Anda di halaman 1dari 60

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

MASALAH GROWTH HORMON (GH)

Asiati Jamilah
1. Askep pada klien dengan gigantisme
2. Askep pada klien dengan akromegali
3. Askep pada klien dengan tumor hipofise
ASKEP KLIEN DENGAN GIGANTISME
DEFINISI GIGANTISME
 Gigantisme adalah kondisi seseorang
yang kelebihan pertumbuhan, dengan
tinggi dan besar yang diatas normal.
Gigantisme disebabkan oleh kelebihan
jumlah hormon pertumbuhan. Tinggi
orang dewasa yang mengalami gigantisme
dapat mencapai 2,25 - 2,40 meter.

 pertumbuhan berlebih pada anak-anak


sebelum pertumbuhan tulang berhenti
akibat produksi berlebihan growth
hormon oleh kelenjar hipofise, yang
biasanya merupakan akibat dari suatu
tumor pada kelenjar hipofise.
 Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang
selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan
bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya.
 Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master
gland.
 Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
DEFINISI AKROMEGALI

 Akromegali adalah keadaan dimana tumor


somatotrop hipofisis anterior (Hormon Somatrotof
: Prinsip kerja : Pertumbuhan sel dan anabolisme
protein ) mensekresi sejumlah besar hormon
pertumbuhan ketika dewasa. (Ganong F William.
1999)
 Akromegali adalah keadaan setelah pertumbuhan
somatis selesai, hipersekresi GH tidak akan
menimbulkan gigantisme, tetapi menyebabkan
penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak.
( Syaiffudin. 2006 )
PERBEDAAN AKROMEGALI &
GIGANTISME
 Akromegali dan gigantisme merupakan penyakit
kronis dan progresif yang ditandai dengan
disfungsi hormonal dan pertumbuhan skeletal
yang mengejutkan.
 Akromegali terjadi setelah penutupan epifiseal,
sehingga menyebabkan penebalan tulang,
pertumbuhan dan viseromegali melintang.
 Gigantisme mulai terjadi sebelum penutupan
epifiseal dan menyebabkan pertumbuhan
proporsional berlebihan disemua jaringan tubuh.
LANJUTAN ......
 Perbedaan akromegali dan gigantisme yaitu jika
akromegali berkembangnya perlahan-lahan,
sebaliknya dengan gigantisme yang berkembang
secara tiba-tiba dan sangat cepat.
 GIGANTISME
 Tanda dan Gejala :
 Pada penderita gigantisme terjadi pertumbuhan
tulang yang berlebihan sehingga tinggi badan
abnormal. Masa pubertas tertunda dan alat
kelamin tidak dapat tumbuh sempurna
(Price,2005)
 Tanda dan gejala Gigantisme yang mungkin
timbul:
 Haid yang tidak beraturan

 Kelemahan otot

 Keringat yang berlebihan

 Memiliki kesulitan dengan penglihatan periferal


(samping)
 Menderita sakit kepala
LANJUTAN ........
 Penebalan fitur wajah
 Penglihatan ganda (diplopia)

 Perawakan tinggi

 Rahang yang menonjol

 Tangan dan kaki yang besar dengan jari tangan


dan kaki yang tebal
 Penyebab Gigantisme adalah:
 Produksi hormon pertumbuhan (human growth
hormone-hGh) oleh kelenjar pituari yang
berlebihan
 Risiko terjangkit Gigantisme meningkat bila
Anda:
 Telah didiagnosa mengidap Neurofibromatosis

Neurofibroma merupakan pertumbuhan dari sel


Schwann (penghasil selubung saraf atau mielin)
dan sel lainnya yang mengelilingi dan menyokong
saraf-saraf tepi (saraf perifer, saraf yang
berada diluar otak dan medula spinalis).
o Telah didiagnosa mengidap Tumor Pituari
 Gigantisme dapat menyebabkan komplikasi
sebagai berikutnya:
 Dapat menyebabkan perkembangan Hipertensi.

 resiko yang lebih tinggi untuk Gagal Jantung


Kongestif
 Pubertas Tertunda
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 1.   Kepastian diagnosis dilakukan
dengan pemeriksaan hormon
pertumbuhan. Sebagai uji penyaring
pemeriksaan SM-G (IGF-1) kemungkinan
dianggap paling baik.
 2.   CT-Scan kepala. MRI untuk
mengetahui adanya tumor hipofisis
makro maupun mikro.
 3.   Tes supresi hormon pertumbuhan
(GH supresin tes) dengan beban glukosa
100gr. Dinilai abnormal kalau terdapat
kegagalan penekanan sampai dibawah
2µg/l. (Rumohargo. 1999)
PENATALAKSANAAN
 Bila hipersekresi GH diakibatkan oleh adanya tumor
maka dilakukan pengangkatan tumor atau dengan
terapi radiasi.
 Pengobatan medis dengan menggunakan octreotid,
Suntikan octreotid bisa membantu menghalangi
pembentukan hormone pertumbuhan.
 Octreotid dapat menurunkan sekresi kadar GH dan
IGF-1, mengecilkan ukuran tumor dan memperbaiki
gambaran klinis.
 Obat lainnya yang juga membantu adalah
bromokriptin (Price, 2005)
 AKROMEGALI
 Penyebab Akromegali adalah:
 Produksi hormon pertumbuhan oleh kelenjar
pituari yang berlebihan
 Pelepasan hormon pertumbuhan yang disebabkan
tumor hipofise jinak (adenoma). Dan dapat juga
karena kelainan hipotalamus yang mengarah pada
pelepasan growth hormone berlebihan. (Prince,
2005)
MANIFESTASI KLINIS
 1.   Pelepasan hormon pertumbuhan yang
berlebihan mulai terjadi usia 30-50 tahun.
Karena itu tulang mengalami kelainan bentuk,
bukan memanjang.
 2.   Gambaran tulang wajah menjadi kasar,
tangan dan kakinya membengkak, sehingga
biasanya selama bertahun-tahun tidak disadari
oleh penderitanya.
 3.   Rambut badan semakin kasar sejalan dengan
menebal dan bertambah gelapnya kulit. Hal itu
disebabkan karena adanya kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat didalam kulit membesar yang
dapat menyebabkan keringat berlebihan dan bau
badan yang menyengat.
LANJUTAN........

 4.   Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang


(mandibula) bisa menyebabkan rahang menonjol
(prognatisme).
 5.   Tulang rawan pada pita suara menebal
sehingga suara menjadi dalam dan serak.
 6.   Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut.

 7.   Ditemukan nyeri sendi.


LANJUTAN..............
 8.   Gangguan dan kelemahan tungkai dan
lengannya karena jaringan yang membesar dapat
menekan persyarafan.
 9.   Gangguan penglihatan karena adanya saraf
yang membawa sinyal dari mata ke otak tertekan
sehingga penglihatan terganggu terutama pada
lapang pandang sebelah luar.
 10.  Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit
kepala hebat.
 Risiko terjangkit Akromegali meningkat bila
Anda:
 Berusia antara 40 hingga 45 tahun

 Memiliki sejarah pribadi akan Tumor Pituari


 Akromegali dapat menyebabkan komplikasi
sebagai berikutnya:
 Dapat menyebabkan perkembangan Hipertensi

 Dapat menyebabkan perkembangan Polip kolon

 Kehilangan penglihatan

 Kompresi sumsum tulang belakang

 Mungkin menderita Arthritis


PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
AKROMEGALI
 1.   Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah
yang mengukur kadar GH
 2.   Rontgen tulang tengkorak untuk melihat
penebalan tulang.
 3.   Rontgen tangan dapat menunjukkan penebalan
tulang dibawah ujung jari tangan dan
pembengkakan jaringan disekitar tulang.
PENATALAKSANAAN AKROMEGALI
 Tujuan pengobatan adalah:
 1.   Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau
IGF1/SM-C
 2. Memperkecil tumor atau menstabilkan
besarnya tumor
 3. Menormalkan fungsi hipofisis

