Anda di halaman 1dari 29

Tim endokrin

Pendahuluan
 Akromegali dan gigantisme merupakan penyakit
kronis yang diakibatkan oleh kelebihan GH
(Growth Hormone) / IGF-1 (Insulin Like Growth
Factor-1) yang dapat mengganggu faal jantung
dan pernapasan sehingga meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas. Penyebab kematian
tersering pada akromegali adalah penyakit
kardiovaskuler.
GIGANTISME
 Pengertian Gigantisme adalah
pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan
hormon pertumbuhan berlebihan, terjadi
pada masa ank-anak dan remaja.keadaan ini
menyebabkan pertumbuhan longitudinal
pasien sangat cepat dan pasien akan menjadi
seorang raksasa. (Price, 2005)
 Etiologi
 hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofise jinak

(adenoma). Dapat juga terjadi kelainan hipotalamus


yang mengarah pada pelepasan hormon berlebihan
(Price, 2005)
Gejala

 terjadi pertumbuhan tulang yang berlebihan


sehingga tinggi badan abnormal. Masa
pubertas tertunda dan alat kelamin tidak
dapat tumbuh sempurna (Price,2005)
Manifestasi Klinis

 Lingkar kepala bertambah

 Hidung lebar

 Lidah membesar

 Wajah kasar

 Mandibula tumbuh berlebihan

 Gigi menjadi terpisah-pisah


Lanjutan
 Jari dan ibu jari tumbuh menebal

 Kifosis

 Kelelehan dan kelemahan gejala awal

 Hipogonadisme

 Keterlambatan maturasi seksual

 Kehilangan penglihatan pada pemeriksaan

lapang pandang secara seksama


Pemeriksaan Diagnostik
 Kepastian diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan
hormon pertumbuhan. Sebagai uji penyaring
pemeriksaan SM-G (IGF-1)
 CT-Scan kepala. MRI untuk mengetahui adanya tumor
hipofisis makro maupun mikro.
 Tes supresi hormon pertumbuhan (GH supresin tes)
Dinilai abnormal kalau terdapat kegagalan penekanan
sampai dibawah 2µg/l. (Rumohargo. 1999)
penatalaksanaan

 Bila diakibatkan adanya tumor pengangkatan


tumor atau dengan terapi radiasi.
 Pengobatan medis dengan menggunakan
Suntikan octreotid bisa membantu menghalangi
pembentukan hormone pertumbuhan. (Price, 2005)
AKROMEGALI

 Akromegali adalah pertumbuhan atau


penebalan tulang-tulang dan jaringan lunak
dari hipersekresi GH yang terjadi setelah
pertumbuhan somatik selesai. Penderita
akromegali memperlihatkan pembesaran
tangan dan kaki. (Price, 2005)
  
ETIOLOGI

 Pelepasan hormon pertumbuhan yang


disebabkan tumor hipofise jinak (adenoma).
Dan dapat juga karena kelainan hipotalamus
yang mengarah pada pelepasan growth
hormone berlebihan.
MANIFESTASI KLINIS

 Gambarang tulang wajah menjadi kasar,


tangan dan kakinya membengkak
 Rambut badan semakin kasar sejalan dengan
menebal dan bertambah gelapnya kulit.
 Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang
(mandibula) bisa menyebabkan rahang
menonjol (prognatisme).
 Tulang rawan pada pita suara menebal sehingga
suara menjadi dalam dan serak.
 Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut.

 Ditemukan nyeri sendi.

 Gangguan dan kelemahan tungkai dan lengannya

 Gangguan penglihatan.

