Sekresi GH oleh sel-sel somatotrof hipofisis anterior dikendalikan oleh 2
faktor dari hipotalamus, yaitu : 1. GHRH, yang merangsang sekresi GH, 2. Somatostatin yang menghambat sekresi GH. GH merangsang produksi IGF-1 (= somatomedin C = SM-C) di hati (terutama) dan jaringan lain. IGF merupakan mediator utama bagi efek GH dalam merangsang pertumbuhan. Kelebihan GH pada masa kanak- kanak, dimana lempeng epifisis (epiphyseal plate) pada ujung-ujung tulang panjang masih belum tertutup, akan berakibat timbulnya tubuh raksasa (gigantisme). Apabila kelebihan GH terjadi setelah dewasa, dimana lempeng epifisisnya sudah menutup maka yang terjadi adalah akromegali. Lebih dari 95% kasus akromegali disebabkan oleh adenoma hipofisis yang menghasilkan GH secara berlebihan. Tumor pada umumnya dijumpai di sayap lateral sella tursica. Sebagian besar kasus Tumor Hipofisis muncul dari suatu perubahan genetik pada sebuah sel hipofisis yang mengakibatkan peningkatan pembelahan sel dan formasi tumor (yang diperoleh selama kehidupan). Mutasi terdapat dalam gen yang mengatur penyebaran sinyal kimiawi dalam sel hipofisis dan secara permanen mengaktifkan sinyal yang memerintahkan sel untuk membagi dan menyekresi GH. Pada saat diagnosis ditegakkan, 75% pasien akromegali menunjukkan adanya makroadenoma (diameter tumor > 1 cm) dan sebagiannya telah meluas ke daerah paraselar dan supraselar. Amat jarang akromegali disebabkan oleh GH/GHRH ektopik yang diproduksi oleh tumor-tumor ganas. Peningkatan kadar GH dalam darah pada penderita akromegali semata-mata akibat produksi GH yang berlebihan, bukan akibat gangguan distribusi atau klirens GH. Efek patologis dari kelebihan GH dibagi kedalam dua kelompok, yaitu: 1. Pengaruh penekanan tumor disekitar jaringan yang menimbulkan sakit kepala dan gangguan penglihatan. Bisa juga terjadi kerusakan pada kelenjar hipofisis itu sendiri, mengganggu produksi hormon sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengakibatkan impotensi (akibat tumor yang menggeser sel penyekresi gonadotropin), gairah seksual menurun, dan perubahan siklus menstruasi. 2. Disebabkan oleh jumlah GH dan IGF-1 yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan penebalan jaringan lunak seperti kulit, lidah (yang dapat menimbulkan masalah pernapasan dan sleep apnea), dan otot- otot (yang dapat menekan saraf sehingga timbul kesemutan, pain syndrome seperti carpal tunnel syndrome). Pembesaran organ-organ, perubahan tubuh memproses glukosa dan lemak, ciri-ciri pada bagian wajah struktur tulang membesar, adanya penebalan dan terlihat kasar (terutama pada hidung), peningkatan tonjolan dagu dan dahi, pembengkakan ekstremitas, penebalan bibir serta gigi-geligi yang mulai berjarak juga adalah sebab dari peningkatan GH dan IGF-1 dalam darah.
Sumber: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Guyton & Hall