TINJAUAN TEORI
(Sumber : smsperkasa.com)
Sesuai dengan Namanya, besi hollow hitam atau biasa disebut
hollow hitam memiliki permukaan hitam keabu-abuan. Hal ini terjadi
karena material ini terbuat dari plat hitam berbahan dasar hot – rolled steel.
Selain itu, hollow hitam juga memiliki sifat yang mudah berkarat sehingga
perlu dilapisi cat anti karat untuk finishingnya.
Material ini biasa digunakan untuk pembuatan pagar, pintu lipat,
kanopi, hingga balkon. Ukuran besi hollow hitam yang digunakan untuk
masing – masing kebutuhan juga berbeda – beda. Untuk penggunaan
paagar dan balkon biasanya menggunakan ukuran hollow hitam 40 x 40
dengan ketebalan 1,6 mm. sedangkan untuk pintu lipat bisa menggunakan
ukuran ukuran hollow hitam 20 x 20 dengan ketebalan 1,8 mm. Adapun
untuk kanopi bisa menggunakan ukuran hollow hitam 100 x 50 dan
ketebalan 3 – 4 mm.
b) Besi hollow Galvanis
(Sumber : smsperkasa.com)
Jika dibandingkan dengan material yang lain, besi hollow galvanis
adalah turunan produk material dari plat galvanis yang tahan terhadap
korosi. Material berbahan galvanis biasanya dibuat dari material hot
-rolled atau cold - rolled yang dilapisi dengan lapisan galvanis. Lapisan
galvanis mengandung zinc coating sebanyak 97% dan memiliki kadar
aluminium dan zat lainnya sebanyak 3%.
Dengan adanya lapisan galvanis menyebabkan jenis besi ini
memiliki sifat anti korosi. Sifat anti korosi inilah yang membuat hollow
galvanis lebih disukai orang untuk pembuatan interior dan eksterior
bangunan. Untuk kebutuhan railing tangga biasanya menggunakan dengan
ukuran besi hollow galvanis 30 x 60 dan ketebalan 1.2 mm.
c) Besi Hollow Galvalum
(Sumber : smsperkasa.com)
Hampir sama seperti material galvanis, hollow galvalume juga
memiliki lapisan luar. Lapisan luar dari hollow galvalum terdiri dari
campuran aluminium 55%, zinc 43,4%, dan silikon 1,6%. Sekilas, lapisan
galvalum dan galvanil memiliki tampilan yang mirip. Namun, corak kristal
pada lapisan galvalum terlihat lebih kecil dan lebih rapat jika
dibandingkan dengan lapisan galvanis.
Hollow galvalume lebih tahan korosi jika dibandingkan dengan
hollow galvaanis, namun lebih rentan terhadap goresan. Selain itu produk
ini juga tidak tahan terhadap semen sehingga sering keropos. Namun
apabila tidak terkena semen, tentunya hollow galvalum akan jauh lebih
awet. Biasanya hollow galvalum digunakan untuk pemasangan rangka
plafon dengan ukuran 40×40.
A. Portal Frame
Portal frame adalah sisitem struktur portal kaku yang berbentuk
segitiga pelana pada satu bidang tunggal. Adapun elemen – elemen
struktur yang mendukung beban kerja di antaranya rafter, kolom, base –
plate, stiffener, dan haunch.
Dengan mempertimbangkan gaya yang terlibat pada struktur,
biasanya akan digunakan beberapa profil. Diantaranya adalah profil Wide
Flange (WF), Profil H untuk bagian kolom, dan profil honeycomb untuk
bagian rafter.
Sementara itu, salter et al (2004) dalam publikasinya menyebutkan
bahwa tipe portal frame memiliki kekhasannya masing – masing. Adapun
tipe portal frame yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a) Pitched Roof Portal
Rangka Portal Atap bernada simetris bentang tunggal atau
pitched roof portal biasanya memiliki ciri sebagai berikut.
Bentang antara 15m dan 50m
Ketinggian atap antara 5 dan 10m
Sudut atap antara 5 dan 10m (umumnya menggunakan
ukuran 6 m)
Jarak portal antarbidang pada pertemuan kolom-rafter dan
rafter-rafter (Puncak)
Sebagian besar karakteristiknini ditentukan oleh nilai –
nilai ekonomis terhadap konstruksi bentuk lain. Penggunaan
haunch pada atap dan puncak keduanya dapat mengurangi
kedalaman rafter yang diperlukan dan mencapai sambungan
momen yang efisien pada titik-titik ini.
C. Space Truss
Space Truss adalah struktur kombinasi rangka yang membentuk
segitiga yang secara global membentuk volume tiga dimensi. Dalam space
truss, setiap elemen terdiri dari 6 (enam) rangka batang untuk membentuk
satu kesatuan struktur yang kaku dan stabil.
Selain pada bangunan warehouse, struktur space truss banyak
digunakan pada atap stadion bahkan hanggar pesawat terbang. Konsep
mekanika dari space truss secara umum sama dengan portal truss,
namun space truss bekerja pada berbagai bidang dan tidak hanya pada satu
bidang tunggal saja.
Oleh karena itu, bentang yang ditawarkan oleh sistem space
truss jauh lebih besar dibandingkan portal truss, apalagi jika dibandingkan
dengan portal frame.
4. Beban Gempa
Beban gempa merupakan semua beban static ekuivalen yang
bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari
Gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur
gedung ditentukan berdasarkan suatu Analisa dinamik, maka yang
diartikan dengan beban gempa disini adalah gaya – gaya dalam struktur
tersebut yang terjadi oleh Gerakan tanah akibat gempa itu.
5. Beban Khusus
Ialah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang terjadi akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan
fondasi, susut, gaya – gaya, tambahan yang berasal dari beban hidup
seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya sentrifugal dan gaya
dinamis yang berasal dari mesin – mesin, serta pengaruh – pengaruh
khusus lainnya.
3.1. Kombinasi Pembebanan
Komponen Elemen struktur harus dirancang hingga kuat. Tahanan
rencana harus melebihi jumlah dari beban kerja dikalikan dengan suatu
factor beban. Penjumlahan beban – beban kerja ini dinamakan sebagai
kombinasi pembebanan.
Kombinasi pembebanan yang harus ditinjau adalah sebagai
berikut :
- Pembebanan tetap :M+H
- Pembebanan Sementara :M+H+A
M+H+G
- Pembebanan Khusus :M+H+K
M+H+A+K
M+H+G+K
Dengan keterangan :
Beban Mati , dinyatakan dengan lambang M
Beban Hidup, dinyatakan dengan lambang H
Beban Angin , dinyatakan dengan lambang A
Beban Gempa, dinyatakan dengan lambang G
Beban Khusus, dinyatakan dengan lambang K
Harus diperhatikan Pula jenis – jenis kombinasi pembebanan berikut ini :
a. 1,4D
b. 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau S atau H)
c. 1.2D + 1,6 (Lr atau S atau H) + (L atau 0,5W)
d. 1.2D + 1.0W + L + 0.5 (Lr atau S atau H)
e. 1,2D + 1,0E + L + 0,2S
f. 0,9D + 1,0W
Dengan :
D = Beban Mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,
termasuk dinding, lantai atap, plafond, partisi tetap, tangga dan
peralatan layan tetap
L = Beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,
termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti
angin, hujan, dan lain – lain.
Lr = Beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh
pekerja, peralatan, dan material atau selama penggunaan biasa oleh
orang
S = Beban Salju
H = Beban Hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air
W = Beban Angin
E = Beban gempa yang ditentukan dari peraturan gempa.