Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN

STEP I
1. Vomitus : istilah medis untuk muntah dimana vemitus
merupakan refleks kompleks ang diperantarai oleh pusat muntah
2. Nausea : rasa mual pada perut yang mengisyaratkan untuk
muntah.
3. Composmentis : kondisi seseorang yang sadar sepenuhnya, baik
terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dan dapat menjawab
pertanyaan yang ditanyakan pemeriksa dengan baik
4. Test pack : alat uji kehamilan berbentuk stik yang dirancang
untuk mengetahui apakah urin yang dijadikan sampel mengandung hormon hCG.
5. Partus : proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari),
yang dapat hidup kedunia dari rahim melalui jalan lahir (persalinan).
6. Gravida : salah satu komponen dari status paritas yang sering
ditulis dengan notasi G-P-Ab. Dimana G menyatakan jumlah kehamilan (gestasi),
P menyatakan jumlah paritas, dan Ab menyatakan jumlah abortus.
7. Abortus : berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh akibat-
akibat tertentu, pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia minggu atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.
8. HPHT : hari pertama haid terakhir atau hari pertama siklus
menstruasi
9. Menarche : haid pertama dari uterus yang merupakan awal dari
fungsi menstruasi dan tanda telah terjadinya pubertas pada remaja putri.
10. Kunjungan antenata : pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala
nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar.
STEP II
1. Apa alasan Ibu A. sensitif terhadap bau-bauan termasuk keringat suaminya
sendiri.?
2. Apakah keluhan mual dan muntah serta tidak nafsu makan yang dialami oleh ibu
hamil normal? Dan apa dampak dari keluhan yang dirasakan oleh Ibu A.?
3. Apa penyebab dari nyeri epigastrium yang dirasakan oleh Ibu A.?
4. Mual muntah yang bagaimana dan berapa lama normalnya yang dirasakan oleh
ibu hamil.?
5. Apakah sama penatalaksanaan epigastrium pada ibu hamil dan orang biasa.?
6. Apa yang menjadi penyebab turunnya berat badan pada Ibu A.?
7. Bagaimana penatalaksanaan nutrisi pada ibu hamil yang mengalami mual dan
muntah seperti pasien pada kasus.?
8. Apa interpretasi dari penggunaan test pack.?
9. Apa yang dimaksud dengan gravida 1 partus 0.?
10. Apa alasan dari dilkukannya pengkajian menarche.?
11. Bagaimana cara mengatasi ansietas yang dirasakan Tn. B dan pendidikan
kesehatan seperti apa yang dapat diberikan pada Ibu A.?

STEP III
1. Penyebab ibu hamil (ibu A. pada kasus) sensitif terhadap bau-bauan maupun
keringat suaminya sendiri pada umumnya dikarenakan oleh perubahan hormonal
tubuh pada ibu hamil, seperti hormon hCG dan estrogen menjadi penyebab
perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil, salah satunya adalah
peningkatan indra penciuman. Peningkatan hormon hCG tersebut juga menjadi
penyebab morning sickness pada ibu hamil.
Saat wanita sedang hamil volume plasma darah dalam tubuh mengalami
peningkatan sampai 50%, sehingga aliran darah bergerak keotak meningkat lebih
cepat dengan jumlah yang lebih besar. Dan peningkatan aliran darah ini juga
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penciuman ibu, dan membuat
reaksi terhadap aroma menjadi lebih kuat.
2. Mual dan muntah yang dirasakan oleh ibu hamil pada trimester pertama termasuk
kategori normal, tetapi pada kasus Ny. A mual muntah yang dirasakan pada
trimester pertamanya sudah tidak normal lagi karena suda dirasakan tidak
mengenal waktu dan mual muntah yang dirasakan tidak mengenal waktu tersebut
bisa menjadi kondisi yang lebih serius jika tidak segera ditangani, karena ibu
hamil yang mengalami hal seperti itu dikhawatirkan mengalami hiperemesis
gravidarum. Selain mengalami mual dan muntah, Ny. A juga mengalami tidak
nafsu makan, dimana keadaan seperti itu bisa menyebabkan Ny.A mengalami
kekurangan cairan dan nutrisi.
3. Nyeri epigastrium atau rasa sensasi terbakar disekitar dada yang biasanya
dirasakan oleh ibu hamil biasanya terjadi selama beberapa bulan diawal
kehamilan atau bahkan juga terjadi selama sepanjang kehamilan. Dimana nyeri
ulu hati yang dirasakan ibu hamil tersebut biasanya disebabkan oleh peningkatan
sekresi hormon wanita, yaitu progesteron. Peningkatan hormon progesteron ini
dapat menyebabkan pengenduran katup antara perut dan kerongkongan, karena
itu asam lambung bisa merambat naik ke perut dan itulah hal yang menyebabkan
rasa panas atau rasa terbakar disekitar dada yang dapat mengganggu ibu hamil.
4. mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil biasanya akan hilang dengan
sendirinya seiring dengan bertambahnya usia kehamilan ibu hamil tersebut.
Begitu memasuki usia kandungan 12 sampai 14 minggu, rasa mual yang dialami
oleh ibu biasanya akan mulai berkurang dan bahkan menghilang pada banyak
wanita. Tapi saat rasa mual dan muntah dirasakan terus menerus tak kenal waktu
dan sudah terbilang parah, maka sangat perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
ke rumah sakit.
5. Tidak terdapat perbedaan penatalaksanaan epigastrium pada ibu hamil maupun
pada orang biasa. Dimana penatalaksanaan nyeri epigastrium yaitu :
 Hindari makanan yang menyebabkan reaksi pada lambung, seperti minuman
bersoda, makanan asam, makanan berlemak, makanan pedas dan makanan
yang penuh bumbu.
 Hindari kopi dan cokelat, yang biasa memicu naiknya asam lambung.
 Makanlah dengan porsi yang kecil tapi lebih sering.
 Kunyahlah makanan dengan pelan-pelan dan jangan terburu-buru
 Konsumsi makanan dengan tinggi serat.
 Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman pada ibu hamil.
 Pada saat ingin tidur atau beristirahat, gunakanlah beberapa bantal untuk
menopang perut dan kaki.
 Konsumsi obat yang mungkin bisa membantu menetralkan asam lambung,
sekaligus mengurangi rasa sakit.
6. Penyebab berat badan Ny. A mengalami penurunan ditinjau dari kasus yaitu
dikarenakan Ny. A mengalami mual dan muntah yang tidak mengenal waktu atau
yang dikenal juga dengn hiperemesis gravidarum, dimana merupakan salah satu
penyebab paling umum terjadinya penurunan berat badan karena kondisi akan
mengakibatkan penurunan nafsu makan berkurang, atau bahkan apa yang sudah
dimakan atau dikonsumsipun bisa dimuntahkan lagi.
7. Cara untuk memenuhi nutrisi pada ibu hamil yang mengalami mual dan muntah
 Makanan yang dianjurkan pada ibu hamil yang mengalami mual dan muntah :
 Makanan dan minuman yang memiliki rasa kecut seperti air jeruk,
minuman yang mengandung karbonat juga dapat mengurangi rasa mual.
 Bila terasa haus dan ingin muntah, cobalah untuk mengulum potongan es.
 Minum air sesering mungkin diantara dua waktu makan, hindari minum
air selagi makan, air mulai diminum 30 menit sebelum makan dan 30
menit sesudah makan.
 Makan tinggi karbohidrat dan protein dapat menurunkan rasa mual dan
muntah seperti roti, biskuit, kacang-kacangan dan susu.
 Jahe biasanya diberikan dalam bentuk minuman seduh, bubuk, kapsul atau
dikonsumsi secara segar.
 Makanan yang dihindari dan dibatasi pada ibu hamil yang mengalami mual
dan muntah :
 Makanan yang beriminyak dan digoreng, seperti mentega, margarin,
minyak, daging babi, saus salad, kue kering, kue tart, dan kuah daging
karena dapat menimbulkan rasa mual.
 Bumbu-bumbu yang tajam seperti bawang merah, bawang putih, merica,
cabe, serta bumbu-bumbu lainnya.
 Makanan yang dapat menimbulkan gas, seperti ketimun, brokoli, bawang,
lobak, kacang kering sebaiknya tidak disantap untuk menghindari
timbulnya rasa mual.
 Jangan minum atau makan sup pada waktu makan.
 Dianjurkan untuk makan makanan yang kering dan tidak berkuah.
8. Interpretasi testpack :
 Test pack negatif : hanya terlihat satu garis berwarna merah, yaitu garis
kontrol yang berada diatas dekat dengan bagian yang kita pegang saat
mencelupkan testpack kedalam urin. Testpack negatif ini berarti tidak terdapat
hormon beta-hCG yang terdeteksi sehingga disimpulkan tidak hamil.
 Testpack positif : setelah selesai mencelupkan testpack kedalam urin, terlihat
hasil dua garis berwarna merah pada garis atas (garis kontrol) dan garis yang
berada dibawah (garis yang menunjukkan terdapatnya hormon hCG). Yang
berarti dapat disimpulkan hasilnya adalah positif hamil.
 Testpack infalid : pada saat setelah dilakukan pencelupan testpack kedalam
urin, tidak terdapat hasil atau hasilnya tidak dapat digunakan karena tidak
adanya garis kontrol. Jadi disimpulkan hasilnya tidak dapat digunakan dan
dianjurkan untuk melakukan tes ulang.
9. Yang dimaksud dengan G1P0, dimana G itu merupakan Gravida yang berarti
hamil dan P itu sendiri merupakan Partus yang berarti melahirkan, jadi G1P0 itu
merupakan wanita itu baru mengalami hamil 1 kali dan belum pernah melahirkan.
10. Alasan dari dilakukan pengkajian menarche adalah untuk mengetahui tingkat
kesuburan seorang wanita dan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana
keadaan dasar dari organ reproduksi wanita tersebut.
11. Cara mengatasi ansietas Tn. B yaitu dengan cara menjelaskan mengenai apa yang
dialami oleh istrinya dan memberi pendidikan kesehatan pada Tn. B maupun Ny.
A:
 Nutrisi yang tepat untuk ibu hamil
 Jenis-jenis makanan seperti apa saja yang sebaiknya diberikan pada ibu hamil
 Tambahan gizi seperti apa yang seharunya diberikan pada ibu hamil
 Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi oleh ibu hamil
 Perubahan-perubahan seperti apa saja yang akan dialami oleh ibu hamil
 Istirahat yang sangat dibutuhkan
 Cara tidur yang nyaman untuk ibu hamil
 Kebutuhan pakaian
 Imuniasis ibu hamil
 Senam hamil
 Kunjungan pemeriksaan kehamilan yang harusnya rutin selalu dilakukan
 Tanda-tanda dini bahaya yang harus diwaspadai
STEP IV Ny. A terlambat haid
MINDMAPPING beberapa minggu

