Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Tinjauan Umum Hormon

2.2 Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia (Growth Hormone, GH) dihasilkan di

hipofisis anterior dan merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada

manusia. Insulin dan hormon tiroid juga memiliki efek meningkatkan pertumbuhan

dan penting agar peradangan dapat berjalah optimal. Di masa remaja, androgen dan

estrogen, mempercepat pertumbuhan dan merangsang "lonjakan pertumbuhan"

(growth spurt).

a. Struktur Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan manusia (GH, juga disebut somatotropin) adalah

anggota dari kumpulan hormon yang selain GH, terdiri dari prolaktin (PRL) dan

somatomamotropin korionik manusia (hCS laktogen plasenta manusia). Walaupun

masing-masing memiliki potensi pertumbuhan dan aktivitas laktogenik, hanya GH

yang memiliki pengaruh pertumbuhan.

Hormon pertumbuhan adalah suatu polipeptida dengan 191 asam amino (berat

molekul sekitar 22.000) yang memiliki dua jembatan disulfida (Gambar 1). Baik GH

dan hCS dikode sebagai suatu prahormon di kromosom 17, sedangkan prolaktin

dikode di kromosom 6. Pertumbuhan Pra-homon memiliki berat mol 28.000 dan

meskipun dikeluarkan tidak memiliki aktivitas biologis.


b. Pengaturan Pengeluaran Hormon Pertumbuhan

Pembentukan dan pengeluaran GH diatur oleh GHRH dan somatostatin.

Growth hormone-releasing hormone (GHRH) adalah peptida dengan 44 asam amino

dan aktivitas biologisnya terletak pada 27 residu pertama di terminal-N (lihat Gbr.

GHRH, di-hipotalamus dan bekerja pada hipofisis anterior untuk mendorong

pengeluaran GH. Somatostatin (growth hormone release-inhibiting hormone,

GHRIH) adalah suatu tetradekapeptida yang menghambat pembentukan dan aliran

GH. Hormon ini juga menekan pembentukan dan pengeluaran thyroid-stimulating

hormone (TSH), gastrin, sekretin, polipeptida vasoaktif usus (VIP), serta insulin dan

glukagon. Somatostatin dihasilkan oleh jumlah sel di dalam tubuh.

Sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan biasanya terjadi akibat

produksi berlebihan GH oleh suatu tumor jinak di kelenjar hipofisis anterior. Apabila

hipersekresi tersebut pertama kali terjadi sebelum pusat-pusat pertumbuhan (epifisis)

yang terletak dekat dengan ujung tulang panjang menutup, maka terjadi gigantisme.

Pengidap gigantisme dapat mencapai tinggi 8 kaki atau lebih. Apabila hipersekresi

terjadi setelah pusat pertumbuhan tersebut menutup, maka timbul akromegali.

Karakteristik akromegali adalah penebalan kulit, gambaran wajah yang kasar,

organomegali, dan peningkatan umum massa otot dan tulang. Diabetes mellitus juga

dapat disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Apabila tumor hipofisis tumbuh

ke atas dan mendesak saraf optikus, maka dapat terjadi penurunan penglihatan.

Apabila terus terjadi ekspansi tumor, maka timbul disfungsi saraf otak lain, nyeri

kepala hebat, dan gejala peningkatan tekanan intrakranium.

c. Efek Hormon Pertumbuhan


GH mempengaruhi serapan dan proses pembakaran dalam jaringan adipose,

otot dan hati dan secara tidak langsung mempengaruhi energy metabolism melalui sel

islet pancreas. Jadi GH meningkatkan ketersediaan asam lemak, yang akan dioksidasi

menghasilkan energi. Efek lain dari GH adalah sebagai cadangan glukosa dan protein.

GH secara tidak langsung menurunkan pembakaran glukosa dan asam amino.

d. Efek Hormon Pertumbuhan pada Jaringan Adiposa

GH meningkatkan sensitivitas dari kerja adipose menjadi lipolitik dalam

katekolamin dan menurunkan kerja sensitivitasnya menjadi lipogenik dari

insulin

2.3 Metabolisme Hormon Pertumbuhan


Bukti yang ada mengisyaratkan bahwa IGF menimbulkan efeknya melalui

mekanisme endokrin atau parakrin/autokrin. IGF-I tampapknya merangsang

pembelahan dan pertumbuhan sel dengan mengikat reseptor IGF-I spesifik di

membran plasma sel sasaran, dan tidak berikatan dengan reseptor GH (Gambar 2).

Seperti insulin, bagian reseptor membran plasma untuk IGF-I (tetapi bukan IGF-II)

yang terletak di dalam sel memiliki aktivitas tirosin kinase intrinsik. Kenyataan

bahwa reseptor untuk insulin dan sejumlah faktor pertumbuhan lain memiliki

aktivitas tirosin kinase intrinsik yang mengisyaratkan bahwa fosforilasi tirosin

mencetuskan proses replika dan pertumbuhan. Kemudian terjadi pengaktifan

beberapa bagian, yang mencakup beberapa produk proto-onkogen.

Sebagian besar sel di dalam tubuh memiliki mRNA untuk IGF, tetapi

konsentrasi mRNA paling tinggi dijumpai di hati, diikuti oleh ginjal dan jantung.

Pembentukan IGF-I sebagian besar oleh GH, sementara pembentukan IGF-II oleh

hati tidak bergantung pada kadar GH dalam darah

Anda mungkin juga menyukai