Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL PENYAKIT SISTEM

KOORDINASI HORMON
GIGANTISME
Dibimbing Oleh :
Dra. Nanik Farida

Disusun oleh :
Naufal Taraka Priandito
XI MIPA 4/22

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 GONDANGWETAN


Jalan Raya Bromo No. 33 Gondangwetan - Pasuruan - telepon (0343)441331 website:
sman1gondangwetan.sch.id

Email: sman1gondangwetan@yahoo.co.id
IG: sman1gondangwetan_pas

Kode pos 67174


Gigantisme
  Gigantisme adalah gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak-
anak tumbuh sangat tinggi dan besar sehingga terlihat seperti raksasa.
Kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan yang
berlebihan.
Anak dengan gigantisme memiliki tubuh yang lebih tinggi dan lebih besar daripada
anak seusianya. Kondisi yang tergolong langka ini umumnya disebabkan oleh tumor
jinak di kelenjar hipofisis (pituitari).

Gigantisme berbeda dengan akromegali. Akromegali biasanya terjadi pada orang


dewasa dan sering terdiagnosis pada usia 30–50 tahun, sedangkan gigantisme
terjadi sebelum akhir masa pubertas.

Penyebab Gigantisme
Gigantisme disebabkan oleh produksi hormon pertumbuhan atau growth
hormone (GH) yang berlebihan. Produksi hormon yang berlebihan ini biasanya
terjadi akibat adanya tumor pada kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di bagian bawah otak. Kelenjar ini berperan menghasilkan
hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan fungsi organ atau kelenjar lain, seperti
kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, atau organ reproduksi.
Tumor pada kelenjar hipofisis akan memengaruhi fungsi kelenjar hipofisis itu sendiri,
termasuk memengaruhi produksi hormon pertumbuhan.
Selain tumor pada kelenjar hipofisis, ada sejumlah kondisi yang bisa meningkatkan
produksi hormon pertumbuhan dan memicu gigantisme, antara lain:

 Carney complex, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan tumbuhnya tumor


jinak di kulit, kelenjar endokrin, dan jantung
 Multiple endocrine neoplasia type 1 (MEN 1), yaitu kelainan genetik yang
menyebabkan tumbuhnya tumor di kelenjar endokrin, termasuk kelenjar
hipofisis, paratiroid, atau pankreas
 McCune-Albright syndrome, yaitu kelainan genetik yang mempengaruhi
tulang dan pigmen (warna kulit)
 Neurofibromatosis, yaitu kelainan genetik yang menyebabkan tumbuhnya
tumor pada sistem saraf

Gejala Gigantisme
Anak dengan gigantisme mengalami kelainan pada pertumbuhannya. Kelainan ini
akan makin terlihat jelas seiring pertambahan usia anak.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala gigantisme sendiri akan muncul
sebelum akhir masa pubertas. Beberapa gejalanya adalah:

 Tinggi dan berat badan di atas rata-rata anak seusianya


 Ukuran tangan dan kaki yang sangat besar dan tebal
 Dahi dan dagu berukuran lebar
 Bentuk wajah yang kasar

Gigantisme juga dapat ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti:

 Sering sakit kepala


 Masa pubertas yang terlambat
 Gangguan tidur
 Air susu ibu (ASI) keluar sebelum waktunya
 Siklus menstruasi tidak teratur
 Keringat berlebih (hiperhidrosis)
 Mudah lelah
 Gangguan penglihatan
 Terdapat celah di antara gigi

Diagnosis Gigantisme
Untuk mendiagnosis gigantisme, dokter akan melakukan tanya jawab seputar
keluhan, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik, salah satunya dengan pengukuran antropometri.
Antropometri dilakukan untuk mengukur dimensi tubuh yang terdiri dari tinggi, berat
badan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar tubuh (pinggang, pinggul, dan anggota
tubuh lainnya), serta ketebalan lemak bawah kulit. Hasil pengukuran ini akan
dibandingkan dengan kurva pertumbuhan.
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang
dengan beberapa metode berikut:

 Tes darah, untuk mengukur kadar hormon di dalam tubuh, termasuk growth


hormon (GH) dan insulin like growth factor-1 (IGF-1)
 Pemindaian dengan MRI dan CT scan, untuk menemukan keberadaan tumor
hipofisis dan mendiagnosis penyebab kelebihan kadar GH

Pengobatan Gigantisme
Pengobatan gigantisme bertujuan untuk menghentikan atau menghambat produksi
hormon pertumbuhan atau growth hormone (GH) pada anak. Beberapa pilihan
pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk mengatasi gigantisme adalah:

Operasi
Operasi merupakan pengobatan utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi
gigantisme. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor hipofisis yang menekan
saraf dan memicu peningkatan produksi hormon pertumbuhan.