 4. Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar


GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran tumor.
TERAPI PEMBEDAHAN PADA
AKROMEGALI DAN GIGANTISME
 Dalam hal ini dikenal 3 macam terapi, yaitu:
 1. Terapi pembedahan

 2. Terapi radiasi

 3. Terapi medikamentosa
 1) Terapi pembedahan adalah cara
pengobatan utama. Dikenal 2 macam
pembedahan tergantung dari
besarnya tumor yaitu:
 Bedah makro dengan melakukan
pembedahan pada batok kepala (TC
atau Trans Cranial)
 Bedah mikro (TESH/ Trans Ethmoid
Sphenoid Hypophysectomy). Cara
terakhir TESH ini dilakukan dengan
cara pembedahan melalui sudut
antara celah intra orbita dan
jembatan hidung antara kedua mata
untuk mencapai tumor hipofisis.
 2) Indikasi radiasi adalah sebagai terapi pilihan
secara tunggal, kalau tindakan operasi tidak
memungkinkan dan menyertai tindakan
pembedahan atau masih terdapat gejala aktif
setelah terapi pembedahan dilakukan.
 Tindakan radiasi dapat dilaksanakan dalam 2
cara, yaitu:
 Radiasi secara konversional (Conventinal High
Voltage Radiation, 45 69 4500 RAD)
 Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High
Energy Particles Radiation, 150 69 15000 RAD)
 3) Terapi medikamentosa
 Agosis dopamine

 Pada orang normal dopamine atau agosis dopamine


dapat meningkatkan kadar HP tetapi tidak
demikian halnya pada pasien akromegali. Pada
akromegali dopamine ataupun agosis dopamine
menurunkan kadar HP dalam darah.
 a) Brokriptin
 Dianjurkan memberikan dosis 2,5 mg sesudah
makan malam, dan dinaikkan secara berkala 2,5
mg setiap 2-4 hari. Perbaikan klinis yang dicapai
antara lain adalah:
 • Ukuran tangan dan jari mengecil, serta

 • Terjadi perbaikan gangguan toleransi glukosa

 Efek samping yang terjadi adalah vaso spasme


digital, hipotensi ortostatik, sesak nafas ringan,
nausea, konstipasi, dll.
 b) Ocreotide (Long Acting Somatostatin
Analogue)
 Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis
rata-rata adalah 100-200 mikrogram diberikan
setiap 8 jam.
 Perbaikan klinis yang dicapai:

 • Menurunkan kadar HP menjadi dibawah 5


mikrogram/ 1 pada 50 kasus
 • Menormalkan kadar IGF1/ SM-C pada 50%
kasus
 • Penyusunan tumor

 Efek samping: ringan dan mempunyai sifat


sementara yaitu nyeri local/ di daerah suntikan
dan kram perut.
 ASUHAN KEPERAWATAN GIGANTISME
DAN AKROMEGALI
DASAR DATA PENGKAJIAN PASIEN

 KELUHAN UTAMA
 Klien mengeluh pertumbuhan tulang abnormal
pada gigantisme, pertumbuhan longitudinal dan
sangat cepat. Pada akromegali umumnya
memeperlihatkan pembesaran tangan dan kaki.
 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
 Sejak kapan keluhan dirasakan.

 Pada gigantisme klien biasanya mengatakan


pertumbuhan tulang yang berlebihan sehingga
tinggi badan abnormal, untuk anak-anak
pertumbuhannya dua kali tinggi badan normal
pada usia tersebut.
 Didapatkan masa pubertas yang tertunda dan alat
kelamin tidak dapat tumbuh sempurna.
 Pada akromegali klien mengatakan tulang
mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang,
gambaran tulang wajah kasar, tangan dan kakinya
membengkak.
 RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
 Pada gigantisme dan akromegali biasanya riwayat
penyakit dahulu klien mungkin pernah menderita
tumor hipofisis jinak.

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


 Gigantisme dan akromegali tidak diturunkan dari
riwayat keluarga yang memilki penyakit
akromegali dan gigantisme.
PEMERIKSAAN FISIK
 1.  BREATH (B1)
 Biasanya pada pasien akromegali dan
gigantisme tidak terjadi perubahan pola
nafas. Bunyi nafas normal. Gangguan nafas
biasanya terjadi akibat adanya proses
pembesaran tumor hipofisis.

 2.  BLOOD (B2)


 Pada gigantisme biasanya tidak terjadi
perubahan dalam kerja jantung. Pada
akromegali jantung biasanya membesar
dan fungsinya sangat terganggu sehingga
terjadi gagal jantung.
3. BRAIN (B3)
 Pada tumor hipofisis yang
mengakibatkan akromegali biasanya
terjadi nyeri kepala bitemporal,
gangguan penglihatan.
4. BLADDER (B4)
 Pada gigantisme terjadi pertumbuhan
alat kelamin yang tidak sempurna. Pola
BAK biasanya normal. Pada akromegali
terdapat penurunan libido, impotensi,
infertilitas, nyeri senggama pada
wanita, batu ginjal.
 5. BOWEL (B5)
 Biasanya pola BAB normal, terjadi
deformitas mandibula disertai
timbulnnya prognatisme (rahang ang
menjorok ke depan) dan gigi geligi tidak
dapat menggigit sehingga meyulitkan
dalam mengunyah makanan. Pembesaran
mandibula menyebabkan gigi-gigi
renggang, lidah juga membesar
sehingga penderita sulit berbicara.
(Price, 2005)
 6. BONE (B6)
 Pada gigantisme pertumbuhan
longitudinal, pembesaran pada kaki dan
tangan perubahan bentuk yang terjadi
membesar. Deformitas tulang belakang
karena pertumbuhan tulang yang
berlebihan, mengakibatkan timbulnya
nyeri punggung dan perubahan fisiologik
tulang belakang. Terdapat nyeri sendi
pada bahu tulang dan lutut. (Price,
2005)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1.   Gangguan persepsi sensori (penglihatan)
berhubungan dengan gangguan transmissi impuls
sebagai akibat penekanan tumor pada nervus
optikus
 2.    Nyeri berhubungan dengan adanya adenoma
kelenjar hipofisis
 3.    Harga diri rendah berhubungan dengan
perubahan penampilan tubuh
 4.   Ansietas berhubungan dengan ancaman atau
perubahan status kesehatan
 5.   Defisit perawatan diri berhubungan dengan
menurunnya kekuatan otot
 Intervensi keperawatan ??
 ASKEP PADA KLIEN DENGAN TUMOR
HIPOFISE
DEFINISI
 Adenoma Hipofise adalah kondisi medis yang
ditandai dengan pertumbuhan abnormal dari sel-
sel (tumor) yang nonkanker di kelenjar hipofise.
 Kelenjar hipofise adalah kelenjar kecil yang
terletak di dalam otak tepat di bawa hipotalamus.
 Kelenjar ini berperan dalam mensekresi hormon-
hormon, seperti :
 adrenocorticotropic hormone (merangsang
kelenjar adrenal melepaskan kortisol),
 antidiuretic hormone (mengatur cairan di ginjal),

 growth hormone (meningkatkan pertumbuhan


tulang dan jaringan), p
 rolaktin (meningkatkan perkembangan payudara
dan produksi susu),
LANJUTAN ......
 thyroid stimulating hormone (meningkatkan
pelepasan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid),
 Oksitosin (merangsang pelepasan air susu dari
payudara dan kontraksi rahim),
 follicle stimulating hormone dan luteinizing
hormone (mengatur fungsi seksual dan kesuburan
pada pria dan wanita).
ETIOLOGI
 Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian
besar diduga tumor hipofisis hasil dari perubahan pada
DNA dari satu sel, menyebabkan pertumbuhan sel yang
tidak terkendali.
 a. Cacat genetik,

 b. sindroma neoplasia,

 c. endokrin multipel tipe I dikaitkan dengan


tumor hipofisis.
 Tanda dan gejala Adenoma Hipofise yang mungkin
timbul:
 Berkurangnya bulu rambut tubuh

