TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Adenoma hipofisis adalah tumor jinak yang tumbuh dari sel – sel adenohipofisis
yang mengisi ruang sella dan suprasella. Tumor disebut fungsional bila menyebabkan
peningkatan produksi hormon hipofisis anterior, dan disebut nonfungsional bila tidak
terjadi peningkatan hormon hipofisis anterior atau bahkan terjadi penurunan produksi.
2.2 Etiologi
Penyebab tumor hipofisis tidak diketahui. Sebagian besar diduga tumor hipofisis
hasil dari perubahan pada DNA dari satu sel, menyebabkan pertumbuhan sel yang
tidak terkendali. Cacat genetik, sindroma neoplasia endokrin multipel tipe I dikaitkan
dengan tumor hipofisis. Namun, account cacat ini hanya sebagian kecil dari kasus-
kasus tumor hipofisis. Selain itu, tumor hipofisis didapat dari hasil penyebaran
(metastasis) dari kanker situs lain. Kanker payudara pada wanita dan kanker paru-
paru pada pria merupakan kanker yang paling umum untuk menyebar ke kelenjar
pituitari. Kanker lainnya yang menyebar kekelenjar pituitari termasuk kanker ginjal,
kanker prostat, melanoma, dan kanker pencernaan.
2.3 Klasifikasi
Berdasarkan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis dan dibedakan menjadi
2 jenis yaitu :
Tumor yang berasal dari bagian ini akan memproduksi secara berlebihan
beberapa atau salah satu dari hormon mpoptida, jika ini terjadi maka dinamakan
fungsional atau secreting adenoma. Adanya adenoma kelenjar hipofisis anterior
bisa dideteksi dengan melihat aktifitas endokrin dan dengan immunohisto
chemical staining. Ada juga klasifikasi dari buku medikel bedah yaitu : Eusinofil
Basofil Kromopom.
2.4 Patofisiologi
Inaktifasi tumor supresor bersifat resesif, karenanya kedua gen allel harus terlibat
untuk mempengaruhi fungsi seluler. Heterogenitas defek genetik ditemukan pada
adenoma hipofisis sesuai dengan proses neoplastik multi step. Abnormalitas protein
G, penurunan ekspresi protein nm23, mutasi ras gen, delesi gen p53, 14 q, dan
mutasi, kadar c-myc onkogen yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan adenoma
kelenjar hipofisis.
2.6 Penatalaksanaan
1. Pengobatan.
Pengobatan adenoma hipofisis dimulai dengan koreksi elektrolit disfungsidan
penggantian hormon hipofisis, jika perlu, segera setelah spesimen darah
diagnostic telah terkirim. Penggantian hormon tiroid atau adrenal adalah
sangat penting. Steroid penggantian harus cukup untuk situasi stres, termasuk
periode perioperatif. Tujuan perawatan berbeda sesuai dengan aktivitas
fungsional tumor. Untuk tumor endokrinaktif, pendekatan yang agresif
terhadap normalisasi hipersekresi sangat penting sekaligus mempertahankan
fungsi hipofisis normal. Hal ini biasanya dapat dicapai dengan bedaheksisi,
tetapi beberapa Prolaktinoma lebih baik dikontrol secara medis.Untuk
nonsecreting tumor, pengobatan diarahkan bedah pengurangan efek massa
bertanggung jawab atas gejala, dengan tetap menjaga fungsi hipofisis.
Meskipun bedahreseksi lengkap diinginkan, yang radiosensitivity tumor ini
mengundang subtotal debulkingdiikuti dengan terapi radiasi untuk
mengurangi risiko kekambuhan atau keganasan.Adenomas asimtomatik
insidentil tidak memerlukan intervensi tetapi harus diikuti dengan
pemeriksaan secara berkala bidang visual dan MRI. Timbulnya gejala atau
MRI dokumentasi pertumbuhan indikasi untuk perawatan.
2. Pembedahan
Keberhasilan dan keselamatan pendekatan transsphenoidal membuat prosedur
pilihan untuk menghilangkan adenomas. Kebanyakan tumor lunak dan
gembur,dan transsphenoidal akses, meskipun terbatas, memungkinkan untuk
penghapusan lengkap bahkan jika ada suprasellar signifikan ekstensi atau
sella tidak diperbesar.
3. Terapi radiasi
melengkapi operasi dalam mencegah perkembangan atau kekambuhan.
Standar teknik radiasi melibatkan penggunaan tiga bidang (bidang
menentangsejajar dengan bidang koronal) atau teknik rotasi untuk
menghindari dosis yang tidak perludi lobus temporal. Dosis 4.500-5.000 cGy
disampaikan dalam pecahan 180-cGydisarankan. Secara umum, pasien
dengan tumor subtotally resected diberikan terapi radiasi.Walaupun radiasi
mengurangi risiko kekambuhan atau penundaan kambuhnya setelah brutototal
reseksi, kita ikuti serial pasien dengan MRI scan dan pemeriksaan bidang
visual dan menahan radiasi kecuali ada tumor didokumentasikan regrowth.
2.7 Komplikasi
1. Adenoma akan bermetastase pada organ lain yang akan menimbulkan kanker dan
organ yang terdekat dapat diserang adalah otak yang mengakibatkan menjadi
tumor ataupun kanker otak
2. Hypotiroidism : kerusakan kelenjar tiroid dimana kelenjar berhenti memproduksi
jumlah normal hormon
3. Hypoadrenalism : proses patologis hormon korteks adrenal yang tidak memadai
untuk mempertahankan kehidupan normal
4. Hypogonadism : kondisi tubuh (testikel) tidak memproduksi cukup hormon
testoteron
Daftar Pustaka
Price dan Wilson, editor dr. Huriawati Hartano, dkk. 2006. Patofisiologi Konsep
Klinis dan Proses- proses Penyakit Edisi 6 Vol. Jakarta : EGC
Doenges, Marilynn E., dkk. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
Noer Sjaifullah H. M, (1999), Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, FKUI : Jakarta.