Salah satu keputusan yang paling strategis yang harus dibuat oleh
perusahaan adalah dimana mereka akan menempatkan fasilitas operasi mereka.
Lokasi sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel.
Lokasi mempunyai pengarug besar pada laba keseluruhan perusahaan. Misalnya,
biaya transportasi sendiri memakan biaya sampai 25% dari harga jual produk
(tergantung juga dengan produknya dan jenis produksi barang atau pelayanan jasa
yang diberikan). Angka 25% ini berarti seperempat pendapatan total perusahaan
dibutuhkan untuk menutup biaya pengangkutan bahan-bahan baku yang masuk
dan barang jadi yang keluar. Biaya lain yang bisa dipengaruhi oleh letak lokasi
diantaranya adalah pajak, upah, biaya bahan baku dan sewa.
1. Ekonomi pasar
3. perjalanan pengangkutan barang yang lebih cepat serta lebih dapat diandalkan
Selain globalisasi, masih ada sejumlah faktor lain yang mempengaruhi keputusan
lokasi. Diantaranya, produktivitas tenaga kerja, valuta asing dan perubahan sikap
terhadap industri, serikat kerja, penetapan zona, polusi, pajak, dan sebagainya.
Berikut beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi.
2. Penghasilan
Jika kepadatan penduduk tidak linear dengan daya beli masyarakatnya, maka
berarti lokasi itu tidak tepat sebagai tempat/pusat perbelanjaan. Karena itu, perlu
dicermati bagaimana penghasilan penduduk di suatu trade area tertentu. Apakah
lingkungan dekat menyukai jika mereka ditawarkan produk dari usaha franchise
atau pusat perbelanjaan yang Anda miliki?
4. Tempat
Ada beberapa tipe tempat dapat dijadikan pilihan untuk suatu usaha atau bisnis.
Tempat-tempat tersebut seperti mal (shopping mall), sentra usaha, perumahan,
pinggir jalan dan sebagainya. Kebanyakan suatu usaha memiliki tempat tersendiri
dalam penempatan lokasinya. Contohnya saja Circle-K yang lebih cocok berada di
kawasan perumahan daripada di tempat kawasan industry.
Banyaknya aktifitas kendaraan atau orang-orang yang berada pada suatu lokasi
juga mempengaruhi suatu usaha. Banyaknya aktifitas-aktifitas tersebut
membuktikan bahwa lokasi tersebut sering dilalui banyak yang melewati tempat
tersebut. Kemudian akses lokasi juga perlu diperhatikan sehingga memudahkan
orang-orang untuk memasuki area usaha itu.
Sama dengan point di atas, jika lokasi berada di bagian mal misalnya Mall Depok
Town Square, kebanyakan pusat lalu lalang yang terbaik adalah di outlet-
outlet makanan. Kadang-kadang, di seberang jalan mal juga menjadi tempat yang
di penuhi orang lalu lalang dan biasanya harga sewanya juga lebih murah. Bisa
juga lokasinya di rumah sakit, kampus atau di pusat-pusat orang datang.
Jarak usaha dengan akses usaha juga perlu diperhatikan. Apabila usaha yang jarak
tempuhnya sangat jauh dari tempat tinggal karyawan akan menjadi kontra
produktif buat seorang karyawan. Karena itu, lokasi sebaiknya terbilang cukup
dekat terutama bagi karyawan utama.
8. Zona
Jika lokasi yang dipilih bukan daerah perdagangan semacam shopping mall atau
tidak cocok dengan usaha, sebaiknya tidak dipaksakan. Contohnya saja zona
industri dibangun sebuah usaha carefour. Hal seperti ini dapat mengurangi
9. Kompetisi
Pertimbangan mengenai tingkat kompetisi usaha juga perlu. Jika di lokasi tersebut
sudah jenuh dengan usaha yang menawarkan produk sejenis, bisa jadi lokasi itu
menjadi tidak strategis untuk ditetapkan sebagai lokasi bisnis atau usaha.
10. Appearance
· Jumlah kepala keluarga, baik penduduk yang bekerja kantoran ataupun jumlah
penduduk yang berpendidikan serta
· Rata-rata income dari setiap keluarga maupun individu pada suatu lokasi, karena
presentasenya akan mempengaruhi kategori jumlah konsumen potensial suatu
usaha.
Biaya
Biaya lokasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu biaya yang terlihat dan
biaya yang tidak terlihat. Biaya yang terlihat adalah biaya yang langsung dapat
diidentifikasi dan secara tepat ditentukan jumlahnya. Biaya-biaya ini mencakup
biaya tenaga kerja, biaya utiliti, bahan baku, pajak, penyusutan dan biaya lain
yang dapat diidentifikasi oleh manajemen bagian akuntansi. Selain itu, biaya-
biaya seperti transportasi bahan baku, transportasi barang jadi dan pembangunan
pabrik merupakan unsur-unsur biaya lokasi keseluruhan.
Biaya tidak terlihat adalah biaya-biaya yang tidak mudah ditentukan angkanya.
Biaya ini mencakup kualitas pendidikan, fasilitas angkutan umum, sikap
masyarakat terhadap industri dan terhadap perusahaan itu sendiri, mutu dan sikap
karyawan yang akan dipekerjakan.
Sikap dari pemerintah pusat, daerah dan lokal terhadap kepemilikan oleh swasta,
penetapan zona dan polusi serta stabilitas karyawan mungkin akan terus berubah.
Sikap pemerintah pada saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak bertahan lama.
Terlebih lagi, manajemen mungkin akan menemukan bahwa sikap-sikap demikian
ini dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan.
Lokasi usaha dapat ditentukan secara sembarang atau tidak sembarang. Tentu
adalah jelas keberhasilan usaha dari karena Lokasi yang ditentukan secara
sembarang merupakan sebatas keberuntungan. Setiap perusahaan atau kegiatan
bisnis memiliki berbagai metode penempatan lokasi usaha. Metode-metode yang
dapat dan sering digunakan antara lain adalah:
1. Metode factor rating. Metode ini memberikan suatu andasan penentuan lokasi
dengan cara membubuhkan bobot terhadap faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan. Selain faktor-faktor kuantitatif seperti kapasitas, biaya, dan
jarak dapat juga dinalisis faktor-faktor kualitatif seperti sikap masyarakat. Faktor
kualitatif dikuantitatifkan untuk memudahan penilaian. Akan tetapi bias nilai
sering terjadi dari masuknya subyektifitas. Keobyektifan mendasari pentingnya
penilaian dilakukan oleh lebih dari satu orang dan hasilnya di rata-ratakan.
Metode pemeringkatan faktor mempunyai enam tahap :
2) menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh faktor
itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan
5) mengalihkan skor itu dengan bobot dari setiap faktor dan menentukan jumlah
total untuk setiap lokasi
6) membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan juga
mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif
2. Metode nilai ideal. Hampir sama dengan factor rating yang dibedakan hanya
bobot menunjukan nilai ideal untuk setiap faktor. Sehingga, nilai maksimum
setiap faktor tidak lain sama dengan nilai idealnya.
4. Metode volume biaya. Metode penentuan lokasi usaha yang menekankan pada
faktor biaya. Total biaya produksi diperbandingkan antar alternatif yang ada
dimana lokasi berbiaya rendah dipilih. Analisis dalam prakteknya dapat dilakukan
baik secara numerikal maupun secara grafis.
6. Metode transportasi. Pada prinsipnya metode ini mencari nilai optimal yang
dapat diperoleh dengan mempertimbangkan pemenuhan demand dan supply pada
biaya transportasi yang terendah. Tujuan dari model Transportasi adalah untuk
menentukan pola pengangkutan yang terbaik dari beberapa titik penawaran
(pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan (tujuan) agar dapat meminimalkan
produksi total dan biaya transportasi. Setiap perusahaan dengan titik jaringasn
penawaran-permintaan mengahadapi maslah seperti ini. Walaupun teknik
pemograman linear dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah sejenis ini,
telah dikembangkan algoritma yang lebih efisisen, special-purpose, untuk
mengembangkan aplikasi transportasi. Model transportasi menemukan pemecahan
awal yang layak dan kemudian membuat peningkatan bertahap sampai tercapai
pemecahan yang optimal.
2. plot biaya untuk setiap lokasi dengan biaya pada garis vertikal dan volume
produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu
3. pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi
yang diinginkan
PERANCANGAN FASILITAS
PERENCANAAN FASILITAS