 Denyut jantung yang cepat

 Haid yang tidak beraturan

 Kecemasan

 Kekurangan dorongan seksual

 Kelelahan

 Kelemahan otot

 Keringat yang berlebihan

 Kerontokan rambut tubuh

 Memiliki kesulitan dengan penglihatan periferal (samping)


LANJUTAN........
 Menderita Amenore
 Menderita Arthritis
 Menderita Disfungsi Seksual
 Menderita Gondok
 Menderita Hipertensi
 Menderita Infertilitas (Ketidaksuburan)
 Menderita Pubertas Tertunda
 Menderita Sakit Kepala
LANJUTAN.....
 Mual
 Mudah memar

 Muntah-muntah

 Penglihatan kabur

 Penurunan berat badan yang tidak diinginkan

 Pertambahan berat badan yang tidak diinginkan

 Sensitif terhadap dingin

 Sering buang air kecil

 Sifat lekas marah


 Risiko terjangkit Adenoma Hipofise meningkat
bila Anda:
 Bertambah tua

 Memiliki sejarah keluarga yang menderita


Multiple Endocrine Neoplasia Type 1
 Adenoma Hipofise dapat menyebabkan
komplikasi sebagai berikutnya:
 Kehilangan penglihatan

 Kekurangan hormon secara permanen

 Mungkin menderita Infertilitas (Ketidaksuburan)


PENATALAKSANAAN
 Pembedahan
 Terapi radiasi
PENGKAJIAN
1.Pengkajian sekunder
  a. Identitas

  b. Keluhan Utama

  c.  Riwayat penyakit sekarang

  d. Klien mengatakan kepalanya sering mengalami


sakit pada kepalanya, dan pandangan kabur.
   e.   Riwayat penyakit dahulu

   f.   Riwayat penyakit keluarga

   g.  Kaji apakah keluarga pernah menderita


penyakit tumor hipofisis.
PENGKAJIAN DATA DASAR
 a. Aktifitas /istirahat :
 -. Insomnia, bangun pada pagi hari dengan
disertai nyeri kepala.
 - . Sakit kepala yang hebat saat aktivitas.

 -. Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan


dengan gangguan penglihatan.
 - . Kelemahan otot.

    b.Sirkulasi

 -. Edema pada ekstermitas kaki dan tangan.

 -. Takikardi.

    c. Integritas ego

 -. Ketidakberdayaan/putus asa sehubungan


dengan perubahan penampilan fisik.
 d. Eliminasi.
 -. Perubahan pola berkemih.

 -. Perubahan warna urin contoh kuning pekat.

    e.  Makanan/cairan

 -. Nafsu makan menurun

 -. Malnutrisi

 -. Penurunan berat badan, berkurangnya massa otot.

 -. Perubahan pada kelembababn/turgor kulit, edema.

    f. Neurosensori.

 -.  Pening, disorientasi (selama sakit kepala), tidak


mampu berkonsentrasi.
 -. Gangguan penglihatan (kabur/tak jelas)

 
 g. Nyeri/kenyamanan
 -. Nyeri hebat, menetap, menyeluruh atau intermiten,
sering sekali membuat pasien   
   terbangun. Mungkin terlokalisasi, pada posisi tertentu.

    h. Keamanan

 -. Demam

 -. Suhu meningkat (37,950 C atau lebih)

 -. Menggigil
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 1. Nyeri akut berhubungan dengan


penekanan korteks serebri di hipotalamus
 2. Hipertermi berhubungan dengan
kerusakan control suhu sekunder akibat
tumor hipofisis
 3. Gangguan system penglihatan
berhubungan dengan penekanan pada
ciasma optikum
 4. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
gangguan  metabolic ( hipermetabolik)
 5. Kelemahan berhubungan dengan
ketidakmampuan menyokong tubuh
 INTERVENSI KEPERAWATAN ??

Anda mungkin juga menyukai