Anda di halaman 1dari 37

RENCANA TANGGAP DARURAT

Di susun oleh :
DR. LATIFAH HANUM DAMANIK, ST, M.Si
KONSEP DASAR
EMERGENCY RESPON PLAN

MATERI 1
EMERGENCY

 Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di


dalam Daerah atau Unit itu sendiri yang
disebabkan oleh sesuatu dari dalam atau luar,
dimana sumber daya manusia dan sarana dari
Unit tersebut mampu untuk menanggulangi
akibat dari kondisi yang tidak normal itu dengan
prosedure yang ada.
DI SASTER

 Adalah suatu kejadian besar atau bencana


yang bisa datang dari dalam atau luar Unit
tersebut yang mengancam nyawa, harta,
benda dimana sumber daya manusia dan
sarana yang ada tidak cukup atau mampu
untuk menanggulanginya
PENGERTIAN…

Emergency Planning
(Perencanaan Keadaan Darurat)
Adalah sebuah proses perencanaan yang
komprehensif yang digunakan sebagai pedoman
yang melibatkan seluruh departemen
perusahaan baik selama pencegahan, kesiap-
siagaan, penanggulangan keadaan bahaya
maupun setelah kedaan bahaya berlalu pada
area yang menjadi tanggungjawabnya.
MACAM-MACAM EMERGENCY
 1. Kebakaran
 2. Peledakan
 3. Kebocoran
 Bahan yang beracun / berbahaya
 Bahan yang mudah terbakar
 4. Pencemaran
 5. Banjir, Gempa
 6. dan lain-lain
SCOPE EMERGENCY RESPONSE PLANNING

Untuk memberikan instruksi kepada karyawan tertentu dalam


tugas yang diperlukan untuk penanggulangan suatu emergency
dengan berpedoman pada Emergency Response Planning .

 Tujuan Emergency Response Planning.


 Untuk mengidentifikasikan Emergency Scenario
 Untuk mengindentifikasikan tugas dan perlengkapan
yang diperlukan untuk penanggulangan.
 Untuk menentukan suatu organisasi penanggulangan
yang lengkap dan baik.
 Memberikan pedoman dalam melakukan latihan,
training dan lain-lain.
Emergency Response Training
Tujuan dilakukannya training atau drill adalah
menciptakan kemampuan:
• Bertindak Efisien
• Bertindak Efektif
• Bertindak Kreatif
Kenapa dilakukan perencanaan penanggulangan
Emergency ?

 Emergency akan terjadi.


 Bila terjadi, diusahakan agar kerugian sekecil mungkin
(manusia, peralatan dan produksi )
 Perencanaan Tugas dan Tanggung Jawab dan Training.
 Mencegah jangan sampai menjadi disaster atau
bencana.
GOAL EMERGENCY RESPONSE PLANNING
 Mengindentifikasikan tindakan yang diperlukan untuk
memperkecil kemungkinan terjadinya suatu emergency

 Memastikan adanya suatu organisasi yang lengkap dengan


semua sarana untuk menanggulanginya

 Mengidentifikasikan tindakan-tindakan yang perlu untuk


memperkecil akibatnya

 Sebagai masukan pada pembuat keputusan


OBJECTIVE EMERGENCY RESPONSE PLANNING

 I. Aspek Kemanusiaan.

 Melindungi pegawai dan penduduk sekitarnya


 Menolong penyelamatan dan pengobatan pada yang terluka
 Membantu pihak lain bila diperlukan

 II. Aspek Pencegahan Kerugian

 Memperkecil kerugian pada barang perusahaan, Produksi


serta Lingkungan
 Mengindentifikasikan bahaya-bahaya yang berpotensi
menjadi disaster dan sebisa mungkin pengontrolannya
 Mempersiapkan sarana, prosedure dan pengontrolan
bahaya dan sebagainya
OBJECTIVE EMERGENCY RESPONSE PLANNING

• III. Aspek-aspek Komersial


– Memperkecil akibat dari suatu kejadian pada manusia
maupun fasilitas Perusahaan.
– Pertimbangan terhenti / berkurangnya produksi

• IV. L e g a l
– Memperkecil kerugian, kerusakan harta benda
perorangan yang mungkin mengakibatkan klaim pada
perusahaan
– Untuk memenuhi Target tentang produksi atau bisnis
di Indonesia
PERATURAN & PERUNDANGAN
EMERGENCY PLANNING

• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang


Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins.11/M/BW/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
• UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
• NFPA 1600
• OSHAS 18001
PHILOSOPHY
EMERGENCY RESPON PLAN

MATERI 2
Bagan Filosofis Emergency Planning
Emergency Planning

Sebelum Saat Setelah


Kejadian Kejadian Kejadian

Baseline Emergency Emergency


Assessment Response Recovery
Emergency
Pre-Fire Planning Damage
Prevention
Assessment
Emergency Fire Command
Preparedness

EMERGENCY PROSEDUR
BASELINE ASSESSMENT
• Baseline Assessment adalah sebuah rangkaian
penilaian terhadap aspek-aspek kesiapan
menghadapi emergency atau disaster yang
meliputi aspek sumber daya manusia,
peralatan dan system.
• Tujuan dari baseline assessment adalah untuk
memberikan gambaran kepada manajemen
atas kondisi terakhir aspek-aspek tersebut dari
perusahaan.
PREVENTION
• Prevention terkonsentrasi pada formulasi dan
implementasi dari suatu kebijakan jangka
panjang dan program-program untuk
mencegah atau mengeliminir kondisi
emergency atau disaster.
• Prosedur pencegahan merupakan aspek
penting dalam sebuah emergency planning
yang komprehensif.
PREPAREDNESS
• Elemen Preparedness menitik beratkan pada
kesiapan menghadapi emergency atau disaster dari
sisi kesiapan personil, peralatan dan sistem.
• Hal-hal yang perlu ada dalam preparedness meliputi:
– Prosedur training dan kemampuan mengevaluasi training
yang telah dilakukan,
– Drill dan exercise untuk para key personnel dalam struktur
emergency,
– Peralatan dan material yang dibutuhkan dalam
emergency,
– Record karyawan, pelanggan, vendor, informasi keuangan
dan record penting lainnya merupakan catatan yang perlu
dilindungi jika terjadi emergency.
RECOVERY
• Fase ini direncanakan untuk mengembalikan fasilitas,
lingkungan dan perangkat lainnya pada status
fungsionalnya.
• Pada fase inilah analisa dampak dan minimalisasi
dampak emergency atau bencana harus dituangkan
dalam perencanaan recovery yang efektif dan
dilaksanakan secara konsisten.
• Beberapa subyek penting yang patut direncanakan
dalam fase recovery ini seperti Incident Investigation,
Damage Assessment, Clean Up and Restoration,
Business Interruption, Claim Procedures dan lainnya.
RESPONSE
• Metode penanggulangan setiap kondisi
keadaan darurat atau bencana akan berbeda.
Tergantung dari skala kejadiannya maupun
jenis bencana yang terjadi.
• Kualitas penanggulangan akan sangat
tergantung dari kualitas persiapan yang
dilakukan.
EMERGENCY RESPONSE PROSEDURE

• Adalah suatu koodinasi tugas dan tanggung jawab untuk


masing-masing Bagian di dalam menanggulangi Keadaan
Darurat yang mungkin terjadi di daerah tersebut

• Meliputi :
– Indentifikasi scenario yang berpotensi Emergency
– Mengenali bahaya dan akibatnya
– Tugas dan tanggung jawab dalam Organisasi
– Training personel atau petugas
– Sarana yang ada
– dan lain-lain
ELEMEN
EMERGENCY PLANNING

MATERI 3
ELEMEN EMERGENCY PLANNING

BASELINE
ASSESSMENT

RECOVERY PREVENTION

RESPONSE PREPAREDNESS
ELEMEN ERP
• ASSESSMENT
Assessment dilaksanakan untuk mengkaji kondisi kekinian dari fasilitas yang
ada, kemampuan personil, sistem yang dijalankan dan bahaya yang mungkin
belum terinventarisir secara baik.
• PREVENTION
Fase Prevention meliputi pengkajian dan identifikasi bahaya dalam fasilitas
kritis yang ada serta analisa dampak yang mungkin terjadi terhadap aset,
personil/karyawan dan lingkungan.
• PREPAREDNESS
Fase Preparedness berarti menyiapkan aktivitas, program dan sistem yang
disiapkan sebelum terjadi emergency.
• RESPONSE
Fase Penanggulangan bertujuan menstabilkan dan mengendalikan
emergency.
• RECOVERY
Fase ini dirancang untuk mengembalikan fasilitas pada status fungsionalnya.
PELAKSANAAN KERJA
TANGGAP DARURAT /
EMERGENCY

