Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,
dimana proses ini akan menyebabkanterjadinya beberapa perubahan
seperti perubahan fisik dan mental. Proses kehamilan yang normal terjadi
selama 40 minggu, dimana kehamilan biasanya terbagi kedalam 3 fase
atau yang lebih dikenal dengan sebutan trimester (Bobak, Jensen, and
Lowdermik, 2005). Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai
kejadian mual dan muntah yang mengakibatkan penurunan berat badan
lebih dari 5%, asupan cairan dan nutrisi abnormal, ketidakseimbangan
elektrolit, dehidrasi, ketonuria serta memiliki konsekuensi yang merugikan
janin. Mual dan muntah merupakan ganguan yang paling sering ditemui
pada kehamilan trimester 1, yaitu pada mingu satu sampai minggu ke 12
selama kehamilan (Runiari, 2010). Menurut Sandven (2010) mengatakan
bahwa hyperemesis gravidarum juga bisa terjadi sebelum akhir minggu ke
22 kehamilan atau pada trimester II kehamilan.
Pravalensi Hiperemesis Gravidarum yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2009), menjelaskan bahwa
lebih dari 80% wanita di Indonesia mengalami mual dan muntah yang
berlebihan. Menurut Vikanes, et al (2013) insidensi terjadinya kasus
Hiperemesis Gravidarum sebesar 0,8 sampai 3,2% dari seluruh kehamilan
atau sekitar 8 sampai 32 kasus per 1.000 kehamilan di Negara Norwegia.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Savira (2014), data yang
didapatkan di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul
periode 1 Januari 2011 sampai 30 November 2013, terdapat 5.683 ibu
hamil dan yang mengalami Hiperemesis Gravidarum sebanyak 120 (2,1%)
ibu hamil atau sekitar 21 kasus per 1.000 kehamilan, 101 (84,2%)
diantaranya harus dirawat di Rumah Sakit karena kejadian Hiperemesis
Gravidarum.
Dampak dari Hiperemesis tidak hanya mengancam kehidupan
wanita, namun juga dapat meneybabkan efek samping pada janin seperti
abortus, berat bayi lahir rendah, kelahiran premature, serta malformasi
pada bayi baru lahir (Runiari, 2010).

1.2 Rumusan masalah


Berdasarakan uraian latar belakang diatas maka masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut : bagaimana konsep penyakit dan asuhan
keperawatan terhadap ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum.

1.3 Tujuan

1. tujuan umum

Tujuan umum pada makalah ini adalah untuk menetahui konsep penyakit
dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum.

2. tujuan khusus

Tujuan khuss dalam makalah ini adalah untuk mengetahui :

a. untuk mengetahui pengertian Hiperemesis Gravidarum.


b. Untuk mengetahui penyebab dan factor resiko dari Hiperemesis
Gravidarum.
c. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari Hiperemesis Gravidarum.
d. Untuk menegtahui patofisiologi dari Hiperemesis Gravidarum.
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan yang diberikan pada penyakit
Hiperemesis Gravidarum.
f. Untuk mengetahui pemeriksaan apa saja yang akan dilakukan pada
penyakit Hiperemesis Gravidarum.
g. Untuk mengetahui komplikasi yang muncul dari Hiperemesis
Gravidarum

1.4 Manfaat

Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan serta menambah


pengalaman bagi pembaca tentang asuhan keperawatan Hiperemesis
Gravidarum.
BAB IV

PENUTUP

4. 1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapt disimpulkan bahwa Hiperemesis Gravidarum


adalah dimana keadaaan ibu hamil mual dan muntah lebih dari 10 kali
dalm 24 jam, sehingga mengangu kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.
Beberapa factor predisposisi yang bisa menyebabkan ibu mengalami
Hiperemesis Gravidarum yaitu serring terjadi pada primigravida,
molahidatidosa dan kehamilan ganda, faktror organic dan factor
psikologis. Adapaun tanda dan gejala dari Hiperemesis Gravidarum
terbagi menjadi 3 tingkatan yaitu : tingkat 1 (mual dan muntah terus
sehingga penderita lemah, tidak mau makan), tingkat 2 (mual dan muntah
yang hebat shinga keadaan umum penderita semakin parah), tingkat 3
(keadaan menurun dari somnolen sampai koma, dan timbul komplikasi
susunan saraf pusat). Penatalaksanaan yang perlu diberikan terhadap ibu
hamil dengan Hiperemesis Gravidarum adalah pemberian obat-obatan
(seperti vitamin B1 dan B6, anti histamika), isolasi, terapi psikologi
dimana meyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan
dan hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, pemberian cairan
parenteral, penghentian kehamilan, dan tatalaksana diet yang baik pada
hiperemesis gravidarum. Selanjutnya pemeriksaaan yang dilakukan pada
penderita hiperemesis gravidarum yaitu kadar hemglobin dan hematokrit
menuru, pemeriksaan urinalisis, pemeriksaan kadar vitamin dalam darah,
BUN, non protein nitrogen dan uric acid meningkat. Hiperemesis
Gravidarum juga dapat menimbulkan beberapa komplikasi antara lain
sebagai berikut : dehidrasi, ikterik, takikardi, alkaloasis, menarik diri,
depresi, ensefalopati wernik dan suhu tubuh meningkat.

4.2 Saran

Sebagai perawat kita harus mengetahui asuhan keperawatan yang akan


diberikan jika menghadapi kondisi klien dengan Hiperemesis Gravidarum.
Sebaiknya perawat memberikan penangan terbaik kepada pasien
hiperemesis gravidarum agar klien dapat menjalani proses kehamilan
dengan lancar sampai pada proses persalinan dengan selamat.

Anda mungkin juga menyukai