Anda di halaman 1dari 23

ASKEP AGREGAT KESEHATAN LANSIA

Disusun Oleh:

1. ALVI HIDAYATI (170100906)

2. AULIA FEBRI MENTARI (170100912)

3. EKA ISTIQOMAH (170100916)

4. HAFIDZ AL-LUTHFI (170100923)

5. ILHAM RESTU M (170100924)

6. INDAH AYUNING TYAS (170100926)

7. ISNAINI PUTRI CAHYANI (170100928)

8. JULIA MERANTI (170100930)

9. NADZIYATUN KOERIYAH (170100940)

10. SAMSUL NUR LARIDA (170100950)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ALMA ATA

YOGYAKARTA

2020

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunitas yaitu sekelompok induvidu yang tinggal pada suatu wilayah
tertentu, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan. (Mubarak &
Chayatin,2009).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari dari praktik
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk
meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. Sasaran keluarga yaitu
keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok
khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015).
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,
& Supriyono, 2017).
keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan ketrampilan dan
pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik
yang dilakukan secara umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu. (Effendi &
Makhfudli, 2010).
Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Lanjut
usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, namun terdapat
beberapa batasan-batasan umur yang mencakup batasan umur orang yang masuk di
dalam kategori lansia diantaranya adalah 60 tahun dan 60-74 tahun baik pria
maupun wanita. Proses tua tersebut terjadi secara alami. Setiap orang akan
mengalami proses menjadi tua dan pada masa tersebut terjadi kemunduran pada
fungsi fisik, mental, dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011).
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang
ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan ginjal
serta peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupa otot-otot tubuh.
Penurunan fungsi organ tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan
kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk
mempertahankan fungsi secara normal menghilang (Fatimah,2010).
Penyebab kematian utama pada lansia berusia diatas 65 tahun adalah
penyakit jantung, kanker, dan penyakit serebrovakuler. Penyebab lainnya adalah
penyakit paru paru, kecelakaan/jatuh, diabetes, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
Semua penyebab kematian tersebut bisa dicegah sehingga dapat menunda
kecacatan atau kematian.
Peran perawat dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit mengandung
fokus pada pemeliharaan dan promosi fungsi (Notoatmodjo, 2014).
Sering pertambahan populasi dan peningkatan harapan hidup lansia, maka
penekanan pada promosi kesehatan dan pencegahan penyakit juga semakin besar.
Beberapa program nasional menyelenggarakan praktik pencegahan pada populasi
lansia, salah satunya adalah Healthy People yang memiliki 2 tujuan yaitu
peningkatan kualitas dan usia kehidupan sehat serta eliminasi kesengajaan
kesehatan(Raharjo,2011).
Peran perawat dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
mengandung fokus pada pemeliharaan dan promosi fungsi. Secara sukarela,
temukan kelompok lansia dan lakukan acara untuk berbicara tentang berbagai topik
seperti kondisi fisik, nutrisi dan keamanan rumah.Penurunan fungsi fisiologis yang
paling sering dialami oleh lansia adalah penurunan kebutuhan istirahat dan tidur.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS AGREGAT LANSIA

A. PENGKAJIAN
1. DATA DEMOGRAFI
a. Sejarah (history)
Mengkaji tentang sejarah desa di wilayah tersebut,berisikan asal usul
dan latar belakang diambilnya nama desa tersebut,juga berisi tahun
berdirinya desa tersebut
b. Gambaran Lokasi
Mengkaji tentang lokasi di wilyah tersebut, terbagi menjadi berapa
RT, berapa luas wilayahnya, batas dari wilayah tersebut, dan penjelasan aset
yang di miliki dari wilayah tesebut .
c. Suku
Mengkaji tentang suku apa saja yang dianut lansia di wilayah tersebut.
d. Keyakinan
Mengkaji keyakinan yang dianut lansia di wilayah di desa tersebut ,
dikaji mayoritas penduduk berkeyakinan apa , dan di sajikan dalam bentuk
presentase.
e. Jumlah Penduduk
Mengkaji tentang jumlah penduduk lansia di desa tersebut dan di
jelaskan jumlah perbandingan lansia laki laki dan perempuan
f. Kegiatan, Sarana dan Prasarana
Mengkaji tentang seberapa sering lansia mengikuti kegiatan misalnya
pertemuan rutin, kegiatan keagamaan, posyandu lansia ,dan lain-lain , juga
menjelaskan tentang sarana prasarana yang ada di desa tersebut seperti
masjid, pos yandu, pos ronda , pasar dll

