DISUSUN OLEH :
1. DINI DINDA TRIANI (0054412045)
2. FEBIAN PRAMBUDI (0055470345)
3. DINAR RUTTIANA (0051963792)
4. FARHAN NUR ROISMAN (005047151)
5. EVA YULIANTI (0067843331)
6. JEPRY RAMA (0046892685)
7. DWI APRILIAN (0054158296)
8. INDRA APRILIA PUTRI (0054426432)
9. LUTHFI FAHMI (0049358048)
KEPALA SEKOLAH
BAB 1
PENDAHULUAN
Kebudayaan secara garis besar dapat didefinisikan sebagai hasil cipta, rasa
dan karsa manusia yang dilakukan secara sedar dalam kehidupan masyarakat.
Cipta adalah kemampuan akal pikiran yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Rasa adalah kemampuan indra yang mendorong manusia untuk
mengembangkan rasa keindahan yang melahirkan karya-karya seni yang
agung. Karsa adalah kehendak manusia terhadap adanya hidup, kemulian
manusia. Salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian, rumah adat, bahasa,
makanan khas, jika kita menggali bagaimana perkembangan kebudayaan,
maka kita akan mempelajarari dari perkembanngan
kebudayaan( Ramadhani,2014:20)
2.2 Museum
Menurut Direktorat Museum , museum merupakan sebuah lembaga
yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan studi, pendidikan, dan
kesenangan, barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Arti museum
terdapat pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 Tahun
2015, Pasal 1 yang berbunyi “Museum adalah lembaga yang berfungsi
melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat”.
3.1 Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis
untuk meumpulkan data-data karya ilmiah. Penulis mengambil pengambilan
data dengan cara pengamatan langsung di lapangan.
1. Bagian Megalit
Dalam budaya megalitik di Sumatra Selatan yang dipusatkan di
dataran tinggi Pagaralam, di Barisan Pegunungan di sisi barat Sumatra
Selatan. Di dataran tinggi, 22 situs budaya megalitik yang ditemukan.
Beberapa contoh artefak yang ditampilkan dalam bagian ini adalah arca
megalitik dari seorang ibu membawa anak; patung-patung orang naik
kerbau, dan patung-patung laki-laki melingkar dengan ular.
2. Bagian Sriwijaya
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran