Anda di halaman 1dari 2

Teknik Pembuatan Peralatan

Peralatan yang dibuat manusia pada masa praaksara menandai perkembangan kehidupannya. Berbagai
peralatan yang dihasilkan manusia pada masa itu berkaitan dengan upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.
Seiring perkembangan corak kehidupan manusia, kemampuan manusia dalam menghasilkan peralatan pun
berkembang.
Pada awalnya manusia hanya menghasilkan peralatan dari batu. Akan tetapi, dalam perkembangannya
manusia mampu menciptakan peralatan berbahan dasar logam. Ada beberapa teknik yang digunakan
manusia dalam pembuatan peralatan dari batu dan logam. Agar lebih jelas, perhatikan uraian berikut!

1. Teknik Pembuatan Peralatan Batu


Teknologi pembuatan alat-alat batu yang digunakan oleh manusia purba terus mengalami
perkembangan. Secara garis besar, teknologi pembuatan peralatan batu sebagai berikut.
a. Teknik Pemangkasan
Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara menempatkan batu yang akan dijadikan alat
pada sebuah paron (landasan untuk menempa) atau dipegang. Selanjutnya, permukaan batu yang
diinginkan dipangkas menggunakan martil batu (batu lain yang lebih keras) untuk memperoleh
bentuk permukaan yang tajam dan bagian pegangan. Tradisi pembuatan alat-alat batu dengan
teknik pemangkasan berlangsung pada masa paleolitikum. Alat-alat batu yang dibuat dengan teknik
pemangkasan antara lain kapak genggam, kapak perimbas, dan kapak penetak.
b. Teknik Levallois
Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu yang menghasilkan dataran pukul
berfaset atau berbidang-bidang. Teknik ini ditemukan pada 300 ribu tahun lalu dan lebih maju
dibandingkan teknik pemangkasan. Knapper (pembuat alat batu) menyiapkan inti batu berbentuk
tempurung kura-kura yang memperlihatkan permukaan cembung. Dari beberapa pukulan, bentuk
serpihan yang telah ditentukan dapat terlepas dari inti. Bahan batuan yang digunakan dalam teknik
ini berasal dari jenis batuan tufa, gamping kersikan, dan batuan endap. Di Indonesia penggunaan
teknik levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari kebudayaan Pacitan.
c. Teknik Upam
Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk mendapatkan alat-alat berbentuk halus.
Teknik ini dikenal masyarakat Indonesia pada masa neolitikum. Alat yang digunakan untuk
mengasah biasanya berasal dari jenis batuan andesit. Teknik upam digunakan oleh manusia purba
pada masa bercocok tanam dan beternak. Mereka menerapkan teknik upam pada perlengkapan batu
yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti beliung persegi, kapak lonjong, mata tombak, dan
mata panah.

2. Teknik Pembuatan Peralatan Logam


Peralatan dari logam mulai dikenal manusia pada masa perundagian. Kemampuan berpikir manusia
pada masa ini yang semakin berkembang berdampak pada teknologi yang dihasilkan. Masyarakat pada
masa perundagian mulai menguasai teknik pengolahan logam. Pada masa ini masyarakat memiliki
kemampuan membuat benda-benda dari logam dengan teknik modern. Teknik tersebut dikenal dengan
teknik bivalve dan a cire perdue.
a. Teknik Bivalve
Teknik bivalve atau teknik setangkup merupakan teknik membuat logam dengan menggunakan
dua keping cetakan yang terbuat dari batu. Teknik tersebut digunakan untuk mencetak benda-benda
sederhana dan tidak memiliki bagian-bagian menonjol seperti kapak corong, kapak perunggu,
nekara, dan bejana perunggu. Teknik bivalve memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan teknik
bivalve yaitu cetakan dapat dipakai berulang-ulang sesuai kebutuhan. Sementara itu, kekurangan
teknik ini adalah terdapat rongga dalam benda logam sehingga struktur menjadi kurang kuat.
Langkah-langkah teknik bivalve dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Cetakan model dari benda yang dikehendaki dibuat dengan
bentuk yang dapat saling ditangkupkan.
2) Logam cair dituangkan dalam cetakan tersebut.
3) Kedua cetakan tersebut saling ditangkupkan.
4) Logam didiamkan hingga dingin dan cetakan dapat dibuka.
5) Benda logam yang diinginkan sudah dapat digunakan.
b. Teknik A Cire Perdue
Teknik a cire perdue disebut juga teknik cetak lilin karena
model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi oleh lilin. Teknik
a cire perdue digunakan untuk membuat benda-benda perunggu yang Teknik bivalve
memiliki bentuk dan hiasan rumit seperti arca dan patung perunggu. Sumber: hweb/20201201174415/http://
ttps://web.archive.org/

Keuntungan teknik a cire perdue yaitu benda yang diinginkan dapat idsejarah.net/2019/02/bivalve-
dan-cire-perdue-dalam-teknik.
mempunyai detail sempurna. Sementara itu, kelemahan teknik html, diunduh 9 Februari 2021
ini adalah cetakan model hanya dapat digunakan sekali. Langkah-
langkah pembuatan logam melalui teknik a cire perdue sebagai
berikut.
1) Model benda logam dibentuk sesuai keinginan dengan menggunakan bahan dasar lilin.
2) Model lilin tersebut kemudian dilapisi dengan tanah liat. Setelah mengeras tanah liat tersebut
dipanaskan dengan api sehingga lilin mencair melalui lubang yang telah disiapkan di bagian
bawah model.
3) Dari lubang atas model yang sudah disiapkan, logam cair dimasukkan dan dibiarkan hingga
cairan logam mendingin.
4) Setelah logam cair dingin, model dari tanah liat tersebut dipecah dan benda logam yang
diinginkan sudah jadi.

Anda mungkin juga menyukai