MATERI 4
TUGAS-TUGAS DALAM TANGGAP DARURAT /
EMERGENCY

1. MEMBERIKAN PERINGATAN
2. MOBILISASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN PERALATAN
3. PEMADAMAN
4. PENYELAMATAN
5. MERAWAT YANG LUKA
6. KOMUNIKASI
7. PENGKAJIAN SITUASI
8. KOORDINASI
9. PENGAMANAN, WEWENANG
10. PENANGGULANGAN
11. KELANJUTAN OPERASI
12. KEMBALI KE OPERASI NORMAL
13. TEAM EMERGENCY & PERALATAN DIKEMBALIKAN
14. DAN SEBAGAINYA
26
PROSES PERENCANAAN KEADAAN
DARURAT

1. MEMILIH / MENUNJUK KOORDINATOR


2. MEMBUAT / MENENTUKAN RENCANA SASARAN
3. MENGIDENTIFIKASI SCENARIO KEADAAN DARURAT
4. MEMPELAJARI AKIBAT-AKIBAT KEADAAN DARURAT
5. PENENTUAN KEGIATAN PENGONTROLAN KEADAAN
DARURAT
6. PENENTUAN / PERSIAPAN SUMBER-SUMBER YANG ADA
7. PEMBENTUKAN ORGANISASI KEADAAN / TANGGAP
DARURAT
8. PENGEMBANGAN PROSEDUR UNTUK PENYEMPURNAAN
TUGAS
9. PERSIAPAN PENULISAN RENCANA TANGGAP DARURAT
10. MELAKUKAN PELATIHAN TEORI DAN PRAKTEK
11. PENGKAJIAN ULANG RENCANA / TANGGAP DARURAT.
27
1. MEMILIH / MENUNJUK KOORDINATOR
BEBERAPA PERSYARATAN :
MEMILIKI KEMAMPUAN MENULIS YANG BAIK
MEMILIKI PENGETAHUAN YANG MENDALAM TENTANG OPERASI
PABRIK
BERPENGALAMAN DALAM BIDANG PERENCANAAN
MEMILKI KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI YANG BAIK (DALAM /
LUAR)

2. MEMBUAT / MENENTUKAN RENCANA SASARAN


SASARAN RKD MENCAKUP :
A. ASPEK KEMANUSIAAN
MELINDUNGI KARYAWAN DAN MASYARAKAT SEKITAR
PENYELAMATAN DAN PENGOBATAN PADA YANG LUKA
MEMBANTU PIHAK KETIGA YANG TERKENA AKIBAT
KEADAAN DARURAT

28
B. ASPEK PENCEGAHAN KERUGIAN MENGIDENTIFIKASI SCENARIO
KEADAAN DARURAT
MEMPERKECIL KERUSAKAN
MENGIDENTIFIKASI BAHAYA BERPOTENSI DAN CARA
PENGONTROLANNYA
MENENTUKAN ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN /
PROSEDUR UNTUK PENGONTROLANNYA.

C. ASPEK
UNTUK MEPERKECIL KERUGIAN PERUSAHAAN DILIHAT
DARI NILAI KOMERSIAL / BISNIS / PRODUKSI.
MEMPERTIMBANGKAN DAMPAK KEJADIAN BERPOTENSI
TERHADAP DAMPAK BERHENTINYA BISNIS / USAHA
PERUSAHAAN (PRODUKSI, SUPPLY KE PELANGGAN, DLL).

29
3. MENGIDENTIFIKASI SCENARIO KEADAAN DARURAT
BAHAYA DARI DALAM (INTERNAL HAZARDS)
 HAZOPS
 WHAT IF
 CHEK LIST
BAHAYA DARI LUAR (EXTERNAL HAZARDS)
KEBAKARAN
PELEDAKAN
BOCORAN BAHAN BERBAHAYA
BENCANA ALAM
DLL

30
4. MEMPELAJARI AKIBAT-AKIBAT KEADAAN DARURAT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKIBAT POTENSIAL YANG
DITIMBULKAN
KARENA KEADAAN DARURAT.
UKURAN, POTENSI, BESARNYA (TERBAKAR, MELEDAK, DLL)
AKIBATNYA (POTENSI PERUSAKANNYA), BANYAKNYA KORBAN
KECEPATAN KEJADIANNYA
JUMLAH PERINGATAN SEBELUMNYA
PENGONTROLAN (KEMAMPUAN MANUSIA & SARANA)
WAKTU REAKSI DAN KEEFEKTIFANNYA.

• PENENTUAN KEGIATAN PENGONTROLAN KEADAAN


DARURAT
BEBERAPA KEGIATAN DALAM RENCANA KEADAAN DARURAT ANTARA
LAIN :
PEMBERITAHUAN (WARNING)
PERSIAPAN SEBELUM KEJADIAN
PENGUNGSIAN (EVACUATION) 31
PENGONTROLAN DAN PEMADAMAN
PENCARIAN DAN PERTOLONGAN KORBAN
KOMUNIKASI
TINDAK LANJUT PERKIRAAN SITUASI
KOORDINASI
OTORITAS DAN PENANGGULANGAN
PENGAMANAN (SECURITY)
KELANJUTAN PROSES OPERASI
DAN LAIN-LAIN.

PENENTUAN / PERSIAPAN SUMBER-SUMBER YANG ADA


SUMBER DAYA MANUSIA / PERALATAN DAN LAIN-LAIN KRITERIA
PENGEVALUASIAN :
KEBERADAAN & KESIAPAN
JUMLAHNYA
KECAKAPAN DAN KEMAMPUAN

32
JARAK DAN WAKTU
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
KECOCOKAN SUMBER-SUMBER DARI LUAR

B. PUSAT KOMANDO
PUSKODAL : PUSAT KOMANDO PENGENDALIAN (DISTATER
COMMAND CENTRE / DCC)
POSKOPEN : POS KOMANDO PENANGGULANGAN
(DISASTER COMMAND POST / DCP)

7. PEMBENTUKAN ORGANISASI KEADAAN / TANGGAP


DARURAT
DASAR PERTIMBANGAN :
BESARNYA PABRIK.
TENAGA DAN FASILITAS PERALATAN YANG TERSEDIA.

33
8. PENGEMBANGAN PROSEDUR UNTUK PENYEMPURNAAN
TUGAS
PROSEDUR KHUSUS YANG ADA UNTUK PENYEMPURNAAN
TUGAS DALAM RENCANA TANGGAP DARURAT.
BEBERAPA LANGKAH TANGGAP DARURAT DILAKUKAN DENGAN
DMENGIKUTI BEBERAPA LANGKAH :
 MENGAKTIFKAN ALARM
 MEMPERKIRAKAN KEADAAN
 PEMBAGIAN TUGAS TENAGA PENANGGULANGAN
 PENGAMBILAN TINDAKAN PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT
 TEKNIK PENANGGULANGAN
 EVAKUASI
8. KEMBALI KE OPERASI NORMAL
9. ANALISA DAN LAPORAN KEJADIAN
10. PENINGKATAN RENCANA TINDAKAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN

34
9. PERSIAPAN PENULISAN RENCANA TANGGAP DARURAT
MELIPUTI HAL-HAL :
KEPERLUAN-KEPERLUAN YANG TELAH DIIDENTIFIKASI
ORGANISASI RENCANA YANG BERGUNA UNTUK PELATIHAN,
SUMBER YANG SIAP DIGUNAKAN.

CONTOH FORMAT RTD, MELIPUTI :


 INSTRUKSI PELAPORAN KEADAAN DARURAT
 DAFTAR TELEPON KEADAAN DARURAT
 ORGANISASI KEADAAN / TANGGAP DARURAT
 DAN LAIN-LAIN

35
10. MELAKUKAN PELATIHAN TEORI DAN PRAKTEK
PELATIHAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN EMPAT DASAR :
 CLASS ROOM ORIENTATION TRAINING
 TABLE TOP EXERCISE
 DISASTER CONTROL CENTRE SIMULATIONS
 FULL – SCALE SIMULATION

11. PENGKAJIAN ULANG RENCANA / TANGGAP DARURAT.


 MENUNJUK SATU ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK
MELAKUKAN PENGKAJIAN ULANG.
 PERIODE UNTUK PENGKAJIAN ULANG
 PROSEDUR PERUBAHAN DILAKUKAN

36
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai