Anda di halaman 1dari 40

MODUL 07

S. 941200.015.01
Melakukan Inspeksi K3
Konstruksi
Mengidentifikasi prosedur inspeksi K3
Konstruksi

Melaksanakan inspeksi K3 Konstruksi


sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan
Mengidentifikasi prosedur
inspeksi K3 Konstruksi

1.1 Prosedur inspeksi K3 Konstruksi


diinventarisasi.
1.2 Sarana dan prasarana inspeksi K3
Konstruksi disiapkan.
1.3 Jadwal rencana kegiatan inspeksi K3
Konstruksi disusun.
Inspeksi K3
mempunyai peranan penting
didalam program pencegahan kecelakaan
Pengertian Inspeksi K3

Inspeksi K3 adalah sebuah upaya guna mendeteksi serta memeriksa


segala faktor dalam pekerjaan yang meliputi peralatan, material, proses
kerja, area kerja, serta prosedur yang memiliki potensi menimbulkan
Penyakit Akibat Kerja (PAK) maupun cidera.

Dengan adanya inspeksi K3, harapannya perusahaan dapat mencegah


adanya kerugian maupun kecelakaan kerja.
Tujuan dilaksanakannya inspeksi K3
• Memeriksa dan memantau apakah pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) telah berjalan secara efektif atau
belum.
• Mengidentifikasi kekurangan pada Sarana & Prasarana Instalasi
dan Peralatan termasuk Prosedur
• Mengidentifikasi kondisi tidak aman dan Tindakan tidak aman
serta dampak dari perubahan, termasukbahaya tersembunyi
• Menyediakan informasi : kondisi peralatan & lingkungan kerja,
Temuan terkait Tindakan Tidak aman
• Memperoleh pemahaman yang lebih lanjut mengenai pekerjaan,
tugas, dan tanggung jawab setiap pekerja.
• Memantau secara langsung langkah-langkah perbaikan apa
yang telah diambil dalam menghilangkan bahaya maupun
mengendalikan risiko lainnya.
• Menemukan penyebab bahaya yang terjadi di area kerja.
• Merekomendasikan atau menyarankan tindakan perbaikan yang
harus dilakukan untuk mengendalikan bahaya.
Manfaat
Inspeksi Keselamatan Kerja
1. Dapat melakukan pembetulan segera terhadap tindakan atau kondisi
tidak
standar ( tidak aman) yang ditemukan selama inspeksi.
2. Inpeksi secara teratur dan berkelanjutan mendorong para pekerja untuk
lebih tanggap terhadap tindakan tidak aman yang dilakukan oleh
sesama
pekerja serta akan lebih giat memeriksa kondisi tidak aman suatu alat /
tempat kerja.
3. Menetapkan secara tepat alat-alat pelindung keselamatan yang
diperlukan
untuk setiap jenis dan kondisi kerja.
4. Dapat memberikan semangat serta meningkatkan keseadaran
setiap pekerja terhadap pentingnya K-3
5. Inspeksi membantu apresiasi serta sekaligus merealisasikan program K-
3
dikalangan para karyawan.
Prinsip Inspeksi

TEMUKAN
&
IDENTIFIKASI

LAKUKAN
TINDAKAN PERBAIKAN
A. Jenis Inspeksi & Frekwensi
Inspeksi.

1. INFORMAL INSPEKSI
(UNPLANNED INSPECTION)

2. FORMAL INSPEKSI
(PLANNED INSPECTION)
▪ Inspeksi Internal : Pemeriksaan dilakukan oleh Pengawas, Komite
K3/Sub Komite K3

 Inspeksi Eksternal : Pemeriksaan


dilakukan oleh Pihak Konsultan, dan
Pihak yang berkepentinganomite
K3/Sub Komite K3
B. Inspeksi berdasarkan Urgensinya