Test Pack +

Keluhan : - mual, muntah tidak mengenal waktu


- Lemah dan tidak nafsu makan

Datang ke puskesmas kunjungan antenatal

Pemeriksaan Fisik Anamnesa

- BB sebelum >
GCS : TTV : Inspeksi :
Composmentis sekarang
- TD: 90/70 - Pasien tampak
mmHg lemah - Mual saat
- RR : 22x/i - Muka pucat mencium
- Nadi : 84x/i - Tampak memegang
keringat suami
- Suhu : 37,7 epigastrium
0C - Nampak nausea dan - Riwayat G1P0A0
vomitus - HPHT : 1 Januari
- Konjungtiva anemis
20188
- Mukosa bibir
kering, pucat, dan - Menarche : 13 th
pecah-pecah - Menikah : 16 th

Data Fokus
Hiperemesis Gravida
- Tampak konjungtiva anemis - Terlambat haid berminggu-
- Mual muntah tidak mengenal minggu
waktu - Testpack positif
- Tidak nafsu makan - Mual muntah tidak mengenal
- Lemah, muka pucat waktu
- Mukosa bibir pucat, kering dan - Mual saat mencium keringat
pecah-pecah. suami
- Tampak memegang epigastrium

HIPEREMIS
GRAVIDA

STEP V
Learning Objective
10. Apakah kegunaan HPHT dan bagaimana cara menghiung usia kehamilan?
Jawab :
- Tujuan atau guna HPHT yaitu untuk menentukan tafsiran persalinan, siklus,
atau usia kehamilan.
- Cara menghitung usia kehamilan :
a. Menghitung Usia Kehamilan Berdasarkan Riwayat menstruasi
(HPHT)
Usia kehamilan secara tradisional dapat diperkirakan dengan cara
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT). Estimasi ini
mengasumsikan bahwa konsepsi terjadi pada hari ke 14 dari siklus
menstruasi. Kekurangan pada metode ini adalah bahwa waktu ovulasi
sangat bervariasi dalam kaitannya dengan siklus menstruasi, baik dari
siklus ke siklus dan dari individu ke individu. Menghitung Usia Kehamilan
dengan HPHT ini cenderung menghasilkan usia gestasi yang terlalu tinggi
(lebih tua). Dengan tingkat kesalahan plus minus 2 minggu.
Cara Menghitung Usia Kehamilan dengan HPHT ini yaitu:
HPHT dihitung sebagai hari pertama mulai hamil, sebagai contoh: Jika
sekarang tanggal 25 November 2013 dan HPHT tanggal 25 Oktober 2013,
maka usia kehamilan saat ini adalah 4 minggu atau 1 bulan.
HPHT ini juga dapat digunakan untuk menghitung perkiraan hari
persalinan, dikenal dengan rumus Naegele yaitu (untuk yang memiliki
siklus menstruasi 28 hari) :
 Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Tanggal hari pertama haid terakhir + 7,
bulan – 3, tahun + 1.
 Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 maka bulan ditambah 9 dan tidak ada
penambahan tahun.
Untuk yang memiliki siklus menstruasi selain 28 hari maka rumus nya
menjadi:
 HPL = HPHT + 9bulan + (lama siklus haid – 21 hari)
Dari rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa usia kehamilan
normal sampai lahir adalah 280 hari sejak HPHT.

b. Menghitung Usia Kehamilan berdasarkan Gerakan Janin


Gerakan Janin yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan yaitu
gerakan janin yang dirasakan pertama kali oleh ibu hamil. Biasanya mulai
dapat dirasakan ibu hamil pada usia kehamilan 19-21 minggu pada wanita
nulipara (baru pertama hamil) dan pada usia kehamolan 17-19 minggu pada
wanita multipara (hamil kedua dan seterusnya).
c. Pemeriksaan Klinis: Tinggi Rahim (fundusuteri)
Tinggi rahim atau fundusuteri ibu hamil dapat digunakan untuk
memperkirakan usia kehamilan, namun sebaiknya hal ini dilakukan oleh
tenaga profesional (dokter atau bidan) agar hasilnya akurat.
Menghitung usia kehamilan berdasarkan fundusuteri ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Menggunakan Palpasi (perabaan) tinggi rahim. Pemeriksa akan melakukan
perabaan (palpasi) untuk mencari fundusuteri, untuk menghitung usia
kehamilan tinggi fundusuteri yang didapat akan dibandingkan dengan
patokan standar, yakni:
 12 minggu >> 1/3 di atas simpisis
 16 minggu >>simpisis-pusat
 20 minggu >> 2/3 di atas simpisis
 24 minggu >> Setinggi pusat
 28 minggu >> 1/3 di atas pusat
 34 minggu >> pusat-prosessusxifoideus
 36 minggu >> Setinggi prosessusxifoideus
 40 minggu >> 2 jari di bawah prosessusxifoideus
Menggunakan Pita Ukur
 Dilakukan setelah usia kehamilan 22-24 minggu.
 Gunakan pita ukur (seperti pita ukur yang di pakai penjahit) Titik nol
pita ukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis kemudian pita ditarik
melewati garis tengah perut sampai puncak rahim.
 Hasilnya dibaca dalam skala cm dan bandingkan hasilnya dengan
patokan standar.

d. Menghitung Usia Kehamilan dengan USG


USG adalah teknik yang paling akurat untuk memperkirakan atau
menghitung usia kehamilan (Gestational Age). Manfaat lain dari
ultrasonografi obstetrik meliputi deteksi kehamilan kembar dan kelainan
janin, serta identifikasi plasenta previa. Untuk menghitung usia kehamilan
dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:
 Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestationalsac) pada ibu
hamil muda kira-kira 6-12 minggu kehamilan.
 Mengukur jarak kepala-bokong janin (GRI=grownrumplength) pada
usia kehamilan 7-14 minggu dibandingkan dengan standar acuan.
 Mengukur diameter kepala janin atau Diameter biparietal
(BPD=Biparietal Diameter) pada usia kehamilan diatas 12 minggu.

Anda mungkin juga menyukai