Anda di halaman 1dari 4

Resume Webinar

“Emergency Respon Planning” by Amiroel Pribadi, M.KKK

Emergency Respom Planning adalah suatu rencana yang dilakukan sebagai antisipasi
dengan rencana yang tepat dan terorganisir. Kebakaran adalah salah satu bencana yang ada
diperminyakan,harus mempunyai alat yang memadahi dan harus memperhitungkan. Terdapat
ilmu dasar api yaitu segitiga api dimana ada api,panas,bahan bakar. Ada juga Fire protection
control yang mencakup active system passive system dan f.s.m. Dan yang terakhir dari ilmu
api ada fire protection risk yang didalamnya mencakup human lives,loss,environment. Dalam
ilmu k3 juga terdapat hierarchy of control yang terdapat
elimination,substitution,engineeringcontrol,administractivecontrols,dan terakhir ppe.Ilmu k3
atau safety yaituhirac.hazard,identification,risk,assessment,control. Perlu ditambah dengan
emergency response atau emergency procedure,dampak dari kejadian seperti kebakaran
berdampak keluar dari industri dan mempunyai prosedurenya dengan cara kerjasama.
Fire/Emergency Planning yang pertama prevention seperti kita harus yakin setelah itu
preparedness yaitu kita harus siap seperti menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan,setelah itu
ada response yang dimana kita harus mengambil tindakan,dan yang terakhir ada
recovery,sudah akan dilakukan saat tindakan di ambil jadi setelah selesai recovery langsung
dikerjakan.
Sumber emergency dan krisis ada 2 yang pertama adalah alam(natural) dan industri
(man made) Terdapat Scope Emergency Planning ada 3 yaitu,sebelum kejadian,saat
kejadian,setelah kejadian. Emergency Procedure sebelum kejadian adalah baseline
asses/AUDIT,Emergency Prevention,Emergency Preparedness,dan saat kejadian dilakukan
prosedur seperti emergency response,pre-fire planning,fire command,dan yang ketiga
prosedur setelah kejadian seperti emergency recovery,demage assessment,investigasi.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan krisis seperti,potensi dampak terhadap
perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan untuk melanjutkan bisnis,perhatian media yang
luas dan terkaitnya kepentingan publik yang besar .Alasan dilakukan perencanaan
penanggulangan emergency adalah karna yang pertama emergency akan terjadi,bila terjadi
diusahakan agar kerugian sekecil mungkin(manusia,peralatan,produksi),perencanaan sarana
dan material cukup.
Tujuan emergency planning terdapat dari beberapa aspek seperti
kemanusiaan,pencegahan kerugian,aspek komersial/bisnis,dan aspek legal/hukum. Manfaat
prosedur keadaan darurat antara lain agar setiap individu baik pekerja maupun orang lain
yang berada dalam area industry mengetahui apa yang harus dikerjakan,agar terjadi upaya
sinergi diantara seluruh jajaran manajemen perusaahn dan pekerja,agar ada upaya bahwa
penanggulangan keadaan darurat merupakan tanggung jawab bersama. Adapun target
emergency planning yaitu mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya suatu emergency,memastikan adanya suatu organisasi yang lengkap
dengan sagala sarana dan peralatan,mengidentifikasi tindakan tindakan yang
perlu,memastikan adanya prosedur dan perencanaan,taktik strategi,commando
penanggulangan.

Elemen Prevention ada elemen fire prevention yang mencakup program


2k3,identifikasi bahaya dan risk analisis,audit program,layout dan spacing,control of ignition
sources,employee training,housekeeping,inherent safer design,dll. Triangle of fire
preparedness and suppression ada software,hardware,dan brainware. Terdapat juga fire
incident yang mencakup emergency response procedure,pre fire planning,fire command
system. Emergency planning yaitu simple,parallel dan people,dan juga mempunyai hambatan
keberhasilan seperti over confidence/terlalu percaya diri,apathy,cost concerns. Terdapat
peraturan perundang undangan seperti uu no 1 th 1970 tentang keselamatan kerja, uu no 24 th
2007 tentang penanggulangan bencana

Elemen fire management system pertama adalah fire risk assessment ,fire protection
system,inspection,tesing dan maintenance,fire training competence,management of
change,fire emergency response/pre-fire planning,fire investigation,fire audit.
Resume Webinar
“Prosedur Penanganan Darurat readiness hot change over pengoperasian flare
stack” by Dr.Sulardi, S.T

Emergency Response Plan (ERP) adalah kesigapan tanggap darurat bencana. ERP
adalah rangkaian kegiatan untuk mengantisipasi bencana, terorganisir dan terencana untuk
ketepatan tindakan penanganan Target memahami ERP,memahami bahaya disekitar
kita,memahami system peringatan kondisi darurat,mengetahui rute evakuasi dan master
point,mampu mengevaluasi keadaan inisiasi tindakan untuk penyelamatan,mengetahui
strategi dan antisipasi penanganan darurat,berpartisipasi dalam pelatihan dan tindakan
darurat. Manfaat ERP

Prosedur penanganan keadaan darurat,pertama adalah menyelamatkan


manusia,asset,dan harta benda perusahaan,kesiap siagaan penanggulangan keadaan darurat
pada pekerja,mitra kerja, dan tamu agar operasi penanggulangan berlangsung lancer,ketiga
adalah memenuhi regulasi yang berlaku,internal,nasional,internasional.

Keadaan darurat adalah kondisi tidak normal yang dapat mengancam keselamatan
unit operasi,asset perusahaan,jiwa manusia dan lingkungan sekitarnya. Eskalasi keadaan
darurat adalah keadaan yang dipandang diperlukan tindakan tindakan awal sesuai system tata
kerja/prosedur yang harus dilakukan pekerja pada unit kerja dimana terjadi keadaan darurat.

Peringatan eskalasi keadaan darurat diluar lingkungan unit operasi migas yang pertama
adalah fatality yang dimana menandakan ada sebuah peringatan,yang kedua ada serious
dimana orang/petugas medis bertanggung jawab dalam mengevakuasi dampak kejadian,dan
yang ketiga adalah moderate adalah keadaan dimana orang yang berada dilokasi kejadiaan
bertanggung jawab/saling membantu. Keadaan krisis/disaster atau tumpahan minyak/bocoran
gas level 2 dan 3 yaitu keadaan darurat yang mengganggu pasokan bbm/non bbm dalam
jangka pendek

Tahap keadaan aman (all clear and re entry) adalah situasi keadaan darurat telah dapat
dikuasai atau dikendalikan sepenuhnya ke kondisi normal dan kecil kemungkinan timbulnya
potensi bahaya dan unit dapat dioperasikan Kembali,terakhir ada tahap rehabilitasi atau
recevoery adalah situasi dimana diperlukan tindakan tindakan yang harus dilakukan untuk
mengoperasikan
Pimpinan pejabat otoritasi dan lokasi penanggulan keadaan darurat yang pertama
adalah emergency response commander atau erc,yang kedua deputy erc.1.yang ketiga deputy
erc.2 yang semuanya bertempatkan di MEC,keempat adalah incident commander (IC)
berlokasi di lokasi kejadian,kelima ada deputy incident commander (D-IC) wakil dari
IC,keenam ada on scene commander(OSC),ketujuh ada management emergency center atauy
EMC/puskodal,dan terakhir ada command center/puskopen.

Beberapa rgulasi dalam ERP seperti uu no 1 th 1970 keselamatan kerjan,uu no 2 th


2002 kepolisian RI dan masih banyak lagi. Prosedur keadaan darurat pertama saksi atau
pekerja menghubungi lewat telfon atau ht,fire station menerima laporan dan memverivikasi
dan menuju lokasi kejadian,OSC segera menuju lokasi dan mengarahkan FRT,FST meminta
bantuan perlatan perlengkapan fire fighting serta melaporan perkembangan.

Flare stack adalah Menara obor untuk membakar gas buang dan gas offspesification
dari unit proses,yang dimana tujuannya agar gas buang offspecs gas agar tidak
membahayakan dan tidak mencemari lingkungan. Terdapaat er team,security team dan
medical team,safety team,environment team,occupational health team.

Fire dan rescue objective/strategy pertama ada objektif penyelamatan dan penanganan
korban,melokalisir area hot zone dan strategi aktivitas mencakup eveakuasi area kebakaran
(jika diperlukan),identifikasi jenis kebakaran,dll.

Kesimpulannya ERP HCO new flare terbukti dapat diterapkan dengan baik dan
aman,hco pengoperasian new flare berjalan dengan baik,lancer dan aman,new flare
beroperasi dengan baik dan aman,.

Anda mungkin juga menyukai