1. Inspeksi Umum
- Tujuan inspeksi umum adalah untuk melihat apakah ada
perubahan terhadap prosedur kerja, peralatan, bahan dan
lingkungan kerja dan standar house keeping telah
terpenuhi

2. Inspeksi Khusus/Bagian Kritis

➢ Dilakukan apabila terdapat keluhan/complain dari pekerja di


suatu unit kerja
➢ Umumnya dilakukan berdasarkan permintaan atau instruksi
dari pengurus perusahaan
➢ Fokusnya pada: Peralatan, Mesin, dan tempat-tempat khusus
yang memiliki potensi risiko tinggi
TAHAPAN INSPEKSI

1. Perencanaan Inspeksi
Program inspesi; Objek inspeksi; Jadwal Pelaksanaan –
Berkala/sewaktu-waktu, Petugas Inspeksi, Metode Inspeksi &
Biaya Pelaksanaan Inspeksi

2. Persiapan Inspeksi
Prosedur, standar, Check list yang berlaku, Alat Ukur & Alat
Uji, Buku Catatan, Kamera/Alat Dokumentasi lainnya

3. Pelaksanaan Inspeksi
Petugas yang ditunjuk dalam setiap gilir kerja memeriksa
setiap area kerja, Jalan perlintasan, dan Tempat yang dinilai
berbahaya
TAHAPAN INSPEKSI
4. Rekomendasi Tindak Lanjut
Rekomendasi berdasarkan temuan valid yang telah di
verifikasi dan ditindaklanjuti oleh Penanggung jwab area dan
pelaksanaannya dipantau dan temuan ditindak lanjuti dengan
baik dan tepat waktu

5. Evaluasi
Dilakukan secara menyeluruh terhadap setiap tahapan dan
hasil pelaksanaan tindak lanjut

6. Laporan dan Penyebarluasan


Input kedalam system dan mampu telusur serta
disosialisasikan sebagai bentuk edukasi
STANDAR INSPEKSI K3

Minimum Standar Pelaksanaan Inspeksi mencakup,:


1. Pengawas terencana dan berkala menginspeksi K3 sesuai
dengan area kerja
2. Pengembangan daftar Inspeksi K3 sesuai area kerja
3. Merencanakan Inspeksi agar proses dapat dievaluasi
4. Program inspeksi K3 terencana harus dilaporkan ke manajemen

Proses Inspeksi harus :


1. Memastikan masalah K3 / fasilitas penting area
diperiksa
2. Memantau tindakan / kondisi tidak aman
3. Merekam temuan kekurangan dan tindakan yang
dilakukan
4. Mengakomodir komentar dan rekomendasi
Alur Pengamatan dalam Pelaksanaan Inspeksi

MEMUTUSKAN BERHENTI
MENGAMATI
Untuk Didekat
melakukan Objek Kondisi Tidak
suatu inspeksi yang akan Aman (KTA)/
untuk di inspeksi Tindakan Tidak
peralatan/mesi Aman (TTA)
n/tempat
kerja/area
kerja
Hasil Riset DuPont dan Terry E. Mc
Sween BERTINDAK
1. Tindakan Tidak Aman
▪ Posisi 30 %
▪ Peralatan 20 % Menghentikan
▪ Reaksi seseorang 14 %
apabila terdapat
▪ APD 12 % 1. SWA (Stop
▪ Prosedur/Peraturan 12 % TTA/KTA dan
Work
Lakukan
2. Sebab-sebab lain 4 % Authority
perbaikan
2. Coaching
3. Commitment
4. Evaluation
Prinsip Pelaksanaan Inspeksi

A.Objek Pengamatan dalam pelaksanaan


Inspeksi , meliputi :

