Oleh :
Nama : Tarkinih
NIM : B1J013019
Rombongan : VI
Kelompok :3
Asisten : Mohamad Taufik
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk menganalisis senyawa yang dapat
melewati filter sebagai gambaran fungsi filtrasi ginjal mamalia.
II. MATERI DAN CARA KERJA
2.1 Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larutan biuret,
larutan benedict, larutan lugol’s iodine, larutan protein 1%, larutan glukosa 1%,
larutan amilum 1%, akuades dan kertas filter AF/G (ukuran pori 1,2 µm).
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pipet ukur, pemanas
air, pipet tetes, tabung rekasi, rak tabung reaksi, corong gelas, dan beaker glass.
Cara kerja yang digunakan dalam praktikum analisis filtrasi ginjal adalah:
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Tuangkan masing-masing 1 ml larutan reagen (larutan biuret, larutan
benedict) dan 1 tetes larutan lugol’s pada tabung reaksi
3. Setiap tabung reaksi diberi label sesuai dengan isi larutan uji.
4. Kertas filter disiapkan dan ditempatkan di atas corong gelas pada mulut
tabung reaksi.
5. Tambahkan 2 ml larutan protein ke tabung berisi larutan biuret.
6. Tambahkan 2 ml larutan glukosa ke tabung berisi larutan benedict, kemudian
panaskan tabung reaksi selama 5 menit lalu di kocok.
7. Tambahkan 2 ml larutan amilum ke tabung reaksi kemudian ditetesi larutan
lugol’s sebanyak 1 tetes.
8. Tuangkan 2 ml akuades ke tabung berisi larutan biuret.
9. Keempat larutan uji yang dituangkan dalam tabung reaksi difilter
menggunakan corong yang telah dilengkapi dengan kertas filter.
10. Warna yang di hasilkan diamati dan dicatat perubahan warnanya.
11. Bandingkan hasil keempat tabung reaksi berisi filtrat larutan protein, glukosa,
amilum dan akuades dengan keempat tabung reaksi kontrol yang berisi
masing-masing larutan kontrol dan catat hasil perubahannya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Keterangan :
- : Tidak ada perubahan warna
+ : Intensitas warna lemah
++ : Intensitas warna sedang
+++ : Intensitas warna kuat
1. Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah diamati kertas filter FG/C
(ukuran pori 1,2 µm) cukup efektif menyaring keempat larutan, dan cukup
menggambarkan mekanisme kerja ginjal.
2. Larutan yang telah mengalami filtrasi cenderung menghasilkan warna
yang lebih cerah di bandingkan dengan larutan kontrol.
3. Senyawa-senyawa yang dapat melewati filter yaitu protein dan amilum.
DAFTAR REFERENSI
Adiyanti dan Tonny, 2012. Acute Kidney Injury (AKI) Biomarker. The
Indonesian Journal of Internal Medicine, 44 (3).
Baron. 1995. Klien gangguan ginjal. Jakarta: ECG.
Goenarso, D. 2005. Fisiologi Hewan. Jakarta: Universitas terbuka.
Wahyono, J., A.R. Hakim, and A.E. Nugroho. 2007. Profil farmakokinetika
sulfasetamid pada tikus gagal ginjal karena diinduksi uranil nitrat. Majalah
Farmasi Indonesia, 18, pp.117 – 123.