5. Pemeriksaan Penunjang
A. Laboratorium
B. Kadarh Growth Hormon (GH) berlebihan mencapai 400 mg/dl
C. Tes toleransi glukosa: hipoglikemia
D. Kadar somatomatin mengikat (2,0621 u//ml), 031-1,4 u/ml
E. CT-Scan
F. MRI
6. Penatalaksanaan
A. Untuk menghentikan atau mengurangi produksi hormon pertumbuhan yang
berlebihan, maka tumor diangkut atau dihancurkan melalui pembedahan atau
terapi penyinaran. Terapi penyinaran menggunakan penyinaran berkekuatan
tinggi. Terapi ini tidak terlalu menimbulkan trauma dan biasanya tidak
mempengaruhi pembentukan hormone hipoksia lainnya.
B. Suntikan akreuid bisa membantu menghalangi pembentukan hormone
pertumbuhan obat yang lain juga membantu adalah hipoksia lainnya.
C. Intervensi bedah dilakukan apabila terjadi peningkatan tekanan intra cranial.
D. Radiasi konvesional (sinar protein) energi tinggi apabila papil edema dan
penyempitan lapang pandang.
7. Komplikasi
A. Hipertrofi jantung
B. Hipertensi
C. Diabetes mellitus dapat terjadi akibat efek GH pada peningkatan glukosa
darah dan penurunan kepekaan sel terhadap insulin.
8. Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah:
A. Menormalkan kembali kadar GH/IGH1/SM-C
B. Memperkecil kembali/menstabilkan besarnya tumor
C. Menormalkan fungsi hipofisis
D. Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar GH/IGF/SM-C
E. Akibat pembesaran tumor
Ada 3 macam teraphy:
A. Terapi pembedahan
B. Terapi radiasi
Radiasi secara konvensional
Radiasi dengan energy tinggi parfical berat
C. Terapi madikomentosa
Agonis dupamin
B. KONSEP DASAR ASKEP
1. Pengkajian
A. Identitas klien (nama, alamat, pekerjaan, pendidikan, umur dan tanggal MRS)
B. Riwayat penyakit
1) Keluhan utama.
2) Riwayat penyakit keluarga
3) Riwayat penyakit sekarang
4) Riwayat hubungan sosial
C. Pemeriksaan fisik
1) TTV
2) Pemeriksaan fisik B1-B6
Pada pemeriksaan fisik menggunakan metode 6B (Breathing, Blood, Brain,
Bladder, Bower dan Bone) untuk menguji apakah ditemukan ketidaksimetrisan
rongga dada, apakah pasien pusing, pemeriksaan pada lingkar kepala, hidung dan
mandibularis. Pemeriksaan pada gigi, ibu jari serta jari-jari pada tangan dan kaki.
2. Diagnosa Keperawatan
A. Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang kebutuhan tubuh b/d peningkatan
metabolisme, lidah, membesar, mandibula tumbuh berlebihan dan gigi menjadi
terpisah.
B. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.
C. Gangguan body image b/d perubahan struktur tubuh.
D. Perubahan proses keluarga b/d keluarga dengan akromegali.
E. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi tentang penyakit.
3. Intervensi Keperawatan
A. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan metabolism tubuh, lidah,
membesar, mandibula tumbuh berlebihan dan gigi menjadi terpisah.
Tujuan: Nutrisi klien adekuat
Kriteria hasil:
1) Klien dapat menunjukkan atau tidak mengalami penurunan berat badan.
2) Napsu makan klien meningkat.
Intervensi:
Askultasi bising usus.
Rasional Bising usus hiperaktif menunjukan peningkatan motilitas
lambung yang menurunkan atau mengubah fungsi absorbsi.
Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari dan
laporkan adanya penurunan
Rasional Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan
masukan kalori yang cukuo merupakan indikasi kegagalan dalam terapi
medical.
Dorong pasien untuk makan dan meningkatkan jumlah makanan dan juga
makanan kecil dengan menggunakan makanan tinggi kalori yang dicerna.
Rasional Membantu pemasukan kalori cukup tinggi untuk menambah
kalori tetap tinggi pada penggunaan kalori yang disebabkan oleh adanya
hipermetabolik.
Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan makanan yang
dihabiskan pasien.
Rasional Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari
kebutuhan terapeutik.
Identifikasi makanan yang disukai atau dikehendaki termasuk kebutuhan etnik
atau cultural.
Rasional Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukan dalam
pencernaan makanan, kerjasama ini dapat diupayahkan setelah pulang.
Libatkan keluarga pasien dalam pencernaan makanan ini sesuai dengan
indikasi.
Rasional Meningkatkan rasa keterlibatannya, memberikan informasi
pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.
Lakukan konsultasi dengan ahli gizi.
Rasional Sangat bermanfaat dalam penghitungan dan penyesuaian diet
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
B. Kelelahan b/d hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi.
Tujuan: Menunjukkan perbaikan kemampuan berpartisipasi dalam melakukan
aktivitas.
Kriteria hasil:
1. tidak terjadi kelelahan yang berarti pada klien dalam melakukkan aktivitas.
2. Klien tidak merasa malas saat akan melakukan aktivitas.
Intervensi:
Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencanaan
dengan pasien dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan.
Rasional Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan
tingkat aktivitas yang menimbulkan kelelahan.
Berikan aktivtas alternative dengan periode istirahat yang cukup atau tanpa
gangguan.
Rasional Mencegah kelelahan
Pantau nadim frekuensi, pernapasan dan tekanan darah sebelum atau sesudah
melakukan aktivitas.
Rasional Mengidenfikasi tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara
fisiologis.
Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan
sebagainya.
Rasional Pasien akan daat melakukan lebih banyak kegiatan dengan
penurunan kebutuhan akan energi pada bulan setiap kegiatan.
Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas setiap hari sesuai
dengan yang dapat ditoleransi.
Rasional Meningkatkan kepercayaan diri atau harga diri yang positif
sesuai tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi.
Berikan tindakan yang membuat pasien nyaman seperti sentuhan atau masase.
Rasional Dapat menurunkan energi dalam saraf yang selanjutnya dapat
meningkatkan relaksasi.
Sarankan pada pasien untuk mengurangis aktivitas dan meningkatkan istirahat
ditempat tidur sebanyak-banyaknya jika memungkinkan.
Rasional Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolisme.
C. Gangguan body image b/d perubahan struktur tubuh.
Tujuan: Tidak terjadi penurunan body image pada pasien.
Kriteria hasil:
1. Klien dapat menerima perubahan diri
2. Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan
Intervensi:
Kaji makna atau perubahan pada psien atau orang terdekat
Rasional Epiose akromegali perubahan tiba-tiba, tak diantisipasi
membuat kehilangan pada perubahan dan kehilangan tubuh yang diraskaan.
Terima dan kais ekspresi frustasi, ketergantungan, marah, malu, menarik dri
dan penggunaan penyangkalan.
Rasional Penerimaan perasaan sebagai respon normal terhadap apa
yang terjadi membantu memperbaik, ini tidak membantu atau keinginan
mendorong pasien sebelum siap untuk menerima situasi.
Berikan pengaruh positif terhadap kemajuan dan dorong usaha untuk
mengikuti ujian rehabilitasi
Rasional Meningkatkan perilaku positif dan memberikan kesempatan
untuk menyusun tujuan dan rencana untuk masa depan berdasarkan realitas.
Dorong interaksi keluarga dan dengan tim rehabilitasi
Rasional Mempertahankan atau membuka garis komunikasi dan
memberikan dukungan terus menerus pada pasien dan keluarga.
Berikan kelompok pendukung untuk orang tersebut
Rasional Meningkatkan ventilasi perasaan dan memungkinkan respon
yang lebih membantu.
D. Perubahan proses keluarga b/d keluarga dengan akromegali.
Tujuan: mempersiapkan keluarga untuk dapat merawat anggota keluarga dengan
akromegali.
Kriteria hasil:
1. klien dapat menerima perubahan diri.
2. Klien mau bersosialisasi dengan lingkungan
Intervensi:
Kaji proses piker pasien dan keluarga
Rasional Menentukan adanya kelainan pada proses sensori
Catat adanya perubahan tingkah laku
Rasional Menentukan keadaan klien seperti menangis dan tidak dapat
beristirahat.
Kaji tingkat ansietas keluarga
Rasional Ansietas dapat merubah proses piker.
Anjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi pasien dan
memberikan dukungan sesuai kebutuhan
Rasional Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi
pasien.
E. Kurang pengetahuan b/d kurang terpajannya informasi tentang penyakit.
Tujuan: pasien dapat mengetahui kondisi penyakit yang dideritanya dan pasien tidak
stress.
Kriteria hasil:
1. Pasien dapat mengungkapkan pemahamannya tentang penyakit, prognosis dan
pengobatannya.
2. Mengidentfikasi keadaan yang membuat stress sehubungan dengan penyakitnya.
Intervensi:
Tinjau ulang keadaan penyakit dan harapan masa depan
Rasional Memberikan pengetahuan pasien yang dapat memilih
berdasarkan informasi.
Berikan informasi tanda dan gejala dari akromegali dan kebutuhan akan
evaluasi secara teratur
Rasional Pasien yang dapat pengobatan akromegali besar
kemungkinannya mengalami akromegalo yang dapat terjadi segera setelah
pengobatan.
Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat.
Rasional Mencegah munculnya kelelahan, menurunkan kebutuhan
metabolism keadaan normal yang dapat dicapai.
Tekankan pentingnya evaluasi medic secara teratur
Penting sekali untuk menentukan efektivitas dari terapi dan
pencegahan terhadap komplikasi fatal yang sangat potensial terjadi.
4. Implementasi
Sesuai intervensi
5. Evaluasi
Sesuai implementasi
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth, (2001) Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 3, EGC :
Jakarta.
Doenges, Marilynn E, dkk, (2000), Penerapan Proses Keperawatan dan Diagnosa
Keperawatan, EGC : Jakarta.