Nim : 10117001
Kelompok : C/tk.3
I. Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa mampu menetapkan dan menghitung parameter farmakokinetika
obat setelah pemberian dosis tunggal berdasarkan data kadar obat dalam urin lawan waktu
II. Pendahuluan
Seperti yang kita ketahui bahwa farmakokinetik itu adalah bagaimana respon dari
tubuh kita terhadap obat yang masuk ke dalam tubuh kita. Untuk itu dalam percobaan ini kita
ingin melihat bagaimana farmakokinetik dari obat yang kita gunakan dan parameter –
parameter apa saja yang dapat mempengaruhi efek farmakokinetik dari suatu obat di dalam
tubuh serta bagaimana mekanisme obat tersebut hingga nantinya dapat memberikan efek.
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal
yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urinasi. Eksresi urin diperlukan
untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin disaring dIdalam ginjal, dibawa melalui ureter
1. Protokol Percobaan
3. Tahapan Percobaan
Gunakan larutan baku dengan kadar 50, 100, dan 150 ppm
- V1 . C1 = V2 . C2
50 ml . 20 ppm = V2 . 1000 ppm
50 ml . 20 ppm = V2
1000 ppm
1 ml = V2
- V1 . C1 = V2 . C2
50 ml . 50 ppm = V2 . 1000 ppm
50 ml . 50 ppm = V2
1000 ppm
2,5 ml = V2
- V1 . C1 = V2 . C2
50 ml . 100 ppm = V2 . 1000 ppm
50 ml . 100 ppm = V2
1000 ppm
5 ml = V2
- V1 . C1 = V2 . C2
50 ml . 150 ppm = V2 . 1000 ppm
50 ml . 150 ppm = V2
1000 ppm
7,5 ml = V2
- V1 . C1 = V2 . C2
50 ml . 200 ppm = V2 . 1000 ppm
50 ml . 200 ppm = V2
1000 ppm
10 ml = V2
Ln (Du
Du Kum∞-
No. Menit Absorbansi Du Du Kum Kum∞-Du
Du kum
kum)
1 30 0,692 514,637 514,637 2.423,469 7,792
2 60 0,433 168,426 683,063 2.255,043 7,720
3 90 0,403 128,325 811,388 2.126,718 7,662
4 120 0,565 344,873 1.156,261 1.781,845 7,485
5 150 0,583 368,934 1.525,195 1.412,911 7,253
6 180 0,646 453,147 1.978,342 959,764 6,866
7 210 0,658 469,188 2.447,530 490,576 6,195
8 240 0,674 490,576 2.938,106 0 ∞
Perhiungan Du
Dari persamaan y = 0,307 + 7,481×10-4x
Cari nilai (Du ∞- Du)’ dengan memasukkan nilai waktu sebagai x pada persamaan
eliminasi (3 titik teratas)
y = a + bx
a = 8,268
b = - 8,223 x 10-3
r = - 0,924
Persamaan linearnya
y = a + bx
Cari nilai persamaan absorbsi dengan regresi waktu sebagai nilai x dan ln((Du
∞- Du) - (Du ∞- Du)’) sebagai nilai y
y = a + bx
a = 6,447
b = - 0,013
r = - 0,515
Persamaan linearnya
y = a + bx
y = 6,447 - 0,013x
0,693
t½ = (k eliminasi = 8,223 x 10-3)
k eliminasi
0,693
= = 84,27 menit
8,223 x 10−3
ln Du∞ = 6,447
Du∞ = Ke x D0/K
630,807 = Ke x 7.692,307
Ke = 0,082 menit
Knr = K-Ke
= 0,013 – 0,082
= - 0,069 menit
0,693
t½ =
k absorbsi
0,693
t½ = = 53,30 menit
0,013
Perhitungan Recovery
t (waktu) Absorbansi
50 0,513
100 0,566
150 0,567
275,364 = x
346,210 = x
347,547 = x
275,364
= x 100%
50
= 550,728 %
kadar yang diperoleh
% recovery 100 = x 100%
kadar sebenarnya
346,210
= x 100%
100
= 346,21 %
347,547
= x 100%
150
= 231,698 %
VII. PEMBAHASAN
Klirens obat merupakan istilah farmkokinetika untuk menggambarkan eliminasi obat dari
tubuh tanpa mengidentifikasi mekanisme prosesnya. Kliren obat (klirens tubuh, klirens tubuh
total atau ClT) menganggap seluruh tubuh sebagai system pengeliminasi obat tunggal dimana
beberapa proses eliminasi yang tidak di identifikasi terjadi. Ketika obat masuk di dalam
tubuh, ketika obat terabsorpsi maka ketika itu juga obat mengalami eliminasi. Adapun untuk
ekskresi banyak dapat keluar diantaranya melalui kulit berupa keringat, paru-paru berupa
CO2, serta ginjal berupa urin.
Pada percobaan ini, kita melihat obat diekskresi melalui urin. Dimanaurin dikumpulkan
pada jarak waktu tertentu dan konsentrasi obat dianalisis.Kemudian laju ekskresi urin rata-
rata dihitung untuk tiap waktupengumpulan. Pada percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan probandus yang diambil urin awal/banko (t=0), setelah itu diberikan obat
asetosal.
Dalam parameter farmakokinetik urin untuk obat yang diberikan secara oral akan
ditentukan nilai K, t½ dan klirens. Dimana K adalah tetapan laju eliminasi yang merupakan
kecepatan eliminasi obat setelah masuk ke dalam system sirkulasi, t ½ adalah waktu paruh
yaitu waktu yang diperlukan agar jumlah obat dalam tubuh melarut setengah dari dosis dan
klirens (Cl).
Parameter farmakokinetik yang diperoleh pada obat yang diberikan secara oral adalah
untuk tetapan laju eliminasi (K) diperoleh 0,013 menit yang merupakan nilai yang
menunjukkan laju penurunan kadar obat setelah proses kinetik mencapai keseimbangan,
dimana eliminasi obat akan meningkat kecepatannya dengan meningkatnya konsentrasi obat,
dengan kata lain makin tinggi kadar obat dalam darah makin banyak obat yang
dieliminasikan. Selanjutnya waktu paruh (t½) = 53,30 menit yaitu waktu yang diperlukan
agar kadar obat dalam sirkulasi sistemik berkurang menjadi setengahnya, dimana efek obat
akan lebih panjang bila mempunyai waktu paruh yang pendek.
VIII. Kesimpulan
Eliminasi yang terjadi pada obat itu ada di metabolism dan di ekskresi. Dimana jika
obat dimetabolisme dan masih bisa digunakan maka dia akan di metabolism kembali,
sedangkan kalau obat yang tidak dapat lagi dimetabolisme (dipakai lagi) maka akan di
eliminasi dari dalam tubuh atau ekskresi. Organ terpenting untuk ekskresi adalah ginjal Obat
diekskresi melalui ginjal dalam bentuk utuh maupun bentuk metabolinya_ Ekskresi dalam
bentuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara elimlnasi obat melalui ginjal. Ekskresi melalui
ginjal melibatkan 3 proses yaitu filtrasi glomerulus, sekresi aktif ditubulus proksimal, dan
rebasorpsi pasif disepanjang tubulus.
Berdasarkan hasil perhitungan dari data obat asetosal yang diberikan secara oral, diperoleh
parameter farmakokinetik urin sebagai berikut :
Gunawan, Sulitia Gan.2007.Farmakologi dan Terapi ed.5.Jakarta :Badan PenerbitFKUI