2. SUBSISTEM KOMUNITAS
a. Lingkungan Fisik
1) Perumahan
Mengkaji keadaan lingkungan atau kondisi geografis perumahan berupa
status kepemilikan, tipe rumah, lantai, luas rumah, ventilasi di setiap
kamar, ventilasi di setiap rumah, jendela di buka, pencahayaan, halaman
dan pemanfaatan pekarangan.
2) Sumber air
Mengkaji sumber air meliputi sumber air masak, minum, mandi,mencuci,
jarak sumber air dengan sepic tank, tempat penampungan air, kondisi
tempat penampungan air, kondisi air dalam penampungan, jentik dalam
penampungan air, dan pemberantasan sarang nyamuk.
3) Pembuangan sampah
Mengkaji pembungan sampah meliputi membuang sampah,
penampungan sampah, jarak tempat sampah dengan rumah, kondisi
penampungan sampah, kondisi penampungan sampah.
4) Pembuangan limbah
Mengkaji pembuangan limbah meliputi kebiasaan BAB dan BAK, jenis
jamban, pembuangan air limbah, kondisi saluran pembunagan.
5) Kandang ternak
Mengkaji kandang ternak meliputi kepemilikan kandang, dan kondisi
kandang.
b. Pendidikan
Mengkaji tentang pendidikan terakhir lansia yang ada di desa tersebut
dan disajikan jumlah dan dalam bentuk presentase.
c. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
(PKK, Karang taruna, panti, LKMD, Posyandu dan lain-lain) apakah tersedia
untuk melakukan deteksi dini pada gangguan atau merawat, memantau
apabila gangguan sudah terjadi.
1) Pelayanan kesehatan
Mengkaji sarana pelayan kesehatan, kebiasaan meminta tolong bila sakit,
kebiasaan sebelum ke pelayanan kesehatan, sumber pendanaan
kesehatan, sarana transportasi ke pelayanan kesehatan, jarak rumah ke
pelayanan kesehatan.
2) Pelayanan sosial
Mengkaji jarak rumah ke pasar, jarak warung satu dengan warung
lainnya.
3) Masalah kesehatan
Mengkaji penyakit yang di derita 6 bulan terahir, anggota keluarga yang
merokok, anggota keluarga yang didiagnosis gangguan jiwa, anggota
keluarga yang disabilitas
d. Keamanan dan transportasi
1) Sistem keamanan lingkungan
Mengkaji tentang sistem keamanan,kasus pencurian, sarana transportasi
yang digunakan , Keadaan penjagaan lingkungan sekitar seperti adanya
siskamling, satpam atau polisi. Apakah dari keamaan tersebut
menimbulkan stress atau tidak. Sarana transportasi yang digunakan
warga untuk mobilisasi sehari menggunakan kendaraan umum atau
kendaraan pribadi.
e. Komunikasi
Mengkaji tentang bahasa yang lansia gunakan untuk komunikasi
sehari hari, mengkaji cara mendapat informasi kesehatan, mengkaji cara
lansia memberikan informasi terhadap orang lain, Sarana komunikasi apa saja
yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk saling  berkomunikasi
antar warga atau untuk mendapatkan informasi dari luar. Apakah tersedia
sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh
komunitas.
f. Rekreasi
Mengkaji tentang kegiatan yang dilakukan untuk berlibur, kunjungan
ke tempat rekreasi, kebiasaan rekreasi, pemanfaatan tempat rekreasi,
Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau oleh
komunitas Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk
mengurangi stress.
g. Ekonomi
Mengkaji tentang perekonomian lansia. Mengkaji apakah lansia masih
bertanggung jawab menjadi tualang punggung atau bergantung pada
anaknya, mengkaji penghasilan lansia, dan jenis pekerjaan yang masih
dijalani.
h. Politik dan Pemerintahan
Politik dan kebijakan pemerintah (tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan
lainlain) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan, dan apakah
lansia masih berperan aktif dalam kegiatan tersebut

3. PERSEPSI
a. Persepsi Masyarakat Terhadap Kesehatan
Mengkaji tentang pendapat dan kebiasaan masyarakat setempat mengenai
kesehatan lansia di desa tersebut, apakah
b. Persepsi Tenaga Kesehatan Terhadap Masalah Kesehatan
Mengkaji tentang pendapat tenaga kesehatan mengenai kesehatan
reproduksi remaja yang ada di wilayah tersebut.
4. Aspek Pengkajian Komunitas Kesehatan Lansia Meliputi
a. Fisik
1) Wawancara :
a) Pandangan lanjut usia tentang kesehatannya
b) Kegiatan yang mampu dilakukan lanjut usia
c) Kebiasaan lanjut usia merawat diri sendiri
d) Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan, dan pendengaran
e) Kebiasaan makan, minum, istirahat atau tidur, BAB, atau BAK
f) Kebiasaan berat badan atau olahraga atau senam lanjut usia
g) Perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
h) Kebiasaan lanjut usia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat
i) Masalah seksual yang dirasakan
2) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan
auskultasi untuk mengetahui perubahan fungsi sistem tubuh.
b) Pendekatan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik adalah head to
toe (dari ujung kepala sampai ujung kaki) dan sistem tubuh.
b. Psikologis
1) Apakah mengenal masalah utamanya
2) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
3) Apakah dirinya merasa di butuhkan atau tidak
4) Apakah memandang kehidupan dengan optimis
5) Bagaimana mengatasi stres yang di alami
6) Apakah mudah dalam menyesuaikan diri
7) Apakah lanjut usia sering mengalami kegagalan
8) Apakah harapan pada saat ini dan akan dating
9) Perlu di kaji juga mengenai fungsi kognitif, daya ingat, proses fikir, alam
perasaan, orientasi dan kemampuan dalam penyelesaian masalah
c. Sosial ekonomi
1) Sumber keuangan lanjut usia
2) Apa saja kesibukan lanjut usia dalam mengisi waktu luang
3) Dengan siapa ia tinggal
4) Kegiatan organisasi apa yang di ikuti lanjut usia
5) Bagaimana pandangan lanjut usia terhadap lingkungannya
6) Berapa sering lanjut usia berhubungan dengan orang lain di luar rumah
7) Siapa saja yang bisa mengunjungi
8) Seberapa besar ketergantungannya
9) Apakah dapat menyalurkan hobi atau keinginannya dengan fasilitas yang
ada.
d. Spiritual
1) Apakah secara teratur melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan
agamanya
2) Apakah secara teratur mengikuti atau terlibat aktif dalam kegiatan
keagamaan
3) Bagaimana cara lanjut usia menyelesaikan masalah apakah dengan
berdoa
4) Apakah lanjut usia terlihat sabar atau tawakal
5. Pengkajian Dasar
a. Temperatur/suhu tubuh
1) Mungkin (hipotermia) ± 35̊ C
2) Lebih teliti di periksa di sublingual  
b. Denyut nadi
1) Kecepatan, irama, volume.
2) Apikal, radial, pedal
c. Respirasi ( pernapasan)
1) Kecepatan, irama, dan kedalaman
2) Pernafasan tidak teratur
d. Tekanan darah
1) Saat berbaring, duduk, berdiri
2) Hipotensi akibat posisi tubuh
e. Berat badan perlahan hilangpada beberapa tahun terakhir
f. Tingkat orientasi
g. Memori ( ingatan )
h. Pola tidur
i. Penyesuaian psikososial  
j. Sistem persyarafan
1) Kesimetrisan raut wajah
2) Tingkat kesadaran, adanya perubahan dari otak
a) Tidak semua orang senil
b) Kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
3) Mata : pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4) Pupil : kesamaan, dilatasi
5) Ketajaman penglihatan menurun karena menua:
a) Jangan di uji di depan jendela
b) Gunakan gambar atau tangan
c) Cek kondisi kacamata
6) Gangguan sensori
7) Ketajaman pendengaran
a) Apakah menggunakan alat bantu dengar
b) Tinitus
c) Serumen telinga bagian luar jangan di bersihkan
8) Adanya rasa sakit atau nyeri
k. Sistem kardiovaskular
1) Sirkulari perifer warna, dan kehangatan
2) Auskultasi denytut nadi apical
3) Periksa adanya pembengkakan vena jugularis
4) Pusing
5) Sakit/nyeri
6) Edema
l. Sistem Gatrointestinal
1) Status Gizi
2) Asupan Diet
3) Anoreksia, tidak dapat mencerna,mual, muntah
4) Status Gizi
5) Asupan Diet
6) Anoreksia, Keadaan gigi, rahang, dan rongga mulut
7) Auskultasi bising usus
8) Palpasi, apakah perut kembung, ada pelebaran kolon
9) Apakah ada konstipasi (sembelit), diare, inkontinensia ani
m. Sistem Genitourinaria
1) Urine (warna dan bau)
2) Distensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan untuk
buang air kecil)
3) Frekuensi, tekanan, atau desakan
4) Pemasukan dan pengeluaran cairan
5) Disuria
n. Sistem Reproduksi
1) Seksualitas
a) Kurang minat melakukan seks
b) Adanya disfungsi seksual
c) Gangguan ereksi
d) Dorongan/daya seks menurun
e) Hilangnya kekuatan dai gairah seksualitas
f) Adanya kecacatan sosial yang mengarah ke aktivitas seksual

B. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Sindrom lansia lemah 00257
2. Risiko sindrom lansia lemah 00231
3. Defisien kesehatan komunitas 00215
4. Perilaku kesehatan cenderung berisiko 00188
5. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan 00099
6. Ketidakefektifan manajemen kesehatan 00078
7. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan 00162
8. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga 00080
9. Ketidakpatuhan 00079
10. Ketidakefektifan perlindungan 00043
C. ANALISA DATA
No Data Subjektif Data Objektif Problem
1. - Kesulitan dengan regimen yang Proses pengaturan Ketidakefektifan
diprogramkan dan pengintegrasian manajemen
- Kegagalan memasukkan regimen kedalam kebiasaan kesehatan
pengobatan dalam kehidupan terapeutik hidup
sehari-hari sehari-hari untuk
- Kegagalan melakukan tindakan tindakan terapeutik
untuk mengurangi faktor terhadap penyakit
risiko dan sekuelnya yang
- Pilihan yang tidak efektif dalam tidak memuaskan
hidup sehari-hari untuk untuk memenuhi
memenuhi kesehatan tujuan kesehatan
spesifik.
2. - Gagal mencapai pengendalian Hambatan Perilaku
optimal kemampuan untuk kesehatan
- Gagal melakukan tindakan mengubah cenderung
mencegah masalah kesehatan gayahidup/perilaku berisiko
- Mengurangi perubahan status dalam cara
kesehatan memperbaiki tingkat
- Tidak menerima perubahan kesejahteraan
status kesehatan
- Merokok
- Penyalahgunaan zat
3. - Gangguan pembekuan darah Penurunan Ketidakefektifan
- Gangguan pernafasan kemampuan untuk perlindungan
- Anoreksia melindungi diri dari
- Penurunan imunitas ancaman internal
- Disorientasi atau eksternal seperti
- Keletihan cedera atau penyakit
- Imobilitas
- Insomnia
- Gelisah
D. SCORING MASALAH
No Kriteria Bobot Masalah Rating Rasionalitas Rating Signifikan Masalah
Kriteria Masalah (Bobot x Rating
(1-10) (1-10) masalah)
1. Kesadaran masyarakat terhadap 6 Ketidakefek 6 Kesadran masyarakat terhadap 36
masalah lingkungan tifan maslah kesehatan dan
manajemen keterbatasan yang dialami lansia
kesehatan
2. Motivasi masyarakat untuk 7 7 Memotivasi masyakat untuk 49
memecahkan masalah melakukan pengawasan
terhadap perilaku lansia

3. Kemampuan perawat untuk 6 6 Kemampuan perawat komunitas 36


menyelesaikan masalah yang berkopeten di bidangnya
dan menjadi konselor untuk
membantu masyarakat dalam
melakukan pengawasan dan
penjagaan terhadap lansia
4. Keberadaan ahli dalam 6 6 Adaya manusia ahli didalam 36
menyelesaikan masalah bidang kesehatan untuk
meningkatkan pemeliharaan
kesehatan lansia.
5. Adanya hambatan dalam 6 6 Semakin tinggi hambatan 36
menyelesaikan masalah semakin sulit untuk melakukan
pemliharaan kesehatan lansia
6. Waktu yang diperlukan untuk 5 5 Waktu perlu diperhatikan untuk 25
menyelesaikan masalah melakukan pemeliharaan
kesehatan.
Total 218

No Kriteria Bobot Masalah Rating Rasionalitas Rating Signifikan Masalah


Kriteria Masalah (Bobot x Rating
(1-10) (1-10) masalah)
1. Kesadaran masyarakat terhadap 7 Perilaku 7 Kesadran masyarakat terhadap 49
masalah lingkungan kesehatan maslah kesehatan dan
cenderung keterbatasan yang dialami lansia
berisiko
2. Motivasi masyarakat untuk 7 7 Memotivasi masyakat untuk 49
memecahkan masalah melakukan pengawasan terhadap
perilaku lansia

3. Kemampuan perawat untuk 6 6 Kemampuan perawat komunitas 36


menyelesaikan masalah yang berkopeten di bidangnya
dan menjadi konselor untuk
membantu masyarakat dalam
melakukan pengawasan dan
penjagaan terhadap lansia
4. Keberadaan ahli dalam 7 7 Adaya manusia ahli didalam 49
menyelesaikan masalah bidang kesehatan untuk
meningkatkan pemeliharaan
kesehatan lansia.
5. Adanya hambatan dalam 7 7 Semakin tinggi hambatan 49
menyelesaikan masalah semakin sulit untuk melakukan
pemliharaan kesehatan lansia
6. Waktu yang diperlukan untuk 6 6 Waktu perlu diperhatikan untuk 36
menyelesaikan masalah melakukan pemeliharaan
kesehatan.
Total 268

No Kriteria Bobot Masalah Rating Rasionalitas Rating Signifikan Masalah


Kriteria Masalah (Bobot x Rating
(1-10) (1-10) masalah)
1. Kesadaran masyarakat 7 Ketidakefektifan 7 Kesadran masyarakat terhadap 49
terhadap masalah lingkungan perlindungan maslah kesehatan dan
keterbatasan yang dialami
lansia
2 Motivasi masyarakat untuk 8 8 Memotivasi masyakat untuk 64
memecahkan masalah melakukan pengawasan
terhadap perilaku lansia

3. Kemampuan perawat untuk 8 8 Kemampuan perawat 64


menyelesaikan masalah komunitas yang berkopeten di
bidangnya dan menjadi
konselor untuk membantu
masyarakat dalam melakukan
pengawasan dan penjagaan
terhadap lansia
4. Keberadaan ahli dalam 8 8 Adaya manusia ahli didalam 64
menyelesaikan masalah bidang kesehatan untuk
meningkatkan pemeliharaan
kesehatan lansia.
5. Adanya hambatan dalam 8 8 Semakin tinggi hambatan 64
menyelesaikan masalah semakin sulit untuk melakukan
pemliharaan kesehatan lansia
6. Waktu yang diperlukan untuk 7 7 Waktu perlu diperhatikan 49
menyelesaikan masalah untuk melakukan
pemeliharaan kesehatan.
Total 354

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan 00078
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko 00188
3. Ketidakefektifan perlindungan 00043

F. PLANING OF ACTION
No Dx. Rencana tindakan Target Sasaran Implementasi Indikator Kriteria Hasil Dana Waktu PJ
keperawatan (berapa &
orang/ %) tempat
1. Ketidakefekti Intervensi jurnal Seluruh Lansia 1. Memanfaatkan Setelah Keefektifan Swadaya Desa x Kelompok
fan lansia di dan kelompok dilakukan mahasisw B1
Memberikan edukasi Program
manajemen desa keluarga pendukung pemberian a (dana
kepada lansia dengan Komunitas(
kesehatan lansia selama masa pendidikan sendiri)
media booklet
transisi untuk kesehatan 2808)
berisikan gambar
membantu diharapkan
gambar dan 1. Tujuan
pasien masyarakat
memotivasi lansia
beradaptasi terutama Program
untuk melakukan
dengan lansia dapat
kegiatan fisik yang dapat
kondisinya memahami
Dukungan kelompok 2. Membuat apa yang dicapai.
kelompok disampaikan 2. Konsistens
1. Manfaatkan
dengan jumlah dan terjadi
kelompok pendukung i metode
anggota yang perubahan
selama masa transisi
sesuai pemahaman dengan
untuk membantu
3. Menorong agar
pasien beradaptasi tujuan
setiap peserta
dengan kondisinya
dapat program.
2. Buat kelompok
menyampaikan
dengan jumlah 3. Kepuasan
pikiran dan
anggota yang sesuai peserta
pengetahuanny
3. Dorong agar setiap
a. terhadap
peserta dapat
4. Mendatangkan
menyampaikan program.
ahlli untuk
pikiran dan
memberikan 4. Dukungan
pengetahuannya.
4. Datangkan ahlli untuk informasi dari wakil
memberikan 5. Mengidentifikas
masyaraka
informasi i topik-topik
5. Identifikasi topik- yang muncul t
topik yang muncul dalam kelompok berpengar
dalam kelompok
uh.
2. Perilaku Pendidikan Kesehatan Seluruh Lansia 1. MeSetelah Keefektifan Swadaya Desa x Kelompok
kesehatan lansia di dan dilakukan mahasisw B1
(5510) nargetkan Program
cenderung desa keluarga pemberian a (dana
berisiko MANDIRI : lansia sasaran pendidikan Komunitas sendiri)
1. Targetkan sasaran kelompok kesehatan 1. Tujuan
diharapkan
pada kelompok penkes Program
masyarakat
beresiko tinggi dan 2. Me terutama yang dapat
rentang usia yang mpertimbangka lansia dapat dicapai.
memahami
akan mendapat n riwayat apa yang 2. Konsistens
manfaat besar dari individu dalam disampaikan i metode
dan terjadi
pendidikan konteks dengan
perubahan
kesehatan. personal dan pemahaman tujuan
2. Pertimbangkan riwayat sosial program.
riwayat individu budaya individu, 3. Kepuasan
dalam konteks keluarga dan peserta
personal dan riwayat masyarakat terhadap
sosial budaya 3. Me program.
individu, keluarga dan rumuskan 4. Dukungan
masyarakat. tujuan penkes dari wakil
3. Rumuskan tujuan yaitu untuk masyaraka
dalam program meningkatkan t
pendidikan kesehatan pengetahuan berpengar
4. Tekankan manfaat tentang perilaku uh.
kesehatan positif kesehatan
