Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

Perkembangan Teknologi pada Masa Praaksara

A. Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal. Zaman batu menunjuk pada suatu periode
di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga
alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu dibagi menjadi 4 zaman,
antara lain:
1. Paleolitikum atau Zaman Batu Tua

Paleotikum adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000
tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Beberapa
perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald)
dan Ngandong. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam
kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan
sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang
binatang untuk membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk
mempertahankan diri dari musuh. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan
batu seperti flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas,
menguliti), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari
tulang.
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat
penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak,
tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam.

1
2. Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah

Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (Bahasa Yunani: mesos "tengah", lithos batu)


adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman
Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda.
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan
zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa
itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana.
[3]
 Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger)
dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-
berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.

3. Neolitikum
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah fase atau tingkat kebudayaanpada zaman pra
aksara yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang
diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.

2
4. Megalitikum
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yangberarti batu.
Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar,karena pada zaman ini manusia
sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar.
kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolitikum sampai zaman Perunggu.
Kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :
a) Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM)
dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh
bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.

b) Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM)


dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan
megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca
dinamis.

3
B. Zaman Logam.
Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal teknologi pertukangan
secara sederhana. Pada masa ini manusia mulai mengenal logam perunggu dan besi.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk mengolah
logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakan pertukangan
logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman perundagian.
1. Zaman Perunggu

4
Pada zaman perunggu atau yang disebut kebudayaan Dongson-Tonkin China, yang
menjadi pusat kebudayaan ini. Manusia purba dapat mencampur tembaga dengan timah
dengan perbandingan 3:10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu
pada zaman ini antara lain: Kapak Corong atau Kapak Perunggu: termasuk golongan alat
perkakas, ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, dan Irian.
Nekara Perunggu (moko): sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin, ditemukan di
Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar dan Leti. Bejana Perunggu ditemukan di
Madura dan Sumatera. Arca Perunggu ditemukan di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa
Timur) dan Bogor (Jawa Barat).

2. Zaman Besi

Pada zaman Besi, orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi
alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga
maupun perunggu. Sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi yaitu sekitar
3.500 derajat Celcius. Alat-alat yang dihasilkan pada zaman Besi antara lain: Mata kapak
bertungkai kayu, Mata pisau, Mata sabit, Mata pedang dan Cangkul Alat-alat tersebut
ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa
Timur).

Anda mungkin juga menyukai