1.Posisi sesorang
2.Perkakas dan Peralatan
3.Reaksi seseorang
4.Alat Pelindung diri
5.Prosedur kerja dan Ketertiban
A. Objek Pengamatan dalam pelaksanaan Inspeksi , meliputi :
1. Posisi Pekerja

a. Posisi seseorang pada pada saat


melakukan pekerjaan
b. Tindakan Tidak aman pada saat
melakukan pekerjaan
Contoh :
- Pengangkatan secara manual yang buruk
- Terlalu memforsir tenaga
- Berpijak pada lokasi/pijakan yang rentan
- Risiko seperti terjatuh, terjepit, terbentur dsb
2. Reaksi seseorang
Reaksi ini berhubungan dengan tindakan tidak aman yang
dilakukan oleh pekerja dalam waktu sekejab atau saat akan di
inspeksi
Contoh :
1. Membetulkan APD
2. Merubah posisi, mengatur kembali pekerjaan
3. Menghentikan pekerjaan
4. Memasang Lock Out dan Tag Out
A. Objek Pengamatan dalam pelaksanaan Inspeksi , meliputi :
3. Perkakas dan Peralatan

Perkakas (alat-alat ringan)


a. Berhubungan dengan kondisi tidak aman yang dapat memicu
terjadinya tindakan tidak aman
b. Apakah perkakas digunakan dengan benar?
c. Apakah kondisi perkakas dalam keadaan aman ketika
digunakan?
d. Apakah perkakas sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang
akan dilakukan?

4. Alat Pelindung Diri (APD/PPE)

Penggunaan APD, Kelengkapan APD dan Kelayakan dari APD


yang digunakan :
a. Helm Keselamatan
b. Kacamata Keselamatan
c. Respitory & SCBA
d. Full Body Harness
e. Sepatu Keselamatan dll
A. Objek Pengamatan dalam pelaksanaan Inspeksi , meliputi :

5. Prosedur dan Tata Kerja

Prosedur

1. Apakah SOP telah memadai dan telah di sosialisasikan?


2. Apakah SOP telah ditetapkan dan dimengerti?
3. Apakah SOP sudah diikuti dan dipertahankan?

Tata Kerja

1. Apakah standar/hasil telah memadai?


2. Apakah standar/hasil telah ditetapkan dan dimengerti?
3. Apakah standar/hasil sudah diikuti dan dipertahankan?
Prinsip Pelaksanaan Inspeksi

1. Tahap Perencanaan dan Persiapan Inspeksi

a. Mengumpulkan Informasi
Sumber Informasi inspeksi K3 :
Hasil laporan, Kebijakan, Standar, Persyarata Peraturan
Perundang-undangan dan sumber lain
b. Membuat daftar cek list dan daftar periksa inspeksi
c. Menentukan area inspeksi

2. Tahap Pelaksanaan Inspeksi


➢ Siklus pengamatan, Objek, 3. Tahap Tindak Lanjut Inspeksi
Pengamatan total, Klasifikasi
bahaya ➢ Rekomendasi &
➢ Interaksi, gunakan semua indera, Menindaklanjuti temuan
periksa area, teliti dan hati-hati, ➢ Evaluasi Inspeksi
standar sebagai pedoman, ➢ Laporan dan
bertanya, bahas masalah, catat Penyebarluasan hasil
temuan dan praktek positif inspeksi
Prinsip Pelaksanaan Inspeksi

PENGAWAS/PETUGAS
INSPEKSI

Pengamatan Total Cermat, Uji Coba &


Menyeluruh
Menggunakan Lembar Cek lis Melaporkan,
Waktu khusus
Memberikan
rekomendasi &
Prinsip Pelaksanaan Inspeksi

Gambaran Kerja

Tindak Lanjut
Pemeriksaan
secara sistematis
Membuat Laporan Temua
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 21/PRT/M/2019
TENTANG
PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
21.

Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan


Konstruksi adalah kegiatan pemantauan
dan evaluasi terhadap kinerja
penyelenggaraan Keselamatan
Konstruksi yang meliputi pengumpulan
data, analisis, kesimpulan dan
rekomendasi perbaikan penerapan
Keselamatan Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai