RESPONSE PLAN
(ERP)
TRAINING
PRE TEST
Apa yang anda ketahui mengenai kondisi keadaan
darurat?
Mengapa perlu ERP?
Jenis-jenis keadaan darurat
Peralatan-peralatan keadaan darurat apa yang
diperlukan di perusahaan anda?
Kenapa perlu dilakukan simulasi keadaan darurat?
Adakah struktur organisasi ERP di perusahaan anda?
Training Outline
Pendahuluan
Pengertian-Pengertian
Tujuan ERP
Fasilitas dan Sarana
Pengorganisasian Keadaan Darurat
Prosedur – Prosedur Keadaan Darurat
Penutup
PERTAMINA BALONGAN INDRAMAYU
29-03-2021. PUKUL 00.09 WIB
PENDAHULUAN
Bahwa kecelakaan yang disebabkan faktor alam, teknis atau manusia dapat berakibat fatal dan
berubah menjadi bencana.
Bila bencana terjadi dan keadaan menjadi emergency, maka perlu ditanggulangi secara terencana,
sistematis, cepat, tepat dan selamat.
Untuk telaksananya penanggulangan dimaksud perlu dibentuk Tim Tanggap Darurat yang
trampil dan terlatih, dilengkapi sarana dan prasarana yang baik serta sistem dan prosedur yang
jelas.Tim tersebut perlu mendapatkan pelatihan baik teori atau praktek paling sedikit enam bulan
sekali.
Kinerja Tim Tanggap Darurat akan sangat menentukan berhasilnya pelaksanaan Penanggulangan
Keadaan Emergency.
Dan akhirnya tujuan mengurangi kerugian seminimal mungkin baik harta benda atau korban
manusia akibat keadaan emergency akan dapat dicapai.
Pengertian keadaan darurat
Situasi yg tidak diketahui yang mengancam pekerja,
setiap orang yang dapat mengganggu proses operasi
atau menyebabkan kerusakan fisik dan lingkungan.
(OSHA, 2001)
Pengertian keadaan darurat
Menurut Federal Emergency Management Agency (FEMA) dalam Emergency
Management Guide for Business and Industry.
Keadaan Darurat adalah segala kejadian yang tidak direncanakan yang dapat menyebabkan
kematian atau injury yang signifikan pada para pekerja, pelanggan atau masyarakat umum; atau
kejadian yang dapat mematikan bisnis atau usaha, menghentikan kegiatan operasional,
menyebabkan kerusakan fisik atau lingkungan, atau sesuatu yang dapat mengancam kerugian
fasilitas keuangan atau reputasi perusahaan di mata masyarakat.
Crisis
event
K3
Lost time/productivity
With
Mengurangi crisis management Without Time
crisis management
dampak negatif
Negative impact
dan
mempercepat Damage to
crisis recovery financial results, reputation
and
key relationships
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: PROSES ALAM
Banjir/Floods,
Badai Besar/Hurricanes,
Angin Putting Beliung/Tornadoes,
Kebakaran/Fires,
Tsunami
Gempa bumi
Sambaran petir
Penyakit pandemi seperti flu yang berbahaya
dll
Jenis-Jenis Keadaan Darurat: BUATAN MANUSIA
Kebakaran
Ledakan
Runtuhnya bangunan
Kegagalan struktur utama
Tumpahan cairan kimia berbahaya (mudah terbakar, beracun dll)
Terlepasnya bahan biologis berbahaya, atau bahan kimia beracun
Ancaman teroris
Paparan radiasi pengion
Sumber daya utama (listrik) padam
Pasokan air terganggu (mati)
Kejadian yang menhilangnya proses komunikasi
Gangguan alam/lingkungan (angin, banjir, satwa liar, dll)
Kebakaran
Selain Sistim deteksi yang baik, peralatan yang efektif Tindakan unit
yang terlatih sangat penting agar bisa meminimalisasi kecederaan,
dan kerusakan serta mengevakuasi para karyawan dan orang orang
lain yang terkena dampaknya.
Kebakaran besar maupun kecil mempunyai potensi sama dalam
menimbulkan ganguan lingkungan hidup, misalnya:
Hasil pembakaran berupa gas beracun dan debu
Badai / Tornado
Para karyawan harus diinstruksikan bagaimana evakuasi tanpa meninggalkan
tugas tugas yang berbahaya bila tanpa pengawasan. Karena itu prosedur
evakuasi harus ada.
Gempa Bumi
Dalam merancang konstruksi perlu memperhitungkan intensitas gempa yang
mungkin terjadi
Sistem perlindungan terhadap aset aset berharga
Prosedur evakuasi untuk menghindari karyawan meninggalkan pekerjaan yang
berbahaya tanpa melakukan prsedur shut down yang benar.
Sabotase / ancaman bomb
Tindakan pengamanan didalam harus segera diambil untuk deteksi lanjut dan
informasi dini ke kepolisian setempat serta bantuan kekuatan untuk pengamanan.
Pencegahan bisa dilakukan dengan kontrol akses yang baik.
Ledakan
Sangat berbahaya karena kejadiannya sangat mendadak tanpa adanya peringatan
dan bisa menyebabkan kecederaan dan kerusakan yang serius. Evakuasi harus
dilakukan untuk meminimalisasi jumlah korban.
Kecelakaan
Prosedur prosedur pencegahan, penanganan dan investigasi harus ada saat sebuah
kecelakaan terjadi. Kurangnya informasi dan rumor akan membuat situasi menjadi
kacau.
Tumpahan bahan kimia /pelepasan gas/uap
Personil yang terlatih Komplit dengan APD harus dikerahkan untuk melakukan disposal secara legal dan
meminimalisasi dampak keracunan oleh gas karyawan atau orang-orang yang mungkin terkena.
Pentaatan terhadap sistem pengangkutan, penanaganan, penyimpanan diperlukan
Radiasi
Meskpun jumlah material radioaktif sedikit tapi mempunyai ancaman yang signifikan terhadap kesehatan manusia.
Karena itu fasilitas untuk mitigasi seperti shower, eyewash dan APD harus tersedia dan memadai. Petugas proteksi
Radiasi dan SOP mutlak perlu bagi perusahaan pengguna RA
Emergency-Energi
Biasanya terjadi karena kelangkaan bahan bakar dan kekurangan air di bendungan-bendungan PLTA.
Untuk meminimalisasi kerugian akibat ganguan proses produksi, perusahaan perlu mempunyai sumber
energi alternatif / double sourcing
AKIBAT BENCANA
Non Materiil :
Terganggunya struktur kegiatan rutin produksi bagi suatu
industri atau kegiatan sosial bagi masyarakat.
Terganggunya kondisi ekonomi.
Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1).
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :
mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,mencegah, mengurangi
peledakan
memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran
pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu
Pasal 9 ayat (3) Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran
Ministry Regulation Kep. 186/Men/1999
Responsible Manager
Mencegah, mengurangi dan memadamkan api melalui:
– Mengontrol sumber energi
– Menyediakan deteksi, alarm, alat pemadam kebakaran, dan berarti
untuk lolos
– Mengendalikan penyebaran asap, panas dan gas
api organisasi
– Melakukan latihan kebakaran
– Menyediakan rencana tanggap darurat
Manajemen
Upaya-upaya yang terorganisir, meliputi perencanaan,
pengambilan keputusan dan penugasan sumber daya yang
tersedia untuk mencegah, mempersiapkan, mengurangi,
merespon dan pulih dari dampak dari semua bahaya
MANAJEMEN BENCANA
MANAJEMEN
RISIKO BENCANA
MITIGASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
KESIAPSIAGAAN KEDARURATAN PEMULIHAN
Preparedness Kegiatan yang dilakukan lebih lanjut berdasarkan Hasil Mitigasi, yang mencakup
Pengembangan Kemampuan Personil, Penyiapan Prasarana, Fasilitas dan Sistem
Kesiapsiagaan
bila terjadi keadaan Emergency.
Recovery Kegiatan jangka pendek untuk meulihkan kebutuhan pokok minimum kehidupan
Pemulihan masrarakat yang terkena bencana, dan jangka panjang mengembalikan kehidupan
secara normal.
Yang Harus Dipastikan Keberadaannya
Dibutuhkan:
― Diagram pelaporan
― Daftar nomer telpon sesuai dengan diagram
Monitoring FLOORWARDEN
Operator Pompa
Kebakaran
Tim Pemadam Stair Warden
Evaluator
Kebakaran
Teknisi Lift
Kebakaran Tim Sekuriti Petugas
Kurir
Pemadam
Teknisi Lift Telefonis Tim Evakuasi Pencari
Penumpang
2. Warden
Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan penyelamatan jiwa
Memastikan prosedur penanganan keadaan darurat ini dipatuhi dan
dilaksanakan oleh setiap personil termasuk penghuni gedung
Memberikan instruksi dalam setiap tindakan emergency
Melakukan komunikasi efektif dengan instansi terkait (Dinas Kebakaran,
Polisi, PLN, Tim SAR, dll)
Melaporkan status keadaan darurat kepada unsur pimpinan
Deputi Chief Warden membantu tugas-tugas Chief Warden
3. Kelompok Komunikasi
– Kurir
Menyampaikan berita dari Chief Warden / Deputy Chief Warden kepda
Floor Warden pada saat ada gangguan pada sarana komunikasi selama
operasi penanggulangan tingkat awal
– Telephonis
Menerima dan mencatat laporan keadaan darurat
Segera menghubungi Chief Warden atau Deputinya untuk tugas
penanggulangan kebakaran tingkat awal
– Operator Radio
Melaksanakan hubungan komunikasi lewat handy talky dari dan ke
Chief Warden atau Deputy-nya
– Sound System
Menyampaikan pengumuman atau perintah Chief Warden atau Deputy
Chief Warden ke setiap lantai atau seluruh gedung melalui public
address system.
- Operator kontrol panel
Memonitor terus menerus kontrol panel untuk mengentahui terjadinya kebakaran secara dini
Jika monitor kontrol panel menyala dan alarm berbunyi segera menghubungi zona / lantai yang
termonitor lewat public address untuk pengecekan situasi
Jika tidak diperoleh informasi dari Floor Warden di lantai / zona yang termonitor itu, segera
menuju ke lantai / zona tersebut untuk memeriksa kejadian yang sebenarnya dan segera
melaporkannya ke Chief Warden atau Deputy-nya
Dalam terjadi alarm palsu, segera menghubungi Floor Warden di lantai tersebut agar
memberitahukan kepada seluruh penghuni di lantai tsb.
Membunyikan general alarm atau alarm per lantai atas perintah Chief Warden atau Deputy Chief
Warden.
4. Kelompok Teknisi
– Operator Lift
Semua passenger lift tidak beroperasi dan kereta lift berada di lantai 1, Main
Lobby
Service lift akan dioperasikan sebagai lift kebakaran untuk keperluan petugas
security dan petugas Dinas Kebakaran untuk pemadaman kebakaran dan
menolong korban
– Operator A/C
Sistem AC tidak beroperasi atau pada posisi off.
– Operator Listrik / genset
Siaga mengoperasikan on atau off listrik pada lantai tertentu atau seluruh
gedung sesuai instruksi Chief Warden
Siaga mengoperasikan genset secara manual bila sistem otomatis tidak bekerja
pada saat pasokan listrik PLN terputus
– Operator Pompa Kebakaran
Siaga mengoperasikan pompa air secara manual apabila sistem
otomatis tidak bekerja sehingga dapat menyediakan air untuk
kebutuhan pemdaman kebakaran
– Operator Pengendalian Asap
Siaga untuk mengoperasikan pressurized fan / kipas udara tekanan
positif secara manual pada ruang tangga darurat bila sistem
otomatis tidak bekerja pada saat general alarm berbunyi.
5. Kelompok Sekuriti dan Penyelamat
– Tim Pemadam Kebakaran
Memadamkan api pada kesempatan pertama dengan alat yang tersedia
secara cepat dan tepat (menggunakan alat pemadam api ringan atau
hidran)
Melokalisasi area yang terbakar dengan menyemprotkan hidran pada
barang yang mudah terbakar sampai Dinas Kebakaran datang.
Membantu di lantai lain yang terbakar bila memerlukan tenaga dan
bekerja sama dengan kelompok lain yang memerlukan bantuan.
Menggunakan tangga darurat atau lift kebakaran selama lift tersebut
aman.
– Tim Securiti
Menangani urusan keamanan dalam bangunan maupun Iingkungannya saat
penanggulangan keadaan darurat berlangsung.
Melaksanakan pengawasan area dan mencegah orang yang dicurigai menggunakan
kesempatan melakukan kejahatan.
Menangkap orang yang jelas-jelas te melakukan kejahatan dan membawanya ke
POSKO Sekuriti di Main Lobby
Bersama tim evakuasi memeriksa ruangan dan memastikan benar benar bahwa
semua personhl telah ke luar dengan aman dan mengunci pintu. Tim mi adalah tim
terakhir meninggalkan Iantai
Satu orang sekuriti bertugas menjaga dan mengoperasikan lift kebakaran yang
dipergunakan untuk kelompok pemadam kebakaran serta membantu meng-
evakuasikan orang sakit, cedera, meninggal dan sebagainya.
– Tim Evakuasi
Mengatur dan menunjukkan rute untuk evakuasi, termasuk ruangan di setiap lantai ke
daerah tempat berkumpul / konsolidasi.
Memberi peringatan-peringtan terhadap orang yang membawa barang berat/besar, orang
yang akan menggunakan lift agar tidak menimbulkan bencana tebih buruk.
Memeriksa ruangan kantor kemungkinan ada personil yang masih tertinggal.
Bila ternyata masih ada yang tertinggal di dalam ruangan, segera lapor ke Floor Warden
selanjutnya laporkan ke Chief Warden.
Menghitung berapa jumlah korban (sakit, pingsan, meninggal, luka luka) dan berusaha
meng-evakuasikan korban melalui lift kebakaran, tangga darurat atau mobil tangga Dinas
Kebakaran.
– Tim Parkir
Mengatur perparkiran saat penanggulangan keadaan darurat termasuk pengaturan jalur
dan rambu-rambu
Mengatur arus mobil masuk dan ke luar termasuk mobil unit pemadam
Bekerjasama dengan tim sekuriti dan Kepolisian dalam masalah parkir
– Tim PPPK
Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera, meninggal)
di luar gedung setelah di-evakuasikan oleh petugas evakuasi.
Berusaha memanggil ambulans dan mengatur penggunaannya
Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke Rumah Sakit terdekat
dengan menggunakan ambulans
– Tim Pembersih / Janitor
Membersihkan area dari genangan air akibat pecahnya kepala
sprinkler, tumpahan cairan, bekas-bekas pemadaman dll
Membantu dalam upaya pencarian lokasi bom, dalam hal adanya
ancaman bom dan searcher dalam pencarian orang, barang dan
sebagainya.
6. Tugas Petugas Peran Kebakaran dalam
kondisi normal
Memahami tata letak ruang bangunan, baik daerah
perkantoran yang menjadi tanggung-jawabnya maupun
mengenai bangunan gedung secara keseluruhan terutama
mengenai jalan-jalan ke luar evakuasi dsb
Memahami tentang alat-alat proteksi kebakaran yang
terdapat dalam bangunan, sistem pemadam dan
pendeteksian kebakaran, cara kerjanya dan
menggunakannya.
Memahami cara pencegahan dan penanggulangan
kebakaran dan menjaga keamanan secara baik di daerah
yang menjadi tanggung-jawabnya.
Memahami prosedur yang harus diikuti pada waktu terjadi
keadaan darurat dan bila terjadi haruslah diperoleh
kepastian bahwa prosedur tersebut akan dilaksanakan
sebagaimana mestinya
Memelihara daftar yang terakhir tentang personil dibawah
tanggung-jawabnya dan berusaha mendidik mereka mengenai
peralatan yang ada, melakukan upaya pencegahan kebakaran dan
menerapkan prosedur evakuasi.
Bersama Chief Warden menentukan daerah berkumpul di tempat
parkir bagi penghuni lantai apabila terjadi keadaan darurat dan
meneliti anggota-nya sebelum mereka kembali ke kantornya.
Menyediakan kotak PPPK dan mampu memberikan pertolongan
pertama pada kecelakaan.
7. Petugas Peran Kebakaran Penghuni Gedung Pada saat
Kebakaran
– Floor Warden
Memimpin operasi pemadaman tingkat awal dan tugas penyelamatan
jiwa di lantai yang menjadi tanggung-jawabnya.
Menerima perintah dan melaporkan jalannya operasi kepada Chief
Warden atau Deputy Chief Warden
– Stair Warden
Melaksanakan peng-evakuasian penghuni melalui tangga darurat setelah
mendapat perintah dari Floor Warden
– Petugas Pemadam
Memadamkan kebakaran tingkat awal dengan menggunakan APAR atau
hidran
– Petugas Pencari (Searcher)
Memeriksa secara cermat di semua ruangan di lantai tersebut untuk memastikan
apakah penghuni lantai sudah ber-evakuasi semua dan tidak ada yang tertinggal
Berkewajiban melapor kepada Floor Warden
– Pemandu Orang Disabled
Membantu dan memandu orang-orang disabled ke tempat aman yang terdekat
(biasanya dua pemandu untuk setiap disabled person)
Meng-evakuasikan orang-orang disabled apabila instruksi evakuasi penghuni gedung
segera dilaksanakan
– Petugas PPPK Lantai
Memberikan pertolongan pertama terhadap korban di lantai yang menjadi tanggung-
jawabnya
Melaporkan kepada Tim PPPK Gedung
– Petugas Evaluasi
Menghitung jumlah karyawan yang
ber-evakuasi dari lantai yang menjadi
tanggung-jawabnya
Mengecek ulang di tempat berkumpul
di luar gedung
PROSEDUR EVAKUASI KEBAKARAN
Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan, semua karyawan harus
mengamankan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat
terjadi, disamping harus memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :
1. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat menghambat / menyumbat jalannya air.
2. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat terendam air.
3. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih tinggi dari lantai sebelum
meninggalkan ruangan.
4. Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang lain atau yang berwenang.Untuk
menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus memonitor dan melakukan tindakan-tindakan
pencegahan lainnya di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.
5. Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan darurat maka lakukan tindakan
pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat yang sesuai.
6. Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan terjadinya banjir termasuk
kerusakan bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.
PROSEDUR EVAKUASI GEMPA TSUNAMI
1. Merunduk, Lindungi Kepala dan Bertahan di tempat aman!
2. Beranjaklah beberapa langkah menuju tempat aman terdekat.
3. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berakhir dan anda yakin telah aman untuk keluar.
4. Menjauhlah dari jendela.
5. Jika anda sedang di tempat tidur, tunggu dan tetaplah disana sampai gempa mereda, lindungi kepala anda dengan
bantal.
6. Jika anda berada di luar ruangan, carilah titik aman yang jauh dari kemungkinan rubuhnya bangunan, pohon, dan
kabel. Rapatkan badan anda ke tanah.
7. Jika anda di dalam mobil, melambatlah dan kemudikan mobil anda menuju titik aman, keluarlah dari kendaraan dan
lakukan evakuasi.
8. Periksalah diri anda, apakah ada yang terluka. Lindungi diri anda dari bahaya selanjutnya dengan memakai celana
panjang, baju lengan panjang, sepatu dan sarung tangan.
9. Tolonglah orang lain yang luka. Berikan pertolongan pertama terhadap korban yang cedera serius.
10. Jika terjadi kebakaran. Cari pemadam api. Matikan gas jika anda mencium bau gas atau jika menurut anda gas
tersebut mengalami kebocoran.
11. Hidupkan radio untuk mendengarkan instruksi dan informasi.
Prosedur Evakuasi Ancaman Bom
1. Rekam Pembicaraan Yang Terjadi:
Semakin banyak informasi yang dapat diperoleh dari si penelepon, semakin besar peluang ancaman tersebut dapat diatasi.
Pada saat menerima ancaman bom, sangatlah penting bagi si penerima telepon untuk berusaha bersikap tenang dan jangan menutup
telepon bahkan setelah telepon tersebut telah diputus. Line/jalur "yang terbuka" ini mungkin dapat digunakan untuk menelusuri
keberadaan si penelepon.
Selama menerima telepon dari orang/sipenelpon diusahakan tetap tenang.
Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan mencatat seluruh percakapan :
- Dimana bom dipasang
- Berapa banyak bom yang dipasang
- Kapan bom akan meledak
- Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab segera melapor kepada pejabat yang terkait atau petugas yang ditunjuk.
Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak lanjuti laporan yang diterima dengan segera melakukan tindakan
penanganan keadaan darurat.
2. Laporkan Telepon Yang Diterima
Segera laporkan kepada Polisi dengan menggunakan saluran telepon yang lain.
3. Lakukan Evakuasi
Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab memberikan penjelasan kepada semua pegawai mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam menghadapi kondisi darurat akibat ancaman bom.
CEK LIST PEMERIKSAAN
FASILITAS EVAKUASI
CHECKLIST FASILITAS EVAKUASI