 Tumor hipofise dapat menyebabkan sakit kepala


hebat.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
 Laboratorium darah yaitu pemeriksaan darah
yang mengukur kadar GH
 Rontgen tulang tengkorak untuk melihat
penebalan tulang.
 Rontgen tangan dapat menunjukkan
penebalan tulang dibawah ujung jari tangan
dan pembengkakan jaringan disekitar tulang.
PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan adalah:
 Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau
IGF1/SM-C
 Memperkecil tumor /menstabilkan besarnya tumor

 Menormalkan fungsi hipofisis

 Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar


GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran tumor.
ASUHAN KEPERAWATAN

 Keluhan Utama :Klien mengeluh


pertumbuhan tulang abnormal pada
gigantisme, pertumbuhan longitudinal dan
sangat cepat. Pada akromegali umumnya
memeperlihatkan pembesaran tangan dan
kaki.
 RPS : Sejak kapan keluhan dirasakan.
 Pada gigantisme klien biasanya mengatakan
pertumbuhan tulang yang berlebihan sehingga tinggi
badan abnormal, Didapatkan masa pubertas yang
tertunda dan alat kelamin tidak dapat tumbuh
sempurna.
 Pada akromegali klien mengatakan tulang mengalami

kelainan bentuk, bukan memanjang, gambaran tulang


wajah kasar, tangan dan kakinya membengkak.
 RPD :Pada gigantisme dan akromegali biasanya
riwayat penyakit dahulu klien mungkin pernah
menderita tumor hipofisis jinak.
 RPK : Gigantisme dan akromegali tidak
diturunkan dari riwayat keluarga yang memilki
penyakit akromegali dan gigantisme.
Pemeriksaan fisik

 1. BREATH (B1):Gangguan nafas biasanya terjadi


akibat adanya proses pembesaran tumor hipofisis.
 2.   BLOOD (B2)

Pada gigantisme biasanya tidak terjadi perubahan


dalam kerja jantung. Pada akromegali jantung
biasanya membesar dan fungsinya sangat
terganggu sehingga terjadi gagal jantung.
 3.      BRAIN (B3)

Pada tumor hipofisis yg mengakibatkan akromegali biasanya


terjadi nyeri kepala bitemporal, gang penglihatan disertai hemi-
anopsia bitemporal akibat penyebaran supraselar tumor dan
penekanan kiasma optikum.

 4.      BLADDER (B4)

Pada gigantisme terjadi pertumbuhan alat kelamin yg tidak


sempurna. Pola BAK biasanya normal. Pada akromegali terdapat
penurunan libido, impotensi, oligomenorea, infertilitas, nyeri
senggama pada wanita, batu ginjal.
 5.  BOWEL (B5)

Biasanya pola BAB normal, terjadi deformitas


mandibula disertai timbulnnya prognatisme (rahang
ang menjorok ke depan) dan gigi geligi tidak dapat
menggigit sehingga meyulitkan dalam mengunyah
makanan. Pembesaran mandibula menyebabkan
gigi-gigi renggang, lidah juga membesar sehingga
penderita sulit berbicara. (Price, 2005)
 6.  BONE (B6)

Pada gigantisme pertumbuhan longitudinal,


pembesaran pada kaki dan tangan perubahan
bentuk yang terjadi membesar. Deformitas tulang
belakang karena pertumbuhan tulang yang
berlebihan, mengakibatkan timbulnya nyeri
punggung dan perubahan fisiologik tulang
belakang. Terdapat nyeri sendi pada bahu tulang
dan lutut. (Price, 2005)
Pemeriksaan Penunjang

 Foto tengkorak

 CT scan otak

 Pemeriksaan kadar GH

 Tes toleransi glukosa.


Diagnosa Keperawatan

 Gangguan persepsi sensori (penglihatan) b/d


gangguan transmissi impuls sebagai akibat
penekanan tumor pada nervus optikus
 Nyeri b/d adanya adenoma kelenjar hipofisis
 Harga diri rendah berhubungan dengan
perubahan penampilan tubuh
 Ansietas berhubungan dengan ancaman atau
perubahan status kesehatan
 Defisit perawatan diri berhubungan dengan
menurunnya kekuatan otot
wassalam

Anda mungkin juga menyukai