Anda di halaman 1dari 11

AKROMEGALI

Gigantisme dan akromegali adalah kelainan yang


disebabkan oleh karena sekresi hormone pertumbuhan
(Hp) atau Growth Hormone (GH) yang berlebihan.
Gigantisme terjadi kalau produksi hormone berlebihan.
GH terjadi sebelum proses penutupan epifisis.
Sedangkan akromegali terjadi kalau proses tersebut
terjadi setelah penutupan epifisis. Sehingga tampak
terjadinya pertumbuhan jaringan lunak dan struktur
tulang yang berlebihan
PENGERTIAN
A. Gigantisme dan akromegali adalah kelainan yang
disebabkan oleh karena sekresi hormone
pertumbuhan (HP) atau Growth Hormon (GH) yang
berlebihan. (Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 1, edisi 3)
Gigantisme dan akromegali merupakan
peningkatan hormone protein dalam banyak
jaringan, meningkatkan penguraian asam lemak dan
jaringan adipose dan kadar glukosa darah.
(Keperawatan Medikal Bedah,
Bruner&Suddarth, 2001)
B.ETIOLOGI

Penyebab gigantisme dan akromegali dapat digolongkan sebagai


berikut:
• aGA (Gigantisme Akromegali) Primer atau Hipofisis,
dimana penyebabnya adalah adenoma hipofisis.
• GA Sekunder atau Hipotalamik, disebabkan oleh
karena hipersekresi GHRH dari Hipotalamus.
• GA yang disebabkan oleh karena tumor ektopik
(paru, pancreas, dll) yang mensekresi HP atau
GHRH.
C.PATOFISIOLOGI

Melihat besarnya tumor adenoma hipofisis dapat


dibedakan dalam dua bentuk yakni, mikro adenoma dengan
diameter lebih kecil dari 10 mm dan makro adenoma kalau
diameternya lebih dari 10 mm.
Adenoma hipofisis merupakan penyebab paling sering. Tumor
pada umumnya dijumpai disayap lateral sella tursica. Kadang-
kadang tumor ektopik dapat pula dijumpai digaris migrasi rathke
pouch yaitu disinus sfenoidalis dan di daerah para farings.
Akromegali yang disebabkan oleh karena GHRH (Growth
Hormone Realising Hormon) sangat jarang (kurang dari 1%).
Namun secara klinis keadaan ini sulit dibedakan dengan
akromegali yang disebabkan oleh karena adeno hipofisis
D.TANDA DAN GEJALA
a. Akibat pada tulang (Skelet)
o Gigantisme
o Frontal Bossing
o Kiposis, Ostopenia
o Artropi
o Pertumbuhan tulang ekstremitas berlebihan
b.Akibat pada jaringan lunak
o Pelebaran dan penebalan hidung, lidah, bibir, dan telinga
o Pembesaran tangan dan kaki
o Kulit tebal, basah, dan berminyak
o Lipatan kulit kasar, skin tag
o Acanthosis nigricans
o Hipertrikosis
o Suara parau
c.Akibat pada proses metabolisme
o Gangguan toleransi glukosa/diabetes melitus
o Hiperfosfatemia
o Hiperlipidemia
o Hiperkalsemia
E. GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis akibat pembesaran tumor:


1.Pembesaran keatas (Superior)
o Sakit kepala
o Gangguan penglihatan
2.Pembesaran ke lateral
o Kelumpuhan saraf III, IV, V, dan VI
o Penyumbatan pembuluh darah
(sinus kavenosus)
o Kejang (temporal lobe seizures)
 3.Pertumbuhan ke inferior (dasar sella)
o CSF Rinorea
 4.Pertumbuhan ke anterior
o Perubahan kepribadian (frontal lobe type
personality changes)
 5.Infark (pituitary appoplexia)
F.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Tumor hipofisis saat ini dapat diketahui
melalui pemeriksaan:
 CT Scan dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance
Imaging), yang mempunyai kepekaan tinggi
untuk mendiagnosis adanya tumor hipofisis
(baik mikro maupun makro adenoma)
 Laboratorium darah yaitu pemeriksaan
darah yang mengukur kadar GH akan
menunjang diagnosis gigantisme dan
akromegali
G. KOMPLIKASI

1.Hipertropi jantung
2.Hipertensi
3.Diabetes melitus
H. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah:
1.Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau
IGF1/SM-C
2.Memperkecil tumor atau menstabilkan
besarnya tumor
3.Menormalkan fungsi hipofisis
4.Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar
GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran
tumor
Dalam hal ini dikenal 3 macam terapi, yaitu:
1. Terapi pembedahan
2. Terapi radiasi
3. Terapi medikamentosa

Anda mungkin juga menyukai