagai sumber keakayaan alam, sumber energy,
sumber bahan makanan, media lintas laut antar pulau, kawasan perdagangan dan
wilayah pertahanan kemanan. Oleh karena itu wilayah laut nasional mempunyai
fungsi sebagai wahana untuk menjamin integritas wilayah sarana perhubungan dan
pelayaran, salah satu sumber kekayaan alam hayati dan nonhayati yang memiliki nilai
ekonomi tinggi dan kawasan pertahanan keamaman. Dengan demikian, laut nusantara
pada hakekatnya merupakan ruang lingkup dan wahana perjuangan bangsa Indonesia
dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
Wujud wilayah kedaulatan dan yuridiksi Indonesia membentang luas di
cakrawala kahtulisitiwa yang merupakan Negar kepulauan terbesar di dunia terdiri
dari zona pantai, landas benua, lereng benua, cekungan samudra di bawahnya dan
udara di atsnya. Berdasarkan bangun wilayah laut yang sangat luas, adanya kesatuan
alamiah antara bumi, laut dan udara diatasnya serta kedudukan global sebagai tepi
benua, maka wilayah nsional Indonesia mempunyai cirri-ciri benua, oleh karena itu
sangat tepat disebut Benua Maritim Indonesia (BMI).

BMI adalah bagian dari system planet bumi yang merupakan satu kesartuan
alamiah antara darat, laut dan udara di atsnya, tertata secara unik, menampilkan cirri-
ciri benua dengan karakteristik yang khas dari sudut pandang iklim dan cuaca,
keadaan airnya, tatanan kerak bumi, keragaman biota, serta tatanan social budayanya
yang menjadi wilayah yuridiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
secara langsung maupun tidak langsung akan menggugah emosi, perilaku dan sikap
mental dalam menentukan orientasi dan pemanfaatan unsure-unsur maritime di semua
aspek kehidupan.

Konsep Negara Kepulauan (Nusantara) memberikan kita anugerah yang luar


biasa. Letak geografis kita strategis, di antara dua benua dan dua samudra dimana
paling tidak 70% angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan Asia
Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan kita. Wilayah laut
yang demikian luas dengan 17.500-an pulau-pulau yang mayoritas kecil memberikan
akses pada sumber daya alam seperti ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi
yang bernilai ekonomi tinggi, wilayah wisata bahari, sumber energi terbarukan
maupun minyak dan gas bumi, mineral langka dan juga media perhubungan antar
pulau yang sangat ekonomis.

B. Karakteristik Benua Maritim Indonesia


BMI adalah suatu massa bumi yang keseluruhannya terdiri dari 17.508 pulau
beserta segenap air laut disekitarnya sampai sejauh 200 mil dari garis pangkalnya.
Zona
pesisir, landasan benua, lereng benua, cekungan samudera di bawahnya dan udara di
atasnya.
BMI terbentang dari 92° BT sampai dengan 141° BT dan dari 7,20°LU sampai
dengan 14° LS merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari:
1. 5.707 pulau yang telah bernama dan 11.801 pulau yang belum bernama.
2. Luas perairan 3,1 juta km2, dan luas perairan ZEE 2,7 juta km2
3. Panjang seluruh garis pantai 80.791 km, panjang garis dasar 14.698 km (7.945
mil).
BMI mempunyai kempleksitas dalam karakteristik cuaca dan iklim, keadaan
perairan laut, serta tatanan kerak bumi yang menyebabkan perbedaan potensi
sumberdaya alam hayati dan nonhayati dengan massa (benua) lainnya.

Bagian dalam kawasan barat BMI tersusun oleh pulau-pulau utama Sumatera,
Jawa dan Kalimantan yang merupakan sistem Paparan Sunda dengan kedalaman dasar
laut sampai sekitar 200 m. kearah Timur tertletak di Selat Makassar, Laut Bali, Laut
Flores yang merupakan zona transisi antara sistem Paparan Sunda dengan system
Laut Banda. Di ujung bagian Timur BMI ditempati oleh sistem laut Banda yang
merupakan laut dalam dengan kedalaman dasar laut antara 1000-6000 m yang
dikelilingi oleh pulau Sulawesi bagian barat gugusasn kepulauan Sula dan Seram di
Utara, rangkaian gunung api di selatan dan timur. Di bagian Selatan ditandai dengan
kepulauaan gunung api aktif NTB-NTT yang relative kecil.

Bagian luar BMI sebagian besar membentuk tepi benua konvergen aktif terdiri
dari Samudera Hindia (selatan-barat) dan Samudera Pasifik (timur-laut). Laut
Sulawesi (utara) Laut Cina Selatan (barat-laut). Bagian tenggara umumnya terususun
oleh sistem Paparan Sahul dan massa daratan Papua yang menghubungkan tepi Benua
Australia.

Berdasarkan tatanan geologi dan teknologinya sistem BMI dapat dibedakan menjadi
dua kawasan yaitu:
1. Kawasan barat BMI
Memanjang dari pantai barat Sumatera sampai pantai timur Kalimantan Timur, berciri
sistem Samudera Hindia (bagian luar BMI), memanjang dari bagian barat Sumatera
sampai ke selatan Sumba, serta sistem laut Jawa yang merupakan sistem perairan
Sunda (lempeng Banua Eurasia) pada sebagian besar perairan Indonesia pada bagian
dalam BMI.
2. Kawasan timur BMI
Memanjang dari bagian timur kawasan Timur BMI sampai pada batas paling timur
dari wilayah yuridiksi Indonesia. Pada bagian luarnya ditempati oleh 5 tepi Benua
Australia (Laut Timor dan Laut Arafura) di bagian Selatan. Laut Karolina dan
Samudera Pasifik dibagian Timur dan laut Sulawesi di bagian Utara, sedangkan
bagian dalam ditempati oleh laut Flores di bagian Barat, Laut Banda di bagian Timur
dan Laut Maluku di bagian paling Utara.

C. Potensi Benua Maritim Indonesia


Benua Maritim Indonesia (BMI) adalah wilayah perairan dengan hamparan
pulau – pulau didalamnya, sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut dan udara
di atasnya tertata unik dengan sudut pandang iklim dan cuaca keadaan airnya, tatanan
kerak bumi, keragaman biota serta tatanan sosial budaya. Dalam era globalisasi,
perhatian bangsa Indonesia terhadap fungsi, peranan dan potensi wilayah laut semakin
berkembang. Kecenderungan ini di pengaruhi oleh perkembangan pembangunan yang
mengakibatkan semakin terbatasnya potensi sumber daya nasional di darat. Pengaruh
lainnya adalah perkembangan teknologi maritim sendiri sangat pesat sehingga
memberikan kemudahan dalam pemanfaatan dan pengelolahan sumberdaya laut.
Perairan laut Indonesia yang berada di antara dan sekitar kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan wilayah nasional Indonesia. Laut nusantara merupakan
suatu asset nasional yang berperan sebagai sumber keakayaan alam, sumber energy,
sumber bahan makanan, media lintas laut antar pulau, kawasan perdagangan dan
wilayah pertahanan kemanan.

Oleh karena itu wilayah laut nasional mempunyai fungsi sebagai wahana
untuk menjamin integritas wilayah sarana perhubungan dan pelayaran, salah satu
sumber kekayaan alam hayati dan nonhayati yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan
kawasan pertahanan keamaman. Dengan demikian, laut nusantara pada hakekatnya
merupakan ruang lingkup dan wahana perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai
tujuan dan cita-cita nsional.

DAFTAR PUSTAKA
pakdosen. 2021. “Budaya Maritim” , https://pakdosen.co.id/budaya-maritim/ , diakses
pada 24 Agustus 2021 pukul 23.30
Tim Pengajar WSBM Universitas Hasanuddin. 2021. “Bahan Bacaan Pert.2 VISI
KEMARITIMAN DAN KONSEPSI PEMBANGUNAN MARITIM INDONESIA”

Anda mungkin juga menyukai