yang berlangsung 4. Me
atau (manfaat) jangka nekankan
pendek yang bisa manfaat
diterima oleh perilaku kesehatan
gaya hidup. positif atau
manfaat jangka
panjang
3. Ketidakefekti Dukungan kelompok Seluruh Lansia 1. Memanfaatkan Setelah Pengetahuan Swadaya Desa x kelompok
fan lansia di dan dukungan dilakukan :keamanan mahasisw B1
1. Manfaat
perlindungan desa keluarga kelompok untuk tindakan pribadi a (dana
kan kelompok
lansia meningkatkan selama 1x24 sendiri)
pendukung selama -resiko
kemampuan jam
masa transisi untuk keamanan
dan keamanan diharapkan
membantu pasien berdasarkan
lansia ada
beradaptasi dengan usia
kondisinya 2. Membuat peningkatan
2. Buat kelompok lansia keefektifan
kelompok dengan untuk perlindungan
jumlah anggota yang meningkatkan lansia
sesuai fungsi kognitif
3. Dorong agar setiap dan sosial lansia
peserta dapat 3. Mendorong
menyampaikan lansia untuk
pikiran dan menyampikan
pengetahuannya. pemikirann dan
harapannya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Batasan mengenai lanjut usia adalah 60 tahun ke atas. Lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, namun terdapat beberapa
batasan-batasan umur yang mencakup batasan umur orang yang masuk di dalam
kategori lansia diantaranya adalah 60 tahun dan 60-74 tahun baik pria maupun
wanita.
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu
yang ditandai dengan penurunan fungsi organ tubuh seperti otak, jantung, hati
dan ginjal serta peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupa otot-otot
tubuh. Penurunan fungsi organ tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah
dan kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk
mempertahankan fungsi secara normal menghilang.
Peran masyarakat dalam melindungi dan meningkatkankesejahteraan
lansia sangatlah penting , karna lansia hidup ditengah masyarakat sehingga
masyarakat seharusnya mampu untuk membantu peningkatan kualitas hidup
lansia, untuk dapat melaksanakannya dibutuhkan kerjasama dari semua pihak di
komunitas termasuk masyarakat muda, keluarga, aparatur desa dan juga tenaga
kesehatan di wilayah tersebut.
B. Saran
Perlu mendapatkan pelatihan pendampingan agar keluarga atau
masyarakat bisa lebih memperhatikan kondisi lansia sehingga lansia dapat
menikmati masa tua nya dengan sehat dan sejahtera baik itu kondisi kesehatan,
psikis, dan rohaninya.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M. (2013). Nursing
Intervention Classification (NIC). United Kingdom: 2013.

Effendi, F & Makhfudli. 2010. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

Fatimah.2010.Merawat Manusia Lanjut Usia. Jakarta : Trans Info Media.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi
2015-2017 (Edisi 10). Jakarta: EGC.

Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing Outcome
Classification (NOC). United Kingdom: Elsevier.
Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo.(2014). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Raharjo, T.B .W (2010).Lansia di Indonesia menderita penyakit kronis hampir 74 %

Ratih Dwi Ariani,A.N.(2015).EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN


KADAR GULA. ejournal.

Veronika, N., Nuraeni, A., & Supriyono, M. (2017). Efektifitas Pelaksanaan Pendampingan
Oleh Kader Dalam Pengaturan Diet Rendah Garam Terhadap Kestabilan
Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Dikelurahan Puwoyoso Semarang.
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 46 - 53.

Anda mungkin juga menyukai