Obat-obatan
Obat-obatan dapat diberikan sebagai pengobatan pendukung setelah operasi atau
jika operasi tidak dapat dilakukan. Beberapa jenis obat yang dapat diberikan adalah:

 Analog somatostatin, seperti ocreotide, lanreotide, dan pasireotide, untuk


menghambat sekresi GH, insulin, dan glukagon
 Antagonis hormon pertumbuhan, seperti pegvisomant, untuk menghambat
kinerja GH dan menurunkan konsentrasi hormon IGF-1
 Dopamine-receptor agonist, seperti bromocriptine dan cabergoline, untuk
menurunkan produksi GH

Obat dopamine-receptor agonist bisa dikombinasikan dengan analog somatostatin


agar lebih efektif.

Terapi radiasi atau radioterapi


Terapi radiasi umumnya dianjurkan jika kadar GH tidak kunjung normal setelah
dilakukan operasi. Terapi ini biasanya akan membutuhkan waktu beberapa bulan
hingga tahun untuk mendapatkan hasil yang efektif. Salah satu jenis radioterapi
yang bisa dilakukan adalah terapi sinar gamma atau gamma knife radiosurgery.

Komplikasi Gigantisme
Jika tidak ditangani, gigantisme dapat menimbulkan komplikasi akibat kelebihan
hormon pertumbuhan secara terus-menerus. Beberapa komplikasinya adalah:

 Pergerakan anggota tubuh terganggu, akibat kelemahan otot


 Osteoarthritis
 Kerusakan sistem saraf tepi (neuropati perifer)
 Sleep apnea
 Pembesaran jantung
 Gangguan pada katup jantung
 Gangguan metabolik, seperti diabetes

Selain itu, prosedur operasi dan radioterapi yang dilakukan untuk mengatasi
gigantisme juga dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:

 Hipogonadisme
 Hipotiroidisme
 Insufisiensi adrenal (kekurangan hormon adrenal)
 Diabetes insipidus

Pencegahan Gigantisme
Gigantisme tidak dapat dicegah. Jika menemui gejala gigantisme pada anak, segera
periksakan ia ke dokter agar bisa cepat ditangani. Jika didiagnosis dan diobati sejak
dini, keluhan bisa cepat diatasi sebelum bertambah berat.
Terakhir diperbarui: 16 Agustus 2022
Ditinjau oleh: dr. Pittara
ANALISIS KRITIS ARTIKEL
Tentang penyakit pada sistem koordinasi hormon
“GIGANTISME”
1. Bibliografi Penulis
dr. Pittara,https://www.alodokter.com/gigantisme,16 Agustus 2022
2. Tujuan penulis menulis artikel
Tujuan penulis menulis artikel ini adalah memberi tahu apa itu
penyakit gigantisme dan bagaimana cara penanganannya pada
pembaca artikel ini
3. Fakta unik yang ada pada artikel
Fakta unik dari artikel ini adalah orang yang mengidap penyakit
gigantisme memiliki tubuh yang lebih tinggi dan lebih besar
daripada anak seusianya
4. Konsep biologi yang ada pada artikel
 Pituitari
 Hiperhidrosis
 Ocreotide,
 Ianreotide 
 Pasireotide
 Pegvisomant
 Neuropati perifer
5. Pertanyaan yang muncul setelah membaca artikel
 apakah bila salah satu orang tuanya menderita gigantisme
berpengaru pada tinggi badan anak ?
 Apakah penyakit gigantisme dapat menurun ke keturunan?
 Apakah pola hidup kita dapat menyebabkan gigantisme?
6. Refleksi diri
Setelah membaca artikel ini,saya jadi tahu apa itu gigantisme dan
bagaimana cara penanganannya.Barangkali ada teman saya ada
yang mengidap penyakit ini juga,saya bisa membantu memberikan
solusi kepada dia walaupun tidak banyak

Anda mungkin juga menyukai